92 research outputs found
Kepadatan Cacing Tanah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan Hubungannya dengan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) dalam Tanah
Cacing tanah merupakan hewan tanah yang memiliki toleransi berbeda pada kondisi habitatnya. Gresik merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang dikenal sebagai salah satu kawasan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan beberapa jenis cacing tanah dan hubungan kepadatan cacing tanah dengan adanya kadar logam berat Timbal (Pb) dalam tanah di kabupaten Gresik, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dengan pengambilan sampel pada 6 stasiun di Kabupaten Gresik menggunakan metode purposive random sampling. Pengambilan sampel cacing tanah menggunakan metode hand sorting kemudian diidentifikasi sampai tingkatan spesies. Parameter fisik dan kimia yang diamati yaitu pH, suhu, kelembapan, kandungan C organik dan kandungan Pb dalam tanah. Perhitungan kepadatan cacing tanah menggunakan rumus kepadatan, kemudian hubungan antara kepadatan dan kandungan Pb dalam tanah dianalisis menggunakan analisis korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis cacing tanah yang ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yaitu jenis Pheretima cf. racemosa, Metaphire cf. javanica, Metapheretima cf. elongata dan Amynthas cf. zebrus. Kepadatan total cacing tanah pada keenam stasiun yaitu Kecamatan Driyorejo, Wringinanom, Cerme, Kebomas, Gresik dan Bungah masing-masing 50, 70, 60, 140, 56 dan 104 individu/m2. Hasil analisis hubungan menggunakan korelasi Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kepadatan cacing tanah dengan adanya logam berat Pb dalam tanah.
Kata kunci: Cacing tanah; Gresik; Timbal (Pb); kepadata
KONDISI FISIK RUMAH DAN LARVA INDEX NYAMUK Aedes aegypti SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE SERTA MANAJEMEN PENGENDALIANNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANUKAN KULON KOTA SURABAYA
Dengue Hemorrhagic Fever is a contagious disease found in tropical regions with geographical distribution akin to malaria. The World Health Organization estimated that approximately 50 million people throughout the world is infected with dengue fever each year. The Manukan Kulon Sub-district of Tandes District is one of the endemic regions for dengue Hemorrhagic fever in Surabaya.This study takes the form of a research with case-control design in utilization. The houses sampling in this research were 100 constructs, 50 houses for the case-review group and another 50 as control group. Results of observation towards a House Index data of 64% was obtained for houses with Dengue Hemorrhagic Fever patients, 21.95% for Container Index, and 126% for Breteau Index with mosquito-population density-scale reaching 7.33 which is considered high by category. Houses without any sufferer of dengue fever, the House Index was 52%, Container Index was 19.53%, and Breteau Index was 100% with mosquito-population density-scale of 6.67. These values show that mosquito-density in Manukan Kulon Sub-District is categorized as high and bearing transmission risk for dengue fever and the potential tor extraordinary case. Controlling endeavors toward dengue fever can be done via establishing control toward its vector; implemented by managing the environment and by utilizing chemical method. In households with minimum ventilation, intervention can be carried out by setting up qualified air vents in acquiring a healthy residence. In addition,efforts to control dengue fever in this region is also provisioned by community empowerment, strengthening of denguefever- free partnerships, as well as improvements on professionalism in Program Management and developmental- endeavors that consider environmental health
SOUND CHANGES IN ESPERANTO LOANWORDS OF ENGLISH ORIGIN
