5 research outputs found

    PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) DAN KULIT BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L.) PADA TANAMAN SELADA (Lactuca sativa Var. Grand rapids)

    Get PDF
    ABSTRAK Pupuk organik cair limbah buah pepaya california dan kulit bawang merah merupakan salah satu POC yang memiliki nilai organiktinggi dan juga mengandung unsur hara makro dan mikro yang berpotensi memperbaiki struktur tanah dan membantu proses pertumbuhan tanama. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi paling optimal pemberian pupuk organik cair buah pepaya california (Carica papaya L.) dan kulit bawang merah (Allium ascolonicum L.) terhadap pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa Var. Grand rapids.). Peneliti ini menggunakan 6 perlakuan, perlakuan KN (kontrol negatif 100% air sumur), KP (kontrol positif pupuk NPK), P1 (70% poc limbah +30% air sumur), P2 (60% poc limbah + 40% air sumur), P3 (50% poc limbah + 50% air sumur), dan P4 (40% poc limbah + 60% air sumur). Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, berat basah tanaman, berat kering tanaman, berat basah akar berat kering akar. Desain penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Data dianalisis dengan uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas, uji ANOVA (analisis of varian) dan terakhir uji BNT/LSD. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pada setiap pertumbuhan tanaman selada. Konsentrasi optimal pemberian POC terletak pada perlakuan P3 (50%). Kata Kunci: Kulit Bawang Merah, Limbah Buah Pepaya, Pupuk Organik Cair, Selada iii ABSTRACT One of the POCs with a high organic value and a concentration of macro- and micronutrients with the ability to enhance soil structure and facilitate plant growth is a liquid organic fertilizer made from shallot peel and papaya fruit waste California. The goal of the study was to ascertain the impact and ideal concentration of papaya california (Carica papaya L.) and shallot peel (Allium ascolonicum L.) liquid organic fertilizer on the growth of lettuce (Lactuca sativa Var. Grand rapids.). This study employed six different treatments: KN (negative control, 100% well water), KP (positive control, NPK fertilizer), P1 (70 percent poc waste plus 30 percent well water), P2 (60 percent poc waste plus 40 percent well water), and P3 (50 percent waste poc plus 50 percent well water) and P4 (40 percent poc waste plus 60 percent well water). The following parameters were measured: plant height, leaf breadth, number of leaves, leaf length, root length, plant wet weight, dry weight, and root wet weight. A randomized block design was adopted in the investigation (RAK). The data were examined using the analytical precondition test, which included the homogeneity and normality tests, the analysis of variance test (ANOVA), and ultimately the BNT/LSD test. The outcomes demonstrated that each lettuce plant's growth was significantly impacted. The P3 treatment contains 50% of the recommended POC. Keyword: Lettuce, Liquid Organic Fertilizer, Papaya waste, and Shallot Pee

    Farmasis Bersatu Menuju Eradikasi Tuberkolosis Paru Pada Anak

    Get PDF
    Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru. Merunut WHO Indonesia sebagai salah satu Negara dengan penyakit TB anak mecapai 60% dari seluruh dunia. Dengan banyaknya faktor yang terlihat pada pasien TB paru pada anak maka, penyakit ini perlu diperhatikan secara khusus. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat terkait tanda dan gejala TB paru pada anak serta penatalaksanaannya. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk seminar daring dengan memanfaatkan teknologi digital, yaitu Zoom Meeting dengan jumlah peserta 90 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2020 jam 08:30 wib sampai 11:00 wib. Indikator dari webinar didapat dari hasil pengisian pretest sebelum kegiatan webinar dilakukan dan post test sesudah webinar melalui google form oleh peserta. Hasil kegiatan ini secara kualitas 84,00% peserta dapat memahami materi yang diberikan dengan parameter nilai posttest ≥ 60

    Pengaruh emotional quotient dan psychological well being terhadap penyesuaian diri Siswa MAN 1 Mojokerto

