36 research outputs found

    Manajemen farmasi rumah sakit (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Membahas pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit berdasarkan peraturan dan pedoman R

    Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih dengan Metode Gyssens

    Get PDF
    Abstract—Urinary Tract Infection (UTI) was the presence of the large number of microorganisms in the urine that can cause urinary tract infections. UTIs were infection whose incidence is still high in Indonesia. The main therapy of UTIs was using antibiotics. The immense of antibiotic use can cause irrationality. This irrationality would give some negative effects such as allergic reaction, physiological changes, and antibiotic resistance. The purpose of this study was to know the quality of antibiotic use in UTI patients in Kanjuruhan Region General Hospital. The type of research was observational by the cross-sectional design. The data were taken retrospectively during September-November 2019 and used the medical records of 27 UTI inpatients. The results of this study determined 20% including category 0 (approriate use of antibiotic), 2,86% category I (antibiotic use not correct timing); 28,57% category II A (antibiotic use not correct dose); 34,29% category II B (antibiotic use not correct interval); 11,42% category III B (antibiotic use is too short) and 2,86% category IV A (there is more effective alternative). Keywords: antibiotic, gyssens, urinary tract Abstrak—Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu keadaan dimana terdapat mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu mengakibatkan infeksi pada saluran kemih. ISK tergolong penyakit infeksi yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia. Terapi utama ISK adalah terapi dengan menggunakan antibiotik. Meluasnya penggunaan antibiotik dapat menyebabkan tidak rasionalnya penggunaan antibiotik. Penatalaksanaan terapi antibiotik yang tidak rasional dapat menimbulkan risiko antara lain adalah reaksi alergi, toksisitas, perubahan fisiologi, dan resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Jenis penelitian adalah observasional dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama bulan September-November 2019 dan menggunakan 27 data rekam medik pasien ISK Rawat Inap. Hasil evaluasi kualitatif menunjukkan, sebesar 20% termasuk kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat/bijak); 2,86% kategori I (penggunaan antibiotik tidak tepat waktu); 28,57% kategori II A (penggunaan antibiotik tidak tepat dosis); 34,29% kategori II B (penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian); 11,42% kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat); dan 2,86% kategori IV A (ada antibiotik lain yang lebih efektif). Kata kunci : antibiotik, gyssens, infeksi saluran kemi

    Formulasi produk nano suplemen ekstrak semanggi (Marsilea crenata Presl.) berkhasiat neuroprotektif

    Get PDF
    Laporan penelitian ini merupakan output penelitian yang dibiayai Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2021. Isi laporan penelitian adalah hasil formulasi produk nano suplemen ekstrak etanol 96% daun semanggi yang diketahui mengandung senyawa fitoestrogen sehingga berpotensi sebagai neuroprotektif. Ekstrak etanol 96% daun semanggi diformulasikan dalam bentuk SNEDDS karena mengandung banyak senyawa yang dapat mempengaruhi stabilitas dan efektifitasnya. Adapun parameter yang diamati adalah karakteristik SNEDDS ekstrak daun semanggi

    Formulasi produk nano suplemen ekstrak semanggi (Marsilea crenata Presl.) berkhasiat neuroprotektif

    Get PDF
    Laporan penelitian ini merupakan output penelitian yang dibiayai Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2021. Isi laporan penelitian adalah hasil formulasi produk nano suplemen ekstrak etanol 96% daun semanggi yang diketahui mengandung senyawa fitoestrogen sehingga berpotensi sebagai neuroprotektif. Ekstrak etanol 96% daun semanggi diformulasikan dalam bentuk SNEDDS karena mengandung banyak senyawa yang dapat mempengaruhi stabilitas dan efektifitasnya. Adapun parameter yang diamati adalah karakteristik SNEDDS ekstrak daun semanggi

    Pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol sebagai enhancer terhadap sediaan transdermal patch ibuprofen in vitro

