6 research outputs found

    MODEL OF MURAL PAINTING IN THE INPATIENT ROOM OF FATMAWATI HOSPITAL

    Get PDF
    The research model of mural painting in the children's ward of Fatmawati Hospital is interesting not only as a beauty but also the beauty it gives to patients. The model of mural painting as a form of instrumenta art works that aims and serves as the beauty of a child's inpatient room to further provide calm, coolness and peace to the pediatric inpatients. By using Terry Barrett's interpretation research method, the interpretation research method must include the contextualization of substantial creative work. And the development model of Borg and Gall, Dick and Carey. As a method that is integrated as a representation of mural painting. Thus the study would like to see interpretations and models of mural paintings in inpatients at Fatmawati Hospital, as part of direct treatment that can alleviate and provide healing to patients indirectly. The model of mural painting in the children's ward of Fatmawati Hospital is part of the value of painting that has an influence on pediatric patients in the inpatient room. Conclusion The model of the value of mural painting as part of identity, sign and character as well as part of participation in involving the public in an awareness of the beauty of mural painting as a value of socio-cultural reality. The value model of mural painting is based on the ability of affective aspects, where the experience of taste and spirit becomes a strength in providing life force for children

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENI LUKIS BERBASIS REALITAS SOSIAL BUDAYA

    Get PDF
    Pengembangan model pembelajaran seni lukis berbasis realitas sosial budaya pada mata kuliah seni lukis di seni murni fakultas senirupa IKJ. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan pengajar dalam proses pembelajaran tentang seni lukis. Membuat proses pembelajaran mencapai tunjuannya dengan membuat desain pembelajaran seni lukis. Mahasiswa dan pengajar akan saling bersinergi untuk melakukan proses pembelajaran. Mahasiswa mengetahui dan mengerti tahapan pembelajaran yang dilakukan, sedangkan pengajar mengetahui dan mengerti apa yang harus diajarkan pada mahasiswa dengan membuat desain pembelajaran seni lukis berbasis realitas sosial budaya. Pengembangan model pembelajaran mempergunakan model pembelajaran Dick and Carey’s serta Muhammad Atwi Suparman struktur bagan tahapannya. Penelitian ini fokus pada pengembangan model pembelajaran seni lukis berbasis realita sosial budaya untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran seni lukis sebagai refleksi kehidupannya. Kata Kunci: seni lukis, realitas sosial budaya, pengembangan model pembelajaran. Development of paintings based instructional model of social cultural reality in the course of paint art in the fine arts faculty of art IKJ. Due to the model still lecturing delegates the task of paint art. To improve the ability of students and faculty in the process of lectures on the techniques of paint art. Creating a learning process effectively and efficiently by making instructional design paint art. Students and lecturers will synergize to conduct the lecture. Students know and understand the stages of learning to do, while the lecturers know and understand what should be taught to the students by making instructional design paint art based social cultural reality. In the form of models of instructional materials Art. Instructional model development using methods Borg and Gall adaptation of Dick and Carey's : a) a preliminary study by collecting information based on experience and observation b) Identification of the problems c) make the analysis d) instructional strategies e) creation of instructional materials f) an evaluation formative. In the structure, charts and stages. This study focuses on the development of art-based instructional model of social cultural realities, to improve the capacity and awareness of art as a reflection of life. From the results of this model will enhance the ability of faculty and students in achieving technical competence paint art. Keywords: paint art, social cultural reality, instructional models developm

    Instructional Model Development for Painting

    Get PDF
    Students can paint by developing ideas and ideas through deductive and constructive learning. Painting subject is a subject that is synonymous with learning painting skills. The technical mastery of painting is based on one's talent in the learning process of painting. Painting well is a satisfaction for a painter. Students are required to have a soul of creativity and know themselves as whole individuals in their lives. To grow in a new awareness about what are the ideas of his work, we need a learning model. With deductive and constructivist learning models that provide space for everyone to grow and develop themselves in learning painting. Developing a learning model of painting to be better and more effective and structured in painting without reducing the power of expression in making paintings. The development model in this study uses the Dick and Carey Model and the research method uses the Borg and Gall model. The results of this study are in the form of a development model of learning to work in painting that can increase interest and rank and insight in the field of painting