    Get PDF
    INDONESIA: Masa terpenting dalam proses perkembangan adalah masa remaja. Kurangnya kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan kebutuhan-kebutuhan yang muncul pada diri remaja menjadi kendala tersendiri bagi mereka dalam memenuhi aspek penyesuaian diri. Untuk meningkatkan penyesuaian diri adapun beberapa faktor diantaranya yaitu kecerdasan emosional (emotional quotient) dan kesejahteraan psikologis (psychological well being) yang memberikan pengaruh agar remaja dapat merasa nyaman dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat penyesuaian diri siswa MAN 1 Mojokerto; 2) tingkat kecerdasan emosi siswa MAN 1 Mojokerto; 3) tingkat kesejahteraan psikologis siswa MAN 1 Mojokerto; 4) pengaruh penyesuaian diri ditinjau dari kecerdasan emosi; 5) pengaruh penyesuaian diri ditinjau dari kecerdasan emosi; dan 6) pengaruh penyesuaian diri ditinjau dari kecerdasan emosi dan kesejahteraan psikologis siswa MAN 1 Mojokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel dan didasarkan pada kriteria tertentu. Dengan menggunakan skala penyesuaian diri yang diadaptasi dari Yuyuk Neni Yuniarti (2009), skala kecerdasan emosi dari Goleman (2015), dan skala psychological well being dari Ryff (1989). Subjek penelitian berjumlah 115 siswa baru kelas X di MAN 1 Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) tingkat penyesuaian diri siswa berada pada kategori sedang sebanyak 73%; 2) tingkat kecerdasan emosi siswa berada pada kategorisasi sedang sebanyak 64,3%; 3) tingkat psychological well being siswa berada pada kategorisasi sedang sebanyak 66,1%; 4) pengaruh penyesuaian diri ditinjau dari kecerdasan emosi memberikan sumbangan efektif sebesar 54,3%; 5) pengaruh penyesuaian diri ditinjau dari psychological well being memberikan sumbangan efektif sebesar 33,4%. 6) hasil analisis regresi menunjukkan F = 13,655, p=0,00 (p<0,05) dan R2=0,581 yang berarti bahwa kecerdasan emosi dan psychological well being memberikan pengaruh terhadap penyesuaian diri siswa MAN 1 Mojokerto. Kecerdasan emosi dan psychological well being memberikan kontribusi sebesar 58,1% terhadap penyesuaian diri. ENGLISH: The most important period in the development process is adolescence. Lack of ability to face and resolve the needs that arise in adolescents becomes a separate obstacle for them in fulfilling the aspects of adjustment. To improve self-adjustment, several factors include emotional intelligence (emotional quotient) and psychological well being (psychological well being) which gives an effect so that adolescents can feel comfortable with the environment. This study aims to determine: 1) the level of adjustment of students in MAN 1 Mojokerto; 2) the level of emotional intelligence of students in MAN 1 Mojokerto; 3) the level of psychological well-being of students in MAN 1 Mojokerto; 4) the effect of adjustment in terms of emotional intelligence; 5) the effect of adjustment in terms of