241 research outputs found

    PENGARUH IKATAN PRIMORDIAL TERHADAP KEMENANGAN KELIMAH DALAM MEMPEROLEH KURSI DPRK NAGAN RAYA PADA PEMILU 2014

    Get PDF
    ABSTRAKM. SYUKUR, 2016 PENGARUH IKATAN PRIMORDIALISME TERHADAPKEMENANGAN KELIMAH DALAM MEMPEROLEHKURSI D PRK NAGAN RAYA PADA PEMILU 2014Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Syiah Kuala(Radhi Darmansyah, M.Sc)(xiii, 59). pp, bibl., app.Nagan Raya merupakan salah satu kabupeten di Provinsi Aceh hasil pemekarandari Kabupeten Aceh Barat berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 2002. Pemilutahun 2014 adalah pemilu ketiga yang digelar di Kabupten tersebut. Partai Golkar salahsatu peserta pemilu, salah satu calon diusung untuk anggota DPRK Nagan Raya adalahHj. Kelimah S.Sos yang merupakan istri dari Drs. HT. Zulkarnaini, Bupati dan KetuaDPD II Partai Golkar Nagan Raya. Latar belakang Hj. Kemilah bukanlah pendudukasli Nagan Raya, tetapi pindah setelah menikah dengan Drs. HT. Zulkarnaini. Namunpada pemilu tahun 2014 untuk anggota DPRK Nagan Raya dapat memperoleh suaramelebihi Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) yang hampir cukup untuk dua kursi. Suarayang diperoleh jauh mengalahkan penduduk asli Nagan Raya yang ikut pemilu untukDPRK Nagan Raya.Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ikatanprimordialisme terhadap kemenangan Hj. Kelimah pada pemilu tahun 2014 untukanggota DPRK Nagan Raya, serta mengetahui hambatan apa saja yang dialami selamaproses pemilihan umum legislatif tahun 2014.Penelitian ini bersifat kajian lapangan dan kepustakaan, di mana data yangdigunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primeryang meliputi hasil wawancara, observasi, sedangkan data sekunder, berupa dokumenbaik dalam bentuk elektronik maupun cetak, undang-undang, skripsi, artikel dan jurnalyang memiliki hubungan dengan penelitian ini.Hasil dan kesimpulan penelitian menunjukan bahwasanya kemenangan Hj.Kelimah karena adanya pengaruh ikatan primodialisme dalam masyarakat Nagan Raya,sealin itu juga faktor ketokohan Drs. HT. Zulkarnaini, sering bersosialisasi denganmasyarakat juga ditunjang kemampuan personal yang dimilikinnya. Hambatan yangselama proses pemilu, masih ada yang mempersoalkan masalah perempuan menjadipemimpin, persaingan dalam satu dapil dengan adik kandung kandung Drs. HT.Zulkarnaini, disamping itu juga adanya money politic.Diharapkan penyelenggara pemilu meningkatkan edukasi politik pada pemilih,masyarakat harus berani melapor setiap pelanggaran pemilu dan partai politik lebihaktif menjalankan fungsinya.Kata Kunci: Hj. Kelimah, DPRK Nagan Raya, Pemilu, dan Primordialism

    Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Menggunakan Media Papan Koordinat Kartesius Dengan Yang Tidak Menggunakan Media Papan Koordinat Kartesius Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Trigonometri (Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ja

