Jurnal Online STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan)
Not a member yet
    578 research outputs found

    PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN: DITINJAU DARI ILMU FILSAFAT

    Get PDF
    Philosophically, management is a collection of knowledge and beliefs that provide a basis for determining solutions to managerial problems. Every science cannot be separated from philosophy because philosophy is the root of all human knowledge, both scientific and non-scientific knowledge. Management philosophy and science have a close correlation. The practice and science of management has a very deep philosophical dimension. Management cannot be separated from philosophy because without philosophy management does not have a strong foundation. Based on the philosophy of science from an ontological perspective, the essence of management theory in business organizations is a science that offers a management process so that business organizations can achieve their goals. The final goal to be achieved through this management process is the achievement or fulfillment of the goals that have been set. Based on an epistemological point of view, management theory in business organizations introduces methods or ways of making decisions or solving problems that can be used by managers in running business organizations. Apart from that, management science introduces various management theories to be practiced in business activities. In an axiological perspective, ethical values and social responsibility must be taken seriously in the application of management science to business organizations. In management theory, business orientation is not only about seeking profit but also paying attention to the norms that apply in society and paying attention to the interests and welfare of all parties. Because management theory has an ontological, epistemological and axiological perspective, management theory is actually a philosophy of science. Therefore, management theory needs to be developed to be applied in business organizations

    ASPEK HUKUM PENANGANAN KEAMANAN SENJATA BAWAAN PENUMPANG DALAM PENERBANGAN

    Get PDF
    Dalam suatu penerbangan biasanya penumpang membawa barang bawaan baik yang dimasukkan dalam bagasi kabin maupun bagasi tercatat. Sebelum terbang penumpang dan bagasinya akan diperiksa oleh petugas keamanan bandar udara. Penumpang yang diketahui membawa senjata akan dilakukan pemeriksaan keamanan secara khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek hukum nasional penanganan keamanan senjata bawaan penumpang dalam penerbangan, kewajiban penumpang yang membawa senjata dan tanggung jawab perusahaan angkutan dalam penanganan senjata selama penerbangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu menggunakan data sekunder yang berasal dari studi kepustakaan. Sumber data berasal dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Dalam menganalisis data digunakan analisis data normatif dengan menafsirkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan menghubungkan dengan peraturan hukum yang lain. Hasil penelitian melalui studi pustaka menunjukkan  aspek hukum nasional penanganan keamanan senjata bawaan penumpang dalam penerbangan di atur di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan penerbangan; Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor : PM 127 Tahun 2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional, dan SKEP/100/VII/2003 mengenai Petunjuk Teknis Penanganan Penumpang. Kaidah hukum tersebut pada dasarnya mengatur bahwa setiap orang atau penumpang pesawat udara yang membawa senjata, baik senjata tajam maupun senjata api  wajib melaporkan senjata dan menyerahkan kepada perusahaan angkutan udara. Senjata yang diterima oleh perusahaan angkutan udara akan disimpan pada tempat tertentu di pesawat udara yang tidak dapat dijangkau oleh penumpang pesawat udara. Senjata yang diterima tersebut akan dimasukkan dalam kategori security item sedangkan pelurunya sebagai dangerous goods. Selama penerbangan berlangsung, senjata yang disimpan oleh pengangkut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan angkutan. Tanggung jawab beralih kepada pemilik setelah senjata tersebut diserahkan kembali kepada pemiliknya di bandar udara tujuan

    ANALYZING THE AVIATION SECURITY KNOWLEDGE TEST ITEMS TO EVALUATE CADET PROFICIENCY ACROSS DIVERSES LEVEL OF VOCATIONAL SCHOOLS

    Get PDF
    Assessments are vital tools in education, shaping dynamic learning experiences and contributing significantly to overall learner development. In AVSEC training, mandatory tests for license acquisition are a prerequisite for both job applicants and active duty officers contingent upon achieving satisfactory scores. Potential test takers vary in level of formal vocational education with a minimum educational requirement of a high school for job applicants. This study scrutinizes the quality of the AVSEC test, evaluating elements like difficulty index (DIF), discrimination index (DI), and distractor efficiency (DE). Serving as a comprehensive evaluative tool, it provides valuable feedback on proficiency and areas for improvement. In AVSEC item analysis, findings indicate that retaining a low category of Differential Item Functioning (DIF) may be justifiable based on item purpose. The influence of test-taker backgrounds and nuances in classical formal education is reflected in the low Discrimination Index (DI), emphasizing the need for considerations beyond intrinsic item characteristics. Challenges emerge in questions about regulations due to their overly straightforward construction, rendering the substitution of suboptimal distractors impractical. To address potential drawbacks, the training school may contemplate replacing items with similar topics, maintaining the test's purpose while enhancing item quality. This study underscores the delicate balance required in crafting effective assessments within the distinctive context of AVSEC

