Jurnal UNMUH Jember (Universitas Muhammadiya)
Not a member yet
    1761 research outputs found

    Pengaruh Pengembangan Karier Terhadap Intensi Turnover di PT Benua Penta Global Medan

    Get PDF
    Every organization in general has a dependency on aspects of human resources. Organizations are required to obtain, develop, and maintain quality human resources in order to plan, do, and determine the realization of the goals of the organization. This study aims to determine the relationship between career development with turnover intentions. The hypothesis proposed in this study is that there is a negative relationship between career development and turnover intentions. The research subjects used in this study were employees of PT Benua Penta Global in Medan was 103 people selected by using total sampling. Analysis of the data used is to use Product Moment correlation through the help of SPSS 17 for Windows. The results of data analysis showed r = -0,299, and p = 0.002 (p <0.05) which shows that there is a negative relationship between career development and turnover intention. The results of this study indicate that the contribution (R2) given by career development variables to turnover intentions is 9 percent, while the remaining 91 percent is influenced by other factors

    ANALISIS HASIL BELAJAR MATEMATIKA BERDASARKAN KOMPONEN PROSES LITERASI MATEMATIKA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika dilihat berdasarkan komponen proses literasi matematika. Komponen proses merupakan salah satu dari tiga komponen penilaian menurut Program International Student Assesment (PISA). Komponen proses yang diuji dalam penelitian ini meliputi 1) kemampuan merumuskan masalah, 2) kemampuan dalam menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran, dan 3) kemampuan menafsirkan hasil. Metode yang digunakan meliputi metode dokumentasi, observasi, dan wawancara, dengan triangulasi teknik digunakan sebagai cara menguji keabsahan data. Adapun hasil dari penelitian kualitatif deskriptif  ini adalah 1) Kemampuan literasi ditinjau dari proses merumuskan masalah memperoleh skor rata-rata 23,33 dari skor maksimal 25 artinya mahasiswa sudah baik dalam merumuskan masalah yang disajikan pada soal. 2) Kemampuan literasi ditinjau dari proses menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran mendapatkan skor rata-rata 30,63 dari skor maksimal 50 artinya mahasiswa belum sepenuhnya mampu menggunakan kemampuan konsep, prosedur dengan baik. 3) Kemampuan literasi ditinjau dari proses melakukan penafsiran hasil mendapatkan skor rata-rata 15,73 dari skor maksimal 25 artinya mahasiswa belum sepenuhnya mampu menafsirkan dan mengevaluasi hasil pekerjaannya dengan benar. Dari ketiga komponen proses tersebut, dapat dikatakan bahwa kemampuan merumuskan masalah paling menonjol dibandingkan dengan dua kemampuan proses yang lain.Kata Kunci: Komponen Proses, Literasi, PISAPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika dilihat berdasarkan komponen proses literasi matematika. Komponen proses merupakan salah satu dari tiga komponen penilaian menurut Program International Student Assesment (PISA). Komponen proses yang diuji dalam penelitian ini meliputi 1) kemampuan merumuskan masalah, 2) kemampuan dalam menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran, dan 3) kemampuan menafsirkan hasil. Metode yang digunakan meliputi metode dokumentasi, observasi, dan wawancara, dengan triangulasi teknik digunakan sebagai cara menguji keabsahan data. Adapun hasil dari penelitian kualitatif deskriptif  ini adalah 1) Kemampuan literasi ditinjau dari proses merumuskan masalah memperoleh skor rata-rata 23,33 dari skor maksimal 25 artinya mahasiswa sudah baik dalam merumuskan masalah yang disajikan pada soal. 2) Kemampuan literasi ditinjau dari proses menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran mendapatkan skor rata-rata 30,63 dari skor maksimal 50 artinya mahasiswa belum sepenuhnya mampu menggunakan kemampuan konsep, prosedur dengan baik. 3) Kemampuan literasi ditinjau dari proses melakukan penafsiran hasil mendapatkan skor rata-rata 15,73 dari skor maksimal 25 artinya mahasiswa belum sepenuhnya mampu menafsirkan dan mengevaluasi hasil pekerjaannya dengan benar. Dari ketiga komponen proses tersebut, dapat dikatakan bahwa kemampuan merumuskan masalah paling menonjol dibandingkan dengan dua kemampuan proses yang lain.Kata Kunci: Komponen Proses, Literasi, PIS

    PENGARUH VARIASI KOMPOSISI STARTER KOTORAN SAPI, KOTORAN AYAM DAN CAMPURAN KULIT PISANG TERHADAP KUALITAS BAHAN BAKAR BIOGAS LIMBAH CAIR TAHU

