11 research outputs found

    Analisis Semiotika Pada Tunjuk Ajar Melayu Sebagai Pendekatan Pemahaman Makna Dalam Komunikasi

    Full text link
    Proses komunikasi merupakan suatu upaya dalam pengiriman pesan dari sistem saraf dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah makna melalui kata-kata sebagai unsur bahasa yang sangat mendasar. Agar pesan tersebut sampai pada seseorang, maka sangat diperlukan proses pembentukan makna dari unsur bahasa yang telah dioleh dalam pikiran kita. Proses memahami makna dapat dilakukan dengan menafsirkan sistem tanda dan lambang yang membentuk satuan bahasa. Salah satu contoh penyampaian pesan yang disampaikan adalah melalui tulisan berupa sumber bacaan/ teks, yang dalam hal ini dapat dicontohkan pada teks Tunjuk Ajar Melayu. Dalam rangka mencari pemahaman makna, diperlukan sebuah kajian, yakni kajian analisis semiotik yang berlandaskan pada teori-teori yang ada. Diharapkan melalui kajian semiotik keilmuan linguistik, maka komunikasi dapat disampaikan sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga dengan demikian pesan dapat tersampaikan dengan jelas

    TWITTERATURE: A TEXTUAL ANALYSIS OF THE COMPILATION OF IDEAS OR THE DISCONNECTION OF IT

    Get PDF
    Delivering ideas in a form of paragraphs, there are certain rules to follow for it to be accepted and easily understood by the targeted readers. However, with the rise of social media and the internet, there must be also changes in the world of language and literature. Some rules do not apply in this type of media, especially on Twitter. In 2012 Twivortiare, a novel consisting of a tweet compilation by Ika Natassa was released. This book is widely accepted by readers. In a text structure and text signal, this is very unusual. Using critical textual analysis the author finds out how ideas are being delivered in this type of literary work, whether it is disconnected or compiled. Through this analysis it is concluded that as long as the ideas are intact and can be understood by readers, twitterature is considered a literary work

    Pemberdayaan Muslim Muallaf Melalui Home Industry Kerupuk Ikan Lomek di Desa Selat Akar

    Get PDF
    This article discusses about economic empowerment based on home industry to enforce the faith of new Muslim converters in Desa Selat Akar Kepualaun Meranti, Riau. To understand the economic potential of this village, the faith enforcement seems to be more effective when it is done through economic empowerment based on home industry. This resesearch was founded, i.e. To support this, the empowerment uses community based research concept. This research founded i.e. first, doing an evaluation during observation and conducting identification before the empowerment done. Second, this empowerment finds that this a new Muslim group needs physical capital assistance to develop its enterprises. Third, making ‘Lomek’ fish crackers has become an instrument or media among the Muallafs to keep and improve their faith. Tulisan ini mendiskusikan pemberdayaan ekonomi berbasis home industry untuk penguatan akidah Muslim Muallaf di Desa Selat Akar Kepulauan Meranti, Riau. Memahami potensi ekonomi yang ada di desa tersebut, maka penguatan akidah para Muslim Muallaf tampak menjadi lebih efektif apabila dilakukan dengan penguatan sisi ekonomi rumahan atau berbasis home industry. Untuk mendukung keberhasilan kegiatan, pemberdayaan ini menggunakan konsep Community Based Research (CBR) dengan metode kualitatif. Penelitian ini menemukan beberapa program pemberdayaan antara lain; pertama, melakukan evaluasi pada saat observasi dan identifikasi sebelum pemberdayaan dilakukan. Kedua, menemukan bahwa kelompok Muslim Muallaf memerlukan bantuan modal fisik untuk pengembangan usaha mereka. Ketiga, membuat kerupuk Ikan Lomek benar-benar telah menjadi media sekaligus wadah tempat di mana para Muslim Muallaf dapat meningkatkan dan memperkokoh akidah mereka.   

    KAJIAN KODE BAHASA, KODE SASTRA, DAN KODE BUDAYA DALAM NOVEL PERGOLAKAN KARYA WILDAN YATIM SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA : Studi Deskriptif-Analisis Terhadap Pemahaman Teks Novel Oleh Mahasiswa Semester III Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Suryakencana Cianjur

