16 research outputs found
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI APOTEK JAYAMAHE
tujuan dari praktik kerja lapangan ini yaitu Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab tenaga teknis kefarmasian dalam praktik kefarmasian di Apotek. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Apotek. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang pekerjaan kefarmasian di Apotek
Penerapan Metode IPA dan PGCV untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Konsumen Coffee Shop
Upaya untuk mengetahui tingkat kinerja kualitas pelayanan dan kualitas produk di Oksigen Coffee saat ini dilakukan survei kepuasan konsumen, survei dilakukan secara manual dan bentuk wawancara belum berdasarkan indikator-indikator sebagai standar yang diperlukan untuk keseragaman materi survei sehingga mengalami kesulitan untuk melakukan analisa lebih lanjut. Maka dibutuhkan adanya sistem untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen dengan menerapkan metode analisis yang mempertimbangkan tingkat kepentingan atau harapan dari responden. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan penggabungan 2 metode analisa yaitu metode IPA yang digunakan untuk mengetahui atribut yang diperbaiki atau dikurangi berdasarkan letak pada pemetaan kuadrannya, sedangkan metode PGCV digunakan untuk mengetahui urutan prioritas perbaikan atribut yang harus diperbaiki atau ditingkatkan berdasarkan nilai potensialnya serta hasil dari metode PGCV merupakan hasil akhir dalam pengukuran tingkat kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini adalah sistem yang mampu mengetahui tingkat kepuasan konsumen berdasarkan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan atribut yang harus diperbaiki atau dikurangi dan urutan prioritas perbaikannya
Analisis Fenomena Prokrastinasi pada Mahasiswa dan CBT sebagai Solusi Intervensi Dini
Tugas akademik merupakan salah satu instrumen pendukung pendidikan dalam proses pembelajaran yang harus dituntaskan oleh mahasiswa. Prokrastinasi akademik merupakan kegagalan dalam mengerjakan tugas akademik dalam kerangka waktu atau menunda mengerjakan tugas sampai tenggang waktu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengetahui faktor-faktor penyebab mahasiswa cenderung prokrastinasi dalam mengerjakan tugas, (2) memberikan solusi melalui cognitive behavioral therapy (CBT) untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode survei, dengan pengambilan random sampling yaitu 65 orang mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Cibiru. Pengukuran perilaku menggunakan skala Likert dengan berdasar pada indikator dan aspek prokrastinasi oleh Ferrari dkk. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan adanya perbedaan tingkat prokrastinasi oleh mahasisw
MENINGKATKAN PENGETAHUAN CARA MENCUCI TANGAN DAN PENGGUNAAN MASKER YANG BENAR MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA ANAK
Abstrak: Perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan handsanitizer untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit dan penggunaan masker adalah salah satu langkah pencegahan yang dapat membatasi penyebaran penyakit-penyakit saluran pernapasan tertentu yang diakibatkan oleh virus. Tujuan Kegiatan : Meningkatkan pengetahuan anak dan juga orang tua mengenai cara cuci tangan dan penggunaan masker yang benar. Metode Kegiatan : Melalui penyuluhan dengan menggunakan video pembelajaran dan praktik langsung dengan handsanitizer, kegiatan ini diikuti oleh 20 anak dan kegiatan dilakukan secara daring dan luring. Hasil Kegiatan : Terdapat peningkatan pengetahuan anak dan kemandirian anak dalam pengetahuan dan praktek cara cuci tangan dan penggunaan masker yang benar sebesar (85%). Abstract:The behavior of washing hands using soap and handsanitizer to break the chain of disease transmission and the use of masks is one of the preventive measures that can limit the spread of certain respiratory diseases caused by viruses. Activity Objective: Increase the knowledge of children and parents about how to wash hands and use masks correctly. Activity Methods: Through outreach using instructional videos and hands-on hands-on practice, this activity was attended by 20 children and activities were carried out online and offline. Results of the activity. There was an increase in children's knowledge and independence in the knowledge and practice of how to wash hands and use masks correctly (85%)
Pengembangan multimedia pembelajaran (lectora inspire) berbasis multiple level representasi materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
Penelitian dan pengembangan ini dilatar belakangi dengan rendahnya
pemahaman konsep peserta didik pada tiga level representasi kimia
serta kurangnya media pembelajaran yang digunakan guru. Padahal
pemahaman tiga level representasi tersebut merupakan dasar untuk
memahami kimia. Untuk itulah tiga level representasi kimia perlu
diwujudkan dalam media pembelajaran. Tujuan pada penelitian ini
untuk menghasilkan multimedia pembelajaran berbasis multiple level
representasi (MLR) materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian
ini menggunakan metode pengembangan Research and Development (R
n D), dengan model Thiagarajan dkk (1974) yaitu model 4-D yang
diadaptasikan menjadi 4-P meliputi tahap pendefinisian, perencanaan,
pengembangan, dan penyebaran. Model 4-P dipilih karena lebih
sistematis. Akan tetapi pada tahap penyebaran tidak dilakukan.