    Get PDF
    Ibuprofen is an anti-inflammatory class of non-steroidal propionic acid used in the treatment of osteoarthritis, analgesics, and antipyretics. Ibuprofen made in a transdermal patch to avoid side effects of irritation to the stomach, first pass effect on application oral. This aims of the research to determine the physical characteristics of the patch, the effect of propylene glycol concentration (150 mg, 200 mg, 250 mg) on the thickness patch, pH, and the rate of penetration as increase in penetration of the ibuprofen transdermal patch. Patch preparations were made in 3 draft formulas with varying concentrations of propylene glycol 150 mg, 200 mg, and 250 mg. The method used for penetration testing is Franz diffusion cells. The results of physical characteristics are clear, odorless, dry, not cracked,> 300 folds, thickness ranges from 0.142 to 0.184. The concentration of propylene glycol effects (p-value> 0.05) the penetration and no effect (p-value> 0.05) the pH test. Increasing the concentration of propylene glycol causes an increase medicine that penetrate the skin

    Pengaruh variasi reagen asam dalam fabrikasi sensor urea berbasis reagen diacetyl monoximethiosemicarbazide secara adsorpsi pada plat silika gel

    Get PDF
    Dewasa ini, penelitian tentang sensor mulai banyak dikembangkan dalam bidang kesehatan terutama dalam hal analisis klinis. Sensor urea merupakan salah satu contoh aplikasi sensor yang dikembangkan dalam bidang analisis klinis. Sampai saat ini, pada umumnya analisis klinis dengan sampel darah atau urin masih terbatas dilakukan di laboratorium sentral rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan canggih, dilakukan oleh petugas yang terdidik dalam, serta memerlukan biaya yang relatif tidak murah. Dengan adanya sensor urea yang dinilai lebih efektif, efisien dan ekonomis diharapkan dapat membantu masyarakat dalam hal skrinning awal adanya kerusakan pada ginjal. Sensor urea mampu mendeteksi kadar urea dalam darah sehingga dapat dijadikan sebagai skrinning awal adanya kerusakan pada ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reagen asam terbaik dalam pembuatan sensor urea. Pembuatan sensor urea dilakukan dengan mengintegrasikan reagen Diacetyl monoxime-Thiosemicarbazide dengan reagen asam pada sebuah material pendukung berupa plat silika gel. Penelitian tentang pemeriksaan kadar urea dalam darah telah banyak dilakukan seperti pada Fearon (1939 ), Rahmatullah dan Boyde (1980), serta Coulombe dan Feavru (1963), namun penelitian-penelitian ini masih terbatas dilakukan dalam bentuk larutan. Sensor urea yang mampu mendeteksi urea dalam sampel akan memberikan informasi dengan adanya perubahan warna yang menunjukkan bahwa terdapat urea dengan kadar tertentu dalam sampel tersebut. Warna yang dihasilkan oleh sensor akan dianalisis nilai RGBnya menggunakan Adobe Photoshop CS5 untuk mengetahui intensitas warna yang dihasilkan. Dalam penelitian yang telah kami lakukan didapatkan jenis reagen asam terbaik yang digunakan dalam pembuatan sensor adalah asam fosfat dan asam sulfat. Dimana dengan adanya kombinasi kedua asam ini akan menghasilkan nilai ∆Mean RGB sebesar 97,89 dengan waktu respon mulai terbentuknya warna adalah 3 menit 12 detik dan kestabilan warna yang didapatkan adalah 5 hari

    The level of community knowledge about the use of antibiotics

    Get PDF
     Knowledge and the use of antibiotics has a great role and important on the success of therapy so that there will be no negative effect such as antibiotics resistance. The use of antibiotics on community from time to times has increased significantly and there are some recipe found that is given without the known of the doctor. Whereas, antibiotics should be obtained under the doctor’s recipe. The purpose of this research is to determine the profile and the level of community knowledge about the use of antibiotics in Banyior Village, Sepulu District, Bangkalan Regency. This research is a cross sectional descriptive research. The measurement tools used is closed questionnaires. The data are being analyzed by using SPSS 18th version. The research has been done on 325 citizens in Banyior Village, Sepulu District, Bangkalan Regency since October 2021 until December 2022. The result is the most widely used antibiotics by respondents is Amoxicillin which has 47% percentage. Whereas the majority of the respondents got the antibiotics from drug store or shop with 45% percentage. The level of community knowledge shows good level of knowledge with 6.82%, average level of knowledge with 19.60%, and low level of knowledge with 73.57%. The most common antibiotic used by respondents in this study was Amoxicillin where the method of obtaining it was mostly from drug stores/warungs and the level of public knowledge about the use of antibiotics was found to be in the poor category. Keywords : Antibiotics, Knowledge, Society in Banyior Villag

