16 research outputs found

    SASTRA LISAN WARAHAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG (KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS)

    Get PDF
    ABSTRAK SASTRA LISAN WARAHAN PADA MASYARAKAT LAMPUNG (Kajian Analisis Wacana Kritis) Sastra lisan warahan merupakan hasil kebudayaan masyarakat Lampung yang sampai saat ini sudah jarang digunakan oleh masyarakat. Keberadaan dan peredaran sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung hampir punah. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mendalam tentang sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung yang ditinjau melalui analisis wacana kritis. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menemukan tentang 1) sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung ditinjau dari aspek dimensi teks, 2) sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung ditinjau dari aspek praktik wacana, dan 3) sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung ditinjau dari aspek sosial budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu sastra lisan warahan pada masyarakat Lampung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku atau referensi yang terkait dengan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang ada di Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung dan dibedakan menjadi dua, yaitu pewaris aktif dan pewaris pasif. Prosedur analisis data meliputi (1) perumusan masalah (2) pemilihan atau pengkategorian sumber data (3) penjabaran kategori data berdasarkan definisi operasional (4) pengecekan reliabilitas (5) analisis data, penelitian, laporan dan evaluasi hasil penelitian. Pemeriksanaan keabsahan data mencakup kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas. Temuan penelitian yaitu 1) pada dimensi teks disimpulkan bahwa sastra lisan warahan yang telah berkembang di masyarakat Lampung khususnya Kecamatan Jabung mengajarkan berbagai nilai kehidupan yang dapat digunakan sebagai salah satu pedoman atau rujukan untuk membangun kehidupan bermasyarakat dengan keragaman dan perbedaan pada berbagai aspek seperti bahasa, budaya, tradisi, agama dan sebagainya, 2) Praktik wacana dari tujuh kisah sastra lisan warahan memberikan pemahaman bahwa setiap cerita dalam sastra lisan warahan memiliki latar belakang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat kisah ini dilahirkan. Kisah-kisah dalam sastra lisan warahan menjadi dongeng di kalangan masyarakat sebagai media mengajarkan berbagai nilai-nilai kehidupan. Dengan demikian, konsumsi teks yang diperoleh para pendengar kisah ini tentunya berkaitan langsung dengan segala permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sosial bermasyarakat, dan 3) sastra lisan warahan ditinjau dari aspek praktik sosial budaya mengajarkan tentang nilai-nilai yang dibutuhkan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Secara praktis, hasil penelitian ini berimplikasi pada stakeholder ataupun pihak-pihak terkait yang seharusnya bisa melestarikan warisan budaya dalam sastra lisan warahan. Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada pengembangan ilmu pengetahuan tentang sastra lisan dan dikaitkan dengan kajian ilmu pengetahuan lain seperti dalam pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter. Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Sastra Lisan, Warahan ********* ABSTRACT ORAL LITERATURE WARAHAN IN LAMPUNG COMMUNITY (Critical Discourse Analysis Study) Warahan as oral literature is the result of the culture of the people of Lampung which until now has rarely been used by the community. The existence and circulation of Warahan oral literature among the Lampung people is almost extinct. In general, the study aims to obtain in-depth information about warahan oral literature in Lampung society which is reviewed through critical discourse analysis. While the specific objectives of this study were to find out about 1) warahan oral literature in Lampung society in terms of the aspect of the text dimension, 2) warahan oral literature in Lampung society in terms of the aspect of discourse practice, and 3) warahan oral literature in Lampung society in terms of social aspects culture. This study used a qualitative research approach with content analysis methods. The data in this study is divided into two, namely primary data and secondary data. Primary data is the main data that is processed directly from the source, namely the oral literature of the people of Lampung as the primary data source. Secondary data sources in this study are books or references related to research and research articles. The source of the data in this study was traditional leaders in Jabung District. Data analysis procedures include (1) problem formulation (2) selection or categorization of data sources (3) elaboration of data categories based on operational definitions (4) reliability checking (5) data analysis, research, reports and evaluation of research results. Checking the validity of the data includes credibility, dependability, transferability and confirmability. The research findings are 1) On the text dimension, it is concluded that the warahan oral literature that has developed so far in the people of Lampung, especially Jabung District, teaches various life values that can be used as a guide or reference for building a social life with diversity and differences in various aspects such as language, culture, tradition, religion and so on, 2) The discourse practice of the seven stories of Warahan's oral literature provides an understanding that each story in Warahan's oral literature has a background that is by the needs of society when these stories were born. Stories in warahan oral literature become fairy tales among the public as a medium for teaching various values of life. Thus, the consumption of the text obtained by the listeners of this story is of course directly related to all the problems faced in social life, and 3) warahan oral literature in terms of aspects of socio-cultural practice teaches about the values needed in social life. Practically, the results of this study have implications for stakeholders or related parties who should be able to preserve cultural heritage in warahan oral literature. Theoretically, the results of this research can have implications for the development of knowledge about oral literature and be linked to other scientific studies such as the development of character education values. Keywords: Critical Discourse Analysis, Oral Literature, Waraha

