42 research outputs found

    Efektivitas Media Ilustrasi Musik Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media ilustrasi musik  dalam pembelajarn menulis karangan deskripsi  pada siswa kelas VII SMP  Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone. Pendekatan pada  penelitian  ini adalah  deskriptif kuantitatif dan desain  atau rancangan eksprimen yang digunakan  dalam peneltian ini berupa Randommixed  Control-Group Pas Tes Only Design. Populasi dalam penelitian ini  adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Watampone  Kabupaten Bone sedangkan sampelnya  adalah siswa kelas VII A sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VII B sebagai kelas eksprimen. Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik  Probability sampling. Teknik pengumpulan data  dalam penelitian ini adalah teknik tes berbentuk uraian. Dari hasil analisis data,  hasil perhitungan uji t terbukti bahwa hasil perhitungan diperoleh  harga t hitung sebesar 3,3776  yang ternyata lebih besar dari harga  t tabel pada taraf signifikan 5%  pada dk=60 yaitu sebesar 3,1776 dan 1, 666, maka hipotesis Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis  karangan  deskripsi  dengan menggunakan media ilustrasi musik  efektif diterapkan  pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Watampone Kabupaten Bone. Hal ini dapat dilihat  dari  perolehan rata-rata pada kelas eksprimen  yaitu 77,0968 sedangkan  rata-rata  nilai kelas kontrol yaitu 72,5161.  Pada akhir analisis dapat disimpulkan bahwa  pembelajaran dengan menulis  karangan deskripsi  dengan media ilustrasi musik  efektif diterapkan  pada siswa kelas VII SMP Negeri Watampone  Kabupaten Bone

    Directive Act in the Transaction Sale at Central Market of Watampone

    Full text link
    TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SENTRAL WATAMPONEAbstractThe purpose of this research is to describe the directive act of transaction in central market of Watampone. This research is focused on directive speech act used by the speakers in the tansaction. This research uses qualitative research method. Techniques of collecting data are: 1) recording each respondent and 2) collecting additional data by interviewing. Validity of data was verified by using credibility, transferability, dependability, and confirmability. Data were analyzed based on two sources of information: 1) during data collection that is: data reduction stage, encodes, data selection, memo, make summaries and temporary hypotesis and 2) after collecting the data: such as conclusion results, either recording results, observation, or interview. Type of directive speech act found in the transaction at central market Watampone in this research are making question, order, advice, request, and recommendation.Keyword: direcitive speech act, transactionAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur direktif pada transaksi jual beli di Pasar Sentral Watampone. Fokus penelitian pada tindak tutur direktif dalam transaksi jual beli. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi: 1) melakukan perekaman kepada setiap responden dan 2) pengumpulan data tambahan dilakukan wawancara. Untuk menverifikasi keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferbilitas, dependabilitas, dan komfirmabilitas. Data dianalisis dengan mengacu kepada dua sumber informasi, yaitu 1) selama pengumpulan data berlangsung, yakni: tahap reduksi data, mengkode, memilih data, memo, membuat ringkasan, dan membuat kesimpulan sementara dan 2) setelah pengumpulan data meliputi: penarikan kesimpulan hasil temuan, baik berupa hasil rekaman, observasi, atau wawancara. Tindak tutur direktif dalam transaksi jual beli di Pasar Sentral Watampone yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu bertanya, memesan, memerintah, menasehati, memohon/meminta, dan merekomendasikan

    Prinsip Kerja Sama Dalam Transaksi Jual Beli di Pasar Tradisional Palakka Kecamatan Palakka Kabupaten Bone: Kajian Pragmatik

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi pada saat transaksi jual beli di Pasar Tradisional Palakka Kecamatan Palakka Kabupaten Bone. Penelitian ini merupakan  penelitian deskriptif kualitatif. Objek pada penelitian ini bersumber pada masyarakat yang sedang melakukan kegiatan transaksi jual beli. Fokus penelitian ini difokuskan pada tuturan yang digunakan pada saat transaksi jual beli. Instumen pada penelitian ini menggunakan telepon genggam sebagai alat untuk merekam video. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik identifikasi, klarifikasi dan teknik deskripsi. Hasil pada penelitian ini terdapat tiga puluh tiga data yang terdiri dari pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama Grice. Terdapat empat maksim dalam bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevan, dan maksim cara. (1) maksim kuantitas dengan kategori memberikan kontribusi secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan lawan bicaranya, (2) maksim kualitas dengan kategori mengungkapkan hal yang sebenar-benarnya dan jelas serta tidak membuat lawan bicara bingung, (3) maksim relevansi dengan kategori penutur harus memberikan kontribusi yang relevan dengan situasi percakapan, (4) maksim cara dengan kategori informasi yang jelas, tidak berlebihan dan tidak ambigu serta mudah dimengerti. Dalam bentuk pelanggaran juga terdapat empat maksim dalam sistem transaksi jual beli