    Get PDF
    Perkembangan karya sastra dalam kehidupn masyarakat terasa begitu cepat, sehingga kehadirannya tidak dapat ditolak. Oleh karena itu, tidak semua gender sastra yang ada dapat dijadikan materi pengajaran, demikian juga halnya terhadap novel. Untuk menetapkan novel sebagai bahan ajar, memerlukan pertimbangan dasar, baikah sebuah novel itu dipilih sebagai bahan ajar? Pertanyaan demikian akan teijawab, jika dilalui dengan proses penilaian dan penyeleksian. Menilai sebuah novel, bukanlah suatu hal yang mudah, kompleksnya konvensi atau sistem organisme ^ang terkandung dalam sebuah novel mengakibatkan sulitnya seseorang memahami dan mencerna isi secara keseluruhan. Kesulitan inilah di antaranya yang menyebabkan tujuan pengajaran sastra kurang tercapai. Dalam pengajaran sastra, upaya memahami sebuah karya sastra, dilakukan dengan mendekatinya secara analisis. Analisis pada dasarnya mengamati dan mengkaji sistem-sistem organisme pembangun sebuah sastra. Teeuw menjelaskaan, bahwa memahami sebuah karya sastra memerlukan penguasaan berbagai sistem kode, baik kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya. Dengan demikian, tujuan pengajaran sastra, sebagaimana dikemukakaan Rusyana (1982:6) akan tercapai dengan baik (1983:12). Secara sistematis, penelitian bertolak dari dua masalah pokok, yaitu; (1) pengkajian terhadap sistem kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra pada sebuah novel, (2) pemahaman mahasiswa terhadap ketiga sistem kode pada novel tersebut. Dengan demikian, penelitian ini beijudul "Kajian Kode Bahasa, Kode Sastra, dan Kode Budaya dalam Novel Pergolakan karya Wildan Yatim sebagai Bahan Ajar" (Studi Deskriptif-Analitis terhadap Pemahaman Teks Novel oleh Mahasiswa Semester 111 PSPBS1 STKIP Suryakancana Cianjur). Secara umum, penelitian ini bertujuan: (1) mengamaati karakteristik novel ditinjau dari ketiga sistem kode, (2) memperoleh gambaran kemampuan pemahaman/ apresiasi mahasiswa terhadap novel, (3) memperoleh gambaran manfaat analisis bagi pengajaran sastra. Metode yang digunakan, yaitu metode deskriptif-analitis, artinya setiap data yang diperoleh dianalisis. Pada prinsipnya, data terbagi dua, yakni data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis terhadap karya sastra sesuai menurut teori telaah sastra. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari analisis terhadap pemahaman mahasiswa berdasarkan ketiga sistem kode yang diolah dengan teknik statistik sederhana. Tingkat pemahaman mahasiswa diketahui melalui hasil tes. Instrumen tes sebelumnya diujikan kepada kelas lain, guna melihat validitas dan reabilitasnya. Berdasarkan hasil analisis kemampuan pemahaman/ apresiasi mahasiswa terhadap kode bahasa, secara umum tergolong rendah dengan nilai rata-rata 55,6%, berarti mereka kurang memahami novel ditinjau dari segi bahasa. Sedangkan kemampuan pemahaman kode sastra, secara umum tergolong sedang dengan nili rata-rata 68%, berarti sebagian mereka cukup memahami novel tersebut ditinjau dari kode sastra. Kemudian, kemampuan pemahaman kode budaya tergolong sedang dengan nilai rata-rata 70,3%, berarti lebih dari sebagian mampu memahami novel ditinjau dari kode budaya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan, secara umum kemampuan apresiasi mahasiswa terhadap novel dapat dikatakan cukup/ sedang. Selanjurnya, berdasarkan analisis terhadap novel dan pedoman kriteria pemilihan bahan ajar, serta pemikiran beberapa dosen, maka novel Pergolakan dapat diandalkan sebagai materi atau bahan ajar

    A Gynocritical Reading of Laut Bercerita in Contemporary Indonesian Children's Literature (Pembacaan Kritis Laut Bercerita Sebagai Karya Sastra Anak Indonesia Masa Kini dari Perspektif Ginokritik)

    No full text
    Penelitian ini mengeksplorasi representasi karakter perempuan dalam sastra anak Indonesia dengan menggunakan pendekatan ginokritik. Objek penelitian adalah novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Penelitian ini menggunakan teori ginokritik yang dikembangkan oleh Elaine Showalter. Penelitian dilakukan melalui analisis kualitatif novel, menggunakan teknik analisis isi dan close reading. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya menerapkan pendekatan ginokritik dalam menganalisis sastra anak, karena hal ini mengungkapkan representasi karakter perempuan yang kompleks dan nuansa dalam novel. Penelitian ini mengungkap bagaimana karakter perempuan dalam Laut Bercerita menunjukkan agensi, pemberdayaan, dan perlawanan terhadap norma patriarki, menantang stereotip gender tradisional. Implikasi penelitian ini mendorong penerapan pendekatan ginokritik dalam menganalisis sastra anak, sebagai alat yang kuat untuk mempromosikan kesetaraan gender dan membangun hubungan gender yang lebih adil dalam masyarakat Indonesia.This study explores the representation of female characters in Indonesian children's literature using a gynocritical approach. The object of the study is the novel Laut Bercerita by Leila S. Chudori. The study employs the gynocritical theory developed by Elaine Showalter, which focuses on the experiences and perspectives of women in literature. The research is conducted through a qualitative analysis of the novel, using content analysis and close reading techniques. The results of the study demonstrate the importance of applying a gynocritical approach in analyzing children's literature, as it uncovers the nuanced and complex representation of female characters in the novel. The study reveals how the female characters in Laut Bercerita exhibit agency, empowerment, and resistance to patriarchal norms, challenging traditional gender stereotypes. The study concludes that gynocritical readings can contribute to broader efforts to promote gender equality, challenging traditional gender stereotypes and promoting more equitable gender relations
    corecore