9 research outputs found

    PENERAPAN KONSEP ANDERSON DALAM MEMILIH MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMA MUHAMMADIYAH 4 SONGGON BANYUWANGI

    Get PDF
    Semakin lama media pembelajaran yang digunakan oleh pendidikan berkembanga dengan cepat. Perantara informasi pembelajaran ini, sekarang memiliki beragam jenis serta macam-macamnya. Dahulu kita masih mengenal atau menggunakan buku cetak, radio, rekaman kaset untuk menunjang pembelajaran. akan tatapi, sekarang ini media tersebut sudah banyak ditinggalkan. Media cetak, kaset, dan radio sudah jarang digunakan. Semua media sekarang ini sudah dalam bentuk digital yang mudah dibawa, digandakan dan dioperasikan. Kenyataan ini mengakibatkan banyak penulis buku media pembelajaran memiliki beragam pendapat dalam membedakan jenis atau macam media. Tidak cukup sampai situ, tiap-tiap penulis buku tersebut menawarkan kepada pendidik dalam cara memilih media yang tepat dan yang sesuai dengan tujuan pembelajara. Hal ini akan memusingkan pendidik jika tiap penulis buku media memiliki cara sendiri-sendiri yang berbeda. Kebingungan memilih media ternyata dialami oleh guru-guru yang ada di SMA Muhammadiyah 4 Songgon Banyuwangi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pelaksana PKM menemukan beberapa fakta. (a) sekolah ini tergolong masih baru, terlihat dari jumlah guru, keadaan gedung, jumlah siswa dan sarana yang dimiliki. (b) pendidik di sana masih merasa kesulitan dalam menentukan media yang cocok, karena terpaku dalam media cetak yang dimiliki sekolah yang kenyataannya justru kurang memenuhi asas kebermanfaatan. (c) kurangnya minat siswa dalam belajar ketika media yang digunakan kurang variatif. Fakta-fakta inilah yang mendorong adanya PKM. Adapun metode atau upaya dari pelaksana PKM untuk mengatasi masalah ini. Caranya adalah melaksanakan PKM dengan konsep pelatihan memilih media yang tepat dengan menggunakan diagram alur (flowchart) milik Anderson. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap. (a) Memperkenalkan konsep dasar tentang media pembelajaran. (b) Memperkenalkan teori pemiliihan media menurut Anderson. (c) Memberikan penugasan singkat untuk memilih media sesuai dengan tujuan pembelajaran. kegiatan ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi/monitoring. Pelaksana telah melaksanakan kegiatan pada tanggal 22 November 2017 selama durasi 3 jam dengan lancara. Hasil dari kegiata ini (1) pihak sekolah SMA 4 Muhammadiyah Songon menyambut baik  acara ini dan mengharapkan akan ada lagi kegiatan serupa atau beda yang tentunya dengan topik yang beragam, (2) pengetahuan guru di sekolah dan pemahaman cara memilih media pembelajaran, (3) adanya itikan baik untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.Kata kunci: pelatihan, media, pembelajaran, pendidik, pesert didik, diagra

    PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK PEMBELAJAR PEMULA BIPA PADA KETERAMPILAN BERBICARA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

    Get PDF
    Salah satu kebutuhan pembelajaran adalah buku ajar. Buku ajar yang baik tentunya harus memenuhi kebutuhan siswa dan kompetensi yang hendak dicapai. Berdasarkan hasil pengamatan di Universitas Muhammadiyah diketahui bahwa terdapat mahasiwa asing dari Thailand yang menempuh kuliah dalam rangka pertukaran pelajaran/mahasiswa. Mahasiswa ini diketahui sebagai mahasiswa baru karena di negaranya baru lulus sekolah setingkat SMA. Selain itu diketahui juga bahwa kemampuan berbahasa Indonesia masih kurang lancar, dan dapat dikatakan mereka pada level pemula. Mahasiwa asing ini hanya bisa menggunakan bahasa Thai dan bahasa Melayu untuk percakapan saat di kampus. Berdasarkan keadaan seperti inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan buku ajar BIPA pada keterampilan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Model yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations). Namun dalam penelitian ini hanya sampai tahap implementasi saja. Data yang diharapkan pada penelitian ini adalah data deskripsi tulis dan numerik. Hasil penelitian mendapatkan kesimpulan sebagai berikut. (a) buku ajar BIPA dinyatakan cocok dan sesuai. (b) Materi dan kompetensi sesuai dengan tingkat pemula BIPA. (c) Dimensi buku memudahkan pembelajar BIPA. (e) Ini merupakan produk yang sangat diharapkan oleh mahasiswa asing yang ada di Universitas Muhammadiyah Jember

