249 research outputs found
The Implementation Model of a Diagnostic Test for English Teachers
Professionalism in teaching is one of the key factors in the success of an English education program. To keep the teachersâ professionalism, a refresher program is needed to be conducted to improve teachersâ competence. To map out the area of teachersâ competence which should be refreshed, a diagnostic test needs designing. After a diagnostic test has been made, the implementation should also be well-conducted to get the representative result. Therefore, this study aims to design an alternative implementation model of a diagnostic test for English teacher. The questionnaire and focus group discussion results show that the proposed model is an appropriate diagnostic test implementation model for teachers
Pengaruh Non Performing Finance terhadap Return On Asset pada Perbankan Syariah Periode 2013 - 2017
Tujuan Studi : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Non-Performing Finance (NPF) terhadap Return On Assets (ROA) berdasarkan hasil analisis bertujuan untuk mengetahui apakah Non-Performing Finance (NPF) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada perbankan syariah tahun 2013-2017.
Metodologi: Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perbankan syariah yang ada di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia. pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan uraian diatas jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, penelitian deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai variabel mandiri. Objek dalam penelitian adalah Bank Syariah yang menerbitkan Laporan Keuangan di Bank Indonesia dan diperoleh sample sebanyak 6 bank umum syariah. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah selama lima tahun yaitu 2013-2017.
Hasil: Berdasarkan hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa pengaruh Non-Performing Finance (NPF) Tidak signifikan terhadap return on Asset.
Manfaat: Perbankan adalah salah satu sektor usaha yang mendominasi perkonomian Indonesia makadiperlukan kajian yang mendalam mengenai perbankan di Indonesia, salahsatunya adalah pengaruh non-Performing finance dalam kajian perbankan
Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Dengan Metode Glenn Doman Pada Anak Tk Kelompok A Di TK Pertiwi Tarubasan 01 Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dini, terutama pada kemampuan menyimak. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas. Dimana subyek penelitiannya adalah anak didik kelompok A di Tk Tarubasan 01 semester I tahun ajaran 2013/2014. Jumlah anak didik
kelompok A adalah 14 anak. Metode yang digunakan adalah Glenn Doman dengan permainan kartu kata. Dan terbukti bahwa hal ini dapat meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Penelitian ini melalui siklus 1 dan 2 Sebelum pelaksanaan tindakan 52,9% siklus 1 mencapai 71,1%,pada siklus 2 mencapai 80,7% Peningkatan membaca dini dengan metode Glenn Doman berdasarkan indikator sebagai berikut : Mengenal simbol-simbol yamg terdapat dalam kata. Membedakan kata yang mempunyai suku kata awal dan akhir yang sama. Menirukan kembali 3-4 urutan kata.Menghargai teman atau orang lain, Dapat diambil kesimpulan bahwa menggunakan metode Glenn Doman dapat meningkatkan kemampuan membaca dini anak
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PROVINSI BANTEN DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE
This study aims to analyze the leading sectors that have competitive competitiveness and specialization in Banten Province and determine the base sectorâs priority as information and consideration, especially for the Banten Provincial Government in developing the economic development of Banten Province in the future. In addition to projecting the value of the Gross Regional Domestic Product of Banten Province in 2020. The data used in the form of sectoral Gross Regional Domestic Product of Banten Province and Indonesia's sectoral Gross Domestic Product based on constant prices in 2010 in the form of time series from 2010 to 2019 obtained from the Central Statistics Agency of Banten Province and the Central Statistics Agency of Indonesia. The data was then analyzed with a quantitative descriptive approach using the Location Quotient (LQ) model and Shift-Share analysis. Based on the LQ and Shift Share methods, there are 2 leading sectors in Banten Province, namely the Water Supply, Waste Management, Waste and Recycling sector, and the construction sector. Both sectors have an LQ above 1, which means that the sector is a base sector. In addition, the sector has positive Proportional Shift and Differential Shift which means the sector is growing fast and has a locational advantage. However, of the two sectors, when viewed nationally, the most superior share is in the construction sector because it has the highest national share value
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PISANG AWAK DI KABUPATEN PACITAN
Pengembangan pisang merupakan salah satu program Dinas Pertanian
Propinsi Jawa Timur dalam Penganekaragaman sumber pangan masyarakat. Hal
tersebut dikarenakan pisang mempunyai kandungan gizi lengkap selain kaya
kalsium, magnesium, fosfor, besi serta kalsium selain itu juga mengandung
vitamin A, B dan C. Pisang awak sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten
Pacitan mempunyai tingkat produksi cukup tinggi, bahkan pada saat panen raya
produksinya tidak terpasarkan, dengan kondisi tersebut maka pengembangan
agroindustri berbasis pisang awak merupakan salah upaya yang memungkinkan
untuk memanfaatkan potensi produksi pisang awak.
