Penerapan Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Bahasa Jepang di Tingkat SMA Sederajat

AbstractThis study aims to determine (1) the implementation, (2) the obstacles encountered and (3) thesolutions applied to overcome the obstacles to the application of authentic assessment in distancelearning Japanese at the high school level (SMA) or equivalent. The approach used in this researchis mixed methods. The respondents consisted of six Japanese language teachers in high school orequivalent. Data was collected through questionnaires and interviews. Data collection wasconducted in April 2022. The results of the study are as follows: (1) authentic assessments (attitudes,knowledge, skills) are still carried out during PJJ with adjustments to authentic assessmentindicators, (2) four out of six respondents carry out periodic daily tests (UH) (3) two out of sixrespondents eliminate UH and only carry out Mid-Semester Examination (UTS) and End SemesterExamination (UAS). Furthermore, the obstacles to implementing authentic assessment in DistanceLearning (PJJ) include (1) network and quota limitations, (2) device limitations, (3) time constraints,(4) difficulty in selecting task collection media, (5) non-objective assessment. In line with theobstacles, these can be overcome with solutions including, (1) additional quota distribution, (2)borrowing devices in the form of smartphones or computers by schools, (3) adding time outside thescheduled hours, (4) Using social media as a collection media assignments, (5) Changingassignments from written to video form.Keywords: Implementation, Authentic Assessment, Distance Learning, Japanese要旨この研究は、（1）実装、（2）遭遇した障害、および（3）高校レベル（SMA）または同等の遠隔教育日本語における本物の評価の適用に対する障害を克服するために適用される解決策を決定することを目的としています。この研究で使用されたアプローチは混合法です。回答者は高校または同等の6人の日本語教師で構成されていました。データは、アンケートとインタビューを通じて収集されました。データ収集は2022年4月に実施されました。調査の結果は次のとおりです。（1）本物の評価指標（2）6人の回答者のうち4人が、PJJ中に本物の評価（態度、知識、スキル）を引き続き実施します。定期的な毎日のテスト（UH）を実行します（3）6人の回答者のうち2人がUHを排除し、中間学期試験（UTS）と終了学期試験（UAS）のみを実行します。さらに、遠隔教育（PJJ）で本物の評価を実装する際の障害には、（1）ネットワークと割り当ての制限、（2）デバイスの制限、（3）時間の制約、（4）タスク収集メディアの選択の難しさ、（5）非客観的評価。障害に沿って、これらは、（1）追加の割り当て配分、（2）学校によるスマートフォンまたはコンピューターの形でのデバイスの借用、（3）予定時間外の時間の追加、（4）使用などのソリューションで克服できます。コレクションメディアの割り当てとしてのソーシャルメディア、（5）割り当てを書面からビデオ形式に変更する。キーワード：応用、本物の評価、遠隔教育、日本語   &nbsp

SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA SPBU 24.301.120 PALEMBANG

Berbagai bidang usaha menganggap penggunaan komputer penting dalam kegiatan operasional sehari-hari. SPBU 24.301.120 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perminyakan. Adapun beberapa kelemahan sistem yang berjalan pada SPBU 24.301.120 antara lain pengolahan transaksi penjualan, pembelian, dan persediaan pada SPBU 24.301.120 masih membutuhkan waktu yang cukup lama, berkas transaksi penjualan, pembelian, dan persediaan pada SPBU 24.301.120 masih tersimpan dalam berkas yang terpisah yang menyulitkan pencarian data, dan tingkat keamanan data yang kurang terjamin. Metodologi pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Untuk menganalisis masalah pada sistem digunakan kerangka PIECES, Cause and Effect Analysis Matrix, System Improvement Objectives Matrix, Candidate System Matrix, dan Feasibility Analyze Matrix. Sedangkan perancangan sistem dilakukan dengan membuat DFD, ERD, dan rancangan masukan dan keluaran. Hasil yang ingin dicapai adalah dapat menemukan pemecahan terhadap masalah-masalah yang ada dalam hal pencatatan data penjualan, pencatatan data pembelian, dan pencatatan data persediaan pada SPBU 24.301.120. Dengan analisis dan perancangan sistem baru dapat diperoleh pemecahan atas masalah yang ditemukan sehingga dapat diperoleh proses pencatatan yang tepat dan akurat, dan pencarian data yang cepat dan akura

PENGARUH PEMASARAN MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPERCAYAAN PELANGGAN

Media sosial digunakan untuk berinteraksi atau bertukar informasi secara virtual. Masyarakat secara luas banyak menghabiskan waktu dimedia sosial. Hal ini sudah menjadikan media sosial sebagai plaform untuk mencari informasi pada suatu barang yang akan dibeli. Hal ini menjadikan pemasaran media sosial untuk menumbuhkan suatu niat beli pada konsumen. Penelitian ini untuk menguji pengaruh pemasaran media sosial terhadap niat beli konsumen yang dimediasi oleh kepercayaan pelanggan. Objek dalam penelitian ini adalah media sosial tiktok. Responden dalam penelitian ini berjumlah 221 orang yang merupakan pengguna aktif tiktok. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan teknik purposive sampling melalui google forms. Data yang diolah dalam penelitian ini menggunakan structural equation modeling (SEM) yang diolah menggunakan software SmartPLS. Penelitian ini telah memiliki hasil yang telah diuji dengan hasil yang menyatakan bahwa pemasaran media sosial dan kepercayaan pelanggan berpengaruh terhadap niat beli konsumen. Selanjutnya, pemasaran media sosial memiliki pengaruh terhadap kepercayaan konsumen serta kepercayaan konsumen memediasi antara niat beli konsumen dan pemasaran media sosial