    STUDI KORELASI ANTARA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015-2016

    Get PDF
    Salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi fokus peneltian ini adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca haruslah dikuasai peserta didik atau mahasiswa. Hal ini dikarenakan dengan membaca dapat menambah informasi, mencari data dan mencari makna. Keterampilan membaca ternyata berhubungan erat dengan keterampilan menulis. Mahasiswa yang rajin membaca tentunya mempunyai kapasitas pengetahuan lebih luas dan dalam dari pada mahasiswa yang jarang membaca. Salah satu tempat yang bisa mengakses keterampilan dan kebutuhan mahasiswa dalam kegiatan membaca adalah perpustakaan. Indeks Prestasi  bisa ditunjang dengan usaha mahasiswa dengan menenuliskan dengan benar jawaban pada soal-soal uraian subjektif pada saat UAS dan UTS. Berdasarkan perhitugan diketahui bahwa hasil r hitung adalah 0,222. Hal tersebut berarti terjadi hubungan dalam kategori rendah antara indeks prestasi komulatif mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Jember Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dengan pemanfaatan perpustakaan di kampus tersebut. Peneliti juga menghitung tingkat signifikansinya, didapati bahwa t hitungnya adalah 2,014. Ternyata t hitung> dari t tabel atau 2,014 > 1,6646 artinya signifika

    Difficulties Faced By Thai Students’ In Learning Vocabulary At Universitas Muhammadiyah Jember

    Get PDF
    Belajar kosa kata sangat penting bagi siswa karena kosa kata merupakan  hal utama dalam mempelajari suatu bahasa. Dalam mempelajari kosakata, siswa mungkin menghadapi kesulitan terutama bagi pelajar EFL, karena adanya perbedaan antara bahasa asli dan bahasa sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa Thailand dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris, untuk menemukan faktor-faktor penyebab kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris, dan untuk mengetahui strategi yang mereka gunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah empat mahasiswa Thailand semester delapan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua siswa menghadapi kesulitan dalam kosakata, seperti mengetahui arti kata baru, pengucapan kata dan ejaan kata baru. Oleh karena itu, faktor penyebab kesulitan tersebut adalah faktor internal (kurangnya kesadaran diri) dan faktor eksternal (lingkungan). Strategi yang mereka gunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut, seperti menggunakan google translate, mendengarkan lagu dan menonton film atau YouTube menggunakan subtitle bahasa Inggris. Dapat disimpulkan bahwa semua mahasiswa Thailand pada semester delapan Program Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Jember menghadapi kesulitan dalam belajar kosakata

    Pemanfaatan Google Clasroom sebagai Media Penunjang Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Rogojampi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pemanfaatan Google Classroom sebagai media penunjang pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X di SMAN 1 Rogojampi, 2) langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam pemanfaatan Google Classroom sebagai media penunjang pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X di SMAN 1 Rogojampi, 3) kelebihan dan kekurangan Google Classroom sebagai media penunjang pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X di SMAN 1 Rogojampi, 4) kriteria kelayakan Google Classroom sebagai media penunjang pebelajaran pada mata pelajaran bahasa indonesia siswa kelas X di SMAN 1 Rogojampi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pemanfaatan Google Classroom sebagai media penunjang pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X di SMAN 1 Rogojampi meliputi: membuat kelas, membuat lembar kehadiran siswa, menyusun materi, membuat tugas, menyampaikan materi, dan melakukan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan siswa meliputi: bergabung ke dalam kelas, mengikuti pembelajaran, mengakses materi, dan mengerjakan tugas pada google classroom. Kelebihan google classroom: mudah digunakan, mengemat waktu, fleksibel dan hemat biaya. Kekurangan google classroom: membutuhkan panduan pengguna baru, memerlukan jaringan internet yang stabil, dan perangkat yang mendukung dalam pemanfaatanya. Kriteria kelayakan Google Classroom sebagai media pembelajaran meliputi kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis.

    Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Teks Berita Berbasis TIK untuk Peserta Didik Kelas VIII SMP

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian  ini  dilakukan  untuk  mengembangkan  buku  pengayaan  menulis teks  berita  berbasis  TIK.  Dengan  adanya  Buku  Pengayaan  Menulis  Teks Berita  Berbasis  TIK,  peneliti  berasumsi  jika  mampu  membantu  kegiatan belajar mengajar guru dan peserta didik dalam di kelas. Peneliti modifikasi sepuluh tahapan penelitian pengembangan menurut Borg and Gall menjadi lima  tahap  sesuai  dengan  kebutuhan  penelitian  (1)  penelitian  dan pengelompokan  data,  (2) pengembangan  produk  awal,  (3)  pengujian validitas,  (4)  revisi  produk,  dan  (5)  pengujian  di  lapangan. Berdasarkan penilaian  ahli  bahan  ajar  pada  buku  pengayaan  menulis  teks  berita  yang memuat  TIK  didapatkan  skor  rata-rata  81,7  artinya  hasil  tersebut  masuk kedalam  kategori  “Sangat Baik”  dan  Sangat  Layak,  tanpa  perlu  adanya direvisi. Uji validasi dari ahli materi buku pengayaan menulis berita berbasis TIK mendapat kriteria “Baik” setelah mendapat penilaian dengan mendapat skor  72,3  yang  artinya  sesuai  dan  tidak  perlu  dilakukannya  revisi.  Buku pengayaan menulis teks berita berbasis TIK memperoleh nilai rata-rata 95,8 berdasarkan hasil penilaian dari respon siswa, yang artinya buku pengayaan masuk dalam kategori “Sangat Baik” dan hasil respon guru didapatkan skor rata-rata  80,  dengan  yang  artinya  buku  pengayaan  yang  dikembangkan masuk kedalam kriteria “baik”.Kata Kunci: Buku Pengayaan, Berita, TIKABSTRACTThis research was conducted to develop an enrichment news text book based on ICT. With an enrichment news text book based on ICT, researchers assume if it is able to help the teaching and learning activities of teachers and students in the classroom. Researchers modify the ten stages of development research based on Borg and Gall into five stages according to research needs (1) research and data grouping, (2) preliminary product development, (3) validity testing, (4) product revision, and (5) field testing.  field.  Based on the assessment of teaching material expert’s evaluation, the enrichment news text book based on ICT, achieved an average score of 81.7 means that the results fall into the category of "Very Good" and Very Eligible, without the need for revision.  The validation test from the material experts on ICT-based news writing enrichment books received the "Good" criterion after receiving an assessment with a score of 72.3, which means it is appropriate and no revision is needed. The enrichment news text book based on ICT obtained an average score of 95.8 based on the results of the student responses assessment, which means that the enrichment book is in the "Very Good" category and the teacher's response results obtained an average score of 80, which means that the enrichment book developed into the criteria of "good".Keyword: Enrichment Book, News, IC

    UPAYA PENANAMAN KETERAMPILAN LITERASI PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SDN MANGGISAN 03

    Get PDF
    Abstrak: Pandemi COVID-19 di Indonesia bermula pada tahun 2020. Adanya peningkatan kasus COVID-19 membuat pemerintah mengeluarkan surat edaran tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah. Dampak pandemi tersebut membuat beberapa peserta didik seperti SDN Manggisan 03 Jember mengalami penurunan kemampuan literasi. Upaya Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka”. Program ini menugaskan mahasiswa terpilih dari seluruh Indonesia untuk membantu guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu bentuk pengabdian mahasiswa adalah program literasi yang menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik di sekolah dasar. Tujuan program lietasi ini sebagai langkah pembiasaan dan stimulus pada penguasaan literasi dalam proses pembelajaran, serta memotivasi minat baca peserta didik melalui media yang dikembangkan dan video pembelajaran yang diputarkan di dalam kelas saat sebelum memulai pelajaran ataupun sesudah pelajaran usai. Hasil kegiatan program ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan melalui beberapa kegiatan diantaranya membaca buku cerita/pengayaan pelajaran, memilih buku bacaan yang disukai, mengoleksi buku bacaan yang baik, penguasaan literasi mata pelajaran, pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah.Abstract: The COVID-19 pandemic in Indonesia began in 2020. The increase in COVID-19 cases has made the government issue a circular on online learning and working from home. The impact of the pandemic has made some students such as SDN Manggisan 03 Jember experience a decrease in literacy skills. The Government's efforts to solve this problem are with the "Merdeka Belajar Kampus Merdeka" program. This program assigns selected students from all over Indonesia to assist teachers in the process of teaching and learning activities. One form of student service is a literacy program that applies fun learning methods for students in elementary school. The purpose of this lietasi program is as a step of habituation and stimulus to mastery of literacy in the learning process, as well as motivating students' interest in reading through developed media and learning videos that are played in the classroom before starting the lesson or after the lesson is over. The results of this program activity went well and as expected through several activities includingreading storybooks/enrichment lessons, choosing preferred reading books, collecting good reading books, mastering subject literacy, utilizing the environment around the school

