1,059 research outputs found
PENDAMPINGAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)) DI RUMAH SINGGAH HAFARA KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara, (2)Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, (3)Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Hafara, pendamping Rumah Singgah Hafara dan anak jalanan Rumah Singgah Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang di butuhkan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara yakni melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara: (a) Pendidikan, anak memperoleh manfaat dari kegiatan pendampingan seperti menambah pengetahuan sehingga membuat anak menjadi termotivasi untuk belajar, b) Kecakapan personal, anak jalanan memiliki pola berpikir untuk masa depannya, c) Kecakapan sosial, anak jalanan memiliki empati dengan orang lain, dapat bersosialisasi dan berinteraksi, (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, yaitu: (a) semangat dari anak jalanan untuk mengikuti pendampingan. (b) adanya motivasi dari pendamping dan relawan. (c) adanya tempat mendukung untuk keberlangsungan program. Faktor penghambatnya, yaitu : (a) tidak adanya kerjasama dengan pihak lain sehingga segala sarana dan prasarana dipersiapkan oleh pihak Hafara sendiri. (b) karakter anak yang beragam. (c) pendanaan yang terbatas.
Kata kunci : Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill), Anak Jalanan, Pendampingan, Rumah Singga
PENDAMPINGAN ANAK JALANAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)) DI RUMAH SINGGAH HAFARA KASIHAN BANTUL
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara, (2)Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, (3)Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengelola Rumah Singgah Hafara, pendamping Rumah Singgah Hafara dan anak jalanan Rumah Singgah Hafara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai narasumber dalam mencari informasi yang di butuhkan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa: (1) Penyelenggaraan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi anak jalanan di Rumah Singgah Hafara yakni melalui tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Manfaat pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara: (a) Pendidikan, anak memperoleh manfaat dari kegiatan pendampingan seperti menambah pengetahuan sehingga membuat anak menjadi termotivasi untuk belajar, b) Kecakapan personal, anak jalanan memiliki pola berpikir untuk masa depannya, c) Kecakapan sosial, anak jalanan memiliki empati dengan orang lain, dapat bersosialisasi dan berinteraksi, (3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pendampingan pendidikan kecakapan hidup (life skill) di Rumah Singgah Hafara, yaitu: (a) semangat dari anak jalanan untuk mengikuti pendampingan. (b) adanya motivasi dari pendamping dan relawan. (c) adanya tempat mendukung untuk keberlangsungan program. Faktor penghambatnya, yaitu : (a) tidak adanya kerjasama dengan pihak lain sehingga segala sarana dan prasarana dipersiapkan oleh pihak Hafara sendiri. (b) karakter anak yang beragam. (c) pendanaan yang terbatas.
Kata kunci : Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill), Anak Jalanan, Pendampingan, Rumah Singga
ANALISIS SWOT DALAM MENYUSUN STRATEGI PEMASARAN PADA PT. AMALIA SURYA CEMERLANG DI KLATEN
Penulis melakkukan penelitian ini pada PT. Amalia Surya Cemerlang.
Tujuan penelitian ini adalah untukdan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
ancamanyang dimiliki oleh perusahaan dan juga untuk mengetahui alternative
strategi yang dapat dipakai oleh perusahaan, dalam hal ini adalah PT. Amalia
Surya Cemerlang.
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa SWOT (Strength,
Weakness, Opportunities, Threats). Adapun yang dimaksud dengan analisis ini
adalah untuk mengidentifikasi lingkungan intern dan ekstern perusahaan dalam
iklim persaingan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis yang
sama. Analisis SWOT mencakup lingkungan ekstern dan lingkungan intern.
Analisi lingkungan adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Didalam alaisa SWOT ini akan
digunakan pendekatan secara kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan tanpa mempergunakan
perhitungan angka-angka, melainkan berdasarkan penilaian atau pendapat serta
dasar-dasar yang dapat menunjang dalam pengambilan keputusan yang bersifat
subyektif. Sedangkan pendekatan secara kuantitatif merupakan suatu cara analisis
data menggunakan perhitugan angka-angka atau untuk menunjang proses analisis
data tersebut. Berdasarkan semua analisis tersebut diatas, alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah dengan menggunakan matrik
SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapatdisesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan internal yang dimiliki perusahaan tersebut. Matrik dapat
menghasilhan empat set kemungkinan alternatif strategi. Alat analisis yang lain
adalah dengan MDTI yang digunakan untuk menentukan posisi unit bisnis dan
strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan.
Hasil analisa MDTI yang diperoleh, dapat diketahui unit bisnis PT. Amalia
Surya Cemerlang berada pada sel pertumbuhan selektif. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya total tertimbang dari faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan sebesar
4.00, sedangkan faktor peluang dan ancaman sebesar 3.7. Ssedangkan dengan
menggunakan analisa SWOT dapat diperoleh hasil bahwa perusahaan dapat
mengambil alternatif stategi ST, WT, SO dan W
THE EFFECT OF USING TRANSACTIONAL STRATEGIES INSTRUCTION TOWARD READING COMPREHENSION OF THE FIRST YEAR STUDENTS AT SMA TRI KARYA BAKTI PEKANBARU
Based on the writer preliminary observation, it was found that the
students could not comprehend the meaning of texts in their text books at
school. This problem was caused by some factors. For example, some of the
students could not understand about the content of reading text and identify the
detailed information of the text. So, the writer was interested in carrying out
the research about this problem.