    GAYA BAHASA DALAM SASTRA LISAN LAMPUNG PEPANCOGH

    Get PDF
    Study of language style is part of stylistics study. This study aims to know the use of Lampung spokenliterature Pepancogh. Pepancogh can be classifyed into traditional poetry in form of rhyme. It has been a Lampung tradition that when people are getting married, they are given custom appellation as a homage.Advices or messages delivered in form of poem are well known as Pepancogh. The data source are gottenform VCD (Video Compact Disk). This study used descriptive analysis method. Technique of the researchare note and observation. From the data analysis of Lampung spoken literature Pepancogh found that thereare alliteration, assonance, anaphora, and simploke

    EKSISTENSI MAJELIS TAKLIM AN-NAJAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA (Studi Kualitatif di Jalan Pemuda 3 Rt 012/02, Rawamangun, Jakarta Timur)

    Get PDF
    Islam sebagai agama dan sekaligus sebagai sistem peradaban mengisyaratkan pentingnya pendidikan. Pendidikan sebagai strategi untuk meningkatkan ketahanan bangsa dan pembentukan jati diri anak bangsa. Dan upaya membangun karakter merupakan tugas semua komponen bangsa termasuk majelis taklim. Majelis taklim merupakan bagian yang terpenting dalam organisasi keagamaan, karena majelis taklim sebagai institusi pendidikan Islam yang berbasis masyarakat peran strategisnya terutama terletak dalam mewujudkan learning society, masyarakat yang memiliki tradisi belajar tanpa di batasi oleh usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data, informasi dan menggambarkan tentang eksistensi majelis taklim AN-NAJAH dalam pembentukan bangsa yang beralokasi di Jalan Pemuda 3 Rt 012/02 Rawamangun, Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Adapun responden dalam penelitian ini sebanyak empat orang yaitu satu orang key informan dan tiga orang informan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama ini masyarakat memahami, ketika jama’ah sudah melaksanakan rukun Islam, sudah memiliki predikat haji, tidak makan makanan yang haram, maka persoalan agama sudah selesai dan komplit. Ternyata setelah jama’ah sudah mengikuti majelis taklim, pemahaman jama’ah semakin meningkat tentang eksistensi Islam sebagai agama. Eksistensi majelis taklim dalam pembentukan karakter bangsa merupakan keseluruhan dari penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim AN-NAJAH mulai dari proses pembelajaran sampai dengan evaluasi pembelajaran. Sebelum adanya pendidikan formal seperti sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Karakter bangsa yang dibentuk melalui majelis taklim adalah religius, jujur, disiplin, kerja keras, peduli sosial dan tanggung jawab. Yang menarik dari majelis taklim ini adalah adanya penggilan dari luar untuk santunan anak-anak kurang mampu dan adanya habib-habib dari pesantren

    HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA RELAWAN BENCANA ALAM

    Get PDF
    Relawan bencana alam adalah individu atau sekelompok orang yang membantu korban bencana, pertolongan tersebut bersifat mendesak dan sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif dari bencana alam. Realitas tersebut, membutuhkan dukungan yang diterima oleh relawan baik dari keluarga, teman dan orang lain agar dapat membantu korban bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan dukungan sosial dan perilaku prososial pada relawan bencana alam. Subjek penelitian ini berjumlah 195 relawan bencana alam. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan perilaku prososial pada relawan bencana alam

    Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Publik, Dewan Komisaris, dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris dada Perusahaan Indeks High Dividend 20 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2019)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dewan komisaris, dan komite audit. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling. Berdasarkan kriteria didapatkan 56 sampel amatan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kemudian kepemilikan institusional dan kepemilikan publik secara parsial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Sedangkan dewan komisaris berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Sementara itu komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.   The purpose of this study was to determine the effect of managerial ownership, institutional ownership, public ownership, the board of commissioners, and the audit committee on earnings management. The sample selection in this study was carried out by purposive sampling method. Based on the stated criteria, obtained 56 samples of observation data. The data analysis techniques used in  this study were descriptive statistics, classical assumption tests, and multiple regression analysis. The results of the analysis show that partially managerial ownership has no effect on earnings management, institutional ownership and public ownership partially have negative effects on earnings management. Meanwhile, the board of commissioners has a positive effect on earnings management. furthermore, the audit committee has no effect on earnings management

    The Relevance of Warahan Teaching Material in Developing Character Education Value for the Language Class

    Get PDF
    This study aims to analyze the relevance and feasibility of Warahan's teaching materials in developing character education values for language classes. This study used a qualitative approach with content analysis methods. The data was taken from the warahan literature, still developing in the Jabung Lampung community, with as many as seven warahan stories. Data were collected through observation and interviews with seven community leaders, traditional leaders, and ten language teachers at secondary schools in Jabung regarding their understanding of warahan oral literature. Data analysis techniques included (1) problem formulation, (2) selection or categorization of data sources, (3) elaboration of data categories based on operational definitions, (4) reliability checking, (5) data analysis, research, reports, and evaluation of research results. From the results of data analysis, it is concluded that written and oral literature is appropriate for use as teaching material in language classes and is relevant to current conditions in developing character education values that the government has set. Of the seven warahan stories analyzed, three main values were found in character education: religious, social, and humanist values (humanity). Of the three main character education values, 17 were found, including religious, sacrifice, polytheistic, mutual respect, trust, patience, lack of sympathy, courage, unyielding, and careless values. Value of Pride, Value of Caring, Value of Not Caring, Value of Cooperation, Value of Honesty, Value of Responsibility, and Value of Innovation and Creativity

    Sistem Bus Rapid Transit Transjakarta Dalam Studi Rekayasa Sosial

    Full text link
    Jakarta has developed an integrated transport system and planned, called Macro Transportation System planto address transportation problems in Jakarta. Transjakarta, a Bus Rapid Transit system (BRT), is one of thepublic transportation facilities included in the Macro Transportation System plan, which was intended as aneffort to developa new urban transportation culture. This study used the concept of socio engineering toassess the Transjakarta transport service in Jakarta. The results indicate that the highest service quality relatedto the dimension of empathy and lower service quality associated with the tangible dimension

    SISTEM BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA DALAM STUDI REKAYASA SOSIAL

    Get PDF
    Jakarta has developed an integrated transport system and planned, called Macro Transportation System planto address transportation problems in Jakarta. Transjakarta, a Bus Rapid Transit system (BRT), is one of thepublic transportation facilities included in the Macro Transportation System plan, which was intended as aneffort to developa new urban transportation culture. This study used the concept of socio engineering toassess the Transjakarta transport service in Jakarta. The results indicate that the highest service quality relatedto the dimension of empathy and lower service quality associated with the tangible dimension.Keywords: integrated transport system, Bus Rapid Transit, socio engineering

    SISTEM BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA DALAM STUDI REKAYASA SOSIAL

    Get PDF
    Jakarta has developed an integrated transport system and planned, called Macro Transportation System planto address transportation problems in Jakarta. Transjakarta, a Bus Rapid Transit system (BRT), is one of thepublic transportation facilities included in the Macro Transportation System plan, which was intended as aneffort to developa new urban transportation culture. This study used the concept of socio engineering toassess the Transjakarta transport service in Jakarta. The results indicate that the highest service quality relatedto the dimension of empathy and lower service quality associated with the tangible dimension.Keywords: integrated transport system, Bus Rapid Transit, socio engineering

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

    No full text
    AbstractThis study aims to determine the message of education values in Sang Pemimpi novel by Andrea Hirata. The message of education values as the indicators in this study are moral value, beauty value, religious value and the truth value. The data of this research is from Sang Pemimpi novel by Andrea Hirata. Method of this study uses qualitative descriptive, it means that decomposes the data in the words form; it is not in the numbers form. The novel that used in this study was analyzed and interpreted according to the novel condition based on the theory, then described according to the objective of the study. The result and discussion shows Sang Pemimpi novel by Andrea Hirata can be concluded that the novel has educational values including moral values such as helpfulness attitude, courage and commitment, cooperation, caring and empathy, humor, responsibility, beauty value, religious value and truth value. Key Words: Literature; Novel; Education Value. </p
    corecore