17 research outputs found
Settlement of Non-Litigation Rape Crime Cases in the Perspective of Islamic Law
This study aims to study Islamic law resolving non-litigation rape cases in Beringin Makmur Dua Village, Rawas Ilir District, Musi Rawas Regency, South Sumatra Province. This research is based on the existence of rape cases resolved peacefully, even though the case should have been more appropriate if it had been resolved according to the law in force in Indonesia. This research is a field research or empirical research type. The approach method used is a qualitative approach. Data sources are primary and secondary, collected using interviews and documentation techniques. The analysis was carried out in a qualitative descriptive. This study concluded that resolving rape cases through non-litigation in Beringin Makmur Dua Village, Rawas Ilir District, was not following Islamic law. Even though Islamic law strongly recommends solving problems peacefully, not all cases, such as the hudud jarimah, can be resolved peacefully. One of the hudud jarimah is adultery or rape. According to Islamic law, the perpetrator of the rape must be subject to adultery sanctions, namely stoning or flogging. It is intended to provide a deterrent effect on perpetrators and society in general
Implementasi Kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Masa Pandemi Covid-19 Di KelurahanIndra Kasih Kota Medan
Latar Belakang : Dalam rangka terlaksananya rencana pembangunan
jangka panjang nasional, sumber daya manusia merupakan subjek penting dalam
pembangunan. Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang
mengharuskan sumber daya manusia beradaptasi dengan situasi pandemi Corona
Virus Disease 2019. Dalam upaya penganggulangan wabah COVID-19 oleh
pemerintah yang dilakukan sejak awal maret 2020 telah mengurangi laju
penyebaran COVID-19, dengan kebijakan untuk tetap bekerja dan beraktivitas
dari rumah, membuat berkurangnya interaksi sosial yang terjadi di ruang publik.
Dalam rangka menyambut aktivitas new normal, Walikota Medan melalui
Keputusan Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2020 yang dasarnya memberikan
pedoman bagi masyarakat yang berada di wilayah Kota Medan agar dapat
melaksanakan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada masa pandemi
COVID-19. Tujuan: Menganalisis implementasi kebijakan adaptasi kebiasaan
baru (AKB) masa pandemi COVID-19 di Lingkungan Kelurahan Indra Kasih
Kota Medan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sejenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di kelurahan indra kasih masih
belum berjalan optimal dikarenakan masyarakat menyepelekan pandemi ini dan
terdapat beberapa kendala seperti informasi yang kurang jelas mengenai Adaptasi
Kebiasaan Baru ini, sarana dan prasarana yang hanya seadanya saja, tidak adanya
tim pengawas khusus.pada aspek komunikasi ditemukan kendala yaitu kurangnya
informasi yang jelas mengenai Adaptasi Kebiasann Baru. Kesimpulan: Pada
aspek Disposisi, masyarakat menganggap pandemi ini sudah berakhir dan
mengganggap Adaptasi Kebiasaan Baru tidak perlu di lakukan lagi. Pada aspek
Sumber daya, minimnya tenaga promosi kesehatan yang turun ke lapangan untuk
sosialisasi dan sarana prasarana yang ada, komunikasi yang dilakukan antara
pemangku kebijakan dan masyarakat belum terjalin dengan efektif
Penafsiran Al-Sya'rawi tentang Ayat-Ayat Israf dalam Al-Qur'an
Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah apa saja ruang lingkup Isrāf dan bagaimana penafsiran Muhammad Mutawalli Al-Sya’rāwī tentang ayat-ayat Isrāf dalam Tafsīr Al-Sya’rāwī. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dalam bentuk apa saja Isrāf itu serta memaparkan pendapat Al-Sya’rāwī tentang ayat-ayat Isrāf dalam Al-Qur’ān. Dari segi istilah adalah suatu sikap melebihi batas dalam masalah takaran dan cara. Bentuk Isrāf itu sangat beragam, mulai dari makan dan minum, cara perpakaian, infak, zakat, dalam memelihara anak yatim, keangkuhan orang kafir, berpaling dari mengingat Allāh dan yang paling berbahaya itu dalam pembunuhan. Akibat dari Isrāf itu akan mendapat azab dari Allāh,dihancurkan oleh Allāh, tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allāh dan masuk neraka. Kemudian, solusi agar terhindar dari perbuatan itu yang terpenting adalah ikuti kata hati, hidup sederhana, mengendalikan diri dan selalu bersyukur atas segala sesuatu yang Allāh beri dan Allāh uji. Dalam sebuah penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptive analysis. Dalam pengumpulan data, penulis merujuk ke kitab Tafsir Al-Sya’rāwī sebagai data primer dan juga merujuk pada buku-buku dan penelitian lain yang ada kaitannya dengan tema penelitian ini sebagai data sekunder. Semua data dikumpulkan dan kemudian dikelompokkan yang paling berkaitan dengan tema, dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan menggunakan pendekatan metode Tafsīr Maudhu’i.