emotional intelligence; and 6) the effect of self-adjustment in terms of emotional intelligence and psychological well-being of students in MAN 1 Mojokerto. This study uses a quantitative approach with purposive sampling as a sampling technique and is based on certain criteria. By using a self-adjustment scale adapted from Yuyuk Neni Yuniarti (2009), the emotional intelligence scale from Goleman (2015), and the psychological well being scale from Ryff (1989). The research subjects were 115 new class X students at MAN 1 Mojokerto. The results showed that 1) the level of student adjustment was in the moderate category as much as 73%; 2) the level of students' emotional intelligence is in the medium category as much as 64.3%; 3) the students' psychological well being level was in the moderate categorization as much as 66.1%; 4) the effect of self-adjustment in terms of emotional intelligence gave an effective contribution of 54.3%; 5) the effect of self-adjustment in terms of psychological well being gave an effective contribution of 33.4%. 6) the results of regression analysis show F = 13.655, p = 0.00 (p <0.05) and R2 = 0.581, which means that emotional intelligence and psychological well being have an influence on the self-adjustment of students in MAN 1 Mojokerto. Emotional intelligence and psychological well being contributed 58.1% to self-adjustment.  ARABIC: الوقت الأكثر الأهمية في عملية التنمية هو المراهقة. يصبح الافتقار إلى القدرة على مواجهة مرحلة الاحتياجات التي تنشأ عند المراهقين عقبة منفصلة أمامهم في تحقيق جوانب التّكييف. لتحسين التّكييف الذاتي ، هناك عدة عوامل تشمّل الذكاء العاطفي (الحاصل العاطفي) والرفاهية النفسية (الرفاه النفسي) مما يعطي تأثيرًا بحيث يمكن للمراهقين الشعور بالراحة مع البيئة. تهدف هذه الدراسة إلى تحديد: 1) مستوى تعديل الطالب. 2) مستوى الذكاء العاطفي للطلاب. 3) مستوى الرفاه النفسي للطلاب. 4) أثر التكيف من حيث الذكاء العاطفي. 5) أثر التعديل من حيث الذكاء العاطفي. 6) أثر التكيف الذاتي من حيث الذكاء العاطفي والرفاه النفسي لدى طلاب المرحلة العالية 1 موجوكيرتو تستخدم هذه الدراسة نهجًا كميًا مع عينات مختارة كأسلوب لأخذ العينات وتستند إلى معايير معينة. باستخدام مقياس ضبط ذاتي مقتبس من يونيارتي (2009) ، ومقياس الذكاء العاطفي من غولمان (2015) ، ومقياس الرفاهية النفسية من ريفف (1989). بلغ عدد المشاركين في البحث 115 طالبًا جديدًا من الدرجة الأولى في المدرسة الثانوية 1 موجوكرتو. وأظهرت النتائج أن 1) مستوى تعديل الطالب كان في الفئة المتوسطة بقدر 73٪. 2) كان مستوى الذكاء العاطفي لدى الطلاب في الفئة المتوسطة بقدر 64.3٪. 3) مستوى الرفاه النفسي لدى الطلاب كان في التصنيف المتوسط بنسبة 66.1٪. 4) أن تأثير التعديل الذاتي على الذكاء العاطفي أعطى مساهمة فعالة بلغت 54.3٪. 5) أثر التعديل الذاتي على الصحة النفسية مساهمة فاعلة بلغت 33.4٪. 6) تظهر نتائج تحليل الانحدار F = 13.655 ، p = 0.00 (p <0.05) و R2 = 0.581 ، مما يعني أن الذكاء العاطفي والرفاهية النفسية لهما تأثير على التكيف الذاتي للطلاب في المدرسة العالية 1 بموجوكرتو. ساهم الذكاء العاطفي والصحة النفسية بنسبة 58.1٪ في التكيف الذاتي

