679 research outputs found

    Use with Caution: Interpreting Consumer Expenditure Income Group Data

    Get PDF
    Economic well-being has been an issue relevant to American public discourse for some time and has become a topic of particular interest among journalists, policymakers, and ordinary American families. The Consumer Expenditure Survey (CE) is often used as a tool to analyze the effects of economic well-being. Though the Census Bureau independently collects and processes income data—the CE is the only Federal survey that collects information on income, expenditures, and associated demographic characteristics from U.S. consumers. As a result, CE data are useful for answering many salient questions related to economic well-being. However, CE data are also complex and should be used with an understanding of the limitations of these data. This Beyond the Numbers article examines assumptions users often make regarding how the CE measures household wealth, by providing examples of the nuances in the data and composition of five household groupings. The examples provide a clearer snapshot of economic well-being found in the income quintiles. The article uses tabulations of households by quintiles of income before taxes that many researchers use to identify the “poor” and the “rich” in the CE data. These terms are subjective and potentially pejorative. Another common set of terms for these types of analyses are “low-income” and “high-income.” These are also subjective terms, and they are imprecise for communicating the concept of economic well-being, which involves other measures of wealth (e.g. stocks, bonds, cash assets, etc.). Misunderstandings arise potentially when researchers use terms like “rich” and “poor” to describe households rather than focus solely on income measures. So, what are the common assumptions made about the economic well-being of the “poor” and “rich” when using CE data to compare income groups

    HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PEUSANGAN TAHUN PELAJARAN 2014

    Get PDF

    ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DI SMAN 1 SUKAGUMIWANG

    Get PDF
    VERI FITRIYANINGSIH : “Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berkarakter Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Mata Pelajaran Biologi Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 Di SMAN 1 Sukagumiwang” Pada umumnya para guru telah menyusun RPP akan tetapi masih banyak yang belum memenuhi ketentuan standar proses. Selain itu, masih ditemukan guru masih menggunakan RPP yang belum disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan, bahkan pembuatan RPP belum sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan dalam silabus. Mengingat pemberlakuan KTSP berkarakter pada kurikulum pendidikan di seluruh Indonesia, maka masalah mengenai penyusunan RPP berkarakter menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk penyusunan RPP berkarakter berdasarkan KTSP yang disusun oleh guru biologi dan besarnya persentase komponen-komponen RPP Berkarakter berdasarkan KTSP yang disusun oleh guru biologi, serta mengetahui kendala/permasalahan yang ditemukan dalam penyusunan RPP berkarakter berdasarkan KTSP di SMAN 1 Sukagumiwang pada mata pelajaran biologi semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan melakukan observasi, wawancara, penyebaran angket dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru biologi SMAN 1 Sukagumiwang yang mengajar di Kelas X dan Kelas XI. Sedangkan objek penelitian ini adalah dokumen RPP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk RPP berkarakter yang disusun oleh guru biologi di SMAN 1 Sukagumiwang sesuai dengan KTSP. Persentase komponen RPP berkarakter yang terdiri dari 12 komponen, yaitu 10 komponen 67%, dan 1 komponen dengan persentase 33%. Sementara itu, rekapitulasi hasil analisis penilaian dokumen RPP berkarakter dari responden menunjukkan bahwa dokumen RPP yang memiliki kriteria “baik” adalah RPP Kelas XI, sedangkan dokumen RPP yang memiliki kriteria “kurang baik” adalah RPP Kelas X. Hal ini disebabkan adanya kendala/permasalahan dalam penyusunan RPP berkarakter. Kesimpulan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa bentuk penyusunan RPP berkarakter yang disusun oleh guru biologi sudah sesuai KTSP dengan persentase komponen yang cukup besar. Namun masih ada kendala/permasalahan yaitu masih ada guru yang belum memahami sepenuhnya tentang penyusunan RPP berkarakter karena belum mengikuti workshop pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kata kunci : RPP, Analisis RPP Berkarakte

    RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS JAVA DESKTOP DI PESANTREN INTERNASIONAL KH. MAS MANSUR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    Get PDF
    Pesantren internasional KH. Mas Mansur merupakan salah satu pesantren yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta yang belum lama didirikan. Dalam mengolah data pada sistem informasi, pesantren internasional KH. Mas Mansur memerlukan program aplikasi khusus seperti program aplikasi berbasis desktop. Solusi yang dipilih ialah merancang dan mengembangkan sistem informasi berbasis Java desktop. Perancangan dan pengembangan sistem informasi tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan development tool Netbeans 6.5 pembangun program aplikasi Java desktop dan MySQL sebagai sistem manajemen basis data. Tahapan perancangan dan pengembangan sistem informasi meliputi studi kelayakan sistem informasi, analisis sistem informasi, desain sistem informasi, pengembangan sistem informasi, pengujian sistem informasi, perbaikan sistem informasi, implementasi sistem informasi dan pembuatan laporan. Program aplikasi yang dibangun mengikuti tahapan SDLC (System Development Life Cycle). Dalam pengembangan program aplikasi Java, terdiri dari satu package, tujuh subpackage, tiga puluh class, tiga file dat untuk konfigurasi, tujuh file report, lima file gambar dan dua file suara. Hasil perancangan dan pengembangan sistem informasi berwujud sebuah program aplikasi Java desktop yang memiliki beberapa fitur seperti kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data, penyimpanan data yang terorganisir, dan dapat dijalankan di banyak sistem operasi

    KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN REAKSI LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN CEPAT PADA ATLET TARUNG DERAJAT SATLAT UNSYIAH BANDA ACEH TAHUN 2012

    Get PDF

    KONTRIBUSI INTENSITAS SISWA MENGIKUTI KEGIATAN OSIS TERHADAP KEPEMIMPINAN SISWA DI SMP NEGERI SE KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan OSIS di SMP Negeri se Kecamatan Depok. (2) Kepemimpinan yang dimiliki siswa di SMP Negeri se Kecamatan Depok. (3) Kontribusi intensitas siswa mengikuti kegiatan OSIS terhadap kepemimpinan siswa di SMP Negeri se Kecamatan Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Sampel dalam penelitian ini adalah pengurus OSIS di SMP Negeri se-Kecamatan Depok yang berjumlah 114 siswa. Metode pengambilan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi. Instrumen ini telah diuji menggunakan validitas isi dan teruji reliabilitasnya. Uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas dan uji linearitas hubungan telah terpenuhi. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagai berikut: (1) Intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan OSIS di SMP Negeri se Kecamatan Depok masuk dalam kategori tinggi, dengan persentase perolehan skor total sebesar 70,58%. (2) Kepemimpinan yang dimiliki siswa di SMP Negeri se Kecamatan Depok masuk dalam kategori tinggi, dengan persentase perolehan skor total sebesar 77,54%. (3) Intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan OSIS memberikan kontribusi terhadap kepemimpinan siswa sebesar 43%. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis diperoleh koefisien determinan (R²) sebesar 0,430 dan koefisien regresi R sebesar 0,656. Hal ini berarti intensitas siswa mengikuti kegiatan OSIS memberikan kontribusi sebesar 43% terhadap kepemimpinan, sedangkan selebihnya yaitu 57% dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, antara lain; lingkungan keluarga, pergaulan, kepribadian, atau kegiatan ekstrakurikuler. Kata kunci: Kegiatan OSIS, Kepemimpinan Siswa

    Explaining Foreigners’ Political Rights in the Context of Direct Democracy:A Fuzzy-Set QCA of Swiss Cantonal Popular Votes

