57 research outputs found

    Pengaruh Pemberian Bahan Organik Terhadap Daya Simpan Benih Kedelai {Glycine Max (L.) Merr.} [Effect of Organic Matter Application on Storage Period of Soybean {Glycine Max (L.) Merr.} Seed]

    Full text link
    Fertilization with organic and inorganic fertilizers increase the availability of nutrients in the soil and improve soil physical and chemical properties, The nutrient must fulfill crop requirement regarding to its effect to seed quality. The object of experiment was to study the effect of a combination organic fertilizer and inorganic fertilizer to resilience of soybean {Glycine max (L.) Merr.} seed var. Anjasmoro. Storage of seeds, were conducted in the Post Harvest Laboratory of Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa-Balittra (Indonesian Swampland Agriculture Institute), Banjarbaru from October 2009 until April 2010. The experiment was designed in completely randomized with 4 replications. Seed water content, seed germination, vigor index, electrical conductivity and seedling development were observed. The results showed that during storage, water content of seed increased 3-4% and limit the water content of seeds was still able to be maintained at 77%; As lower as seed germination generate as higher as electrical conductivity and lower the seedling dry weight

    Analisis Persyaratan Teknis Pengoperasian Faslitas Terminal Penumpang Bandar Udara Yogyakarta International Airport

    Get PDF
    Waktu sibuk Yogyakarta International Airport (YIA) ditentukan dengan menggunakan indikasi awal pembangunan,pendayagunaan, pengembangan, dan pengoperasian (IAP4) sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 178 tahun 2015. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Terminal Penumpang Yogyakarta International Airport (YIA). Penelitian ini dilakukan mengambil tempat di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Peneliti melakukan analisis dengan cara menghitung persyaratan teknis pengoperasian terminal penumpang Bandar udara Yogyakarta international airport (YIA) dengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: Skep/77/VI/2005, SNI 03-7046-2004, sedangkan penentuan waktu sibuk PWS pada Bandar udara menggunakan motede yang terdapat pada PM 178 tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan terminal domestik pada tahap pertama pembangunan jumlah penumpang waktu sibuk adalah sebanyak 1268 pax, sedangkan terminal internasional adalah sebanyak 193 pax, pada tahap kedua pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 1527 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 243 pax, dan untuk tahap ketiga pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 2059 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 452 pax. Hasil analisis teknis pengoperasian bandar udara, pengelola bandar udara harus menyediakan fasilitas terminal penumpang berdasarkan hitungan luas dan jumlah kebutuhan prasarana terminal domestik dan internasional untuk tiga tahap pembangunan bandar udara untuk dapat melayani kebutuhan penumpang sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1164 tahun 2013 sebagaimana di jelaskan pada tabel VIII – XIII pada bab V

    ANALISIS PERSYARATAN TEKNIS FASILITAS TERMINAL PENUMPANG YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (YIA)

    Get PDF
    Terminal penumpang adalah bangunan yang disediakan untuk melayani seluruh kegiatan yang dilakukan oleh penumpang mulai dari keberangkatan hingga kedatangan. Aspek yang diperhatikan dalam penilaian kinerja operasional adalah jumlah fasislitas dan kondisi fasilitas diterminal bandara tersebut. Yogyakarta International Airport (YIA) di siapkan untuk melayani pergerakan penumpang sebesar 10.000.000 pax/tahun dengan luasan terminal bandar udara sebesar 106.500 m2 untuk tahap pertama pembangunan, 14.000.000 pax/tahun dan luasan terminal bandar udara sebesar 130.000 m2, dan 20.000.000 pax/tahun dengan luasan terminal bandar udara sebesar 195.400 m2. Waktu sibuk Yogyakarta International Airport (YIA) ditentukan dengan menggunakan indikasi awal pembangunan, pendayagunaan, pengembangan, dan pengoperasian (IAP4) sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 178 tahun 2015. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Terminal Penumpang Yogyakarta International Airport (YIA).                                Penelitian ini dilakukan mengambil tempat di Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo. Peneliti melakukan analisis dengan cara menghitung persyaratan teknis pengoperasian terminal penumpang Bandar udara Yogyakarta international airport (YIA) dengan mengacu pada Peraturan Dirjenhubud yang tertuang dalam Skep/77/VI/2005 dan SNI 03-7046-2004, sedangkan penentuan waktu sibuk PWS pada Bandar udara menggunakan motede yang terdapat pada PM 178 tahun 2015.                          Hasil penelitian menunjukkan terminal domestik pada tahap pertama pembangunan jumlah penumpang waktu sibuk adalah sebanyak 1268 pax, sedangkan terminal internasional adalah sebanyak 193 pax, pada tahap kedua pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 1527 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 243 pax, dan untuk tahap ketiga pembangunan waktu sibuk penumpang domestik sebanyak 2059 pax, sedangkan terminal internasional akan melayani penumpang waktu sibuk sebesar 452 pax. Hasil analisis teknis pengoperasian bandar udara, pengelola bandar udara harus menyediakan fasilitas terminal penumpang berdasarkan hitungan luas dan jumlah kebutuhan prasarana terminal domestik dan internasional untuk tiga tahap pembangunan bandar udara untuk dapat melayani kebutuhan penumpang sesuai Keputusan Menteri Perhubungan yang dituangkan dalam KP 1164 tahun 2013 sebagaimana di jelaskan pada tabel VIII – XIII pada bab V