    POLITENESS OF SPEAKING IN WATAMPONE COMMUNITY (Ethnographic Research Communications In Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan)

    Get PDF
    This study aimed to describe in detail about politeness of speaking in Watampone community. The focus of this research is politeness of speaking in Watampone community. The subfocus is politeness in terms of the principles of cooperative and cultural aspects of Watampone community. This study was a qualitative research by using ethnographyof communication method. The technigues and procedures of data collection were used such as observation, recordings and transcrips, and interviews. Based on data analysis, the politeness of speaking in Watampone community used in formal in situation the first Watampone community apply the principles of cooperative and second, cultural aspects can be seen verbal and nonverbally

    Implementation Of Management Strategy For Private Higher Education In Palopo City

    Get PDF
    The objective of this study was to examine the implementation of educational strategies in private higher education institutions located in Palopo City. The study specifically focused on evaluating student perceptions, awareness, alignment, satisfaction, demographic variances, and identifying potential areas for improvement. A quantitative research methodology was utilized in this study, employing surveys that were distributed to a representative sample of students from multiple institutions in Palopo City. The survey instrument comprised of closed-ended and Likert-scale questions, which were utilized to evaluate student perceptions and experiences pertaining to the implementation of educational strategies. Furthermore, demographic data was also gathered. The examination of survey data utilizing the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) unveiled that students exhibited a notable degree of consciousness, robust congruence, and elevated contentment with educational methodologies. Significant demographic disparities were noted, as STEM students and senior individuals exhibited a lower level of apprehension. Recommendations for improvement encompass the enhancement of technology infrastructure, the augmentation of community engagement, and the enhancement of career readiness components. The research findings illustrate the significance of effective communication, congruence with academic programs, and the prioritization of student satisfaction in the management of educational strategies. Developing tailored strategies to address the diverse needs of student populations and cultivating a culture of continuous improvement are of utmost importance for the successful implementation of strategies in private higher education institutions located in Palopo City

    THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN THE 2013 CURRICULUM AT MAN 2 MODEL MAKASSAR

    Get PDF
    This research focuses on the implementation and the challenges of authentic assessment in 2013 Curriculum. Employing case study design, the study draws insights of the implementation embracing the types of assessment, the competences to assess, and the challenges encountered by two English teachers and two classes of the students from a senior high school in Makassar. The obtained data from six nonparticipant observations, two sessions of a semi-structured interview with teachers and documentation toward teachers’ documents were all analyzed using thematic analysis model in relations to the concerns of this study. he findings demonstrated that the teachers implemented the authentic assessment in three cyclical stages covering planning, implementing, and evaluating. Three assessment types covering observation, written test, and performance assessment were employed to assess three competencies consisting of attitude, knowledge, and skills. Unfortunately, this practice still remained challenges for teacher covering pertains to scoring, time and effort consuming, and validity issue. It, therefore, could be concluded that the challenges will adhere to the implementation of authentic assessment. These findings inform teachers, policy maker, and future researcher to take possible actions on what and how to do next in order to enhance the practice of assessment in Indonesia. Keywords: authentic assessment, 2013 curriculum, implementation, competences, challenges

    Peran Orang Tua dalam Mengatasi Kenakalan Remaja di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna

    Full text link
    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui Jenis-jenis Kenakalan Remaja yang terjadi di Kelurahan Laimpi Kecamata Kabawo Kabupaten Muna. 2) Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi kenakalan Remaja di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. 3) Untuk Mengetahui Usaha Mengatasi kenakalan remaja di Kelurahan Laimpi Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna. .Penentuan informan dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan informan secara sengaja yang berjumlah 19 orang dan data penelitian ini diperoleh melalui interview (wawancara) serta analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1. Jenis-jenis Kenakalan Remaja yang terjadi di Kelurahan Laimpi Kecamata Kabawo Kabupaten Muna yaitu a) Perkelahian (Penganiayaan) adalah terjadinya suatu perilaku menyimpang (perkelahian) disebabkan karena unsur ketidaksengajaan tetapi malah terjadinya suatu perilaku menyimpang yaitu berkelahi. b) pencurian adalah suatu perilaku menyimpang dalam seseorang yang disebabkan adanya suatu pergaulan, sehingga timbulnya seseorang melakukan hal yang tidak baik yaitu mencuri. c) Pemalakan adalah seseorang terjerumus di dalamnya disebabkan kondisi keadaan mabuk. Contoh sembarang memalak orang. 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kenakalan Remaja di Kelurahan Laimpi yaitu a) faktor internal adalah suatu faktor lingkungan sehingga sulit baginya anak mengontrol dirinya dari perilaku menyimpang, anak berkelahi dan mencuri. b) faktor eksternal adalah orang tua lalai dalam mendidik anak sehingga anak dengan semena-mena melakukan perilaku menyimpang, melakukan perkelahian dan pencurian.3. Usaha mengatasi kenakalan remaja di Kelurahan Laimpi memiliki beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : a) USAha preventif adalah orang tua memeberikan didikan yang baik (menamkan nilai moral, nilai religius dalam diri anak), menjaga harmonis dalam keluarga. b) USAha pembinaan adalah USAha orang tua, tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman ilmu agama serta dibina dalam kedisiplinan bertingkah laku, agar tidak melakukan perilaku menyimpang, seperti berkelahi dan mencuri

