42 research outputs found

    THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN THE 2013 CURRICULUM

    Get PDF
    Isu terkini berkaitan dengan penilaian di Indonesia mengarah kepada penilaian otentik yang dimandatkan oleh Kurikulum 2013. Akan tetapi, implementasi dan tantangan terkait hal tersebut masih sedikit dikaji oleh penelitian terdahulu yang hanya membahas perspektif dan fitur-fitur tertentu dari penilaian otentik di konteks Kurikulum 2013. Oleh karenanya, dengan menggunakan desain penelitian studi kasus, penelitian yang terdokumentasikan dalam tesis ini mengkaji implementasi yang juga mencakup jenis penilaian berikut kompetensi yang di nilai, dan tantangan yang dihadapi oleh seorang guru Bahasa Inggris beserta satu kelas siswa dari suatu sekolah menengah di Jawa Barat. Data yang terkumpul melalui duabelas sesi observasi non partisipasi, tigabelas sesi wawancara semi-terstruktur terhadap guru, tujuh sesi wawancara dengan siswa, dan analisis dokumen guru dan siswa keseluruhannya dianalisis menggunakan model analisis tematik yang bersandarkan pada teori utama penelitian ini. Hasil analisis menunjukan bahwa guru mengimplementasikan penilaian otentik dalam tujuh tahap siklus yakni pengidentifikasian standar, pemilihan tugas atau teknik penilaian otentik, pengidentifikasian kriteria, pembuatan rubrik, pengumpulan dan penganalisisan informasi, penyampaian hasil, dan penindaklanjutan hasil. Tujuh jenis penilaian otentik yang mencakup observasi, projek, penilaian performa, penilaian tertulis, pembuatan respons, penilaian sejawat, dan penilaian diri digunakan untuk menilai tiga kompetensi mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sayangnya, praktek penilaian tersebut masih menyisakan beberapa tantangan bagi guru mencakup masalah terkait siswa, validitas, realibilitas, pengelolaan sumber, pemindahan nilai, dan subjektifitas. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa tantangan masih menyertai implementasi penilaian otentik. Temuan ini dapat memberi informasi kepada guru, pembuat kebijakan, dan peneliti selanjutnya untuk melakukan aksi nyata tentang apa dan bagaimana yang harus dilakukan untuk meningkatkan praktek penilaian otentik di Indonesia. ; The current issue of assessment in Indonesia leans toward the use of authentic assessment mandated by the latest 2013 Curriculum. However, the practice of implementation and the real challenges are not so much discussed by previous studies which only seek to understand the perspectives and particular features of authentic assessment in the context of the 2013 Curriculum. Hence, employing case study qualitative design, the study documented in this thesis draws insights of the implementation embracing the types of assessment and the competences to assess, and the challenges encountered by an English teacher and a class of the students from a secondary school in West Java. The obtained data from twelve non participant observations, thirteen sessions of semi-structured interview with teacher, seven sessions interview with students, and document analysis toward teachers’ and students’ documents were all analyzed using thematic analysis model in relations to the concerns of this study. The findings demonstrated that the teacher implemented the authentic assessment in seven cyclical stages covering identifying standard, selecting authentic tasks/techniques, identifying criteria, creating rubric, gathering and analyzing information, sharing result, and conducting follow up action. Seven assessment types covering observation, project, performance, writing samples, constructed response, peer assessment, and self assessment were employed to assess three competences consisting of attitude, knowledge, and skills. Unfortunately, this practice still remained several typical challenges for teacher covering student related issues, time and effort consuming, validity issue, reliability issue, resource administration, evidence transformation, and subjectivity. It therefore could be concluded that the challenges will adhere the implementation of authentic assessment. These findings inform teachers, policy maker, and future researcher to take possible actions on what and how to do next in order to enhance the practice of assessment in Indonesia