The research was administrated at SMA Tri Karya Bakti Pekanbaru.
The subject of this research was the first year students of SMA Tri Karya Bakti
Pekanbaru, and the object of this research was the effect of using transactional
strategies instruction toward reading comprehension. The design of this
research was quasi-experimental with nonequivalent control group design.
The population of this research was all of the first year students. The
total number of population was 220 students. Because the number of
population relatively large, the researcher used cluster random sampling by
taking two classes as sample: class X.5 consisted of 40 studentsas experimental
group, and class X.1 consisted of 40 students as control group, so the number
of sample from two classes were 80 students. To analyze the data, the
researcher adopted independent sample t-test formula by using SPSS.
Finally, based on the analysis of T-test formula, H0was rejected and Ha
was accepted. It means that there was a significant effect of using transactional
strategies instruction toward reading comprehension of the first year students at
SMA Tri Karya Bakti Pekanbaru
DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) PROGRAM SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA CANGA’AN KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO
Abstrak: Salah satu bentuk kegiatan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesann (PNPM-MP) adalah program Simpan Pinjam Perempuan (SPP). yang merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat guna mengurangi jumlah kemiskinan melalui pemberian dana bergulir untuk mengembangkan ekonomi masyarakat melalui kaum perempuan sebagai bagian yang juga bertangung jawab dalam perekonomian keluarga di pedesaan. Dalam penelitian ini mengggunakan metode kualitatif, subjek penelitian ini anggota dan ketua kelompok SPP serta pihak UPK. Dalam pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi partisipatif dan dokumentasi. Dalam penelitian ini mengggunakan metode kualitatif, subjek penelitian ini anggota dan ketua kelompok SPP serta pihak UPK. Dalam pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi partisipatif dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini bahwa pelaksanaan SPP yang sesuai dengan petunjuka teknis operasional, anggota SPP mampu mengelola dana pinjaman dengan baik, adanya peningkatan pendapatan keluarga, adanya perkembangan terhadap usaha yang dijalankan, serta mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari usaha yang mendapat dana dari program SPP. Faktor pendukung dalam program ini adalah faktor internal yaitu motivasidan dukungan keluarga, serta faktor eksternal yaitu persyaratan yang mudah, bunga yang ringan, adanya IPTW, tanpa jaminan serta jangka waktu pengembalian ditentukan oleh kelompok. sementara faktor penghambat yang dapat menghambat pencapaian dari tujuan program antara lain faktor internal yaitu tingkat pendidikan yang rendah, dan faktor eksternal yaitu sistem jaminan tanggung renteng, evaluasi yang tidak terstruktur, serta kurangnya proses pendampingan
Kata Kunci: PNPM-MP,Simpan pinjam perempuan, Kesejahteraan keluarga
Abstract: One of the activities with in the National Program for Community Empowerment is the Rural (PNPM-MP) Woman’s Savings and Loan Programs (SPP), which is one of the community development program to reduce poverty with woman as a part who are also responsible for the family’s economy in the rural areas. In this research, the author uses qualitative method. Subject uf this research including members and chairman of the SPP and the UPK. In collecting data, the authoe uses interviews, participatory observcation and documentation. The results of this research are the process SPP according to operational technical road map, SPP members are able to manage the loan well, an increase in family income, a development in the running business, and ability to fulfill the daily needs from the bussinesses that has received funding from SPP program. Supporting factor in programs it is internal factor which is motivasidan,family support, and external factor which is stipubting which is easily, demulcent flower, mark sense IPTW, on trust and return duration determined by group. While resistor factor that can constrain attainment of to the effect program for example internal factor which is low education zoom, and external factor which is surety system tanggung renteng, unstructured evaluation, and associate that insufficiently.
Keywords; PNPM-MP, Woman Savings and Loans, Family Welfar
The Convergence of Onomatope Animal Sounds between Indonesian And English
This qualitative study is aimed at discovering the similarities of onomatope (not onomatopoeia) animal sounds between two unrelated languages, Indonesian and English. The investigation operates on phonological system with some goals to achieve; to describe how sounds of onomatope animal correspond, to explain why the two languages share similarities in their onomatope animal sounds. Â The data in this research are from Indonesian and English comics which are backed up by interviews with twenty-six informants consisting of eleven adults and fifteen children. The interviews are aimed at reinforcing the collected data and also disqualifying several lingual units which under suspicion of loan sound imitations.The research findings reveal that out of 22 (twenty-two) onomatope animal sounds gathered as the research data, there are only 15 (fifteen) sharing the same phoneme distribution after conducting sound correspondence. The phoneme distribution occurs mostly on onset position, the second is on coda position, and the least is on nucleus position. There are three factors which evoke the similarities or that can be called convergence. First, because of similarities in phoneme inventories. Second, because of similarities in phonotactic rules. Third, because of same sound symbolism which apply to both Indonesian and English.
- …