55 research outputs found

    KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BANJIR DI DESA KRANDON KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

    Get PDF
    Kelurahan Krandon merupakan salah satu wilayah yang sering terjadi banjir atau dengan kata lain daerah langganan banjir di Kota Tegal setiap musim penghujan tiba sehingga mengakibatkan rusaknya sarana umum dan kerugian harta benda masyarakat yang terdampak banjir. Berdasar masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir di Desa Krandon Kecamatan Margadan Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan dengan melalui tiga metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 5 informan utama (perangkat desa) dan 20 supporting informan sebagai sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan kesimpulan bahwa Kesiapsiagaan Masyarakat Krandon dalam menghadapi banjir, karena banjir ini setiap tahunnya terjadi, sehingga warga Kelurahan Krandon sudah siap. Ditambah lagi untuk kesiapsiagaan terdapat organnisasi BPBD, Satlinmas, dan Masyarakat yang mau bergotong-royong. Kendala kesiapsiagaan yang ada saat menghadapi banjir adalah permasalahan sarana prasarana yang dihadapi dalam pengendalian banjir di desa Krandon belum terdapat bangunan pengendalian banjir dan belum ada jalan evakuasi yang jelas serta belum adanya aturan / kebijakan dari kelurahan untuk mengurangi resiko banjir tersebut Kelurahan Krandon merupakan salah satu wilayah yang sering terjadi banjir atau dengan kata lain daerah langganan banjir di Kota Tegal setiap musim penghujan tiba sehingga mengakibatkan rusaknya sarana umum dan kerugian harta benda masyarakat yang terdampak banjir. Berdasar masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir di Desa Krandon Kecamatan Margadan Kota Tegal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan dengan melalui tiga metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. 5 informan utama (perangkat desa) dan 20 supporting informan sebagai sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan kesimpulan bahwa Kesiapsiagaan Masyarakat Krandon dalam menghadapi banjir, karena banjir ini setiap tahunnya terjadi, sehingga warga Kelurahan Krandon sudah siap. Ditambah lagi untuk kesiapsiagaan terdapat organnisasi BPBD, Satlinmas, dan Masyarakat yang mau bergotong-royong. Kendala kesiapsiagaan yang ada saat menghadapi banjir adalah permasalahan sarana prasarana yang dihadapi dalam pengendalian banjir di desa Krandon belum terdapat bangunan pengendalian banjir dan belum ada jalan evakuasi yang jelas serta belum adanya aturan / kebijakan dari kelurahan untuk mengurangi resiko banjir tersebu

    PENGARUH INFORMED CONSENT TERHADAP KECEMASAN DAN PENGETAHUAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KABUPATEN SRAGEN

    Get PDF
    Konsep pemasaran ini sudah mengalami perkembangan bersamaan dengan semakin majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan ingin berhasil atau bahkan dapat hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan- kebiasaan dalam masyarakatnya. Faktor-faktor ekstern seperti ekologi, politik, hukum, ekonomi dan sebagainya dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan. Faktor ketidakpuasan konsumen juga termasuk didalamnya. Adapun sebab-sebab timbulnya ketidak-puasan konsumen tersebut karena tidak terpenuhinya harapan mereka. Jadi perusahaan tidak lagi berorientasi kepada pembeli saja, tetapi berorientasi kepada masyarakat atau manusia. Karena itu perusahaan berusaha memberikan kemakmuran kepada konsumen dan masyarakat untuk jangka panjang, maka konsep seperti ini disebut Konsep Pemasaran Masyarakat (Societal Marketing Concept) atau Konsep Pemasaran Baru. (Swastha, 2000:57). Badan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BAPELKESMAS) Rumah Sakit Umum (RSU) “Ngudi Waluyo” Wlingi sebagai rumah sakit umum, menghadapi tantangan yang cukup berat, baik yang berasal dari lingkungan eksternal maupun internal. Faktor utama yang menghambat perkembangan BAPELKESMAS RSU “Ngudi Waluyo” Wlingi adalah Rumah Sakit Pemerintah, sehingga terkesan memiliki kualitas pelayanan yang kurang baik. Sedangkan faktor lain adalah krisis ekonomi yang berkepanjangan yang membawa dampak pada daya beli masyarakat 12 akan pentingnya kesehatan sehingga konsumen semakin selektif dalam menentukan jenis jasa yang akan dikonsumsinya. Hasil wawancara yang dilakukan pada 10 orang pasien rawat inap di BAPELKESMAS RSU “Ngudi Waluyo” Wlingi menunjukkan bahwa 4 pasien (40%) merasa pelayanan yang diberikan tidak memuaskan, sedangkan 6 pasien (60%) merasa pelayanan yang diberikan biasa-biasa saja dan tidak ada keistimewaan tertentu. Sedangkan hasil wawancara dengan pihak manajemen BAPELKESMAS RSU “Ngudi Waluyo” Wlingi menunjukkan bahwa kinerja yang ditunjukkan oleh karyawan tidak pernah memenuhi target, terutama pada target pendapatan yang telah ditetapkan, misalnya pada tahun 2007 pendapatan rumah sakit mencapai 95% dari target yang ditetapkan. Kinerja rumah sakit sebagai perusahaan penjual jasa maka sangat tergantung dengan pelayanan yang diberikan atau dengan istilah no service no business. Rumah sakit sebagai perusahaan penjual jasa tentunya sangat tergantung dengan kredibilitasnya di mata konsumen. Prinsip-prinsip kepuasan penjualan jasa yang meliputi reliability, responsiveness, tangible, emphaty dan assurance tidak akan berarti tanpa adanya interpersonal relationship management yang baik. Proses modifikasi ini tentunya membutuhkan personel-personel dengan kemampuan lebih agar output proses modifikasi ini sejalan dengan budaya lokal sehingga tidak terjadi perbenturan antara kepentingan konsumen dengan kepentingan perusahaan. Mengingat pentingnya pelayanan pada usaha jasa khususnya layanan BAPELKESMAS RSU “Ngudi Waluyo” Wlingi, dalam menjaring konsumen baru dan menciptakan loyalitas konsumen, maka penelitian ini mengambil judul:3 “Hubungan Kualitas Pelayanan dan Kinerja Perawat dengan Kepuasan Pasien di Badan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit Umum “Ngudi Waluyo” Wlingi Kabupaten Blitar

