146 research outputs found
Meningkatkan Kemandirian Pada Anak Melalui Alat Peraga Celemek Cerita Pada Anak Kelompok B TK Syuhada Durian Gadang
Penggunaan celemek cerita untuk meningkatkan kemandirian anak adalah suatu usaha agar kegiatan pembelajaran di TK tidak monoton, membosankan, dan menjenuhkan. Dalam kenyataannya kegiatan pembelajaran masih sangat tekstual, sehingga bentuk-bentuk analogi yang harus di kembangkan secara kontekstual masih terkesan staknasi. Akibat dari pembelajaran seperti itu, untuk mendongkrak agar anak bisa lebih mandiri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain akan terhambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran bercerita dengan alat peraga celemek cerita di TK Syuhada Durian Gadang, untuk mengetahui kemandirian anak di TK Syuhada Durian Gadang dan untuk mengetahui sejauh mana metode bercerita dengan alat peraga celemek cerita dalam meningkatkan kemandirian anak TK Syuhada Durian Gadang. Adapun pendekatan metode penelitain ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini lebih mengutamakan deskriptif analitik untuk memcahkan konsep-konsep di dalamnya, bukan mengunakan konsep-konsep numerik statistik. Dalam pelaksanaannya penelitian ini terbagi atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I memberikan pengajaran secara umum dan siklus II berkenaan dengan perumusan materi pembelajaran. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran bercerita dengan menggunakan alat peraga celemek cerita yang di lakukan di TK Syuhada Durian Gadang dalam rangka untuk meningkatkan kemandirian anak adalah suatu pilihan yang tepat dan cermat. Hal ini dapat dilihat dari paparan data perkembangan dari siklus I ke siklus berikutnya yang terdapat perkembangan secara signifikan. Dapat dilihat dengan jelas dari kemandirian anak yang mula-mula hanya mencapai 5% dengan penggunaan metode tepat dan cermat akhirnya merubah menjadi 100
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Inovatif
In the teaching and learning process in class, activeness and interest in learning is one of the most important things in the learning process because it is related to the level of understanding and learning outcomes of students. However, in reality in the field many students seem passive and lack interest in following the process. Therefore, this paper aims to observe, document, and examine whether the use of innovative media aims to increase student activeness and interest learning outcomes of elementary school students, especially in the subject of Islamic Religious Education (PAI). The research sample was 30 grade III students of SDN 04 Seluma whose data were taken using observation, documentation, and test methods. The research method uses three action cycles, namely pre-cycle (no action), cycle I (action without innovative media), and cycle II (innovative media). The results showed that in the pre-cycle, there were only 9 students who scored above 70 (KKM) with a completion percentage in class of 30%. Furthermore, cycle I showed completeness results of 40% (twelve students) and cycle II showed completeness results of 86% (26 students). This shows an increase in completeness results by 56% in cycle II. Researchers recommend future studies to develop research results using other media and tested on other subjects.  Dalam pengalaman proses belajar dan mengajar di kelas, keaktifan dan minat belajar merupakan hal yang utama dalam pembelajaran, karena berkaitan dengan pemahaman dan hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya , banyak siswa yang tampak tidak begitu berminat terlibat dan kurang aktif mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk melihat, mencatat dan menguji apakah pemanfaatan media inovatif dapat meningkatkan gerak dan minat siswa terhadap proses pembelajaran sehingga dipercaya dapat lebih mengembangkan hasil belajar siswa di sekolah dasar, khususnya pada Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dimana pengumpulan data bukab hanya berasal dari hasil freetest dan postes siswa tapi juga diambil dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kulminasi sebesar 30%. Sedangkan siklus II menunjukkan konsekuensi pemenuhan sebesar 86% (26 siswa). Hal ini menunjukkan peningkatan efek samping kulminasi sebesar 56% pada siklus II. Ilmuwan menyarankan agar eksplorasi di masa depan memupuk hasil ujian dengan memanfaatkan media yang berbeda dan mengujinya berbeda.
Secret Of Life
Garapan tari kontemporer tunggal Secret of Life ini adalah sebuah garapan tari kontemporer yang masih berpedoman pada tari tradisi yang telah ada, dengan mengembangkannya sesuai kebutuhan garapan. Seperti gerakan tangan yang berpijak dari gerak tradisi yakni ngukel (memutar pergelangan tangan). Dari gerakan ngukel ini, penggarap mengolahnya lagi sesuai dengan kebutuhan garapan. Gerak-gerak yang digunakan dalam garapan ini sebagian besar mengalun untuk menonjolkan keanggunan seorang wanita.
Garapan tari Secret of Life ini mengangkat cerita tentang kehidupan seorang Geisha. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Geisha adalah seniman penghibur tradisional yang berasal dari Jepang. Penggarap mengangkat fenomena yang terjadi di masyarakat yakni profesi seorang Geisha yang dikonotasikan negatif. Di dalam garapan ini, diperlihatkan keanggunan dan kecantikan seorang Geisha. Sebagaimana pengertiannya, Geisha bekerja sebagai seniman dengan mengandalkan kemampuan yang dimilikinya seperti menari dan bernyanyi untuk menghibur penonton bukan dengan menjual tubuh layaknya seorang PSK.
