3,730 research outputs found

    SYNTAX STRUCTURE OF ADJECTIVE PHRASE COMPARISON INJAVANESE LANGUAGE

    Get PDF
    The measurement of adjective comparison level in the Javanese language is becoming benchmark or yardstick of why language users choose adjective vocabulary with a special selection. Syntactically Javanese language speakers feel more solid in saying by using the marker of speech comparison level. Syntactic structures are characterized by the use of comparison level before and after the adjective. The approach used in this study is a qualitative approach. A form of discourse research data obtained from the daily text documents, namely the Java language magazine. Data were analyzed using distributional studies. Data analysis procedures is carried out through four stages of activities: (1) data collection, (2) data reduction, (3) presentation of data, and (4) the conclusion of the research findings and (5) verification. The research found some syntactic structure adjective comparable levels, namely: 1)Rada preceded by the word 'rather', 2) preceded by the word luwih 'more'.3) preceded by olehe 'how', 4) followed by dhewe ‘alone',and 5)followed by the word banget 'really'

    FIQH AL-HADTS: Perspektif Historis dan Metodologis

    Get PDF
    Study of fiqh hadith Sharh Hadith is one of interested topic to discuss. Study of fiqhal-Hadith is a multidisciplinary field of study that involves almost all branches ofhadith disciplines, involving sanad sciences, Rijal al-Hadith sciences, as well as matnsciences. The science is in its infancy still simple, then grow gradually and extends tobecome an independent branch of science known as Sharh Hadith al-hadith or fiqh

    Pandangan Ormas Islam terhadap Revitalisasi Pancasila di Ruang Publik: Studi Kasus di Surakarta

    Get PDF
    Tulisan menggambarkan pandangan ormas-ormas Islam yang ada di Surakarta mengenai revitalisasi Pancasila di ruang publik. Terdapat beberapa klasifikasi pandangan ormas Islam di Surakarta terhadap resonansi Pancasila di ruang publik yang bisa peneliti kemukakan. Klasifikasi pertama adalah ormas Islam yang dapat menerima Pancasila dan secara sungguh-sungguh menyuarakan urgensi Pancasila di ruang publik sebagai ideologi yang final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Klasifikasi kedua adalah ormas Islam yang sudah bisa menerima Pancasila dan menganggapnya sudah final sebagai ideologi berbangsa dan bernegara tetapi cenderung passif untuk menyuarakan Pancasila di ruang publik dan juga diam menghadapi kelompok-kelompok yang anti Pancasila. Klasifikasi ketiga adalah ormas anti Pancasila. termasuk di dalam klasifikasi ini adalah HTI, FPI, MMI, JAT Surakart

    Peningkatan Kapabilitas Problem Solving dengan Strategi Blended Learning: Membelajarkan Siswa di Era Disruptif

    Get PDF
    Abstrak Pebelajar sekarang tumbuh dalam dunia yang dipenuhi dengan kecanggihan teknologi baru jauh sebelum kedatangan mereka di sekolah. Mereka bisa belajar dengan beragam macam cara yang berbeda-beda. Blended learning adalah konsep inovatif yang mencakup keunggulan pengajaran tradisional di kelas dan pembelajaran yang didukung TIK termasuk pembelajaran offline dan pembelajaran online. Kapabilitas pemecahan masalah (problem solving) merupakan salah satu keterampilan yang paling tinggi yang disebut higher order thinking. Blended learning dengan teknologi pembelajaran online dapat memberikan fleksibilitas dalam cara siswa belajar, sehingga sangat sesuai untuk pembelajaran era revolusi industri 4.0 dan diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas problem solving dari peserta didik.   Kata Kunci: Kapabilitas problem solving, blended learning, era disruptif

    Fiqh Siyasah: Antara Das Sollen dan Das Sein

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk membahas fiqih siyasah, perkembangan, model, idealitas dan prakteknya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di dunia. Dalam artikelini dijelaskan bahwa fiqh siyasah antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya kadang tidak match. Idealisme tentang politik Islam kadang hanya dalam imajinasi kita sebagai seorang muslim dan kalaupun itu pernah terimplementasi dalam ranah sejarah tidak pernah ada dalam bentuk atau model yang paten. Fiqh siyasah sebagai bagian dari hukum publik harus diserahkan kepada negara dalam pelaksanaannya,karena negara yang memiliki otorita

    Profil dan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani di Era Otonomi Daerah