Perceptions of Medical Students in Bandung towards Online and Offline Learning in the Anatomy Laboratory during the Covid-19 Pandemic

Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) that surged throughout the world in 2019 and engulfed Indonesia in 2020 had changed many aspects of people’s activities, significantly when altering the offline anatomy laboratories to online. This study aimed to determine the perspective of medical students in Bandung regarding the learning process in online and offline anatomy laboratories during the COVID-19 pandemic.Methods: This descriptive study had used modified questionnaires in previous research with a Likert scale. The respondents were 184 students from the 2018 or 2019 class of the Faculty of Medicine in Bandung, who participated in both online and offline anatomy laboratory learning methods. Sampling was carried out using the purposive sampling method. The data were presented in a frequency table and calculated by SPSS.  Results: Regarding ‘material understanding’, most students (57.0%) disagreed that online anatomy laboratory activities were better than offline. In terms of ‘facilities and infrastructure’, 38.0% of students disagreed that online anatomy laboratory learning facilities were more adequate than offline. On the aspect of ‘teacher's perception’, most students agreed (39.0%) that teacher’s performance was better in online anatomy laboratory activities.Conclusion: This study shows that medical students prefer to combine online and offline anatomy laboratory activities

Proses Recruitment dan Selection di PT.Prospek Manunggal Abadi

Penulis melaksanakan kegiatan praktik kerja magang di PT. Prospek Manunggal Abadi dan ditempatkan kedalam divisi Human Resource Recruitment. PT. Prospek Manunggal Abadi merupakan perusahaan penyedia batu alam marmer dan granit yang berlokasikan di Jl. Raya Pembangunan III No. 33 A-B, RT/RW 002/014, Kel. Karangsari, Kec. Neglasari - Tangerang 15121. PT. Prospek Manunggal Abadi memiliki beberapa cabang perusahaan yang terletak diberbagai kota yaitu Surabaya dan Bali serta cabang perusahaan yang berada di luar negeri yaitu Singapore dengan menyediakan berbagai produk marmer dan granit yang beragam. Selama melaksanakan kegiatan praktik kerja magang di PT. Prospek Manunggal Abadi, penulis mendapatkan berbagai pengetahuan dan pengalaman selama berada di divisi Human Resource Recruitment dengan mengikuti proses pembelajaran secara langsung seperti melakukan pencarian kandidat, melakukan psikotes terhadap kandidat, melakukan scoring kepada kandidat serta berkomunikasi dan berinteraksi dengan kandidat mengenai hasil. Tujuan dalam kegiatan praktik kerja magang yang dilakukan oleh penulis adalah penulis mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja serta pengetahuan dalam proses rekrutmen dan seleksi. Penulis juga menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama proses perkuliahan ke dalam perusahaan sehingga mendapatkan pengalaman di dunia kerja. Dalam laporan magang ini penulis telah membahas semua proses kegiatan praktik kerja magang selama melakukan proses rekrutmen dan seleksi di PT. Prospek Manunggal Abadi

What Are You? A Study Of Racial Ambiguity

Most literature on racial ambiguity focuses on individuals of mixed-race. While this type of literature is invaluable in understanding racial identity and all of its intricacies, the experiences of single-race individuals are marginalized. How do people who are single race experience racial ambiguity? Do their experiences differ from those of mixed-race individuals? For this study, nineteen individuals (single and mixed-race) who consider themselves to be racially ambiguous were interviewed and asked open-ended questions. The transcribed and coded interviews yielded important information on their self-perceptions, what they get mistaken for, how it makes them feel, and how they deal with their racial ambiguity. The findings provide a more complex definition of racial ambiguity, and also open the door to possible future study on the differentiation between the terms race and ethnicity

Perceptions of Medical Students in Bandung towards Online and Offline Learning in the Anatomy Laboratory during the Covid-19 Pandemic

Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) that surged throughout the world in 2019 and engulfed Indonesia in 2020 had changed many aspects of people’s activities, significantly when altering the offline anatomy laboratories to online. This study aimed to determine the perspective of medical students in Bandung regarding the learning process in online and offline anatomy laboratories during the COVID-19 pandemic. Methods: This descriptive study had used modified questionnaires in previous research with a Likert scale. The respondents were 184 students from the 2018 or 2019 class of the Faculty of Medicine in Bandung, who participated in both online and offline anatomy laboratory learning methods. Sampling was carried out using the purposive sampling method. The data were presented in a frequency table and calculated by SPSS.  Results: Regarding ‘material understanding’, most students (57.0%) disagreed that online anatomy laboratory activities were better than offline. In terms of ‘facilities and infrastructure’, 38.0% of students disagreed that online anatomy laboratory learning facilities were more adequate than offline. On the aspect of ‘teacher's perception’, most students agreed (39.0%) that teacher’s performance was better in online anatomy laboratory activities. Conclusion: This study shows that medical students prefer to combine online and offline anatomy laboratory activities