    ESTETIKA FASHION URBAN

    No full text
    The beauty of a reality that exists in the history of human life, which becomes the beauty of a daily life of the urban masyakarat. The beauty is not merely in the form of modern art work that only gives a limit on the value of artwork. While the beauty of a day of society representation on a culture and tradition. That beauty is part of human life, which concerns something good. Not on the art form but also on the behavior of society. Because beautiful, good is good and true in a narrative in the life of society. But in contrast to the beauty of urban reality in which beauty is not a value but as a sign and that marks so beauty does not become a meaning and purpose of a work of art but an urban lifestyle. Urban fashion aesthetic with a phenomenon approach that develops in the life of urban society, today. That aesthetic fashion becomes part of urban society. As an illustration of the urban community that gives shape of fashion aesthetic.Keindahan sebuah realitas yang ada dalam sejarah kehidupan manusia, dimana menjadi keindahan sebuah kehidupan sehari-hari dari masyakarat urban. Keindahan bukan melulu pada bentuk karya seni modern yang hanya memberikan batas pada nilai karya seni. Sedangkan keindahan sehari dari masyarakat representasi pada sebuah budaya dan tradisi. Bahwa keindahan itu adalah bagian dari hidup manusia, yang menyangkut sesuatu yang baik. Bukan pada bentuk karya seni tapi juga pada prilaku masyarkatnya. Karena indah, bagus itu baik dan benar dalam sebuah penuturan di dalam kehidupan masyarakat. Namun berbeda dengan keindahan realitas urban di mana keindahan bukan sebuah nilai tapi sebagai sebuah tanda dan yang menandai sehingga keindahan bukan menjadi sebuah makna dan tujuan dari sebuah karya seni tapi sebuah gaya hidup (fashion) urban. Estetika fashion Urban dengan pendekatan fenomena yang berkembang pada kehidupan masyarakat kota, saat ini. Bahwa estetika fashion menjadi bagian dari masyarakat urban. Sebagai gambaran dari masyarakat urban yang memberikan bentuk dari estetika fashion.Keywords: Beauty, Culture, Fashion and Urba

    Kritik Seni Rupa Berbasis Budaya Kritis

    No full text

    Proceedings International Symposium Art, Crafts, and Design in Southeast Asia: in the Era of Creative Industry Arcadesa # 1

    Get PDF
    ARCADESA bukan event pertama yang diselenggarakan dalam konteks Asia Tenggara, tetapi ia menjadi symposium yang pertama yang menyatukan Seni Murni, Kriya dan Desain. Topik yang dibicarakan kali ini adalah industri kreatif, sebuah topik yang cukup lentur dan dapat merengkuh semua sisi dari seni murni, kriya dan desain. Seperti kita ketahui untuk saat ini pun industri kreatif tumbuh menjadi sektor yang semakin diperhitungkan dalam mengembangkan ekonomi nasional. Symposium internasional dalam lingkup Asia Tenggara menjadi penting untuk di simak agar kita semua dapat mengetahui perkembangan apa yang telah terjadi dengan industri kreatif di kawasan ini. Masih disayangkan bahwa symposium kali ini belum dapat menghadirkan secara lengkap semua Negara ASEAN, namun begitu mudah2an ini dapat menjadi langkah awal ke depan akan lebih banyak lagi Negara ASEAN yang dapat terlibat untuk membicarakan secara bersama-sama topik aktual yang berhubungan dengan Seni Murni, Kriya dan Desain. Perlu pula disampaikan di sini bahwa beberapa hari yang lalu dalam kesempatan KTT ASEAN 2017 di Manila, Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa setelah ASEAN berhasil menciptakan ekosistem yang stabil, damai dan sejahtera pada 50 tahun perjalannya yang telah lalu, maka tantangan ASEAN ke depan dalam menghadapi globalisasi adalah menjadikan ASEAN komunitas yang responsif di bidang politik dan ekonomi. Tentu industri kreatif lebih terkait ke bidang ekonominya, oleh Presiden RI diharapkan ASEAN dapat lebih cepat, responsif, dan terbuka dalam menghadapi perkembangan ekonomi (dan politik) global. Simposium kali ini menjadi momen yang tepat untuk membicarakan apa yang telah dicapai dan dikerjakan oleh masingmasing masing Negara, lembaga ataupun individu terkait dengan industri kreatif. Serta yang paling penting adalah bagaimana kita semua, sebagai lembaga pendidikan tinggi, sebagai komunitas dan individu-individu baik seniman, kriyawan dan desainer dapat lebih cepat, reponsif dan terbuka dalam menghadapi indutri kreatif yang secara global berkembang begitu dinamis
    corecore