Penelitian berjudul Sound Changes in Esperanto Loanwords of English Origin (Perubahan Bunyi dalam Kata Serapan Bahasa Esperanto dari Bahasa Inggris) ini merupakan sebuah penelitian linguistic historis yang bertujuan untuk mengetahui kategori dan tipe perubahan bunyi yang terjadi dalam proses peminjaman kata dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Esperanto dan mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian, penelitian ini menggunakan kerangka teori perubahan bunyi yang diajukan oleh Crowley (1997) dan Campbell (2004) untuk menganalisis data. Datanya dikumpulkan dari kamus etimologi Bahasa Esperanto dan dibatasi hanya untuk kata-kata serapan yang diserap sesuai dengan pengucapannya. Ada 195 kata Bahasa Inggris yang diserap secara ucapan, dan ada empat kategori perubahan bunyi yang ditemukan, yakni perubahan bunyi fonologis, perubahan bunyi morfologis, perubahan bunyi yang dipengaruhi ortografi, dan perubahan bunyi abnormal. Adapun tipe perubahan bunyi yang ditemukan dari keempat kategori tersebut adalah 11 jenis perubahan bunyi, yakni penambahan bunyi untuk perubahan buyi morfologis (34%), penaikan vokal (13,1%), penurunan vokal (7,7%), pemendekan (6,8%), monoftongisasi (6,2%), perubahan bunyi yang dipengaruhi ortografi (4%), penaikan dan pemajuan vokal (3,5%), penguatan (2,7%), penghapusan (2,6%), penaikan dan pemunduran vokal (1,5%), dan penurunan dan pemunduran vokal (1,2%). Banyaknya tipe perubahan bunyi mencirikan bahwa bahasa Esperanto masih belum memiliki standardisasi penyerapan kata asing dari bahasa Inggris. Ditemukan juga bahwasanya perubahan bunyi fonologis disebabkan karena aturan fonologis bahasa Esperanto, perubahan bunyi morfologis terjadi untuk memenuhi aturan morfologis bahasa Esperanto, perubahan bunyi terpengaruh ortografi terjadi untuk memenuhi aturan fonologis dan morfologis bahasa Esperanto juga untuk mempertahankan bentuk asli katanya agar lebih mudah dikenali, serta perubahan bunyi abnormal terjadi untuk memenuhi aturan fonologis, morfologis, serta dipengaruhi ortografi. ---------- This study entitled Sound Changes in Esperanto Loanwords of English Origin is a historical linguistic study that aims to investigate categories and types of sound changes that happen in the process of linguistic borrowing from English to Esperanto and examine factors that trigger the changes. Using a descriptive qualitative approach as a research method, this study employs the theoretical framework of sound change proposed by Crowley (1997) and Campbell (2004) to investigate the data. The data are taken from the Esperanto etymological dictionary, and it is limited to the words that are borrowed according to the pronunciation. It is found that there are 195 English words that are borrowed according to the pronunciation, and there are four categories of sound change that is found: phonological sound change, morphological sound change, orthographically influenced sound change, and abnormal sound change. Regarding the types of sound change, it is found that there are eleven sound changes from the four categories: sound addition for morphological sound change (34%), vowel raising (13.1%), vowel lowering (7.7%), shortening (6.8%), monophthongization (6.2%), orthographically influenced sound change (4%), vowel raising and fronting (3.5%), fortition (2.7%), deletion (2.6%), vowel raising and backing (1.5%), and vowel lowering and backing (1.2%). The numerous types of sound change shows that Esperanto lacks of standardization of linguistic borrowing from English. It is discovered that the phonological sound changes happen to fulfill the phonological aspects of Esperanto, morphological sound changes occur due to the morphological rules of Esperanto, orthographically influenced sound changes happen to conform to the Esperanto phonological inventory and to maintain the spelling for easier word recognition, and abnormal sound change occur to fulfill phonological and morphological aspects of Esperanto with some influences from the orthography
Good Corporate Governance's Impact on Sustainability Reporting Disclosure
The goal of this study is to see how good corporate governance affects the disclosure of sustainability reports in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange between 2017 and 2020, with profitability as a moderating factor. The population of this study includes all mining companies operating between 2017 and 2020. Samples were collected using a purposive sampling strategy with specific criteria during the research period. Based on the criteria defined using panel data, the maximum amount of data that can be processed is 40 data points. The analysis, which is done with Eviews 12, uses panel data regression and moderated regression analysis. According to the study's findings, (1) the board of directors has a positive and significant impact on the disclosure of the sustainability report. (2) The Audit Committee has a positive and significant impact on the disclosure of the sustainability report