Garapan Secret of Life ini menggunakan properti kipas dan alat musik kecapi karena pada umumnya seorang Geisha selalu membawa kipas saat sedang bekerja dan alat musik kecapi . Dengan kipasnya tersebut ia menari dan menghibur para penonton dengan cara memainkan kipasnya dengan trik-trik tersendiri, seperti memutar kipas di jari tangannya sambil melakukan gerakan kayang. Garapan ini ditarikan oleh 1 orang penari namun pada bagian 3 akan ada pendukung tari berjumlah 7 orang yang berbentuk siluet
Pengembangan Soal Matematika Tipe Timss Menggunakan Konteks Rumah Adat Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan soal-soal tipe TIMSS yang valid dan praktis menggunakan konteks Rumah Adat di SMP; (2)melihat efek potensial soal-soal tipe TIMSS terhadap kemampuan penalaran matematika siswa di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (development research). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-7 SMP Negeri 9 Palembang sebanyak 32 orang. Pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, dan tes soal tipe TIMSS. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) penelitian ini telah menghasilkan suatu produk soal tipe TIMSS menggunakan konteks Rumah Adat untuk siswa kelas VIII SMP yang valid dan praktis. Valid tergambar dari hasil penilaian validator, dimana semua validator menyatakan sudah baik berdasarkan content, konstruk, dan bahasa. Selain itu kevalidan soal tipe TIMSS ini tergambar setelah dilakukan analisis validasi butir soal pada siswa sebanyak 26 orang non subjek penelitian. Praktis tergambar dari hasil uji coba small group dimana sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal tipe TIMSS yang diberikan. (2) prototype soal tipe TIMSS yang dikembangkan memilki efek potensial yang positif terhadap kemampuan penalaran matematika siswa. Hasil yang diperoleh rata-rata kemampuan penalaran matematika siswa dalam menjawab soal matematika tipe TIMSS sebesar 56 yang termasuk kategori baik
KAJIAN BENTUK, FUNGSI DAN ESTETIKA PERTUNJUKAN TARI TANDANG MENDET DI DESA SEMBALUN BUMBUNG LOMBOK TIMUR
Abstrak
Tari Tandang Mendet adalah tarian sakral yang dipentaskan pada upacara adat Ngayu-ayu di Desa Sembalun Bumbung, Lombok Timur. Masyarakat Desa Sembalun Bumbung percaya bahwa jika tarian ini tidak dipentaskan lagi, maka akan terjadi bencana yang melanda desa mereka. Jadi, peneliti memiliki keinginan untuk melestarikan tarian ini dengan cara menuangkannya dalam sebuah karya tesis agar dapat memberikan ilmu tentang tarian ini kepada masyarakat khususnya di Desa Sembalun Bumbung. Ada tiga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bentuk, fungsi dan estetika. Teori yang digunakan dalam membedah ketiga rumusan masalah pada penelitian ini adalah teori bentuk, teori fungsi dan teori estetika. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa elemen-elemen yang membentuk Tari Tandang Mendet di Desa Sembalun Bumbung Lombok Timur terdiri atas : gerak tari, kostum, tata rias, musik iringan, penari, waktu dan tempat pementasan serta struktur pertunjukan. Fungsi dari tarian ini adalah sebagai sarana ritual yang dimana tarian ini dipentaskan tiga tahun sekali dalam upacara adat Ngayu-ayu, pengikat rasa solidaritas masyarakat dan sebagai media komunikasi. Kemudian estetika Tari Tandang Mendet dapat dilihat dari wujud yang dilihatdari kesatuan yang utuh antara bentuk gerak, musik tari, kostum, dan unsur-unsur pendukung lainnya, kemudian bobot yang dilihat dari sejarah terciptanya tarian ini serta penampilan yang dilihat dari gerak, musik iringan, kostum, properti dan penari.
Kata kunci : Tari Tandang Mendet, Bentuk, Fungsi dan Estetika.
FORM, FUNCTION AND AESTHETICS STUDY OF TANDANG MENDET DANCE IN SEMBALUN BUMBUNG VILLAGE EAST LOMBOK
Abstract
Tandang Mendet dance is a sacred dance that performed at ceremonies Ngayu-ayu in Sembalun Bumbung Village, East Lombok. Village community Sembalun Bumbung believe that if the dance is not performed again, there will be a catastrophe that hit their village. So, researchers have the desire to preserve the dance is a way to put it in a thesis work in order to provide knowledge about this dance to the community, particularly in the village of Sembalun Bumbung. There are three issues examined in this research, that is form of Tandang Mendet dance, function of Tandang Mendet dance, and aesthetics of Tandang Mendet dance. This research is very important to know more about the form, function and aesthetics Tandang Mendet dance in Sembalun Bumbung Village, East Lombok. The theory used to dissecting the third formulation of the problem in this research is the theory of form, theory of function and theory of aesthetic. This research is a qualitative approach. Techniques of data retrieval is done through observation, interviews, documentation and literature study. The results showed that the elements that make up Tandang Mendet dance in Sembalun Bumbung village of East Lombok consist of: dance, costumes and makeup, music accompaniment, dancer, time and place of staging as well as the structure of the show. The function of this dance is a means of ritual where the dance is staged every three years in a traditional ceremony of Ngayu-ayu, fastener solidarity Sembalun Bumbung Village community and as a medium of communication. Then aesthetics Tandang Mendet dance can be seen from the form seen from complete unity between the form of motion, music, dance, costumes, and elements of supporting, then the weight is seen from the history of the creation of this dance and performances seen from motion, music accompaniment, costumes, properties and dancers.