    IMPLEMENTING AUTHENTIC ASSESSMENT ON STUDENTS’ ENGLISH WRITING (A Case Study in One of Senior High Schools in Tasikmalaya)

    Get PDF
    Abstract: This is the study of how teachers implement the authentic assessment on students’ English writing. Two English teachers and their students are involved in this qualitative study. The data are collected through three techniques, namely; observation, interview toward the teachers, and documentation study toward lesson plans and syllabi of the teachers. The collected data were then analyzed based on the theory of the process of assessing writing by NSW Department of Education and Training (2007) by using the data analysis process of Miles and Huberman (1984) in Sugiyono (2012). The findings show that both teachers conducted all steps of the process of assessing students’ writing consisting of collecting evidence, making judgments, planning learning experience, teaching, monitoring and recording student progress, and reviewing and replanning teaching/learning programs. The steps of the process were not conducted chronologically from the beginning till the end, but some of them were conducted at the same time. Besides, the activities in each step were conducted in several similar and different ways between the teachers. However, the primary purpose of each step was accomplished. Keywords: Authentic assessment, assessment of writing, process of assessing writin

    PENGEMBANGAN APLIKASI BERBASIS SMART APPS CREATOR 3 MATERI PECAHAN KELAS III SD

    Get PDF
    Media pembelajaran digunakan agar memudahkan peserta didik maupun guru dalam proses belajar mengajar, tentunya media pembelajaran ini sangat penting untuk terus di up-to-date selaras dengan perkembangan zaman. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Dengan tujuan dapat mengembangkannya sebuah media pembelajaran berbasis teknologi, dapat membantu kesulitan guru dan peserta didik dalam proses belajar-mengajar di kelas, sehingga perlu adanya pengembangan dalam media pembelajaran tersebut. Adapun media pembelajaran berbasis teknologi yang dikembangkan adalah “Simaca” (Aplikasi Materi Pecahan). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan 4D, yang terdiri dari 4 tahapan yaitu Define. Desain, Development, dan Dissemination. Sasaran dari penelitian ini adalah guru dan peserta didik yang terdiri dari satu guru wali kelas dan 20 peserta didik kelas III Sekolah Dasar. Berdasarkan dari penelitian, diperoleh bahwa media pembelajaran “Simaca” ini sangat layak dan juga efektif untuk digunakan oleh peserta didik karena tampilan dari media pembelajaran “Simaca” yang mudah dan nyaman digunakan. Dengan demikian, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi khususnya pada media “Simaca” ini efektif digunakan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran matematika dan juga memudahkan dalam mempelajari materinya.Kata Kunci:Aplikasi, Media Pembelajaran, Pecahan, Smart Apps Creator

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL BERBASIS POWTOON PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV

    Get PDF
    Penggunaan media pembelajaran buku yang masih banyak digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA menyebabkan siswa jenuh dan kesulitan dalam memahami materi. Hal ini pun menjadikan kurangnya pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah, seperti proyektor dan laptop. Media pembelajaran audio visual berbasis powtoon menjadi salah satu media yang dapat digunakan untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar. Proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audiovisual berbasis Powtoon merupakan langkah untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas IV SDN 1 Dangiang, Kecamatan Banjarwangi Kabupaten Garut. Penggunaan Media Audio Visual Berbasis Powtoon diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian dilakukan pada tanggal 2 Desember 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Deskripsi dengan pendekatan Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi dan Wawancara. Observasi dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Dan wawancara dilakukan pada murid kelas IV sebagai informan kunci penelitian. Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual berbasis powtoon dilakukan menggunakan sekala likret. Skor pada setiap kriteria yiatu 4 (Sangat Baik), 3 (Baik), 2 (Cukup), dan 1 (Kurang). Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual berbasis powtoon pada mata pelajaran IPA memiliki rata-rata 83,3%. Rata-rata aktivitas siswa ini termasuk dalam kategori sangat baik