    Strategi Kesantunan Berbahasa Masyarakat Watampone (Etnografi Komunikasi Di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan)

    Get PDF
    Penelitian  ini  memberikan pemahaman yang mendalam mengenai realisasi statergi kesantunan bahasa positif dan negatif masyarakat  Watampone. Selain mengetahui strategi kesantunan berbahasa juga dapat memperoleh  pemahaman mengenai kesantunan ditinjau dari aspek budaya masyarakat Watampone. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Data penelitian ini dikumpulkan selama tiga bulan. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan masyarakat Watampone yang terjadi pada interaksi formal dan informal.  Data dikumpulkan secara observasi partisipan. Prosedur pengumpulan data etnografi menggunakan teknik observasi, observasi partisipan dan wawancara, wawancara formal dan informal. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis berdasarkan teori Dell Hymes yang dikembangkan oleh Saville Troike. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui analisis kredibilitas transferbilitas, dependebilitas, dan komfirmabilitas. Hasil  yang terdapat  dalam  penelitian  ini  adalah menemukan strategi kesantunan  berbahasa positif dan negatif bagi masyarakat Watampone. Strategi kesantunan berbahasa masyarakat Watampone menerapkan 2 strategi yaitu strategi kesantunan psositif dan strategi kesantuan negatif. Bentuk strategi kesantunan positif dalam masyarakat Watampone yaitu: mengintensifkan perhatian pendengar dengan pendramatisiran peristiwa, menggunakan penanda identitas kelompok, bentuk sapaan, dialek atau slang, menggunakan lelucon, menunjukkan keoptimisan, dan melibatkan penutur dan pendengar dalam aktivitas.  Sedangkan strategi kesantunan negatif bagi tuturan masyarakat watampone yaitu: menggunakan ujaran tidak langsung, menggunakan pertanyaan berpagar, memberi penghormatan, meminta maaf, memakai bentuk impersonal, menyatakan tindakan pengancaman muka sebagai aturan yang bersifat umum, dan  menyatakan diri berutang budi. Kesantunan dari segi budaya  terlihat dari penggunaan kata “kita:, pemarkah sosial dengan kata “Puang”, “iye”,  klitik “ki”, “ta” dan penggunaan kata “idi”. Kesantunan dari aspek budaya  dapat pula dilihat dari verbal dan non verbal. Aspek verbal yaitu: berupa aksen, sapaan, dan penggunaan klitik. Sedangkan nonverbal adalah kinesik dan kinestetik

    Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Pendekatan Proses Siswa SMA Negeri 16 Bone

    Get PDF
    This study aims to describe speaking skills through a process approach for class X students of SMA Negeri 16 Bone. The type of research used is classroom action research. While the approach used in this research is descriptive qualitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of two meetings. The research subjects were class X students of SMA Negeri 16 Bone, totaling 36 students consisting of 16 boys and 20 girls. The research focus of class X students on speaking skills with a process approach. Data collection techniques using observation techniques, tests and documentation. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The results showed that the value of the speaking skills of class X students of SMA Negeri 16 Bone with the process approach increased from cycle 1 to cycle 2. This research proved that the use of the process approach in teaching speaking could improve the speaking skills of students of class X SMA Negeri 16 Bone

    THE EFFECT OF DIGITALIZATION ON LANGUAGE AND CULTURE IN MANAGEMENT PRACTICE MODERN EDUCATION

    Get PDF
    This research is motivated by the important role of digitalization in language and culture in modern management practices. This research aims to determine and analyze the influence of digitalization on language and culture in modern educational management practices. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The data analysis technique used in this research is the Miles and Huberman interactive analysis model which consists of data reduction, data presentation or data display and drawing conclusions. The results of this research explain that 1) Digitalization is the process of changing various information or news from analog format to digital format so that it is easier to produce, manage, store or distribute to the general public, 2) Language is not only a communication tool, but also a cultural expression that reflects worldview, values, and identity of a group or society, 3) Modern educational management practices take steps to integrate technology, personalization, collaboration, and skill development in learning and 4) The influence of digitalization on language and culture in educational management practices modern is combining the use of technology with efforts to preserve and respect local language and culture, as well as the development of holistic communication skills in an increasingly connected era
    corecore