    Get PDF
    Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, cara guru yang menyampaikan materiyang konvensional (metode ceramah) disinyalir menjadi penyebabnya, guru lebih sering mengajarkan konsepkonsepmatematika yang abstrak secara verbal dan jarang sekali mengaitkan konsep-konsep tersebut dengan realita kehidupan yangnyata. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, penggunaan media adalah salah satu alternatif yang bisa digunakan agar konsepkonsepmatematika bisa dipahami oleh siswa. Papan koordinat kartesius adalah media yang bisa membantu menerangkankonsep-konsep matematika sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana prestasi belajarmatematika siswa yang menggunakan media papan koordinat kartesius. Selain itu untuk mengetahui bagaimana prestasibelajar siswa yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius. Dan untuk mengetahui adakah perbedaan prestasibelajar matematika antara yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan mediapapan koordinat kartesius.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun pelajaran2010/2011 yang berjumlah 173 siswa. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Satu kelaseksperimen (kelas X-2) yang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan jumlah siswa 32 dan satu kelas kontrol(kelas X-1) yang tidakmenggunakan media papan koordinat kartesius dengan jumlah siswa 32.Sedangkan Instrumen penelitiannya menggunakan tes pilihan ganda yang sudah teruji validitas, reliabilitas, tingkatkesukaran dan daya pembedanya. Pengumpulan data selain menggunakan tes digunakan juga observasi dan wawancara.Sebelum menganalisis data, dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat analisis yaitu dengan menguji normalitas danhomogenitas dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji-u.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas eksperimen pada tes awal adalah 36,87sedangkan pada tes akhir adalah 71,41, dengan N-Gain sebesar 54,83. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas kontrolpada tes awal adalah 36,41 sedangkan pada tes akhir adalah 56,41dengan N-Gain sebesar 32,53. Berdasarkan hasilperhitungan uji-u dari Mann whitney (uji non parametrik) pengujian ini menggunakan SPSS 19, berdasarkan hasilperhitungan N-Gain diperoleh nilai sig sebesar 0,000 > 0,05 artinya ada perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimendengan kelas kontrol.Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yangmenggunakan media papan koordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius padapembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PADA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN KOTA PALU

    Get PDF
    This research aims at finding out the causes of the ineffectiveness of the implementation of building license policy at the Department of Land Use and Housing. This is a qualitative research in terms of descriptive method. There are two kinds of data in this research, namely primary and secondary data. The techniques of the data collection are observations, interviews, documentations, and triangulation. This research uses a purposive sampling technique to obtain the informants. The data analysis used is interactive model of Miles and Huberman, consists of data reduction, data presentation, and conclusion. This research uses the theory of Van Meter and Van Horn which consists of 6 aspects, they are standard and policy objectives, resources, communications among the executives, the characteristics of the executives, social conditions, politics and economy, and the executives attitudes. Based on the result of this research, the implementation of building license policy at the Department of Land Use and Housing of Palu City is not effective yet. First: the minimum socializations cause people’s ignorance of the principles and benefits of buildings license. Second: team personnel performance of space utilization is not maximal because of lack of personnel to supervise and curb buildings. Third: the sanctions are not forceful to the offenders, so that the people are not aware and do not obey the law. Fourth: The coordination of related organizations is not maximal yet. Thus, the researcher concludes that the implementation of building license policy at Parliament is not fully maximal, because only 3 aspects are fulfilled while the others are not effective and maximal yet

    Policy Support for Climate Risk Adaptation the Role of Microfinance

    Get PDF
    Agricultural development in Indonesia is being faced by the unpredictable climate situation. With such a high risk, however, Indonesia should be able to provide sufficient food for all of the people and access to food at affordable prices. In this regard, the climate field school is important to improve farmer’s konowledge to anticipate such climate change. While adapting to the climate change, agricultural activities should be protected and reduced the risk to the lowest possible level. Agricultural insurance is introduced to protect the farms, share the risk, and favor the farmers. Rice farm insurance, in particular, is applicable to share the risk of harvest failure caused by flood, drought and pest and disease infestations. Government support to provide subsidy for premium payment is encouraged. Such subsidy would be reduced gradually and integrated in the farm cost of production. In the absence of agricultural bank in Indonesia, microfinance institution is required to provide sufficient fund to cover cost of production. For a short-term follow up action, the current Rural Agribusiness Development Program (PUAP) is expected to help farmers through its microfinance institution in funding the farm activities. The role of microfinance is part of the climate change anticipation strategy and is very significant to help farmers to envisage the effect of harvest failure risk