    DAMPAK KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN: STUDI PADA TOKO MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ialah menganalisis dampak kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan: studi pada toko matahari department store solo square. Metode penelitian ini ialah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua masyarakat yang berbelanja di Matahari Department Store Solo Square. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini ialah 290 responden, berdasarkan perhitungan Malhorta. Sumber data penelitian ini ialah data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan Software SMARTPLS. Hasil penelitian ini ialah bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dengan kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ketergantungan pelanggan dan kepuasan pelanggan

    PENGARUH KETEBALAN MANUFAKTUR FRAME MINI DRONE 3D PRINTING DENGAN SIMULASI STRESS, DISPLACEMENT, DAN SAFETY OF FACTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS

    Get PDF
    Penelitian ini menginvestigasi pengaruh ketebalan manufaktur pada bingkai mini drone yang diproduksi melalui pencetakan 3D menggunakan perangkat lunak SolidWorks. Penelitian ini berfokus pada penilaian dampak variasi ketebalan terhadap integritas struktural bingkai mini drone, menganalisis distribusi tegangan, perpindahan, dan pola regangan melalui teknik simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana berbagai ketebalan manufaktur memengaruhi kinerja mekanik bingkai drone dan memberikan informasi berharga untuk mengoptimalkan parameter desain. Melalui simulasi yang komprehensif, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara ketebalan manufaktur, perilaku struktural, dan reliabilitas keseluruhan bingkai mini drone yang dicetak dalam 3D.Penelitian ini menginvestigasi pengaruh ketebalan manufaktur pada bingkai mini drone yang diproduksi melalui pencetakan 3D menggunakan perangkat lunak SolidWorks. Penelitian ini berfokus pada penilaian dampak variasi ketebalan terhadap integritas struktural bingkai mini drone, menganalisis distribusi tegangan, perpindahan, dan pola regangan melalui teknik simulasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana berbagai ketebalan manufaktur memengaruhi kinerja mekanik bingkai drone dan memberikan informasi berharga untuk mengoptimalkan parameter desain. Melalui simulasi yang komprehensif, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara ketebalan manufaktur, perilaku struktural, dan reliabilitas keseluruhan bingkai mini drone yang dicetak dalam 3D

    PENGARUH FASILITAS RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI BANDAR UDARA RAHADI OESMAN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    Bandar Udara Rahadi Oesman terletak di Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Bandar Udara Rahadi Oesman termasuk bandar udara yang kecil, rute penerbangan yang masih terbatas.Setiap bandara akan dilengkapi dengan fasilitas ruang tunggu yang mana digunakan untuk keperluan customer. Kelengkapan fasilitas ini tentu saja dapat mempengaruhi kepuasaan pengguna. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh fasilitas ruang tunggu keberangkatan terhadap kepuasan pengguna. Metode penelitian yang digunakan berupa metode kuantitatif. Responden yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 100. Populasi yang ada akan digunakan semua sebagai sampel. Uji Validitas menggunakan teknik kolerasi product moment pada level of significant 5% (0,05) dengan derajat r tabel = 0,196. Sedangkan uji reliabilitasnya menggunakan Cronbach Alpha. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh dari variabel fasilitas tempat kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilali sebesar 67,3%

    ANALISIS KINERJA PETUGAS AVIATION SECURITY (AVSEC) DALAM MENANGANI KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI BANDAR UDARA TEBELIAN SINTANG