    Transisi Representasi Simbolik-Pictorial dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

    Get PDF
    The purpose of this study is to describe the transition process of symbolic-pictorial representation in solving mathematical problems. Data collection is done by giving written questions which are then followed by structured interviews. The subjects in this study involved seventh grade students who were selected with the consideration that the answers could provide a representations transition process. The results of this study indicate two representations transition processes, namely pictorial to symbolic and symbolic to pictorial. The pictorial-symbolic representation, starting with translating the problem information into the form of an image illustration through the difference in size and number of cakes, integrating the illustrations made through calculations by partitioning them into several equal parts using cutting lines as a modification/simplification process. Symbolic-pictorial representation, shown by finding the key to the problem "cakes are given evenly to 20 people" and translating the information into the form of calculations, then transforms by simplifying the calculation results based on the problem key, the results are translated into an illustrated circle-shaped image which is modified by partitioning it into several parts. The representation relationship shown through the form of symbolic calculations with picture illustrations has the same solution or not. Thus, the difference in the transition process of this representation is in the integration and translation stages of transformation and modification through changing physical forms (illustration of images) and symbols (calculations).Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan proses transisi representasi simbolik-pictorial dalam penyelesaikan masalah matematika. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal tertulis yang dilanjutkan dengan wawancara terstruktur. Subjek pada penelitian ini melibatkan siswa kelas VII yang dipilih berdasarkan pertimbangan hasil jawaban siswa tersebut dapat memberikan proses transisi representasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dua proses transisi representasi yaitu pictorial ke simbolik dan simbolik ke pictorial. Representasi pictorial-simbolik, dimulai dengan mentranslasikan informasi soal ke bentuk ilustrasi gambar melalui perbedaan ukuran dan banyaknya kue, mengintegrasikan ilustrasi yang dibuat melalui perhitungan dengan cara mempartisi menjadi beberapa bagian yang sama menggunakan garis-garis pemotongan sebagai proses modifikasi/penyederhanaan. Representasi simbolik-pictorial, ditunjukkan dengan menemukan kunci permasalahan “kue diberikan secara merata kepada  orang” dan mentranslasikan informasi ke bentuk perhitungan, kemudian mentransformasikan dengan menyederhanakan hasil perhitungan berdasarkan kunci permasalahan, hasilnya ditranslasikan ke bentuk ilustrasi gambar berbentuk lingkaran yang dimodifikasi dengan mempartisi menjadi beberapa bagian. Hubungan representasi yang ditunjukkan melalui bentuk perhitungan simbolik dengan ilustrasi gambar memiliki kesamaan solusi atau tidak. Dengan demikian perbedaan proses transisi representasi ini di tahap integrasi dan tranlasi pada transformasi dan modifikasi melalui pengubahan bentuk fisik (ilustrasi gambar) dan simbol-simbol (perhitungan)

    Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Sastra Indonesia pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kalibaru

    No full text
    Pemanfaatan teknologi informasi pada proses pembelajaran merupakan bentuk adaptasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan dalam pemanfaatan media pembelajaran e-learning sebagai media pembelajaran online pada siswa kelas VIII SMPN 1 Kalibaru. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan catatan lapangan. Analisis data yang digunakan yakni dengan melakukan reduksi data. Kegiatan reduksi data dilakukan peneliti dengan meringkas, memilih topik, memfokuskan data yang penting, serta menghapus data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibelitas dengan perpanjangan pengamatan dan meningkatkan kecermatan dalam penelitian. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan minat belajar antara kelas (A) yang menggunakan media pembelajaran e-learning dengan kelas (B) tanpa menggunakan e-learning. Kedua kelas tersebut sama-sama memiliki kesadaran dalam meningkatkan minat belajarnya, namun jika menggunakan media pembelajaran e-learning siswa semakin memiliki semangat belajar yang lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan e-learning
    corecore