    PENGARUH PERBEDAAN KADAR HIDROKSI PROPIL METIL CELLULOSA TIPE 90 SH 15.000 TERHADAP PELEPASAN PIRIDOKSIN HCL PADA TABLET LEPAS LAMBAT

    Get PDF
    Sediaan iepas iambat diberikan untuk mendapatkan Kadar abat yang efektif dalam waktu yang lama sehingga diperoleh efuk terapi yang lama pula, Berdasarkan eara pembuatannya yaitu penanaman bahan obat dalam matriks dan penyalutan. Untuk pcnanaman obat dalam matriks ada 2 cam yang digunakan yaitu dengan mendispersikan bahan obat dalam matriks dan melarutkannya bahan obat dalam matriks. Ada 3 macam matriks yang digunakan yaitu matriks yang tidak larut, matnks yang tidak Iarut tapi dapat terkikis, serta matriks hidroflhk. Pada matriks hidrofil ik adanya penetrasi air ke dalam matriks yang akan diikuti pengembangan matriks dan terbentuknya lapisan gen yang: kentai karena adanya proses hidrasi dari poiimer. sehingga peiepasan obat dikendaiikan oleh penetrasi air ke daiam matriks, difusi matriks yang terhidrasi dan juga adanya erosi pada lapisan gel. Pada penelitian ini matriks yang digunakan adalah matriks hidrofilik yaitu tipe 90 SH 15.000 karena matriks in1 bersifat inert serta dapat melepaskan bahan aktjf mendekati 100 ~%. Dengan viskositas HPMC yang cukup tinggj im diharapkan mempunyai kemampuan yang optimai sebagai matriks pengharnbat terutama untuk bahan obat yang iarut daiam air. Adanya perbedaan Kadar HPMC maka akan mcmberikan peiepasan bahan aktifyang berbeda karcna sernakin besar Kadar HPMC maka lapisan gel yang terbentuk sebagai akibat adanya hidrasi dari poiimer semakin tebai sehingga difusi bahan obat meiaiui iapisan gel sernakin lama dan erosi bahan obat pun semakin lama. Bahan obat yang digunakan sebagai model adaiah Piridoksin Hel karena sesuai untuk sediaan lepas lambat. Perbandingan kadar hahan obat dan HPMC adaiah I : 4 ; I : 5 ; dan t : 6. Metode pembuatan yaitu granu1asi basah dcngan aikohoi 96 %. Dari ketiga fonnula uji R karakterisik granul yang dllakukan semua rnemenuhi persyaratan kecuaii kecepatan aiir. Pemeriksaan rnutu fisik tablet juga memenuhi persyaratan. Dan hasii uji disoiusi diperoieh kUTva hubungan kadar dan waktu yang mempunyat R mendekati 1 dan ketiga formula sehingga dapat disirnpulkan semua mengikuti orde DOl. DaTi perhitungan ellsiensi disoiusi 360 1%), untuk fonnula 1 melepaskan 51, 36 %, ionnula 2 melepaskan 43,75 %, formula 3 melepaskan 35,83 %. Persen pelepasan selarna interval waktu 6 jam hanya formula 1 yang rnemcnuhi pcrsyaratan yairu rnelepaskan 79,30 %. Dari anaJisa statisti!.: terhadap ED ~(J' l"t,.) rnenggunakan uji eRD dipen..\l~h F hitung :;. F tabd yang dilanjutkan uji HSD yang disimpulkan h",h",,, "cl" ........h ..cl",,'"___ M,-",,,Ir"'tlV"" ............... ,_ rI",-,•• I·.,tina C-ormul11., a ,\'a""..... .;"",-",..1"_ I tl'dak .....,....I.JI_,,"'''' ,,"'_... 9' ____ y ..... V'"" •• ..... _ r",,,,, ••O' J • "' .... s_ .. ... dcngan lormula 2, lorrnula 2 tidak sarna dengan formula 3, formula 3 tidak sarna dcngan t<mnula I