    Model Diklat yang Valid, Praktis dan Efektif Berdasarkan Profil Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan:1) Menghasilkan Model Diklat yang valid, praktis dan efektif Berdasarkan Profil Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu; 2) Menentukan Peta Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini adalah model diklat profesi guru matematika yang valid, praktis dan efektif adalah model diklat nonblok patisipatif. Peta kompetensi guru matematika kota Bengkulu adalah terdapat 55,67% guru matematika SMP di Kota Rejang yang lulus TK 2015, dan ada 44,33% yang tidak lulus, hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu belum tercapai; Rerata dan standar deviasi skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu berturut-turut adalah 56,80 dan 14,56. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu tergolong rendah, mendekati skor passing grade yaitu 55. Rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan usia (<40 tahun dan ? 40 tahun) berturut-turut adalah 58.58 dan 55.65. Bila diperhatikan rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota tersebut, guru yang berusia <40 tahun memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang berusia ? 40 tahun yakni selisih 2,93. Rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan status sertifikasi (telah sertifikasi dan belum sertifikasi) berturut-turut adalah 56.24 dan 57.78. Hasil ini menunjukkan bahwa rerata skor kompetensi guru yang belum sertifikasi justru memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang telah sertifikasi yakni selisih 1,45. Dan rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan kualifikasi akademik (D4/S1 dan S2) berturut-turut adalah 55.72 dan 61.21. Hal ini menandakan bahwa guru yang berkualifikasi akademik S2 memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang berkualifikasi akademik D4/S1 yaitu selisih rerata skor sebesar 5,49

    Model Diklat yang Valid, Praktis dan Efektif Berdasarkan Profil Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan:1) Menghasilkan Model Diklat yang valid, praktis dan efektif Berdasarkan Profil Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu; 2) Menentukan Peta Kompetensi Guru Matematika SMP di Kota Bengkulu. Hasil penelitian ini adalah model diklat profesi guru matematika yang valid, praktis dan efektif adalah model diklat nonblok patisipatif. Peta kompetensi guru matematika kota Bengkulu adalah terdapat 55,67% guru matematika SMP di Kota Rejang yang lulus TK 2015, dan ada 44,33% yang tidak lulus, hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu belum tercapai; Rerata dan standar deviasi skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu berturut-turut adalah 56,80 dan 14,56. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu tergolong rendah, mendekati skor passing grade yaitu 55. Rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan usia (<40 tahun dan ? 40 tahun) berturut-turut adalah 58.58 dan 55.65. Bila diperhatikan rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota tersebut, guru yang berusia <40 tahun memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang berusia ? 40 tahun yakni selisih 2,93. Rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan status sertifikasi (telah sertifikasi dan belum sertifikasi) berturut-turut adalah 56.24 dan 57.78. Hasil ini menunjukkan bahwa rerata skor kompetensi guru yang belum sertifikasi justru memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang telah sertifikasi yakni selisih 1,45. Dan rerata skor kompetensi guru matematika SMP di Kota Bengkulu ditinjau berdasarkan kualifikasi akademik (D4/S1 dan S2) berturut-turut adalah 55.72 dan 61.21. Hal ini menandakan bahwa guru yang berkualifikasi akademik S2 memiliki rerata skor lebih tinggi bila dibandingkan dengan guru yang berkualifikasi akademik D4/S1 yaitu selisih rerata skor sebesar 5,49

    ARABIC ETHNIC SOCIAL LIFE IN PAMBUSUANG VILLAGE, BALANIPA DISTRICT, POLEWALI MANDAR REGENCY

    Get PDF
    This study examines the social life of Arabic ethnic in Pambusuang village, Balanipa sub-district, Polewali Mandar district. This study aims to analyze and describe the influence of Arabic ethnic in Pambusuang. This study is qualitative field research using historical, sociological, cultural anthropological, and political approaches. This study carried out the heuristic steps or data collection by conducting observation, interviews, and documentation. After the data is obtained, the researcher undertook the source criticism, interpretation, and the stages of doing historiography. The results of this study found that: 1) The arrival of Arabic ethnic who settled in Pambusuang went through three stages. The first stage was in the seventeenth century, marked by the arrival of Sheikh Al-Adiy, the arrival of Sayyid Bollo marked the second stage, and the third stage was marked by the arrival of Sayyid Alwi bin Sahl Jamallahil. 2) The Arabic ethnicity banned the marriage between Sharifah and Ahwal. They assimilated with the local communities and tried to connect with rabitha Awaliyah so they could be able to detect any members of a non-sayyid group but claimed themselves as a sayyid, and 3) During the period as a part of Pambusuang society, Arabic ethnic had given much influence in the fields of da’wah, education, and politics
    • …
    corecore