48 research outputs found

    IMPLEMENTATION OF DEMOCRATIC NURTURE IN UPHOLDING LEARNERS’ LEARNING AUTONOMY

    Get PDF
    Learners’ autonomy particularly in learning needs to be guided thoroughly. Pattern of nurturing children will affect children’s character. Democratic nurture refers to pattern of that gives space for children to let them arguing, develop their skills and competence.The role of teachers in such nurture acts as a controller for students particularly in the process of their activities. Some of feasible pattern that might be done by teachers, as ways of democratic nurture are first, teachers act as facilitator. Second, teachers provide space for freedom, third, teachers control the students, teachers do the things hand in hand with the students, teachers listen to students’ arguments, and teachers provide space for students not to be dependent to parents. This study is the results of theoretical framework, and aims to provide a framework in upholding students’ learning autonomy as seen from patterns of democratic nurture done by teachers. Keywords: democratic nurture, learning autonom

    MODEL PENDIDIKAN BERBASIS MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

    Get PDF
    Permasalahan besar yang menjadi perhatian bangsa Indonesia saat ini salah satunya adalah dalam hal keberagaman. Tidak dapat dipungkiri keberagaman yang dijumpai di Indonesia memang menunjukkan adanya kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, maupun budaya yang berbeda. Keberagaman masyarakat multikultural yang dijumpai seharusnya menjadi aset bangsa yang akan menjadikan bangsa Indonesia semakin beragam dengan kekayaannya. Pada realitas yang ada terkadang hal ini justru menjadi jurang pemisah antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dunia pendidikan menjadi salah satu sasaran yang dapat dijadikan agen yang mampu menyampaikan pemahaman tentang realitas multikultural di Indonesia. Dalam hal ini maka pendidikan yang mengarah pada penguatan multikultural dapat dilakukan melalui penemuan salah satu model pendidikan berbasis multikultural melalui proses pembelajaran. Melalui kajian ini maka penulis melakukan suatu analisis tentang penemuan suatu model pendekatan pendidikan yang berbasis multikultural dari analisis literasi hasil penelitian. Model pendidikan berbasis multikultural menjadi salah satu hal yang sangat urgensi dan perlu diperhatikan, karena pada dasarnya meskipun wacana kurikulum tentang multikultural sudah sering diperbincangkan namun sampai saat ini belum ada realisasinya. Kata Kunci: Model Pendidikan Berbasis Multikultural, Pembelajaran, Perguruan Tingg

    PENGARUH GAYABELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar, (2) pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar.Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain factorial 2x2. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 Yogyakarta, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas VII B, VII E, VII H, VII J. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh antara gaya belajar terhadap hasil belajar dan hasil belajar siswa dengan metode Think Pair Share lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan metode Problem-Based Learning pada gaya belajar visual maupun auditorial, (2) terdapat pengaruh antara metode pembelajaran terhadap hasil belajar dan hasil belajar dengan metode Think Pair Share lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan metode Problem-Based Learnin

    ANALISIS INTERNALISASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS PADA PRODI PPKn UNMUH PONOROGO TAHUN 2018)

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk menyampaikan hasil penelitian tentang analisis pelaksanaan pendidikan multikultural pada pembelajaran di Perguruan Tinggi study kasus pada prodi PPKn Unmuh Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya internalisasi pendidikan multikultural melalui 5 dimensi James A.Banks, yaitu: 1) Content Integration nampak pada integrasi budaya melalui sebaran mata kuliah, 2) Knowladge Construction melalui pemahaman kebudayaan nusantara melalui kegiatan observasi lapangan terkait satu budaya tertentu, 3) An Equity Pedagogy nampak pada keterlibatan mahasiswa dalam pembuatan history project , 4) Prejudice Reduction meminimalisir sikap rasis mahasiswa melalui penerapan metode diskusi aktif, 5) An Empowering School Culture tergambar pada kegiatan akademis melalui pembelajaran di kelas dan kegiatan seminar, lomba kebangsaan serta kegiatan sosial di kampus atau diluar kampus untuk non akademis

    PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDIDIKAN MORAL SISWA

    Get PDF
    Abstract: Referring to the national educational objectives that the subjects of PPKn (Civic and Pancasila Education) prepare students to be good citizens. Moral education is one element in the study of subject areas of PPKn that must be given to the students as a guide in plunging in the community. Students of PPKn study program are prepared as prospective educators who are able to integrate various aspects of citizenship problems and social problems. Not separated from the role of students in the program of PPKn, it is necessary understanding for each student in knowing the extent of moral education role for students. The purpose of this study is to understand and to know the perception of PPKn's student Faculty of Education University Muhammadiyah of Ponorogo to moral education students in Ponorogo regency. The research method used in this research is descriptive qualitative. It can be concluded that student perception about moral education consisting of three main aspects of moral education of students related to morality of God, morals to fellow human beings, and morals to the environment indicates that for morale students of God and fellow human beings are said to have good enough and moral education Has been done as it should. As for the moral education of students related to morals to the environment indicates that it is still at a level that is less and needs to be improved again, especially for some related parties Abstrak: Mengacu pada tujuan pendidikan nasional bahwasannya mata pelajaran PPKn mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik. Pendidikan moral merupakan salah satu elemen dalam kajian bidang mata pelajaran PPKn yang wajib diberikan kepada siswa sebagai pedoman dalam terjun di masyarakat. Mahasiswa prodi PPKn dipersiapkan sebagai calon pendidik yang mampu mengintegrasikan berbagai aspek dalam permasalahan kewarganegaraan maupun permasalahan sosial. Tidak lepas dari peran mahasiswa prodi PPKn tersebut, maka diperlukan pemahaman bagi setiap mahasiswa dalam mengetahui sejauh mana peran pendidikan moral bagi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui persepsi mahasiswa Prodi PPKn FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo terhadap pendidikan moral siswa di Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa tentang pendidikan moral yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu pendidikan moral siswa terkait akhlak terhadap Tuhan YME, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan menunjukkan bahwa untuk moral siswa terhadap Tuhan dan sesama manusia dikatakan sudah cukup baik dan pendidikan moral sudah terlaksana sebagaimana mestinya. Sedangkan untuk pendidikan moral siswa terkait akhlak terhadap lingkungan menunjukkan bahwa masih berada pada taraf yang kurang dan perlu untuk ditingkatkan lagi khususnya bagi beberapa pihak yang terkait DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i12017p04

    Penguatan Pembelajaran Berbasis Kecakapan Abad 21 Melalui Budaya Lokal: Studi Literature Review Teori Vygostsky dan Ki Hadjar Dewantara

    Get PDF
    This article aims to answer how school strategies can be carried out in strengthening 21st century-based learning through local culture. The method used in this study uses a literature review. The data collection technique is carried out by collecting articles and related research results through a collection of online databases including book chapters, science direct, proceedings and spingers that are searched using the article search service from Google Scholar and the Mendeley application program in the 2017-2022 period. The data analysis technique was carried out with the stages of planning a literature review, determining keywords, collecting articles, data classification, data reduction and data analysis. The results show that there are 3 strategies that schools can implement in realizing 21st century skills-based learning through local culture with Vygotsky's socio-cultural theory approach and Ki Hadjar Dewantara's theory of local culture. There are 3 aspects that are seen in the competence of 21st century teachers, namely knowledge, performance criteria, and product criteri

    PERBEDAAN MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL SIKLUS 5E DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