    Strategi Pengembangan Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur

    Get PDF
    Sebagai pelopor industri Agrobisnis, Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” dicitrakan untuk menampakkan keseluruhan keunggulan industri Agrobisnis. Lewat Puspa Agro, akan dibangun sektor pertanian modern yang berbudaya industri untuk mengembangkan industri pertanian berbasis pedesaan, meningkatkan penjualan hasil pertanian, baik untuk skala regional, nasional, maupun internasional (ekspor), meningkatkan kesejahteraan petani lewat peningkatan nilai ekonomi produk yang dihasilkan petani, meningkatkan devisa dari hasil ekspor, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini. Peran yang diemban oleh Pasar Induk Agrobis antara lain adalah: (1) pemusatan (konsentrasi) beragam produk dari berbagai tempat dikumpulkan pada satu tempat dalam jumlah yang efisien untuk diperdagangkan; (2) pembentukan harga yang transparan, wajib menggambarkan kekuatan permintaan dan penawaran dan ditentukan secara cepat melalui lelang; (3) Pendistribusian dari produsen/importer secara cepat dan efisien ke pengecer/eksportir; (4) Penyelesaian transaksi melalui berbagai mekanisme pembayaran serta dukungan berbagai pelayanan seperti perijinan, perbankan, dan sebagainya; (5) Mengurangi biaya bongkar muat dan penanganan produk dalam jumlah yang efisien; (6) Pengumpulan dan penyebaran berbagai informasi perdagangan; (7) Berbagai bentuk penunjang seperti proses sertifikasi, pemeriksaan higienis, penyimpangan, bea cukai dan sebagainya (Manajemen Puspa Agro, 2012) Namun pada kenyataannya, selama kurun waktu 2 tahun berjalan, pelaksanaan program yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum berjalan secara optimal, seperti belum terealisasinya infrastruktur koneksivitas (akses) ke Pasar Induk Agrobis. Apabila dikaitkan dengan penetapan harga selama ini para konsumen merasakan harga yang ditetapkan lebih tinggi dari retail atau eceran sehingga konsumen kurang berminat untuk berbelanja. Kondisi tersebut menjadikan banyaknya kios-kios yang kosong dikarenakan masih sepi dari pembeli sehingga pengembangan pasar sulit untuk dimaksimalkan. Oleh karena itu dalam rangka pengembangan Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro”, maka diperlukan suatu strategi yang tepat agar proses pengembangan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis kondisi lingkungan internal Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur. 2) Menganalisis kondisi lingkungan eksternal Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur 3) Merumuskan strategi pengembangan yang tepat berdasarkan kondisi kekuatan, kelemahan, ancaman, serta peluang yang ada. Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis IFAS dan EFAS, matriks IE, analisis matrik SWOT, serta matriks QSPM. Hasil analisis lingkungan internal Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur dapat diketahui bahwa faktor yang mejadi kekuatan yaitu meliputi variasi produk yang ditawarkan, jenis produk, kualitas produk, promosi dan pameran. Adapun yang menjadi kelemahan yaitu mengenai harga. Dalam penetapan harga diharapkan pihak pengelola menetapkan harga jual tertinggi, sehingga harga yang ditetapkan di puspa agro tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional disekitarnya. Hasil analisis lingkungan eksternal Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur dapat diketahui faktor yang menjadi peluang yaitu meliputi, peningkatan per kapita penduduk, adanya perlindungan usaha yang dilakukan oleh pihak pengelola, memfasilitasi kegiatan pemasaran, pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pengelola Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur maupun dari dinas, teknologi, dan peningkatan jumlah penduduk. Adapun yang menjadi faktor ancaman yaitu meliputi pesaing dan peningkatan inflasi, dimana peningkatan inflasi secara langsung akan menurunkan kemampuan daya beli masyarakat terhadap produk di Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis kondisi kekuatan, kelemahan, ancaman, serta peluang yang ada maka strategi pengembangan yang tepat yaitu dengan menggunakan strategi agresif dalam upaya pengembangan pasar dengan memaksimalkan segala bentuk kekuatan yang dimiliki. Berdasarkan dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan pada Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur, maka peneliti ingin memberikan saran yaitu dalam menetapkan harga, sebaiknya pihak pengelola selalu memperhatikan tingkat pesaingan harga yang terjadi di pasar yaitu dengan melakukan survey harga disetiap pasar yang terdapat disekitar Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro”. Sebaiknya pihak pengelola melakukan seleksi secara ketat atas kualitas produk yang ditawarkan Pasar Induk Agrobis (PIA) “Puspa Agro” Jawa Timur sehingga jaminan atas kepuasan masyarakat menjadi hal utama. Melalui upaya tersebut maka dapat tercipta image positif masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan. Dalam upaya untuk memberikan informasi secara luas kepada masyarakat maka diharapkan lebih meningkatkan kegiatan promosi dengan memaksimalkan media-media yang ada. Melalui upaya tersebut maka segala bentuk informasi terkait dengan keunggulan produk yang ditawarkan dapat diketahui secara lengkap oleh masyarakat
    corecore