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TAMBAKSOGRA
In student learning readiness, there is motivation which is the main key to learning. Unmotivated students create a passive classroom atmosphere. This problem, if not resolved, results in not achieving learning objectives. The purpose of this study was to increase student learning motivation in Civics Education subjects by implementing cooperative learning type Think Pair Share in Class IV SD Negeri 1 Tambaksogra. The type of research applied is Classroom Action Research (PTK) for 2 cycles. Each cycle was held 2 meetings. The subjects in this study amounted to 30 students. Data collection used observation and questionnaires. Data analysis was carried out by analyzing observation results and questionnaire results. The results of the analysis showed that there was an increase in student learning motivation in using the Think Pair Share type cooperative learning model. The research indicated an increase in the learning motivation observation score from 56.3% to 93%, the student questionnaire score jumped from 69% to 91%, and the teacher activity during the two cycles increased from 63% to 83%. So it can be concluded that the TPS type cooperative learning model can increase students' learning motivation
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENKES TENTANG OSTEOPOROSIS PADA IBU PREMENOPOUSE
Premenopause adalah masa dimana tubuh bertransisi menuju
menopause. Masa premenopause akan terjadi perubahan, yaitu mulai menurunnya
fungsi reproduksi, perbuahan hormon, perubahan fisiologi, maupun perubahan
psikologi. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya
massa tulang.
Tujuan: Mengetahui Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Tentang Osteoporosis Pada Ibu Premenopause.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan cara quasi
experiment dengan pendekatan berbentuk nonequivalen control grup design.
Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok lain tidak diberi perlakuan.
Skala ukur analitik komparatif berpasangan. Teknik pengambilan sampling
penelitian menggunakan purposive sampling dari populasi sebanyak 250 orang dan
sampel penelitian berjumlah 38 ibu premenopause di Desa Nyatnyono Ungaran
Kabupaten Semarang. Analisis menggunakan uji Independent t-test dengan nilai α
(0,05).
Hasil: Pengetahuan kelompok intervensi sebelum diberi perlakuan berada pada
kategori cukup (34,2%) dan kategori kurang (21,1%). Setelah diberi perlakuan
tingkat pengetahuan kelompok intervensi mengalami peningkatan menjadi (68,4%)
dan kategori cukup (32,2%). Hasil statistik dengan menggunakan uji Independent
t-test diperoleh nilai p-value (0,000) < α (0,05).
Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang osteoporosis pada ibu
premenopause terhadap pengetahuan ibu premenopause
Edukasi Kemasan Dan Perancangan Logo Serta Kemasan Kopi Produk Rtm Di Desa Kucur Dengan Metode Tempel Untuk Meningkatkan Brand Diversification Product
RTM atau Republik Tani Mandiri merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Desa Kucur. Desa Kucur terletak di Kabupaten Malang Kecamatan Dau dimana mayoritas masyarakat disana berprofesi sebagai petani, luas Desa Kucur tercatat seluas 58.566 hektar dengan jumlah penduduk 5690 jiwa (1575 KK) pada tahun 2017. pengetahuan untuk mengolah dan memasarkan produknya menjadi tantangan utama bagi petani kopi di Desa Kucur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengimpor pengetahuan Branding, penyuluhan standar desain kemasan nasional dan pendampingan desain kemasan untuk RTM agar lebih mudah memasarkan produk kopi bagi petani di Desa Kucur. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah gabungan antara metode penelitian kualitatif dan metode desain model Design Thinking. Metode penelitian kualitatif dibagi menjadi beberapa tahapan penggalian sumber data diantaranya observasi lapangan secara langsung di Desa Kucur dan wawancara dengan pelaku usaha produk kopi di Desa Kucur yang tergabung dalam komunitas Mandiri Tani Republik (RTM). Dampak dari kegiatan yang telah dilakukan bagi mitra antara lain: 1) Mitra mampu mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan produknya dari berbagai diskusi yang telah dilakukan, 2) Mitra memiliki pengetahuan standar pengemasan produk kopi yang lebih baik dan dapat menjaga kualitas kopi, 3) Mitra mendapatkan informasi standar informasi yang harus ada dan tertera pada label kemasan agar produknya dapat dipasarkan lebih luas, terutama jika ingin memasukkan produk ke distributor, dan 4) Perubahan besar pada kemasan membuat kepercayaan diri untuk dapat bersaing dengan produk sejenis menjadi jauh lebih meningkat
