11 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SDN MINOMARTANI 1 Mlandangan, Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada semester khusus tahun 2016 terhitung mulai tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016 berlokasi di SD negeri Minomartani 1 merupakan suatu program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa UNY untuk mengimplementasikan ilmu mengajar yang telah didapatkan di kegiatan perkuliahan. Sehingga, mahasiswa mendapat pengalaman belajar secara langsung di lapangan, dapat lebih mngembangkan kompetesinya dalam bidang pendidikan, serta meningkatkan tanggungjawab serta kemandirian mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan PPL meliputi tiga tahapan yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil Pelaksanaan program PPL yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan memberikan berbagai pengalaman bagi mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilaukan di sekolah yang bersangkutan. Kegiatan mahasiswa pada saat mengikuti program PPL di SDN Minomartani 1 diantaranya adalah kegiatan mengajar dan kegiatan non mengajar. Kegitan mengajar dapt dibagi menjadi kegiatan mengajar terbimbing, mengajar mandiri, serta ujian mengajar. Untuk kegiatan non mengajar diantaranya adalah pengelolaan perpustakan, mengikuti segala bentuk upacara, rangkaian kegiatan menyambut HUT RI, serta rangkaian kegiatan yag menujang terlaksananya program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL mampu memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam pengembangan kompetensi di bidang pendidikan, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengenal kondisi sekolah serta segala permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata di sekolah, serta dapat meningkatkan hubungan kemitraan yang baik antara UNY dengan sekolah yang terkait

    PELAKSANAAN DISKRESI DALAM PENGGUNAAN SENJATA API PADA PENANGKAPAN TERSANGKA TINDAK PIDANA OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (STUDI DI KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA BARAT)

    Get PDF
    Dalam Undang-undang No. 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Kepolisian menyebutkan “untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan wewenangnya dapat bertindak berdasarkan penilaian sendiri”. Dengan demikian, kepada Kepolisian diberikan kewenangan mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab dalam situasi konkrit di lapangan berdasarkan penilaian sendiri dalam rangka penyelenggaraan fungsi Kepolisian. Dalam hal menjalankan diskresi kepolisian yang merupakan cakupan dari wewenang polisi itu sendiri harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prosedur tetap. Kepolisian dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka adalah tindakan paling terakhir yang dilakukan untuk melumpuhkan tersangka. Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan diskresi dalam penggunan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana oleh anggota Kepolisian Daerah Sumatera Barat, (2) bagaimana kendala dalam pelaksanaan diskresi dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana oleh anggota kepolisian Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis sosiologis yang didukung dengan data primer dan sekunder. Sumber data primer didapat melalui penelitian dengan informasi melalui wawancara dengan anggota kepolisian di Polda Sumbar, sedangkan sumber data sekunder didapat dari buku-buku dan laporan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan Diskresi dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana di Kepolisian Daerah Sumatera Barat telah sesuai dengan Pasal 15 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian harus melakukan tindakan tembakan peringatan terlebih dahulu. Diharapkan kepada pemerintah dan internal polisi perlu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas personil selain itu diharapkan kepada anggota kepolisian untuk bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Standar Operasinal Prosedur (SOP) dan etika profesi kepolisian demi terwujudnya tujuan kepolisian dengan semestinya

    KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN NOGOTIRTO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pendekatan pembelajaran aktif tipe Index Card Match terhadap keaktifan belajar siswa kelas V di SDN Nogotirto pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA dan VB SD Negeri Nogotirto dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa di kelas VA dan 24 siswa di kelas VB. Kelas VA sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan tidak menggunakan pendekatan pembelajaran aktif pada pembelajaran IPS dan kelas VB sebagai kelas ekperimen diberi perlakuan berupa penerapan pembelajaran aktif tipe Index Card Match pada pembelajaran IPS. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian berdasarkan skor angket keaktifan siswa setelah perlakuan menunjukkan bahwa lebih dari 80% siswa pada kelas eksperimen mencapai tingkat keaktifan belajar sangat tinggi, sedangkan siswa pada kelas kontrol yang mencapai tingkat keaktifan belajar sangat tinggi masih kurang dari 80% siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran aktif tipe Index Card Match efektif untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V di SD Negeri Nogotirto. Kata kunci: pendekatan pembelajaran aktif tipe Index Card Match, keaktifan belajar siswa