    MODEL HABITUASI SIKAP ANTI BULLYING BAGI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERMAINAN MENYENANGKAN

    Get PDF
    This article discusses the habituation model of anti-bullying attitudes for elementary school students. Habituation of anti-bullying attitudes must be carried out because the practice of bullying still occurs in schools so there must be a model that can be used to prevent bullying in schools. The purpose of applying this habituation model is to reduce bullying behavior in students, through instilling anti-bullying values in each student, it is hoped that bullying cases at the education level will not appear again. The method used in the application of the habituation model of anti-bullying attitudes is the preparation of a game/game model and the application/habituation of learning methods and anti-bullying games/games in schools. The results of the preparation and application of the habituation model resulted in an anti-bullying game with the instilled values of cooperation/collaboration, respect for differences, empathy, and sharing. The stages of implementing anti-bullying games are opening, welcoming, motivational, games (explanation, practice, distribution of prizes), reflection, and closing.Artikel ini membahas tentang model habituasi sikap anti bullying bagi siswa sekolah dasar. Habituasi sikap anti bullying harus dilakukan karena praktek bullying masih terjadi di sekolah sehingga harus ada model yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya bullying disekolah. Tujuan penerapan model habituasi ini adalah menurunkan perilaku perundungan (bullying) pada siswa, melalui penanaman nilai anti bullying dalam setiap diri masing-masing siswa, diharapkan kasus bullying di jenjang pendidikan tidak akan muncul lagi. Metode yang digunakan dalam penerapan model habituasi sikap anti bullying adalah penyusunan model permainan/game dan penerapan/habituasi metode pembelajaran dan permainan/game anti bullying di sekolah. Hasil penyusunan dan penerapan model habituasi dihasilkan sebuah permainan anti bullying dengan nilai yang ditanamkan adalah kerjasama/kolaborasi, menghargai perbedaan, empati, berbagi. Tahapan pelaksanaan penerapan game anti bullying adalah pembukaan, sambutan, motivasi, permainan (penjelasan, praktik, pembagian hadiah), refleksi, dan penutup

    Kajian alat pemipil jagung di tingkat petani (study of corn-sheller on farmer level)

    Get PDF
    In general, shelling activity has been carried out mechanically by corn-sheller. Due to lowest capacity and high value of broken grain, manual shelling has been left. Post harvest processing needs mechanical technology input like corn-sheller to reduce broken grain and emphasize the lost. Efficient corn sheller and reached to be developed. The object study of two corn-sheller was conducted in May 2000 at center corn production. Tanah Laut regency South Kalimantan was studying technical and economical feasibility of corn-sheller on farmer level. The study has used experiment and mean score method with four replications. For each the machine testing using BIN-2 variety. 200 kg/testing with 17 â 23% wet basis moisture content was use in this experiment. Financial analysis has used for calculating investment cost, break event point and pay back period, net present value, benefit cost ratio and internal rale of return. The result showed that performance of PIJAG-288 corn-shelter has higher efficiency value and pure grain percentage and also lower percentage of mixed and broken grain. Base on shelling cost Rp. 15.00. would be obtained unit cost Rp. 6,57/kg, break event point 51.94 ton/year. net present value (NPV) as Rp. 1L66 million, with 17.57% of internal rate of return (IRR). Base on financial analysis especially in cost production and NPV, PIJAG-288 more benefit than AGR-920. It has pay back period .(PBP) more less than one year. Advanced analysis using economic feasibility analysis indicates technology ofcorn-sheller to applied with B/C ratio 1.86 (pijag-288) and 1.48 (agr-920) Key word : corn-sheller, farmer, corn productio