    Get PDF
    Salah satu unit yang sangat berperan penting dalam pengamanan adalah unit Aviation Security (AVSEC). Menurut data yang diperoleh dari (Peraturan Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/2765/XII/2010 Bab 1 butir 9) Aviation Security (AVSEC) adalah personil keamanan penerbangan yang telah (wajib) memiliki lisensi atau Surat Tanda Kecakapan Petugas (STKP) yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang keamanan penerbangan. Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana kinerja petugas avsec dalam menangani keamanan dan keselamatan, hambatan yang dihadapi oleh avsec, dan penerapan reward dan punishment dalam penilaian kinerja petugas avsec di Bandar Udara Tebelian Sintang. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif deskriptif dimana penelitian ini menggunakan teknik mengumpulkan data dengan wawancara dengan 4 (empat) orang narasumber dari petugas Aviation Security (Avsec), Observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petugas Aviation Security (Avsec) yaitu melaksanakan tanggung jawab dalam menangani keamanan dan keselamatan penumpang dengan berpedoman pada  Standard Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Hambatan yang dihadapi oleh petugas Aviation Security (Avsec) saat menjalankan tugas yaitu; kurangnya personil yang memiliki lisensi, petugas Aviation Security (Avsec) yang sering mengabaikan peraturan seperti kurang disiplin, dan minimnya pengetahuan penumpang terhadap peraturan dalam melakukan penerbangan pada pesawat udara. Penerapan Reward diberikan dalam bentuk Sertifikat penghargaan dan Punishment  diberikan berupa teguran secara lisan oleh Kepala Unit kepada petugas yang melanggar aturan

    ANALISA PERFORMA HEAT EXCHANGER DENGAN PENAMBAHAN VORTEX GENERATOR TIPE DELTA WING DAN DELTA WINGLET TAPE INSERT GUNA MENGATASI ICING PADA KARBURATOR PISTON ENGINE

    Get PDF
    The simple simulation tool of the heat exchanger has a limitation, that is, when the heat transfer process cannot be analyzed directly, and the flow motion cannot be observed. Therefore it can be solved by the CFD method. The purpose of this study is to provide observable visual images. In this simulation, it uses a tube given a vortex generator with delta variations adding angles, each of which is given a constant inlet velocity, inlet temperature, and heatflux input values. Each angle is given a value of 200, 400, 600. This study aims to obtain a vortex generator with the best angular variation. From the research that has been carried out, it shows that the addition of delta provides a difference in the results of each specimen tested, the addition of a delta winglet with the addition of an angle of 400 is produced to have the best heat transfer coefficient, it is shown at a low temperature difference (ΔT). Analysis of the results of a low temperature difference (ΔT) means that the specimen performed good heat transfer performance.Alat simulasi sederhana heat exchanger memiliki keterbatasan, yaitu pada saat proses perpindahan panas tidak dapat dianalisis secara langsung, dan gerak aliran tidak dapat diamati. Oleh karena itu bisa diselesaikan dengan metode CFD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambar visual yang dapat diamati. Pada simulasi ini menggunakan tube yang diberikan vortex generator dengan variasi delta penambahan sudut, masing masing diberikan nilai input inlet velocity, inlet temperature, dan heatflux yang konstan. Tiap sudutnya diberikan nilai sebesar 200, 400, 600. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan vortex generator dengan variasi sudut yang paling baik. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan dengan adanya penambahan delta memberikan perbedaan pada hasil tiap spesimen yang diujikan, penambahan winglet delta dengan penambahan sudut 400 dihasilkan memiliki koefisien perpindahan kalor yang paling baik, hal itu ditunjukan pada perubahan temperatur (ΔT) yang rendah. Analisis dari hasil perubahan temperatur (ΔT) yang rendah mengartikan bahwa spesimen tersebut melakukan kinerja perpindahan kalor yang baik

    PENYEBAB PENURUNAN MEASURED GAS TEMPERATURE (MGT) MARGIN ENGINE ARRIUS 2R PADA HELIKOPTER BELL 505 JET RANGER X MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