    Get PDF
    Kemandirian belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Yogyakarta tergolong rendah dan metode yang digunakan guru kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikansi antara model belajar Problem-Based Learning dan model siklus 5E dalam meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Subject, Pretest-Posttest Group Design dengan menggunakan dua kelas eksperimen. Populasi penelitian ini yaitu kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013, sedangkan sampelnya yaitu kelas VIII B dan kelas VIII C. Teknik sampling yang digunakan ialah Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, angket, tes dan dokumentasi. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi dan konstruk. Uji reliabilitas yang digunakan yaitu menggunakan rumus H.J.X. Fernandes. Uji prasyarat analisis hipotesis dengan melakukan uji normalitas, dan uji homogenitas. Metode pengujian hipotesis yang digunakan adalah independent sample t-test (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil uji-t nilai standard gain menunjukkan bahwa harga t untuk varian sama adalah 2,54 dengan tingkat signifikansi 0,01. Hasil menunjukkan bahwa nilai t hitung > t tabel yaitu t = 2, 54 lebih besar dari pada t tabel 0.025 = 1,99 maka H ditolak. Taraf signifikansi hitung yaitu 0, 01 yang nilainya lebih kecil dari pada 0,05 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa H 0 ditolak, dan H a 0 hitung diterima, artinya menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikansi antara model PBL dan model siklus 5E dalam meningkatkan kemandirian belajar IPS siswa. (2) Model PBL memberi kontribusi lebih signifikan terhadap kemandirian belajar IPS siswa dibandingkan model siklus 5E. Hal ini dilihat dari persentase peningkatan hasil angket kemandirian belajar IPS siswa, untuk kelas yang diajar dengan model PBL memperoleh peningkatan sebesar 21, 03% sedangkan untuk kelas yang diajar dengan model siklus 5E memperoleh peningkatan sebesar 13, 89%. Selain dilihat dari hasil angket, berdasarkan hasil tes belajar IPS siswa menunjukkan persentase siswa yang mencapai KKM untuk kelas yang diajar dengan model PBL sebesar 82, 85% sedangkan kelas yang diajar dengan model siklus 5E sebesar 74, 28%. Kata-kata kunci : Kemandirian Belajar, Model PBL, Model Siklus 5E , IP

    INTEGRASI PENDIDIKAN MORAL DALAM PEMBELAJARAN PPKN MELALUI MEDIA PROJECT CITIZEN

    Get PDF
    Tindakan penyimpangan pada remaja pada saat ini semakin menunjukkan adanya degradasi moral pada remaja tersebut. Remaja yang pada dasarnya masih duduk di bangku sekolah merupakan salah satu tanggaung jawab gurudan pihak sekolah.Sekolah mepunyai andil yang besar sebagai wadah untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam kajian mata pelajaran khususnya pada mata pelajaran PPKn. Media project citizen merupakan salah satu inovasi baru dalam dunia pendidikan, khususnya bagi mata pelajaran PPKn untuk mempersiapkan siswa menjadi kritis terhadap kasus-kasus kewarganegaraan dan sosial yang sedang marak terjadi. Penerapan pemmbelajaran PPkn melalui media project citizen dengan mengintegrasikan nilai moral di dalam kajiannya diharpkan mampu membuka daya kritis siswa menyikapi suatu persoalan kewarganegaraan dan sosial yang berlandaskan pada nilai-nilai moral keindonesiaan

    SOCIAL ENGINEERING INTEGRATION OF MULTICULTURAL EDUCATION AND MORAL EDUCATION IN HIGHER EDUCATION

    Get PDF
    The condition of multicultural society in Indonesia can be said as two blades that can make positive value and negative value. In this era, there are more cases that can be seen about the heteroginity in the realistic of Indonesian society itself. Coming from those cases shows that there is a moral degradation in the middle of society especially youths. This thing exactly needs one real action that able become bridge for minimalizing bad probability that will happen next. Education gives contribution as pioneer that is counted by government through mental revolution movement in the form of moral education or character education. So, in this context the strengthnesss of moral value in multicultural social condition needs to be reformed through social changes that integrate two of moral problems and the multicultural in education institution. University holds the important role for bringing the social engineering; remember that the heap of youth majority can be met from university student that became the center of changing in social environment. Through this research, the researcher wants to examine between moral education and multicultural education that is intergrated in one of social engineering form in university. The purpose of this article research in the future can be looked forward as one solution for minimalizing the moral and multicultural problems as the form of nation unity defense that has “ Bhinneka Tunggal Ika “ Keywords: Social Engineering, Education, Moral Education, Multicultural Education, Universit
    corecore