Keywords :Tandang Mendet dance, Forms, Function and Aesthetics
A Job Training Report as an Assistant Journalist an International Division at Jawa Pos from 7th January to 15th February 2014
Information or news is one of the people's needs. Besides to enlarge knowledge for what is going on around, information or news will help people to fullfill their social needs. Media exists to provide that needs, from both broadcasted and printed media. There are many channels in television, and also nespapers which are printed in daily. Jawa Pos newspaper is one of the national newpapers which provides its reader news from local, national, and international. The existence of international news in Jawa Pos newspaper gave the writer cahnce to do internship there. Doing internship in Jawa Pos newspaper helps the writer to improve her ability in English especially in translation, gives the writer chance to apply her knowledge from her study, and also gains new experience in media field that the writer has been interested in
Memanfaatkan pendekatan Stem pada pembelajaran pola bilangan
Penelitian ini didasari pada fokus pembelajaran yang diinginkan pada kurikulum K13, serta arahan dari bapak menteri yang baru Nadiem Makarim yang ni memberikan pembelajaran yang lebih bermanfaat pada siswa dengan melakukan perubahan kecil dimulai dari kelas dan guru masing - masing, dan Hasil PISA 2018, dimana peringkat Indonesia dalam hal literasi matematika menurun. Untuk itu penelitian ini mengangkat ide menggunakan Pendekatan STEM pada pembelajaran matematika, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali dan menemukan pengetahuan dengan dasar pengetahuan yang dimilikinya dan dengan memanfaatkan unsur – unsur ilmu pengetahuan, budaya, keadaan yang ada disekitarnya. Peneliti menggunakan metode penelitian design research. Dengan 3 tahapan penelitian yakni preliminary, teaching experiment, retrospective analysis. Untuk melihat proses penggalian informasi yang siswa gunakan pada saat pembelajaran dengan menggunakan sebuah stimulus. Setelah mendapatkan informasinya kemudian peneliti memberikan sebuah tes atau evaluasi dengan tanpa menggunakan stimulus apapun
KRITIK SOSIAL DAN KEMANUSIAAN DALAM LIRIK LAGU KARYA IWAN FALS
This research aimed to describe humanity and social critics in the lyrics of Iwan Fals’s songs. The research used descriptive qualitative where the data in form of words. The techniques of collecting data were library study. Furthermore, the techniques of analyzing the data were: identification, selection, data reduction, analyzing, interpretation, performing the data, and conclusion. The result of analyzing and discussion related to social critics dealing with government and human and pain. Based on analyzing result it can be: social critic in government aspect was about the government was still not good, and pain, someone felt pain because of government on sociopolitical.Keywords: social critic, humanity, songs’ lyrics
STUDI EKSPLORATIF KREATIVITAS YANG DILAKUKAN GURU PADA PROSES PEMBELAJARAN DIMASA PANDEMI COVID-19
This study aims to search for and find information and discuss what strategies are undertaken by teachers in the process of encouraging learning, which courage learning is an Indonesian government policy on education in a framework supported by the Covid-19 pandemic. This research was conducted by exploring case studies using qualitative data. Respondents in this study were randomly distributed to school teachers in Palembang. Consisting of 44 respondents spread across 10 city districts in the province. By using questionnaire and interview data compiled based on literature review. 100% of respondents adapted the system of change with 50% of respondents learning by creating and innovating integrating bold learning media according to the needs and abilities they offer While adjusting to internet network limitations or learning limitations
Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Aeeropa Di Desa Air Paoh Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Village is a government that is given the right of autonomy which makes it as s a legal entity that has the right to regulate and manage the affairs of the local community. Therefore, the existence of villages both as a government agency and a legal entity unit are very important and strategic. One of the greatest economic strengths of villages for development, establishment, and community empowerment is the funds provided by the government for the management of Village-Owned Enterprises (BUMDes). This qualitative study used descriptive design. From the research results, it was obtained that the management of BUMDes Aerropa has not run well. Management has not yet achieved the objectives of BUMDes, Aeeropa has so far only been used as a complement to village organizers. This was influenced by many factors such as the condition of resources, both human, financial, and natural resources that were less qualified, the absence of the role of the community in the formation and development of Aeeropa as BUMDes and the lack of local government support, and also the absence of cooperation with third parties. Keywords : management, village, Village-Owned Enterprises (BUMDes
- …