    Efisiensi Energi dan Produksi pada Usahatani Padi di Lahan Sulfat Masam Potensial

    Full text link
    Lahan rawa pasang surut merupakan lahan alternatif yang potensial untuk mengatasi kekurangan pangan akibat menciutnya lahan subur yang telah beralih fungsi ke penggunaan non pertanian sehingga petani pun semakin tidak menentu dalam mencari pekerjaan. Umumnya dalam USAha pertanian, tenaga kerja petani digunakan mulai dari persiapan lahan hingga kegiatan pascapanen. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Belandean, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan April hingga September 2009. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi sebaran dan konsumsi energi dalam mengelola USAhatani di lahan sulfat masam potensial dengan teknologi introduksi pada musim kemarau. Penelitian dilakukan dengan melakukan penanaman padi unggul dengan teknologi introduksi dan teknologi petani. Analisis konsumsi energi dan biaya USAhatani dilakukan untuk semua tahapan proses produksi dengan basis satuan luas (ha). Hasil analisis menunjukkan bahwa budidaya padi di sawah pasang surut lahan sulfat masam potensial secara keseluruhan menggunakan energi fisik (tenaga manusia) tanpa mesin traktor dan perontok sebanyak 253,116,80-195.170,55 k.kal ha-1. Kebutuhan energi total untuk mengelola lahan sulfat masam seluas satu hektar dengan teknologi introduksi sebesar 274.858,90 k.kal ha-1, 1,41 kali lebih besar daripada teknologi petani. Biaya tenaga kerja dengan teknologi introduksi sebesar 56,92 % dari total biaya produksi. Dengan masukan biaya dari energi fisik dan kimia dalam proses produksi, output energi yang dihasilkan sebesar 20.799.900 k.kal ha-1 dan output biaya sebesar Rp.14.325.000 atau kenaikan 48,15%. Berdasarkan masukan energi dan output energi diperoleh efisiensi produksi 9,02% (introduksi) dan 9,73% (petani). Dengan masuknya teknologi introduksi pada sistim USAhatani di lahan sulfat masam potensial input energi meningkat 1,54 kali dan produksi 1,15 kali. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemakaian sarana produksi (berupa bahan kimia) semakin tinggi dan dengan pemanfaatan purun tikus (eleocharis dulcis) dan amelioran serta aliran air satu arah input energi dengan teknologi produksi meningkat 54,31%

    PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI {Glycine max (L.) Merr.}

    Get PDF
    Fertilization with organic and inorganic fertilizers increase the availability of nutrients in the soil and improve soil physical and chemical properties, The nutrient must fulfill crop requirement regarding to its effect to seed quality. The object of experiment was to study the effect of a combination organic fertilizer and inorganic fertilizer to resilience of soybean {Glycine max (L.) Merr.} seed var. Anjasmoro. Storage of seeds, were conducted in the Post Harvest Laboratory of Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa-Balittra (Indonesian Swampland Agriculture Institute), Banjarbaru from October 2009 until April 2010. The experiment was designed in completely randomized with 4 replications. Seed water content, seed germination, vigor index, electrical conductivity and seedling development were observed. The results showed that during storage, water content of seed increased 3-4% and limit the water content of seeds was still able to be maintained at 77%; As lower as seed germination generate as higher as electrical conductivity and lower the seedling dry weight