Pengaruh Variasi Filler ER70S-6 dan E71T-1C pada Pengelasan Baja SA-36 Menggunakan Metode Pengelasan GMAW dan FCAW
Pada waktu ini proses pengelasan dipergunakan dalam pelaksanaan kontruksi bangunan baja, kontruksi mesin dan lain sebagainya. Proses pengelasan harus benar-benar memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat las dan sifat material yang akan di las. Materialnya ASTM A36 untuk mengetahui hasil pengelasan dengan variasi filler terhadap kekerasan,struktur mikro dan kekuatan tarik.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk mengetahui perbedaan pengelasan dengan variasi filler ER70S-6 dan E71T-1C terhadapa hasil lasan. Pengujian dilakukan di Workshop Jurusan Teknik Mesin Industri FV-ITS Surabaya. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah uji kekerasan, uji metalografi, dan uji Tarik.
Dari hasil pengujian dapat diperoleh hasil pada filler ER70S-6 nilai kekerasan tertinggi pada area logam las sebesar 86,6 dan kekuatan tarik sebesar 2300.66 kgf dikarenakan cacat IP (incomplete penetration) pada hasil las an, sedangkan pada filler E71T-1C dengan cara pengelasan backweld memiliki nilai kekerasan tinggi pada area HAZ sebesar 83,3 dan kekuatan tarik sebesar 4221.69 kgf
===================================================================================================
At this time the welding process is used in the implementation of construction steel buildings, construction machinery and each other. The welding process should really pay attention to the suitability between the welding properties and the material properties to be welded. The material is ASTM A36 to know the welding result with filler variation to hardness test, micro structure test and tensile strength test.
This research uses experimental method to know the difference of welding result with filler variation ER70S-6 and E71T-1C. The test was conducted in Workshop of Industrial Engineering Department of FV-ITS Surabaya. The parameters observed in this research are hardness test, metallographic test, and tensile strength test.
From the test results can be obtained results on the filler ER70S-6 has highest hardness value at the weld metal area of 86.6 and tensile strength amount 2300.66 N / mm2 caused incomplete penteration defflected, while the E71T-1C filler with backweld metode has high hardness value in the HAZ area of 83.3 and tensile strength amount 4221.69 kgf
Perkecambahan Benih Pala (Myristica Fragrans Houtt.) Dengan Metode Skarifikasi Dan Perendaman Zpt Alami
This study was aimed to breaking down the nutmeg germination dormancy by two different methods. This research was conducted from July to september 2014 in Seed Science and Technology Laboratory, Faculty of Agriculture,Tadulako University. A Complete Randomized Design (CRD) was used with two treatments. The First factor was level of scarification namely without scarification, complete scarification with sand, scarification with fracturing. The second factor is immersion of natural plant growth regulator (PGPR) : Aquades, coconut water (100%). The study has 6 combinations of treatments. Each cobination was repeated three times. Threfore, it was consists of 18 experiment units, and each experiment unit used 20 seeds. Total seed used in this experiment was 360 nutmegs. The results showed treatment was significant improve e length of sprout radicle, plumula length and seedling dry weight. Immersed with natural PGPR immersion and the interaction with scarification was no correlation on the seedling. Fully scarified seed is the best treatment, 96.66% of seeds were germinated, the rate of germination was 39.09%, and germination length was 25.78 days, radicle length was 12.35, plumula length was 17.27, and seedling dry weight was 3.71 g
- …