Exploring systems that support good clinical care in Indigenous primary health-care services: a retrospective analysis of longitudinal systems assessment tool data from high-improving services

Background: Continuous quality improvement is a process for raising the quality of primary health care across Indigenous PHC services. In addition to clinical auditing using plan, do, study, act cycles, engaging staff in a process of reflecting on systems to support quality care is vital. The One21seventy Systems Assessment Tool (SAT) supports staff to assess systems performance in terms of five key components. This study examines quantitative and qualitative SAT data from five high-improving Indigenous primary health care services in northern Australia to understand the systems used to support quality care. Methods: High improving services selected for the study were determined by calculating quality of care indices for Indigenous health services participating in the ABCD National Research Partnership. Services that reported continuing high improvement in quality of care delivered across two or more audit tools in three or more audits were selected for the study. Pre-collected SAT data (from annual team SAT meetings) is presented longitudinally using radar plots for quantitative scores for each component and content analysis is used to describe strengths and weaknesses of performance in each systems component. Results: High improving services were able to demonstrate strong processes for assessing system performance and consistent improvement in systems to support quality care across components. Key strengths in the quality support systems included adequate and orientated workforce, appropriate health system supports and engagement with other organisations and community while the weaknesses included lack of service infrastructure, recruitment, retention and support for staff and additional costs. Qualitative data revealed clear voices from health service staff expressing concerns with performance and subsequent SAT data provided evidence of changes made to address concerns. Conclusion: Learning from the processes and strengths of high-improving services may be useful as we work with services striving to improve the quality of care provided in other areas

Potensi Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) Terhadap Kadar Ischemia Modified Albumin (IMA) pada Tikus Model Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit kardiovaskuler akibat penyempitan pembuluh darah koroner yang menyebabkan iskemia miokard, sehingga mengakibatkan apoptosis sel. Kunyit mengandung senyawa yang berperan sebagai anti inflamasi, seperti kurkumin.  Tujuan: Menentukan pengaruh kandungan kurkumin pada kunyit (Curcuma longa) terhadap kadar Ischemia Modified Albumin (IMA). Metode: Desain penelitian ini adalah rancangan post-test only control group dengan menggunakan tikus wistar jantan sebanyak 30 ekor yang terbagi ke dalam 5 kelompok yaitu, kelompok 1 kontrol negatif, kelompok 2 kontrol positif, kelompok perlakuan 1, 2, dan 3. Kelompok perlakuan masing-masing mendapatkan ekstrak kunyit dengan variasi dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB. Pemeriksaan kadar IMA dalam serum darah menggunakan teknik ELISA. Data dianalisis dengan uji One-Way Anova. Hasil: Kadar IMA pada masing masing kelompok adalah kelompok 1 kontrol negative = 300,471 ng/mL, kelompok 2 kontrol positif = 333,357 ng/mL, kelompok perlakukan 1 dosis 50mg/kg = 232,317 ng/mL, kelompok perlakukan 2 dosis 100 mg/kgBB = 173,385 ng/mL, dan kelompok perlakuan 3 dosis 200 mg/kgBB =  217,358 ng/mL. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar IMA antara semua kelompok penelitian, yakni kelompok kontrol positif, kontrol negatif, maupun kelompok perlakuan (p>0,05). Berdasarkan Independent  t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna kadar IMA antara kelompok perlakuan ekstrak kunyit 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dengan kelompok kontrol positif. Simpulan: Ekstrak kunyit berpengaruh terhadap kadar IMA.Kata kunci: IMA, kunyit, kurkumi

Vulneración del principio de celeridad procesal y la afectación al bienestar del menor alimentista, durante la pandemia por Covid19, 2020

Antes de la pandemia por Covid-19, el sistema judicial peruano se encontraba en una crisis debido a la sobrecarga procesal en los juzgados, entre otras razones, pero ante la llegada de la pandemia, este problema se agudizó aún más poniendo en riesgo todos los procesos, en especial los procesos de alimentos. La presente tesis tuvo como objetivo general determinar de qué manera la vulneración del principio de celeridad procesal afectó al bienestar del menor alimentista, durante la pandemia por Covid-19, 2020, y se basó en un tipo de investigación básica con diseño de teoría fundamentada. Para obtener la información se empleó entrevistas a especialistas y guía de análisis documentario, y los resultados obtenidos demostraron que la falta de cumplimiento del principio de celeridad procesal en los procesos de alimentos, referido, a la demora de las emisiones de las resoluciones judiciales en general por la administración de justicia, afectó y continúa afectando el bienestar del menor alimentista, en cuanto ven amenazados sus derechos, sin que ellos puedan ejercerlos de manera rápida y oportuna, por lo tanto, corre riesgo su existencia y subsistencia. Por ello, se propuso la implementación de un nuevo plazo procesal para el cumplimiento del principio de celeridad procesal