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWER POINT INTERAKTIF PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS 2 SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Matematika menjadi mata pelajaran yang penting bagi siswa sekolah dasar. Sebagai dasar ilmu pengetahuan, tentunya matematika memiliki manfaat yang banyak dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, stigma menakutkan terhadap matematika masih dimiliki sebagian besar siswa. Termasuk dalam materi perkalian yang terdapat di kelas 2 SD. Pembelajaran yang diberikan juga cenderung tidak mengarahkan pada pemahaman konsep. Keadaan tersebut membuat hasil belajar siswa menjadi tidak optimal. Sehingga diperlukan adanya solusi terhadap permasalahan tersebut, salah satunya dengan pengembangan media pembelajaran berbasis power point interaktif materi perkalian kelas 2 sekolah dasar. Pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi, tentunya diperlukan seiring dengan perlunya keterampilan abad 21 dan juga penguasaan teknologi bagi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (RnD). Adapun model pengembangan yang dilakukan adalah model pengembangan 4D (Define, Design, Development, Disseminate). Pada penelitian ini, digunakan pula beberapa aplikasi atau software untuk merancang atau mendesain media pembelajaran, seperti canva dan lain sebagainya. Hasil dari media pembelajaran, kemudian direviu, dan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Dan didapatkan hasil persentase ahli materi sebesar 98% dengan kategori sangat layak, dan ahli media sebesar 93,3% dengan kategori sangat layak. Sehingga media pembelajaran yang dikembangkan telah layak digunakan atau diimplementasikan dalam pembelajaran. Selain itu, dianalisis pula respon guru sebagai pengguna dan mendapatkan persentase sebesar 95% dengan kategori sangat layak. Dan juga dianalisis respon siswa terhadap media pembelajaran yang diimplementasikan, siswa merasa senang, dan lebih mudah dalam memahami materi perkalian sebagai penjumlahan berulang, dengan media pembelajaran yang telah dikembangkan

    SEEING THE USE OF FIRST LANGUAGE THROUGH THE EYES OF TEACHER AND STUDENTS

    Get PDF
    The use of first language in EFL classroom has long been the subject of much controversy and academic debate in both Second Language Acquisition research literature and educational teaching concerns. Teachers and students have their own reasons and justifications about the use of L1 in the classroom. To that point, this study tries to figure out the reasons of using L1 in EFL classroom from the viewpoint of a teacher and class of students of the study. To gain more insight, this study also captures the students’ perspective of their teacher’s L1 use. The collected data from observation, interview and questionnaire were analyzed using thematic analysis in relation to the concerns of this study. The findings demonstrate the variations of the reasons of using L1 from the two sides perspective and the attitude toward the teachers use of L1 from student viewpoint which both of them could inform the teachers, educators and other researchers about what and how should be conducted next.

    THE DEVELOPMENT OF AN AUTHENTIC ASSESSMENT MODEL FOR SECONDARY EFL TEACHERS IN INDONESIA

    Get PDF
    This study reports the design and implementation of an authentic assessment model for EFL teachers in the secondary education sector in Indonesia. This is based on the phenomenon in which authentic assessment in the Indonesian context has gained educators’ interest, especially teachers’, due to the intricacy in its implementation. Although the mandate of implementing authentic assessment has been issued along with the guideline, in terms of practice, most of the teachers are still confused because of the unspecific guideline resulting in the lack of understanding of the assessment. Grounded in design-based research embracing participatory research philosophy, this study was carried out to fill the contextual, theoretical, and methodological gap by conducting over a semester period of study which involved six English teachers, 228 students, and one school administrator in a vocational high school in Cimahi, West Java to engage in the process of informed exploration, enactment, and evaluation of the authentic assessment model. The data gathered from observation, interview, document analysis, and questionnaire yielded beliefs, values, opinions, and experiences, and interaction of the participants in this study in terms of authentic assessment model development and implementation. They were all analyzed using a qualitative thematic analysis. The context analysis revealed that the current language policy provided teachers with the opportunity to design and develop their authentic assessment. However, they consistently based their assessment on the traditional assessment which could not reflect the actual ability of the students because it was in the form of objective test with one shot approach. With the upport of the school, the English teachers and researcher in consultation with the students designed and developed an authentic assessment model relevant to the context of the national curriculum through a professional learning community (PLC) atmosphere. Employing collegial training and mentorship activity, the teachers could develop themselves dealing with authentic assessment in order to be better in the implementation of the model of assessment. The analysis of the actual implementation of the developed model revealed that the teachers had the capacity to develop their assessment instruments based on the guideline of the developed model. This was reflected in the positive changes in the teachers’ knowledge, beliefs and practice after the process of development

    PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI CAPCUT DI KELAS V SD

    Get PDF
    Peneliti yang digunakan menggunakan pengembangan (Research and Development). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Wawancara, Data Dokumentasi, Angket. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pengembangan media Pembelajaran Sistem pencernaan tubuh dengan menggunakan Media Capcut Pada Pembelajaran IPA Di Kelas V SD Penulis menggunakan Model Pengembangan 4D (define, design, develop, dan disseminate.) yang dimana hasil dalam penelitian tersebut adalah Media pembelajaran interaktif ini sebelumnya telah diverifikasi oleh Validator media, Validator materi, dan Validtor pembelajaran, yang telah memenuhi tahapan pengembangan. Hasil yang diperoleh dari tes siswa memenuhi standar sangat baik sebesar 97%. Dari Akhir produk pengembangan ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan menggunakan Capcut ini antara lain: 1) Menyediakan berbagai menu praktis yang dapat membuat kuis lebih menarik dan memudahkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dan mendemonstrasikan materi penelitian, 2) isi yang dikembangkan oleh Lectora Inspire dapat diunggah dimana saja, 3) Perangkat lunak otak cerdas sederhana yang memiliki program tutorial interaktif yang dapat dipublikasikan secara offline atau online melalui template, sehingga pengguna dapat lebih mudah menggunakan Web pribadi, CD, pengolah kata.Kata Kunci:Pengembangan, Video Pembelajaran, Aplikasi Capcu

    Penggunaan Media Poster dalam Pembelajaran PPKn di Kelas Tinggi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media poster dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kemajuan IPTEK dapat membawa pengaruh besar terhadap dunia pendidikan salah satunya seperti alat bantu dalam pembelajaran. Hal yang menjadi latar belakang dari proposal ini yaitu masih sedikit media pembelajaran yang ditetapkan pada pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan khususnya pada pelajaran keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan. Pada penelitian ini menggunkan pendekatan deskriptif kualitatif yang dimana teknik yang digunakan yaitu seperti mengumpulkan data dengan observasi dan mengembangkan media pembelajaran kepada siswa anak kelas IV langsung. Dalam penggunaan media poster dalam pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dapat memudahkan guru maupun siswa dalam kegiatan belajar mengajar

    PENGGUNAAN MEDIA EDPUZZLE DAN GAME MARBEL INDONESIAN CULTURE DALAM PEMBELAJARAN PKN DI SD

    Get PDF
    As technology and information develop, learning begins to use technology. Especially with the pandemic that has hit the whole world, learning at the elementary school level is also done online and blended, therefore student learning achievement is considered unsatisfactory. It is hoped that the use of edpuzzle media and interactive Marbel games can increase the learning achievement of PKN subjects in elementary schools. This research uses a descriptive qualitative method. The approach used in this research is a qualitative approach. the qualitative research method is a method based on the philosophy of postpositivism, used to examine the condition of natural objects, (as opposed to experimentation) where the researcher is the key instrument and uses it, while the approach used in this research is research and development (research and development). ) the development model used to produce certain products and to test the effectiveness of the product in this case learning medi
    corecore