    The effectiveness of the combination of nature sound and foot massage against pain post-appendectomy patients

    Get PDF
    Appendectomy is done as soon as possible to reduce the risk of further perforation such as peritonitis or abscess. If not handled properly it can cause complications, slow down the recovery process, and increase the length of hospital stay. The purpose of the study is to analyze the effectiveness of the combination of nature sound and foot massage on pain in post-appendectomy patients. Method: True experiment with pre-post test control group design. The intervention group (n=21) was given nature sound therapy for 15 minutes, the combination group (n=21) was given a combination of nature sound therapy and foot massage for 15 minutes, and the control group (n=21) received routine nursing care. Data analysis used the Wilcoxon test. Results: The combination of nature sound and foot massage for 15 minutes/day is effective and significantly reduces pain on the average Numeric Rating Scale (NRS) score. There were differences in pain before and after the intervention in the three groups. Combination therapy of nature sound and foot massage has a greater value than the hospital SPO group and the nature sound group with a p-value of 0.004 and delta a mean of 0.70. In conclusion: The combination of nature sound and foot massage is effective in reducing pain in post-appendectomy patients

    Effectiveness of warm herbal compress on oxytocin hormone and breast milk production

    Get PDF
    Background: Breast milk is the best food for babies, needed for optimal growth and development. The lack of milk production influences the low coverage of exclusive breastfeeding. Increasing breast milk production could be done non-pharmacologically, using warm herbal compresses as breast care.Purpose: Analyze the effect of warm herbal compresses as breast care on oxytocin hormone and postpartum mother's milk production. Methods: Quasi-experimental design pretest-posttest with the control group, respondents were 36 normal mothers on the third day of postpartum; 18 respondents intervention group, and 18 respondents control group. Warm herbal compresses were provided once per day with 20 minutes on each breast for three days. The oxytocin hormone was measured pre and post three days of treatment, the volume of breast milk was measured pre, post 2, and 3 days of treatment.Results: The intervention group's average difference in oxytocin hormone was 24.65 pg/ml, the control group was 2.48 pg/ml (p<0.01). The average increase in milk production pre and post-three days of treatment in the intervention group was 32,250 ml. In the control group, 26,472 ml (p<0.01), there was a significant difference in the average milk production between the two groups.Conclusion: Warm herbal compresses as breast care affects the oxytocin hormone and postpartum mother's milk production

    Combination of Warm Infusion Fluid and Warm Electric Blanket on the Body Temperature of Patients Post-Sectio Caesarea

    Get PDF
    Sectio Caesarea has various complications during the postoperative period, one of which is a decrease in body temperature, if not handled properly it can cause hypothermia and cause discomfort to the patient. This study aims to determine the effectiveness of the combination of warm infusion fluids and warm electric blankets on the body temperature of post-sectio caesarea patients in the recovery room. This research is a true-experimental study with pretest and post-test with control group design approach. The research sample was divided into 4 groups, each group was given treatment for 60 minutes. The results showed that warm infusion fluids and warm electric blankets were adequate compared to other groups, with p-value = 0.000 (p<0.05). Based on this study, it can be concluded that the combination of warm infusion fluids and warm electric blankets effectively increases the body temperature of post-sectio caesarea patients

    PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP COMPUTER VISION SYNDROM PENGGUNA LAYAR DIGITAL DI MAN 1 KOTA PEKALONGAN