    PERANCANGAN BAGGAGE HANDLING SYSTEM (BHS) DI YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT

    Get PDF
    Untuk menunjang keamanan serta keselamatan penerbangan suatu bandara, penerapan bagasi otomatis atau automated Baggage Handling System sangat perlu digunakan untuk dapat meminimalisasi berbagai pencurian bagasi. Pengoperasian Bandar udara Yogyakarta International Airport diharakan mampu menampung pergerakan penumpang, cargo, dan pesawat dalam jumlah yang besar, untuk penanganan bagasi penumpang yang selama ini dipandang masih menjadi masalah utama dalam proses loading maupun unloading, teknologi automated Baggage Handling System di siapkan sehingga pihak Bandar udara tidak perlu lagi melibatkan tangan porter untuk menangani masalah bagasi yang di bawah oleh penumpang. Berdasarakan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 1164 tahun 2013 Yogyakarta International Airport di siapkan untuk melayani pergerakan cargo sebesar 55.380 ton/tahun. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk merencanakan desain Baggage handling system di  Yogyakarta International Airport sebagai salah satu Bandar udara yang direncanakan menggunakan konsep aerotropolis airport.  Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan  menggunakan bantuan aplikasi autocad untuk membuat kerangka dan desain dua dimensi kemudian dilanjutkan dengan software solidworks3D untuk membuat desain tiga dimensi baggage handling system Yogyakarta International Airport . Berdasarkan hasil penelitian Cara kerja baggage handling system yang di desain memiliki 7 tahapan dimulai dari pemanfaatan untuk pemeriksaan check in, pemeriksaan Out of Gauge (OOG) atau bagasi yang memiliki berat dan dimensi yang melibihi ukuran maksimum bagasi, Pemeriksaan X-Ray MVXR 5000 (Screening Level 1/2), Manual Coding Station (MCS),  Pemeriksaan X-Ray RTT 110 (Screening Level 3/4), Pemeriksaan oleh Ahli Avsec dan Rekonsiliasi (Level 5/6), SCADA (Supervisor Control Data Acquisition)

    EVALUASI SAFETY MANAGEMENT SYSTEM DI BANDAR UDARA SULTAN BABULLAH TERNATE

    Get PDF
    Keselamatan penerbangan selalu menjadi hal serius selama bertahun-tahun hal ini dikarenakan resiko kematian yang di akibatkan oleh suatu kecelakaan pesawat terbang sangat tinggi jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Sebuah kecelakaan pesawat dapat terjadi karena banyak faktor, diantaranya faktor pesawat itu sendiri, faktor human error, faktor cuaca, atau bahkan tidak berfungsinya fasilitas-fasilitas bandara. pada tahun 2018-2022 di Bandar Udara Sultan Babullah Ternate pengguna jasa penerbangan yang datang, berangkat, maupun transit mencapai angka 2.655.587 juta penumpang, Penerapan SMS pada suatu bandara tidak dapat diterapkan ke bandara lainnya karena setiap bandara adalah unik dan mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Terutama dalam hal operasional seperti fasilitas dan jumlah pergerakan pesawat udara, sehingga pengembangan Safety Management System (SMS) terbentuk mengikuti karakteristik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pelayanan Safety management system di Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, dalam upaya peningkatan keselamatan penerbangan. Dengan tahapan penelitian di mulai dari penelitian penahuluan, studi litelatur, perumusan masalah dan tujuan, pengumpulan data di lapangan, pengamatan dan implementasi, analisis hasil, kesimpulan dan rekomendasi, dan penulisan laporan penelitian. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa indikator kebijakan dan tujuan keselamatan telah dilaksanakan sebanyak 15 komponen atau 50 % dari total isian, sedangkan 15 komponen lainya atau 50 % masih dalam tahap in progress, indikator bahaya dan manajemen resiko keselamatan diperoleh identifikasi bahaya dan manajemen resiko keselamatan di Bandar udara Sultan Babullah Ternate berada pada level “dapat di terima”. Indikator jaminan keselamatan telah dilaksanakan sebesar 63,64 % dan 36,36 % berada pada tahan in progress, indikator promosi keselamatan diperoleh 95,45 % proactive terhadap aspek promosi keselamatan, dan 1 variabel atau 4,55 % yang reactive terhadap promosi keselamatan, dan untuk indikator pengembangan emergency response planning (ERP) telah titerapkan 100 %, hasil konfirmasi juga didaptkan informasi dari reponden bahwa emergency response time di Bandar udara Sultan Babullah adalah 2 menit
    • …
    corecore