Hasil temuan dalam penelitian ini, bahwa Isrāf menurut Al-Sya’rāwī itu terbagi menjadi tiga bentuk, pertama sesuatu yang halal digunakan secara berlebihan hukumnya haram, kedua segala perbuatan halal dicampur dengan yang haram dan ketiga segala sesuatu yang halal itu diambilnya dengan cara yang haram. Menurut Al-Sya’rāwī, bahwa Isrāf ini memiliki dua makna yakni makna lebih dan makna kurang. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan itu dilarang dalam Al-Qur’ān dan sesuatu yang dilakukan kurang dari yang seharusnya sesuai dengan aturan-aturan yang ada, itu pun dilarang. Aplikasi Isrāf ini terdapat dalam perkara makan dan minum, agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi makan dan minum dan tidak boleh pula mendekati makanan yang haram. Berinfak, memberi nafkah dan zakat dianjurkan untuk tidak berlebihan dan tidak kikir pula, karena itu dapat merusak tatanan hidup sendiri dan tatanan hidup sosial. Memelihara harta anak yatim yakni diperintahkkan berhubungan baik dengan anak yatim dan jadilah wali yang adil dalam pengurusan anak yatim. Dan balasan dalam pemebunuhan, terapkan hukuman mati untuk pembalasanmu itu agar tidak terjadi perbuatan berlebihan, akibat pelampiasan amarahmu itu
Pengaruh Pembiayaan Ijarah, Non-Performing Financing Dan Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Pada Unit Usaha Syariah Tahun 2018-2020
This study aims to determine the effect of ijarah financing, non-performing financing (NPF) and financing to deposit ratio (FDR) on return on assets (ROA) in Islamic business units (IBU) in 2018-2020. In this study, secondary data is used in the form of published quarterly financial reports of Islamic business units which are obtained from the website of the Financial Services Authority. The method used in this research is multiple linear regressions. The results of this study indicate that partially the ijarah financing variable has no significant effect on ROA, while NPF and FDR affect ROA. Ijarah financing cannot be used as a partial determining factor for ROA for IBU, but simultaneously ijarah financing, NPF and FDR can be used as a determining factor for ROA for IBU. Stakeholders can use the NPF and FDR variables as determinants of the level of ROA of an IBU
BUILDING WORD-OF-MOUTH IN EDUCATIONAL TOURISM DESTINATIONS: THE ROLE OF MEDIATION PERCEIVED VALUE AND TOURIST SATISFACTION
This research aims to examine the mediating role of perceived value and tourist satisfaction on the influence of the destination's image on word of mouth at Blitar Chocolate Village as an educational tourism destination. This explanatory research used incidental sampling techniques to determine tourist respondents who were on educational tour visits as many as 130 people. The data is analyzed using partial least squares (PLS) with SmartPLS 4.0 software to analyze the data.. As a result, Perceived value is not able to mediate the image of the destination to word of mouth, but tourist satisfaction is able to mediate the image of the destination to word of mouth Blitar Chocolate Village. For further research, other variables can be added to find out updates and developments regarding factors that can affect perceived value, tourist satisfaction, and word of mouth
PONDOK KELOR BERBAGAI PRODUK SUPER ZAT GIZI OLAHAN KELOR (MoringaOleifera)
Kami merencenakan untuk membuka usaha tentang produk olahan daun
kelor, produk olahan daun kelor itu berupa tepung puding, ice cream, puding siap
makan, frozen food dan beberapa snack olahan, daun kelor ini diketahui manfaat
akan kandungan gizinya sehingga cocok digunakan untuk alternatif dalam daftar
makanan bergizi.