Tujuan penelitian antara lain : (1) untuk mengetahui kelayakan
agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan secara ekonomi, teknis
dan sosial, (2) untuk mengetahui nilai tambah dari kegiatan agroindustri berbasis
pisang awak di Kabupaten Pacitan dan (3) untuk menyusun strategi
pengembangan usaha agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Pacitan. Jumlah responden yang
diambil adalah 12 responden pengusaha yang mempoduksi kripik pisang, sale
pisang, sale pisang goreng dan sekaligus juga memproduksi pisang bolong.
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu : daftar pertanyaan,
wawancara dan observasi. Metode analisis data menggunakan analisis R/C ratio,
analisis BEP, analisis nilai tambah dan analisis SWOT.
Hasil penelitian antara lain (1) Kegiatan agroindustri berbasis pisang awak
di Kabupaten Pacitan merupakan kegiatan yang layak dikembangkan (a) secara
ekonomi yaitu ditinjau dari nilai R/C ratio kegiatan pengolahan pisang menjadi
kripik pisang, sale pisang, sale pisang goreng dan kripik pisang bolong lebih besar
dari satu masing-masing sebesar 1,27; 2,05; 1,65 dan 1,67 serta masing-masing
kegiatan pengolahan pisang awak sudah mencapai BEP dengan nilai
perbandingan kondisi aktual dengan BEP pada jumlah produksi masing-masing
kegiatan antara lain 1.654 bungkus > 174 bungkus; 1.213 bungkus > 77 bungkus;
2.160 bungkus > 36 bungkus; 360 kg > 24 kg dan posisi BEP pada jumlah
penerimaan masing-masing kegiatan antara lain Rp.1.654.167 > Rp. 174.168; Rp
1.212.500 > Rp. 77.033; Rp. 2.160.286 > Rp. 36.142; Rp 10.800.000 > Rp.
715.964, (b) secara teknis yaitu bahan baku dengan jumlah banyak dan mudah
didapat, dan pengolahan tidak membutuhkan teknologi yang sulit di jalankan dan
(c) layak secara sosial karena kegiatan agroindustri tidak menggangu kegiatan
ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, mengurangi pengangguran dan mampu
menumbuhkan unit-unit usaha baru, (2) Pengolahan pisang awak menjadi kripik
pisang, sale pisang, sale pisang goreng dan kripik pisang bolong merupakan
kegiatan yang mempunyai nilai tambah dan layak untuk dikembangkan dengan
nilai tambah masing-masing kegiatan sebesar Rp. 12.379/tandan, Rp. 14.832/
tandan, Rp. 26.241/tandan dan Rp 36.513/tandan, (3) Strategi pengembangan
usaha agroindustri berbasis pisang awak di Kabupaten Pacitan adalah strategi
agresif yaitu (a) peningkatan produksi untuk mengoptimalkan potensi wilayah
melalui penyuluhan pertanian dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas
produksi pisang, koordinasi antara Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, tokoh
masyarakat, perbankan, Perguruan Tinggi, LSM dan petani dalam upaya
pengembangan usahatani pisang pada lahan kritis yang belum terkelola dengan
baik dan sosialisasi terhadap petani pisang awak dalam pembentukan kelompok
tani, (b) peningkatan kualitas produksi melalui peningkatan teknologi pengolahan
melalui pelatihan dan pembinaan terhadap pengusaha agroindustri dalam upaya
peningkatan kualitas produksi khususnya peningkatan kualitas produk, kemasan,
dan tampilan, bantuan alat-alat pengepakan dan sablon, bantuan alat-alat teknologi
pengolahan berbasis pisang pisang awak dan bantuan alat-alat teknologi
pengolahan sebagai inovasi baru dalam peningkatan diversifikasi produk olahan
serta koordinasi antara Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Balitbang,
Perguruan tinggi, LSM dan pengusaha agroindustri dalam pengembangan
teknologi pengolahan, dan (c) pengembangan pasar dengan membentuk jaringan
pasar yang lebih luas melalui pelatihan dan pembinaan terhadap pengusaha
agroindustri dalam manajemen pemasaran, pembentukan kelompok pengusaha
agroindustri berbasis pisang awak, pembentukan agen-agen penjualan baru di luar
daerah Kabupaten Pacitan, kerjasama supermarket dan mini market dalam proses
penjualan produk olahan berbasis pisang awak, kerjasama dengan jaringan
Televisi pemerintah maupun swasta dalam promosi produk berbasis pisang awak,
promosi melalui pembuatan leaflet, promosi melalui Informasi di situs internet
milik pemerintah Kabupaten Pacitan dan koordinasi Dinas Dinas Tanaman
Pangan dan Peternakan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, dan
kelompok pengusaha dalam Pelatihan dan pembuatan situs kegiatan agroindustri
berbasis pisang awa
Accuracy Empathy of Student College of Java Tribe and Sunda Tribe
