Development of the entire representation using the roots

One of the most important features of the analytic function is the ability to build it by knowing its zeros.In this work we display a point by point think about of how to build the entire function using the roots with detailed mathematical proof. The Detailed study of entire representation is given. The roots of this entire theta function and there action are highlighted. The number of the roots of Study function is same the dimension of thenite space and characterize it

PENGAWASAN DALAM PEMBINAAN HUKUMAN TAHANAN BERSYARAT

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang merupakan syarat-syarat untuk dapat dikenakannya pidana bersyarat dan bagaimana prosedur pengawasan dalam pelaksanaan pidana bersyarat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normative dan dapat disimpulkan, bahwa: 1. Pidana dapat dianggap sama dengan probation, yaitu pidana bersyarat merupakan teknik upaya pembinaan terpidana diluar penjara. Pidana bersyarta diputus oleh hakim Pengadilan dengan syarat-syarat. Syarat untuk dapat diterapkannya pidana bersyarat, yang terdiri dari: Syarat formal, yaitu pidana bersyarat hanya dapat dikenakan apabila terdakwa dijatuhi pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana kurungan yang tidak termasuk kurungan penganti denda; dan syarat material, yaitu penilaian Hakim terhadap terdakwa, baik perbuatan maupun kepribadiannya, bahwa terdakwa memang layak dikenakan pidana bersyarat. 2. Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dalam garis-garis besarnya adalah dilakukan oleh pejabat yang berwenang menyuruh menjalankan putusan jika kemudian ada perintah untuk menjalankan putusan. Dalam hal ini pejabat yang dimaksud adalah Jaksa. Agar supaya syarat-syarat dipenuhi, dapat diadakan pengawasan khusus yang semata-mata harus bertujuan memberi bantuan kepada terpidana (Pasal 15 ayat (4) KUHPidana). Dari proses pelepasan bersyarat yang dikemukakan di atas, terlihat bahwa segi pengawasan terhadap orang yang menjalani pelepasan bersyarat tidak diatur secara cermat. Kata kunci: Tahanan, Bersyara

Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilihan Legislatif di Kabupaten Lanny Jaya Tahun 2014 ( suatu Studi Distrik Balingga)

Partisipasi politik masyarakat merupakan bagian integral dari pemerintah agar pemerintah juga bisa memperhatikan atau mendukung aspirasi rakyat. Masyarakat distrik Balingga dalam melakukan kegiatan politik terlihat hanya ikut-ikutan, bahkan ada yang berpikir kegiatan seperti ini biasa saja dan tidak ada artinya, padahal keikut sertaan masyarakat dalam kegiatan politik sangat mempengaruhi untuk pegambilan keputusannya oleh pemerintah.Partisipasi politik masyarakat juga dapat dijadikan sebagai masukan yang diharapkan dapat meningkatkan USAha perbaikan kondisi dan taraf hidup masyarakat kabupaten Lanny Jaya distrik Balingga, agar bisa berkembang secara mandiri. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi merupakan tanda adanya kemampuan awal masyarakat untuk berkembang secara mandiri menurut beberapa pakar partisipasi politik masyarakat di dalam pembangunan dapat membutuhkan sebuah kemampuan masyarakat dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu hal yang fundamental dalam pembangunan masyarakat adalah peningkatan partisipasi demokratis. Dengan demikian partisipasi tidak hanya ikut-ikutan tetapi mengambil peranan terutama mengontrol lembaga-lembaga yang berfungsi melayani kepentingan masyarakat di distrik Balingga

Special Properties of the Zeros of the Analytic Representations of Finite Quantum Systems

The paper contains an investigation on the special properties of the zeros of the analytic Representations of Finite Quantum Systems.These zeros and its paths define the completely the finite quantum system.The present paper study Construction of the analytic representation from its zeros.A brief introduction to analytic representation of nite quantum systems is given. The zeros of this function and there evolution time are considered.The analytic function f(z) have exactly d zeros.The analytic function have been constructed from its zeros

Perilaku Birokrat Dalam Pelayanan Publik Di Distrik Asologaima Kabupaten Jayawijaya

In line with the rapid development of the times and the increasingly complex problems faced by the state, there has also been a development in government administration which has been marked by a shift in the paradigm of governance from Rule Governance. This situation makes the bureaucracy rigid, in an environment that is only limited to flowing the instructions or following instructions. The district government in an Asologaima District has the main task of carrying out part of the authority delegated by the district head in the fields of government, economy, and development, society, peace, and order as well as coordination.The method is sed is descriptive method. Bureaucrats as providers of public services must be able to provide quality services, the quality of service of bureaucrats to society is closely related to customer satisfaction or consumer satisfaction as the recipient of the service itself