    Get PDF
    In the direct democratic arena, the consensus of voters is required to deliberate policies; without that consent policies are blocked. When bills that support cultural diversity or foreigners’ integration are put into referendums, voters may or may not exert their veto power over the proposed policies. In order to determine under which circumstances these types of bills are successful in referendum, I have undertaken a fuzzy-set qualitative comparative analysis of 39 referendums about the extension of political rights to foreigners at the Swiss cantonal level. My analysis identified a total of five theoretically-informed conditions that explain citizenship liberalization and the success of popular votes. I then located these conditions within two configurational hypotheses which postulate how referendum proponents might overcome direct democratic hurdles. The analysis of the success of referendums reveals that the only sufficient path that leads to the popular vote’s success is to insert the sensitive issues into a multi-faceted bill. As demonstrated by a more in-depth case analysis, the sensitive object is successful because it is hidden from voters during the referendum campaign or because other priority objects inside the bill reduce its salience

    PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DANA BANK (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung)

    Get PDF
    Judul penelitian ini “Pengaruh Media Pembelajaran Audio-Visual Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Penggunaan Dana Bank Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Perbankan Kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media pembelajaran audio-visual dan minat belajar siswa dalam pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung serta untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung yang berjumlah 38 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis verifikatif data melalui perhitungan rata-rata (mean) skor dengan bantuan SPSS release 21.0 for Windows. Hasil penelitian rekapitulasi skor rata-rata tanggapan responden mengenai media pembelajaran audio-visual sebesar 4,02, sedangkan mengenai minat belajar siswa sebesar 4,01, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap media pembelajaran audio-visual dan minat belajar “Sangat Baik”. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil penelitian pengaruh penerapan media pembelajaran audio-visual yaitu koefisien determinasi R Square sebesar 0,650%. Hal ini dinyatakan variabel X mempunyai pengaruh sebesar 65% terhadap variabel Y dan sisanya 35% dipengaruhi faktor lain. Faktor yang memberikan pengaruh kepada variabel Y sebanyak 65% disebabkan oleh indikator variabel X berupa fungsi media pembelajaran dan keunggulan media audio-visual. Kesimpulan penelitian dapat diterima, sebagai akhir penelitian, penulis menyampaikan saran jika memiliki siswa yang cenderung memiliki karakteristik pasif, guru sebaiknya menggunakan variasi model pembelajaran yang menarik yang dipadukan dengan media pembelajaran audio-visual yaitu pemutaran video yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan karena cara ini dapat membuat siswa lebih berminat untuk belajar dan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Media Pembelajaran Audio-Visual dan Minat Belajar Siswa

    KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PENGELOLAAN KONFLIK SIBLING RELATIONSHIP DENGAN SAUDARA KANDUNG PENYANDANG AUTISME (Studi kasus pada saudara kandung di SLB C Autis Negeri Kedungkandang Kota Malang)

    Get PDF
    The presence of an autistic child in the family has a profound effect and affects sibling relationships. With siblings, especially in communication when sibling relationship conflicts occur. The aim of this research is to find out how to resolve conflict in sibling relationships between siblings with autism. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. There were 2 informants in this study, selected according to the criteria determined by the researcher. Data collection uses interview techniques. Data analysis uses the Relational Dialectics theory developed by Baxter and Rawlins in (1988). In this theory, it explains about life which will be related to the characteristics of ongoing tensions which cause contradictions in a relationship. The research results illustrate that overall the sibling relationships that exist between teenagers and autistic siblings are based on emotional closeness, conflicting relationships and sibling rivalry. A conflicted relationship is characterized by constant shouting from siblings, late responses, such as when they are told to always postpone if they are already busy with something they like. This relationship causes conflict with the autistic sibling which occurs verbally. Such as getting angry when told or not responding to the desired response. Apart from that, conflict also brings them closer together, marked by positive interactions, namely continuing to provide support and having empathy for their autistic sibling. This close relationship is caused by an appropriate accepting response towards an autistic sibling. Thus forming the characteristics of being a more empathetic person which improves sibling relationships. By having good control over your ego by being more patient and tolerant of existing differences
    corecore