This study aims to describe the accuracy of empathy in Javanese and Sundanese students from the Guidance and Counseling Study Program at Ahmad Dahlan University. Samples were taken by purposive sample with 60 students consisting of 30 Javanese students and 30 Sundanese students. The instrument used was empathy accuracy scale. The study results were analyzed using descriptive statistical analysis and different tests with Anova. The results showed that the accuracy of empathy among Javanese and Sundanese students had a significant value of 0.821 0.05, which means there was no significant difference between the accuracy of empathy among Javanese and Sundanese students. This research also reveals that the highest aspect of empathy accuracy in Javanese students is emotional concern, while Sundanese students are perspective taking. This means that the accuracy of empathy among Javanese students is higher in understanding and feeling the emotional of others, while the accuracy of empathy of Sundanese students is higher in understanding and placing themselves in the minds of others. The results of this study can be used as a base for developing techniques and strategies in guidance and counseling services that focus on developing accuracy of empathy in adolescent
Upaya Meningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Bercerita Deangan Boneka Tangan Di Kelompok B Tk El â Zahwa Kacangan Tahun Pelajaran 2012/2013
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B melalui metode bercerita boneka tangan di TKIT El-Zahwa tahun 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berjumlah 20 anak, Objek penelitian ini adalah penerapan metode cerita dengan boneka tangan. Pengumpulan data kemampuan berbahasa diperoleh melalui observasi penerapan metode bercerita dan dokumentasi data di periksa dengan triangulasi. Data analisis secara diskriptif kuantitatif model alur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan berbahasa anak kelompok B TKIT El-Zahwa tahun pelajaran 2012/2013 sebelum penelitian tindakan kelas yaitu sebesar 43,2% dan setelah dilakukan tindakan yang di sepakati dengan menggunakan metode bercerita pada proses pembelajaran anak di peroleh hasil yaitu siklus I menjadi 53,5%dan siklus II meningkat menjadi 71,2%dan siklus III meningkat menjadi 80,6%. Hasil penelitian sudah memenuhi indikator pencapaian. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka hipotesis tindakan yang menyatakankan di duga dengan metode bercerita boneka tangan dapat meningkatkan kemampuan anak kemudian anak di kelompok B TKIT El-Zahwa tahun pelajaran 2012/2013â Terbukti dan dapat di terima kebenarannya
Peningakatan Motivasi Belajar Siswa dengan Motode Jigsaw pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Ekonomi dengan metode Jigsaw pada siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sragen tahun ajaran 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dimana masing â masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi tindakan. Obyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sragen tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 37 siswa. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu peningkatan motivasi belajar siswa dengan metode Jigsaw pada siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sragen tahun ajaran 2011/2012. Hal ini didukung oleh fakta â fakta sebagai berikut: motivasi siswa pra penelitian sebesar 20,5 %, motivasi belajar siswa selama siklus I sebesar 36,45 % dan meningkat menjadi 83,7 % selama siklus II. Hasil siswa yang merespon metode pembelajaran Jigsaw yang digunakan pada siklus I sebesar 40,54 % dan meningkat menjadi 83,7 % selama siklus II
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU BAGI WARGA KOTA PEKANBARU
RuangTerbuka HijauHutan Kota terletak di Jl.MH.Thamrin Kelurahan Suka Mulia, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru. Obyek Ruang Terbuka Hijau Hutan Kota ini dikenal dengan keindahan alam dan keunikannya. Ruang Terbuka Hijau yang seharusnya sebagai tempat penghijauan kota, namun sebagian pengunjung menyalahgunakanObyekHutanKotasebagaitempatmelakukanperbuatanasusila. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mendekripsikan perilaku pengunjung dalam pemanfaatan Hutan Kota, 2) Untuk mendeskripsikan upaya pihakpihak yang terkait terhadap perilaku pengunjung dalam pemanfaatan hutan kota. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Untuk memahami masalah ini peneliti menggunakan teori pertukaran yang dikemukakan oleh GeorgeC.Homans. Hasil penelitian ini adalah : Pertama pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau bagi warga kota Pekanbaru adalah 1) Sebagai tempat rekreasi, 2) Sebagai tempat berolahraga, 3) Sebagai tempat berkumpul, 4) Sebagai tempat pendidikan, 5) Sebagai sumber air penyiraman taman dan hutan kota Pekanbaru. Kedua perilaku pengunjung dalam pemanfaatan Hutan Kota adalah Perilaku menyimpang seperti melakukan perbuatan asusila. Ketiga upaya pihak-pihak yang terkait terhadap perilaku pengunjung dalam pemanfaatan Hutan Kota adalah 1) Adanya peraturan tertulis, 2) Menangkap pasanganyangmelakukanperbuatanasusila,3)Memberi Nasehat,4)Membayardenda
- âŠ