    PELAKSANAAN DISKRESI DALAM PENGGUNAAN SENJATA API PADA PENANGKAPAN TERSANGKA TINDAK PIDANA OLEH ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (STUDI DI KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA BARAT)

    Get PDF
    Dalam Undang-undang No. 02 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Kepolisian menyebutkan “untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan wewenangnya dapat bertindak berdasarkan penilaian sendiri”. Dengan demikian, kepada Kepolisian diberikan kewenangan mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab dalam situasi konkrit di lapangan berdasarkan penilaian sendiri dalam rangka penyelenggaraan fungsi Kepolisian. Dalam hal menjalankan diskresi kepolisian yang merupakan cakupan dari wewenang polisi itu sendiri harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prosedur tetap. Kepolisian dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka adalah tindakan paling terakhir yang dilakukan untuk melumpuhkan tersangka. Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan diskresi dalam penggunan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana oleh anggota Kepolisian Daerah Sumatera Barat, (2) bagaimana kendala dalam pelaksanaan diskresi dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana oleh anggota kepolisian Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis sosiologis yang didukung dengan data primer dan sekunder. Sumber data primer didapat melalui penelitian dengan informasi melalui wawancara dengan anggota kepolisian di Polda Sumbar, sedangkan sumber data sekunder didapat dari buku-buku dan laporan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan Diskresi dalam penggunaan senjata api pada penangkapan tersangka tindak pidana di Kepolisian Daerah Sumatera Barat telah sesuai dengan Pasal 15 Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian harus melakukan tindakan tembakan peringatan terlebih dahulu. Diharapkan kepada pemerintah dan internal polisi perlu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas personil selain itu diharapkan kepada anggota kepolisian untuk bertindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Standar Operasinal Prosedur (SOP) dan etika profesi kepolisian demi terwujudnya tujuan kepolisian dengan semestinya

    Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah SD Negeri 11 Kampung Baru

    Full text link
    In this qualitative study, the researchers described the implementation of supervision by the principal in State Primary School 11 Kampung Baru, Batusangkar. The data in this study were from the principal and the teachers. The result revealed that the supervision activities by the principal in State Primary School 11 Kampung Baru include 1) planning; 2) actuating; and 3) funding

    OPTIMALKAN PERTUMBUHAN UMKM: PENDAMPINGAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN DI KOTA DEPOK

    Get PDF
    Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi nasional, tetapi pandemi COVID-19 telah menghantamnya dengan keras. Pembatasan mobilitas menyebabkan penurunan penjualan dan pendapatan UMKM. Salah satu solusi adalah memasarkan produk secara digital, namun banyak UMKM belum terampil dalam hal ini. Dibutuhkan dorongan digitalisasi UMKM dan peningkatan kualitas SDM. Untuk mengatasi masalah ini, Universitas Gunadarma menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat di Depok dari Oktober 2021 hingga Januari 2022. Program ini menyasar pelayanan kepada UMKM yang ingin bertahan dan berkembang di era pandemi, dengan memanfaatkan teknologi. UMKM didorong untuk meningkatkan nilai tambah usaha mereka melalui pembuatan media pemasaran online dan laporan keuangan. Kegiatan ini melibatkan koordinasi mitra, pendataan kebutuhan UMKM, persiapan layanan, dan pendampingan 38 UMKM di Depok

    PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI 11 KAMPUNG BARU

    Get PDF
    : In this qualitative study, the researchers described the implementation of supervision by the principal in State Primary School 11 Kampung Baru, Batusangkar. The data in this study were from the principal and the teachers. The result revealed that the supervision activities by the principal in State Primary School 11 Kampung Baru include 1) planning; 2) actuating; and 3) funding. Keywords: Supervision, Principal, State Primary School 11, Batusangka

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

    Get PDF
    The technique of data collection of this Classroom Action Research was observation and test. Data analysis technique were quantitative and qualitative.The result showed that there were enhancement in the students’ learning activity and result of study.Teknik pengumpulan data berupa observasi dan tes formatif. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.Kata kunci: model TGT, aktivitas, hasil belajar
    corecore