    Get PDF
    Permintaan bahan bakar fosil telah meningkat secara pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan bahan bakar alternatif yaitu biogas. Bahan yang digunakan sebagai biogas adalah limbah cair tahu. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap kualitas bahan bakar biogas yang dihasilkan, yaitu; rasio C/N, nilai pH, suhu, volume, kandungan gas metana (CH4), kandungan oksigen (O2), kandungan hidrogen sulfida (H2S), dan kandungan karbon monoksida (CO) dengan variasi komposisi starter: 1) Kotoran sapi 50% + limbah cair tahu 50%, 2) Kotoran sapi 50% + limbah cair tahu 47% + kulit pisang 3%, 3) Kotoran ayam 50% + limbah cair tahu 50%. Pengaruh variasi komposisi campuran starter pada pada 50% kotoran sapi + 50% limbah cair tahu yang mengandung rasio C/N sebesar 8,884 mengalami peningkatan kualitas bahan bakar biogas ditandai dengan meningkatnya kandungan CH4 sebesar 63%, suhu sebesar 31,2oC, volume sebesar 251,4 mL dan menurunnya kandungan H2S sebesar 7 ppm,  CO sebesar 12 ppm, O2 sebesar 17,4%

    IMPLEMENTASI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL

    Get PDF
    Pada Penelitian ini dilatar belakangi dari pentingnya kemampuan koneksi matematis terutama di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan kemampuan koneksi matematis siswa menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen di salah satu sekolah di Bandung Barat. Sedangkan sampel penelitiannya adalah siswa kelas VII yaitu kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dengan pendekatan kontekstual sebanyak 22 siswa dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran yang biasa yang dilakukan sehari-hari disekolah. sebanyak 22 siswa. Instrumen terdiri tes perangkat pembelajaran untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa. Tes dilakukan dua kali dengan soal yang sama yakni sebelum dan sesudah pembelajaran (pretest–posttest). Berdasarkan perhitungan menggunakan Minitab 16 didapat hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) lebih baik dari pada dengan kemampuan koneksi matematis siswa yang menggunakan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari oleh siswa disekolah. sebagian besar siswa memiliki interpretasi sikap baik terhadap pembelajaran Matematika dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL).Kata Kunci: Implementasi, Kemampuan Koneksi Matematis, Pendekatan Pembelajaran CTL

    ANALISIS KESALAHAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA

    Get PDF
    Koneksi matematis adalah kemampuan siswa dalam menghubungkan atau mengaitkan ide-ide matematis dengan suatu konsep matematika, antar topik pada materi matematika, antar konsep matematika dengan bidang studi lain dan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kesalahan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah kontekstual ditinjau dari kemampuan matematis siswa. Subjek penelitian yaitu 3 siswa kelas VIII B SMPI Roudlotul Ulum Randuagung yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukkan siswa berkemampuan matematis tinggi melakukan kesalahan koneksi matematis yaitu tidak menentukan nilai diameter menggunakan operasi hitung aljabar secara sistematis, kesalahan prosedural. Siswa berkemampuan matematis sedang melakukan kesalahan koneksi matematis yaitu tidak menuliskan prosedur yang sesuai dengan konsep keliling lingkaran , tidak dapat menentukan banyak lampu menggunakan konsep perbandingan, salah menggunakan prosedur yang sesuai dengan konsep, salah menggunakan konsep, tidak mampu membuat model, kesalahan operasi hitung, salah mensubstitusikan nilai variabel, kesalahan prosedural. Siswa berkemampuan matematis rendah melakukan kesalahan koneksi matematis yaitu tidak menuliskan prosedur yang sesuai untuk mencari keliling lingkaran, tidak dapat menentukan jari-jari lingkaran menggunakan operasi hitung aljabar secara sistematis, tidak dapat menentukan banyak lampu menggunakan konsep perbandingan, salah mensubstitusikan nilai variabel, salah menggunakan konsep, kesalahan operasi hitung, asal dalam menjawab, tidak mampu membuat model, kesalahan prosedural. Kata kunci: koneksi matematis, masalah kontekstual, kemampuan matematis

    Determinasi Makroekonomi Terhadap Produk Pembiayaan Bank Islam Di Indonesia (Periode 2017 – 2019)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor makroekonomi seperti Indeks Harga onsumen, inflasi, interest rate, nilai tukar dan JII (sebagai Indeks Harga Saham Syariah) sebagai penentu produk pembiayaan Bank Syariah. Sampel data yang digunakan pada penelitian dikategorikan masih update, karena merupakan dari tiga periode terakhir pada tahun politik ini, maka dari itu penelitian ingin mencoba mengemukakan hasil dari beberapa faktor makroekonomi terhadapa penentuan produk pembiayaan, khususnya pada Bank Syariah. Model pada penelitian ini menggunakan Vector Error Correction Model (VECM). Penelitian ini menemukan bahwa faktor inflasi, interest rate, dan nilai tukar mempunyai hubungan yang positif signifikan terhadap penentu produk pembiayaan Bank Syariah Indonesia. Sedangkan faktor Indeks Harga Konsumen dan JII tidak mempunyai hubungan sebagai penentu produk pembiayaan Bank Syariah Indonesia.