    Get PDF
    Pengaruh akupresur bagian mata, kepala, leher dan bahu terhadap computer vision syndrom pengguna komputer, yaitu salah satu jenis pengobatan komplementer yang digunakan untuk memelihara kesehatan mata. Tujuan penelitian ini untuk; 1) mentrasfer pengetahuan tentang pencegahan CVS pada mata dengan akupresur mandiri pada peserta didik, 2) Mentranser ketrampilan cara melakukan akupresur mandiri pada peserta didik untuk mencegah CVS pada mata, 3) Menganalisis pengaruh akupresur mandiri terhadap CVS pengguna komputer. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode: 1) obserasi dan wawancara, diskusi dan pelatihan atau praktik. Instrumen Concentration Grid Tes digunakan untuk menilai tingkat koordinasi mata. Sampel terdiri atas 30 siswa/siswi MAN 1 Kota Pekalongan. Hasil penelitian membuktikan bahwa peserta didik mampu memahami dan sekaligus dapat mempraktikan akupresur untuk pemelihara kesehatan mata. Sedangkan hasil analisis setelah dilakukan intervensi akupressur bagian mata, kepala, leher dan bahu dapat meningkatkan koordinasi mata (p=0,00 0,05). Simpulan yang dapat diambil, bahwa akupresur dan masae dapat meningkatkan koordinassi mata pengguna komputer. Saran yang disampaikan, yaitu akupresur dan masase dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer pengguna komputer dan layar digital.Kata kunci: Akupresur, Koordinasi Mata, Coputer Vision Syndrom, Pelajar Madrasah Aliyah Negeri

    PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN UKUS DIABETIKUM

    No full text
    Prevalensi terjadinya ulkus diabetikum di Indonesia sebesar 15% dan sering kali berakhir dengankecacatan dan kematian (Waspadji, 2006). Penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh metodeperawatan luka. Banyak tehnik perawatan luka.Salah satunya dengan menggunakan airgaram.Garam merupakan benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakankumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium klorida (NaCl) lebih dari 80 % serta senyawalainnya seperti Magnesium klorida, Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan lain-lain. Garammempunyai sifat yang mudah menyerap air. Ketika garam dicampur dengan air, terutama airhangat, terbentuklah partikel-partikel dengan muatan listrik yang berbeda: ion natrium yangbermuatan positif dan ion klor yang bermuatan negatif. Ketika larutan garam ini diberikan padabagian yang luka, ion-ion ini akan mengatur tekanan sel-sel di sekitar luka. Tekanan diatursedemikian rupa sehingga cairan tidak akan keluar dari dalam sel. Dengan kata lain, luka akanmenjadi cepat kering.Di samping mengeringkan luka, air garam juga dapat membunuh bakteriyang menyerang luka (terutama bakteri staphylococcus dan streptococcus. Tujuan penelitian untukmengetahui pengaruh rendam air garam terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetikum.Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan randomized control grouponly design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan ulkus diabetikum di RSPrima Medika Pemalang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dari populasi. Teknikpengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah quota sampling. Pada penelitian inisampel berdasarkan kuota yang telah di tetapkan peneliti yaitu sejumlah 40 responden, 20responden dilakukan tindakan rendam air garam, dan 20 responden tidak dilakukan rendam airgaram sebagai kontrol. Analisa menggunakan univariat dan bivariate. Analisa bivariat dilakukandengan menggunakan uji beda mean independent menggunnakan uji non parametric Mann- Whitney U karena distribusi data tidak normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilaiproses penyembuhan luka pada kelompok intervensi (direndam air garam) adalah 3.70, sedangkanrata-rata nilai proses penyembuhan luka pada kelompok kontrol (tidak direndam air garam) adalah3.35. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh perawatan luka rendam air garam terhadap prosespenyembuhan luka ulkus diabetikum (p value = 0.029

    Konsep Hukum Adaptif Dalam Pendekatan Hukum Kesehatan

    No full text
    International Health Law dan global health law memiki kesamaan-kesamaan , yaitu memasukkan unsur atauunsur atau aturan hukumyang berhubungan dengan kesehatan masyarakat secara umum. secara khusus, keduanya memiliki perbedaan diantarsnnya pertama Internasional Health Law, dianggap sebagai sebuah pendekatan yang lebih tradisionalyang diserap dari dan mengacu pada aturan-aturan yang mengatur hubungan antarnegara dan antar negara bagian

    SEGITIGA FRAUD DAN RASA KEADILAN DI ERA BPJS KESEHATAN

    No full text
    pemanfaatan kartu BPJS tidak bisa digunakan sepenuhnya, seperti halnya dengan pasient yang menginginkan pelayanan kesehatan tidak semua bisa terpenuhi yaitu ada batasan-batasan seperti misalnya tarif pelayanan rawat jalan dengan dasar pengelompokan menggunakan ICD 10 untuk diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan(Permenkes no 27/2014). Persoalan ini sangat menarik sebagai kajian dari perspektif hukum kesehatan
    corecore