    Get PDF
    The aviation industry has recovered from the pandemic, and airlines are confidently operating their fleets again, one of which is the Bell 505 helicopter. Helicopter maintenance is also carried out to maintain performance in good condition and ready to fly. The performance of the Bell 505 helicopter is also influenced by the condition of the engine, if the engine is said to have good performance, the engine must be able to be used in function according to the planned time. In Bell 505, a problem was found during the implementation of the Power Assurance Check, namely, the decrease in the MGT margin value which is close to the value of 0, resulting in a decrease in the performance of the engine itself. Therefore, analysis and corrective action are needed to determine the cause of the decrease in the MGT margin of the Arrius 2R engine. The method used is fault tree analysis, by taking a top down approach, starting with the assumption of failure from the Top Event then detailing down to the basic failure (Root Cause). After drawing the FTA construction, evaluation is carried out with the Minimum Cut Set until the basic event is obtained. The results of the analysis conducted with “Decrease in MGT Margin Engine Arrius 2R"  as the Top Event on the Bell 505 Jet Ranger X helicopter with registration code PK-WSA in the period March 2022 to July 2022 at PT.Whitesky Aviation based on AFML (Aircraft Flight Maintenance Log) data, Interview with Bell 505 Engineer and Troubleshooting Manual Engine Arrius 2R using the Fault Tree Analysis method obtained, 13 intermediate events using the logic gate “OR” and 9 basic events that cause a decrease in MGT margin on the Arrius 2R Engine are Broken Packing Seal, Fuel Contamination, Issues With the Fuel Filter, Environmental Conditions, Filter Damage, Filter Deterioration, Un Tight Screw, IBF Rarely Cleaned, Not Familiar Maintenance Manual.Industri penerbangan telah pulih pasca pandemi, dan maskapai dengan percaya diri kembali mengoperasikan armadanya, salah satu yang digunakan adalah helikopter Bell 505. Perawatan helikopter juga dilakukan untuk menjaga performa dalam keadaan baik dan siap terbang. Performa helikopter Bell 505 juga dipengaruhi oleh kondisi engine, apabila engine dikatakan memiliki performa yang bagus maka engine tersebut harus mampu digunakan dalam fungsi sesuai waktu yang direncanakan. Pada Bell 505 ditemukan permasalahan pada saat pelaksanan Power Assurance Check yaitu, turunnya nilai MGT margin yang mendekati nilai 0 sehingga berakibat pada penurunan performa dari engine itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan analisis dan tindakan korektif untuk mengetahui penyebab penurunan pada MGT margin engine Arrius 2R. Metode yang digunakan adalah fault tree analysis, dengan melakukan pendekatan yang bersifat top down, dimulai dengan asumsi kegagalan dari Top Event kemudian merinci hingga pada kegagalan dasar (Root Cause). Setelah melakukan penggambaran kontruksi FTA, dilakukan evaluasi dengan minimum cut set hingga didapatkan basic event. Hasil analisis yang dilakukan dengan “Penurunan MGT Margin Engine Arrius 2R” sebagai Top Event pada helikopter Bell 505 Jet Ranger X dengan kode registrasi PK-WSA pada periode Maret 2022 hingga Juli 2022 di PT.Whitesky Aviation yang berdasarkan pada data AFML (Aircraft Flight Maintenance Log), Wawancara dengan Engineer Bell 505 dan Troubleshooting Manual Engine Arrius 2R dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis diperoleh, 13 intermediate event dengan menggunakan gerbang logika “OR” dan 9 basic event yang menjadi penyebab penurunan MGT margin pada Engine Arrius 2R yakni, Broken Packing Seal, Fuel Contamination, Issues With the Fuel Filter, Kondisi Lingkungan, Filter Damage, Filter Deterioration, Un Tight Screw, IBF Jarang Dibersihkan, Not Familiar Maintenance Manual

    KONSTRUKSI LAPORAN KEUANGAN PONDOK PESANTREN (STUDI PADA PONDOK PESANTREN AL-WASHOYA JOMBANG)

    Get PDF
    Pondok Pesantren is an Islamic Boarding School as a non-profit organization in the field of education carries out its activities with resources from the community. Transparency of financial reports is the main thing in accountability to stakeholders, especially external parties. Financial reports are prepared and presented in such a way that they are understandable and relevant to the needs of users of financial statements in making decisions. This case study research at the Al-Washoya Islamic Boarding School, Jombang resulted in the construction of its financial statements based on ISAK 35 and Islamic Boarding School Accounting Guidelines. The implementation of ISAK 35 and the Islamic Boarding School Financial Accounting Guidelines is carried out so that the presentation of the Al-Washoya Jombang Islamic Boarding School report as a non-profit concern organization pays attention to the requirements for presenting financial statements, the structure of financial reports and the minimum requirements for the contents of financial reports

    513

    full texts

    578

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Jurnal Online STTKD (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan) is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