Usaha ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan kami berencana
untuk dan menyumbangkan 5% dari laba untuk kegiatan sosial (PMT Gratis untuk
balita dan anak sekolah), memasyarakatkan penambahan tepung kelor di
kehidupan sehari-hari, meningkatkan gizi masyarakat, mensosialisasikan tentang
kandungan daun kelor dan cara penepungannya, dan membiasakan masyarakat
dalam konsumsi daun kelor dan produk olahannya.
Metode yang kami lakukan dalam usaha ini yaitu dengan membuka
lapangan usaha langsung dengan memasarkan produk dan melakukan promosi
aktif langsung maupun tidak langsung melalui media sosial atau online. Untuk
pemasaran produksi secara langsung dapat diterapkan dengan sistem yang lain
salah satunya dengan sistem konsinyasi atau sistem penitipan seperti dalam
lingkup kecil di kantin universtitas. Dengan menerapkan sistem konsinyasi ini
dapat diperoleh bagi hasil antara kami dan pihak kantin.Selain itu, bisa membuka
lowongan bagi hasil bagi mahasiswa yang ikut memasarkan produk olahan daun
kelor ini dengan membawa dan menjualkan di kelas masing-masing
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET IKAN SEBAGAI SALAH SATU CARA EFEKTIF DALAM PENGENTASAN STUNTING PADA ANAK USIA DINI SERTA IBU HAMIL
Benteng Hulu Village is a village located in Mempura District, Siak Regency, Riau Province. This village has 14 neighborhood units and 3 hamlets which are not too far away. As a fairly large village, of course, there are always problems that occur, as we hear the most about Stunting. The problem of Stunting is influenced by several factors such as lack of understanding of health in early childhood and lack of initiative in developing nutrition for pregnant women. Therefore, we Riau University students took the initiative in the context of community service to hold outreach about alleviating Stunting and provide innovative nutritious food by making fish nuggets as a way to minimize Stunting cases. The method used is a field study method where the author is directly involved and goes into the field in activities in Benteng Hulu Village. This community service is carried out within 1 month. From the activities carried out, concluded two things, namely: 1). The community needs education about understanding about Stunting 2). The community needs to be given a solution for how to minimize the occurrence of Stunting in an innovative way in improving nutrition.
Keywords: Community Service, Stunting, Socialization, Fish Nugget
Malaria in Indonesia: current treatment approaches, future strategies, and potential herbal interventions
Malaria remains a significant public health challenge in Indonesia, with varying prevalence across regions, particularly in eastern provinces like Papua and West Papua. This parasitic disease, transmitted by Plasmodium-infected Anopheles mosquitoes, continues to burden affected populations. Contemporary treatment approaches predominantly rely on Artemisinin-based Combination Therapy (ACT). However, the emergence of drug resistance, coupled with environmental and demographic factors, presents ongoing challenges. This paper explores current malaria treatment strategies in Indonesia, emphasizing the importance of vigilance in the face of drug resistance and the need for innovative approaches. Additionally, it discusses the potential of herbal interventions, drawing from the rich traditional knowledge of medicinal plants in Indonesia. Secondary metabolites found in herbs, including flavonoids, terpenoids, and alkaloids, show promise as antimalarial agents. As Indonesia and the global community strive to combat malaria, research, surveillance, and healthcare infrastructure development must remain at the forefront of strategies. Despite the complex nature of malaria control, continued dedication and collaboration offer hope for reducing the disease’s impact and progressing towards its eventual elimination. Graphical abstract