    SOCIAL CONFLICTS IN CHURCH DEVELOPMENT IN KECAMATAN IBU SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT (Study of Conflict Resolution among Citizens in Church Development In Adu Village)

    Get PDF
    The church conflict that occurred in Adu Village, South Ibu Subdistrict, West Halmahera Regency was caused by unjust church leadership. Conflicts in the construction of places of worship often lead to violence, attacks and sealing of houses of worship by the community. This study aims to determine the occurrence of social conflict between residents in the construction of church in Adu village and to find out the resolution of the conflict. This research uses descriptive qualitative research that can be understood as a series of procedures used in solving problems, namely the cause of conflict between residents related to the construction of church in Adu Village by investigating and describing research objects based on facts in the field. Data sources used are primary data and secondary data with data collection techniques namely observation, interviews and document analysis.  The research findings show that the cause of conflict in church construction is because (1) the church leadership is no longer neutral in serving the community, for example when visiting a sick Adu village community, the church leader only visits one group while the other group is ignored, and (2) the regulations of church leaders regarding residents’ responsibilities to the church such as the obligation for each person to contribute IDR 200,000 per year for church construction is considered too burdensome for the community. From the factors causing the conflict, conflict resolution is carried out by way of negotiations (consensus agreement) between the Old GMIH and the GMIH Renewal. From these negotiations, a mutual agreement ensued that the construction of a new church planned by the GMIH Renewal would continue

    Are Leaders Born Or Made? : A Point Of View

    Get PDF
    shared goal by making some changes. Thus, one who influences and mobilizes others to attain their common goals can be defined as a leader. Regardless a considerable amount of literature and discussion on leadership  among scholars and practitioners, there is still no agreement about where do leaders come from or who the leaders really are. Are they born or made? This question still seems to be a debatable topic.This paper presents my point of view in the matter. Based on the analysis of the five essential components of leadership in this paper, only two componentscharacter and emotional intelligencespecifically support the idea that leadership is both innate and learned. The other twocredibility and ethicsstand for leadership can be developed through learning. On the other hand, only one componenspiritualitysupports the idea that leadership is unlearned, but innate. Thus, these findings are enough to conclude that leaders are both born and made. In other words, it is my contention that leadership is ability which both inherent and can be learned

    Aspek Hukum Tentang Abortus Provocatus Therapeuticus Di Indonesia

    Get PDF
    Aborsi adalah salah satu masalah klasik yang selalu menarik untuk diperdebatkan, dalam KUHP aborsi dilarang karena alasan apa pun, baik aborsi provokatus theurapetic maupun aborutus krimis, dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan diberikan pengecualian terhadap aborsi dengan alasan indikasi kedaruratan medis. Berdasarkan prinsip di atas, beberapa masalah dapat dirumuskan, yaitu apakah aborsi provokatus theurapetic adalah kejahatan, bagaimana hukum mengatur aborsi yang tidak ditunjukkan secara medis. Metode pendekatan yuridis normatif adalah menguji hukum tertulis dari berbagai aspek dengan pendekatan statuta dan pendekatan konseptual. saran yang dapat disampaikan adalah abortus provocatus bukanlah langkah terbaik yang bisa dipilih, tetapi dalam kondisi yang membahayakan kesehatan, perlu adanya pengaturan yang lebih rinci yang memberikan rasa perlindungan dan asuransi kesehatan

    PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN SHIELD METAL ARC WELDING (SMAW) TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL STAINLESS STEEL 304L

    Get PDF
    Proses pengelasan merupakan salah satu cara untuk menyambungkan dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan energi panas yang diperoleh dari elektroda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan memvariasikan kuat arus pengelasan pada spesimen baja Stainlesss Steel 304L. Selain itu, pada proses pengelasan menggunakan model butt weld joint dengan alur berbentuk V tunggal. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa nilai uji tarik yang diperoleh mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya variasi kuat arus pengelasan. Pada variasi kuat arus 73 A diperoleh nilai uji tarik rata-rata sebesar 704 N/mm2. Untuk variasi kuat arus 78 A menghasilkan nilai rata-rata uji tarik sebesar 718 N/mm2. Dan variasi kuat arus 80 A menghasilkan nilai uji tarik tertinggi yaitu sebesar 804 N/mm2

    1,415

    full texts

    1,761

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal UNMUH Jember (Universitas Muhammadiya) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