EVALUASI KINERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN JAYAPURA

Jayapura yang menjadi kawasan andalan laut membutuhkan infrastruktur yang memadai, khususnya pada sektor pelabuhan. Pelabuhan Jayapura hanya memiliki satu pelabuhan saja, dengan panjang dermaga eksisting 275 meter. Dengan letak yang cukup strategis tersebut kota Jayapura mempunyai kedudukan dan peran yang sangat potensial untuk menjadi titik bangkitan pengembangan dan simpul transportasi barang regional provinsi, disamping itu Jayapura adalah daerah pusat pertumbuhan di Kota Jayapura Saat ini, lalu lintas barang dan penumpang di Kota Jayapura menggunakan satu dermaga yang memiliki panjang dermaga eksisting 275 meter dengan kondisi real aktivitas kepelabuhan yang sangat tinggi dengan menumpuknya kapal pada dermaga 1 pelabuhan Jayapura. Kebutuhan panjang dermaga memakai metode metode regresi logaritma non linear dengan persamaan y = a + b (X) dan menghitung nilai BOR/tingkat pemakaian dermaga. Untuk menghitung panjang dermaga dengan menggunakan rumus Lp = n Loa + (n-1) 15 + 50. Hasil studi yang diperoleh pada tugas-akhir ini berupa penambahan panjang dermaga pelabuhan jayapura untuk tahun 2012 dan tahun 2016, dermaga eksisting di pelabuhan Jayapura yang pada saat ini memiliki panjang 275 meter, kemudian dikembangkan menjadi 700 meter untuk tahun 2016, dan 1300 meter untuk tahun 2028.; Jayapura which is the mainstay of the sea requires adequate infrastructure, especially in the port sector. Jayapura Port only has one port, with an existing 275 meter long pier. With its strategic location, Jayapura city has a very potential position and role to become the development point of development and provincial goods transportation node, besides Jayapura is a growth center in Jayapura City Currently, goods and passenger traffic in Jayapura City uses one the pier has an existing 275 meter long pier with very high real port activity conditions with a pile of ships on port 1 of Jayapura port. The pier length requirement uses a non linear logarithmic regression method with the equation y = a + b (X) and calculates the BOR value / dock usage level. To calculate the length of the pier by using the formula Lp = n Loa + (n-1) 15 + 50. The results of the study obtained in this final assignment are in the form of the addition of the pier length of Jayapura port for 2012 and 2016, the existing dock in Bintuni port which at currently has a length of 275 meters, then developed to 700 meters for 2016, and 1300 meters for 2028

Quantum Algebra From Generalized Q-Algebra

The paper contains an investigation of the notion of Q-algebras. A brief introduction toquantum mechanics is given.A brief introduction to BCI/BCK/BCH-algebra are given. A new generalization of Q-algebrahas been introduced. The Q- quantum algebra has been studied.Various examples have been given

BCI/BCK- quantum algebra

The paper contains an investigation of the notion of BCI-algebras and BCK-algebras. The concept of quantale was created in 1984 to develop a framework for non-commutative spaces and quantum mechanics with a view toward non-commutative logic. Implicational algebras like pseudo-BCK algebras are quantum B-algebras, and every quantum B-algebra can be recovered from its spectrum which is a quantale. [25].A brief introduction to quantum mechanics is given. A new generalization of BCI/BCK-algebra and some there properties have been given. The BCI- quantum algebra and BCk- quantum algebra have been studied. The BCI- Lie algebra and BCK- Lie algebra are introduced. Various examples have been given

Sistem Pemberian Beasiswa Bagi Mahasiswa Asal Kabupaten Puncak Provinsi Papua (Studi Kasus Pada Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak (Ipmap) Kota Salatiga)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sistem pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal kabupaten puncak provinsi Papua. Sistem pemberian beasiswa ini meliputi beberapa tahapan seperti proses seleksi, penyaluran dana, monitoring dan evaluasi, serta paska penempatan. Secara metodis, penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yang berasal dari dinas sosial kabupaten puncak, tim penyalur, koordinator Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Puncak (IPMAP) dan penerima beasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat banyak kelemahan yang terdapat dalam proses seleksi, penyaluran dana, monitoring dan evaluasi, serta paska penempatan. Misalnya, kecurangan yang dilakukan oleh pihak pemberi beasiswa dan penerima beasiswa khususnya dalam mengajukan data calon penerima beasiswa, tidak seimbangnya data dari masing-masing pihak dan belum konsistennya janji pemerintah untuk menyediakan lapangann pekerjaan bagi para lulusan. Oleh karena itu, pemerintah melaui dinas terkait harus lebih memantapkan proses seleksi, penyaluran, monitoring dan evalusi sampai dengan paska penempatan dengan membentuk tim independen atau memberikan kewenangan kepada pihak kampus, sehingga praktik-praktik kecurangan yang serjadi selama ini bisa diminimalisir.This research aims in to explore the system of scholarship granting for students from Puncak Jaya Regency (Papua province). This scholarship system includes several stages such as selection process, fund distribution, monitoring and evaluation, and post-placement. Methodically, this study uses primary and secondary data derived from the social offices from Puncak Jaya Regency, the channeling team, the Coordinator of Student Association and Peer District Students (IPMAP) and the scholarship recipients. The results show that there are still many weaknesses in the selection process, fund distribution, monitoring and evaluation, and post-placement. For example, fraud committed by scholars and scholarship recipients, especially in filing scholarship recipients, unbalanced data from each party and inconsistent government promises to provide jobs for graduates. Therefore, the government through the relevant agencies should further strengthen the selection process, distribution, monitoring and evaluation to post-placement by forming an independent team or provide authority to the campus, so that fraudulent practices that happen so far can be minimized