    Get PDF
    Physical education teachers are required to have pedagogic and professional competences in their profession. In order to support the teaching profession in the era of local autonomy of course the teachers need to be equipped with activities that support their professionalism as teachers, but especially in Pidie district physical education teachers had almost no activity as mentioned above. This can cause weakness of the professional capabilities of teachers. This study aimed to know the profile, pedagogic, and professional competences of teachers of physical education in the era of local autonomy in Pidie district. A qualitative approach with the type of evaluative study was used in this study. Population and sample in this study  is all physical education teacher at Senior High School in Pidie district. The data was collected through questionnaires and interviews. Data were analyzed by percentage, data reduction, data display, and data verification. The results showed that the profile, pedagogical, and professional competence of teachers of physical education of National High School in Pidie district is in the category of good

    Kiai dan Pengembangan Nilai-nilai Multicultural di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet Mojokerto

    Get PDF
    ABSTRACTMulticulturalism is highly relevant to Islam.  Multicultural values go alongside Islamic values.  The implementation and practice of multiculturalism in Islamic education has been running in the natural life of the pesantren community.  However, multiculturalism in pesantren cannot be separated from the participation of a kiai as the highest leader. This paper reveals the multicultural values found in the natural life of the pesantren community;  when the students study, in the dormitory, the Koran, when they eat, pray, read wirid and so on.  In addition, this paper reveals the existence of a kiai figure who is the actor behind the development of multicultural values.  Multicultural values are revealed by examining the daily life of students, which in the grounding of multicultural values runs naturally.  Behind all that, there are patterns or models developed by the kiai, namely;  building multicultural communities — avoiding sectarian conflicts — fostering moderate Islam and countering radical ideologies. Keywords: Kiai, Islamic Boarding School, Multicultural ValuesABSTRAKMultikulturalisme sesungguhnya sangat dekat dengan Islam. Nilai-nilai multicultural berjalan beriringan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Implementasi dan praktik multikulturalisme di dunia pendidikan Islam telah berjalan dalam kehidupan alamiah masyarakat pesantren. Namun, multikulturalisme di pesantren tidak dapat dipisahkan dari peran serta seorang kiai sebagai pimpinan tertinggi. Tulisan ini mengungkap nilai multikultural yang terdapat dalam kehidupan alamiah masyarakat pesantren; ketika santri belajar, di asrama, mengaji, ketika santri makan, shalat, membaca wirid dan sebagainya. Selain itu, tulisan ini mengungkap keberadaan sosok kiai yang menjadi aktor dibalik berkembangnya nilai multikultural. Nilai-nilai multicultural diungkap dengan menelisik kehidupan sehari-hari santri, yang dalam pembumian nilai-nilai multicultural berjalan dengan alami. Dibalik itu semua, terdapat pola atau model yang dikembangkan oleh kiai yaitu; membentuk komunitas multikultural—menghindari konflik sektarian—menumbuhkan Islam moderat dan menangkal ideologi radikal.Kata Kunci: Kiai, Pondok Pesantren, Nilai-nilai Multikultura

    Peningkatan Kemampuan Mendengarkan Teks Berita Dengan Menggunakan Metode Kontekstual Siswa Kelas Viii-a SMPN 1 Sumberrejo Tahun Pelajaran 2015-2016

    Full text link
    Untuk memperoleh pokok-pokok penting mendengarkan teks berita dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu siswa melaksanakan perintah yang ada dalam buku paket saja. Model pembelajaran ini sangatlah lemah sehingga hasilnya kurang memuaskan. Hal ini terlihat pada perolehan nilai rata-rata kelas sebelum siklus yang hanya mencapai nilai 63,1 (kategori cukup) atau <65 dan dengan ketuntasan belajar mencapai 62,5 % kurang dari 85%. Jadi hasil tersebut belum tuntas, baik nilai rata-rata maupun ketuntasan klasikal.Atas dasar kondisi tersebut, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran baru kontekstual ( pemodelan, tanya jawab, inkuiri/penemuan, dan diskusi ) untuk memahami isi teks bacaan. Metode ini dapat memotivasi aktivitas siswa menemukan pokok-pokok penting yang berkaitan dengan apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana dalam teks berita yang dibacakan dan juga menceritakan kembali kembali isi teks berita dengan kata-kata sendiri.Tempat pelaksanaan penelitian di SMPN 1 Sumberrejo. Penelitian tindakan ini terdiri dari siklus. Setiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, monitoring tindakan, dan refleksi. Semua data dianalisis secara kualitatif dan dideskripsikan dengan tahapan reduksi, klasifikasi, interpretasi, inferensi, tindak lanjut, dan dengan rumus mean.Tolok ukur keberhasilan adalah ketuntasan belajar klasikal. Sedangkan hasil pembelajaran pelaksanaan tindakan setiap siklus telah menunjukkan adanya peningkatan yang akhirnya dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 92,5%, dan nilai rata-rata kels mencapai 75,1. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan mendengarkan teks berita siswa kelas VIII-A SMPN 1 Sumberrejo kabupaten Bojonegoro dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode Kontekstua
    • …
    corecore