    A method in urea sensor fabrication based immobilization Diacetylmonoxime-Thiosemicarbazide onto silica paper

    Get PDF
    Background: The color changing is one of variables that can be used as an indicator of analysis by urea sensor. It can be conversed in Δmean RGB value by adobe photoshop programme. Objectives: This paper suggests an optimum way to fabricate urea sensor using immobilization of diacetylmonoxime and thiosemicarbazide reagents onto silica papers. The variables that tested were the immoblization techniques, the concentration of reagent diacetylmonoxime (DAM) and the concentration of reagent thiosemicarbazide (TSC). Results: immobilization of reagent onto silica paper was done by spraying, coating and spoting technique. The high Δmean RGB value was given by spoting techniques. The DAM variant concentration (40;100;160 mmol/L) produced 55,22, 64,89 and 69,05 for their Δmean RGB value. The TSC variant concentration (4;8;16 mmol/L) produced 57,17, 64,94 and 62,88 for their Δmean RGB value. Conclusion: The best immobilization tecgnique in urea sensor fabrication was spotting; the best concentrations of DAM/TSC in urea sensor fabrication were 160 mmol/L and 8 mmol/L

    Pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat muslim di Kabupaten Magetan terhadap obat halal

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Sehingga masalah kehalalan suatu produk merupakan hal yang sangat penting di Indonesia. Adanya UU tentang Jaminan Produk Halal maka akan menjamin kehalalan produk yang beredar di masyarakat. Akan tetapi, kenyataannya jumlah obat halal yang beredar dalam masyarakat masih sedikit sehingga mempengaruhi tingkat kesadaran konsumsi dan minat beli masyarakat terhadap obat halal. Tingkat kesadaran masyarakat ini berhubungan dengan tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat terhadap obat halal. Tingginya tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap masyarakat maka akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap obat halal. Kesadaran masyarakat muslim di Kabupaten Magetan terhadap obat halal khususnya vaksin masih tergolong rendah. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat muslim di Kabupaten Magetan tentang obat halal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan menggunakan instrumen kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan, persepsi dan sikap masyarakat terhadap obat halal secara berturut-turut yaitu 61% berada kategori sedang, 69% berada pada kategori sangat baik, dan 72% beradap pada kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat halal di Kabupaten Magetan adalah sedang. Tingkat persepsi dan sikap masyarakat tentang obat halal di Kabupaten Magetan adalah sangat baik

    Evaluasi kualitas penggunaan antibiotika pada pasien pasca bedah dengan metode Gyssens di RSUD BDH Surabaya periode 2016

    Get PDF
    Penggunaan antibiotika secara rasional adalah pemberian resep antibiotika yang sesuai dengan indikasi, tepat dosis, tepat lama pemberian obat, tepat interval obat, aman dan terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas penggunaan antibiotika pada pasien pasca bedah di RSUD BDH Surabaya periode 2016. Jenis penelitian observasional yang dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data secara retrospektif dari rekam medis pasien pasca bedah yang menerima antibiotika di RSUD BDH Surabaya selama periode 2016. Pengambilan sampel dilakukan secara proportional stratified sampling. Kualitas penggunaan antibiotika dianalisis dengan menggunakan metode Gyssens. Berdasarkan penelitian dari 97 rekam medis diperoleh hasil penggunaan antibiotika di RSUD BDH Surabaya, termasuk kategori 0 sebanyak 59,7% dan 40,3% termasuk pada ketegori II-IV. Penggunaan antibiotika dengan dosis tidak tepat (kategori IIA) 4,8%, interval pemberian tidak tepat (kategori IIB) 7,7%, pemberian terlalu lama (kategori IIIA) 16,3%, pemberian terlalu singkat (kategori IIIB) 1,9%, terdapat antibotik yang lebih efektif (kategori IVA) 2,9%, dan terdapat antibiotika lain yang lebih murah (kategori IVC) 6,7%. Kualitas penggunaan antibiotika pada pasien pasca bedah di RSUD BDH periode 2016 yang memenuhi kategori Gyssens penggunaan antibiotika rasional adalah 59,7% dan yang tidak rasional sebanyak 40,3
    corecore