Deskripsi protetipe produk multimedia pembelajaran yaitu slide
beranda, slide petunjuk penggunaan tombol, slide Standar
Kompetensi/Kompetesi Dasar (SK/KD), slide indikator, slide tujuan
pembelajaran dan slide materi. Multimedia yang dikembangkan
menggunakan softwere lectora inspire. Hasil uji kualitas multimedia
pembelajaran yang diperoleh dari penilaian validator ahli materi
dengan kategori Sangat Baik (SB) pada persentase 91,5% dan validator
ahli media dengan kategori Baik (B) pada persentase 77,5%. Sedangkan
hasil tanggapan peserta didik terhadap kualitas multimedia
pembelajaran dengan kategori sangat baik (SB) pada persentase 85,1%.
Dari hasil validasi dan tanggapan peserta didik terhadap multimedia
pembelajaran ini, diperoleh kesimpulan bahwa multimedia
pembelajaran layak digunakan dan diuji lebih lanjut pada kelas besar
untuk mengetahui keefektifannya, baik terhadap hasil belajar maupun
penguasan konsep
Evaluasi Penerapan Prosedur Analisis Pembiayaan PAda Produk pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Malang)
Studi Pengomposan Daun dan Batang Jeruk Purut Sisa Distilasi Menggunakan Mix Culture Alami
Daun dan batang jeruk purut biasa diambil minyak atsiri yang terkandung di dalamnya menggunakan metode destilasi uap. Yield maksimum minyak atsiri yang didapatkan sebanyak 1,75%, sedangkan sisanya dalam jumlah besar adalah produk padatan berupa ampas daun dan batang jeruk purut yang masih belum banyak dimanfaatkan.
Salah satu pemanfaatan daun dan batang jeruk purut sisa distilasi adalah untuk pengomposan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daun dan batang jeruk purut untuk dijadikan sebagai bahan baku pengomposan dengan mix culture alami dan mengetahui kualitas mutu kompos yang dihasilkan berdasarkan perubahan rasio C/N selama proses pengomposan.
Penelitian dilakukan menggunakan metode bin composting selama 8 minggu (56 hari) dengan variasi kondisi, yaitu aerob dan anaerob. Pada proses pengomposan, hanya dilakukan pengontrolan kelembaban. Kemudian dilakukan pengujian secara visual, organoleptik, pH, suhu, kelembaban dan rasio C/N.
Pengomposan aerob dan anaerob melewati fase mesofilik, fase termofilik, dan fase mesofilik kedua. Fase maturasi tidak terjadi meskipun suhu kompos telah sama dengan suhu lingkungan. Hal ini disebabkan proses pengomposan tidak berjalan dengan baik. Aktivitas mikroorganisme pengomposan mengalami perlambatan dikarenakan kondisi pengomposan yang tidak terkontrol dengan baik. Rasio C/N awal yang rendah sebesar 4,98/1 menyebabkan pengomposan cenderung berjalan pada kondisi anaerob. Selain itu, suhu pengomposan juga tidak terkontrol akibat besarnya penyusutan massa kompos, sehingga proses pengomposan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya.
Meskipun pada minggu ke-8 rasio C/N kompos aerob dan anaerob telah sesuai dengan standar SNI yaitu sebesar 15,86 dan 16,42, namun hal tersebut tidak dapat menjadi indikasi keberhasilan pengomposan. Hal ini dikarenakan yield kompos yang dihasilkan sangat rendah yaitu 1,8% untuk pengomposan aerob dan 2,1% untuk pengomposan anaerob. Dari yield yang sangat rendah tersebut, diperoleh hasil pengujian visual dan organoleptik, lebih dari 50% koresponden memilih kompos hasil pengomposan anaerob memiliki bau, warna dan tekstur yang mirip dengan tanah.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa daun dan batang jeruk purut sisa distilasi tidak dapat langsung digunakan sebagai bahan baku pengomposan sehingga perlu adanya pre-treatment sebelum dilakukan proses pengomposan
Evaluation of Antioxidant and Cholinesterase Inhibitory Activities of Various Extracts of Cassia spectabilis
Alzheimer’s disease (AD) is a progressive neurodegenerative disorder that mainly occurs in elderly people. The increasing number of people suffering from AD causes health, social and economic problems. Therapeutic strategies implemented to slow down the progress of AD are by using cholinesterase inhibitors and antioxidants. The current study aimed to investigate the antioxidant and cholinesterase inhibitory properties of the leaves and stems of Cassia spectabilis as well as to determine the total phenolic contents in the samples. The leaves and stems of C. spectabilis were extracted with 96% ethanol by the maceration method. The cholinesterase inhibitory assay was performed by using the modified Ellman’s method against two cholinesterase enzymes, namely acetylcholinesterase (AChE) and butyrylcholinesterase (BChE). The antioxidant properties of the samples were evaluated using 2,2-diphenyl-1-picryl hydrazyl (DPPH) and 2,2′-azinobis-(3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) methods. The total phenolic contents (TPC) were determined by a colorimetric assay using gallic acid as a reference. The results showed that the leaves and stems of C. spectabilis exerted significant inhibitory effects against both AChE and BChE enzymes with IC50 values of 24.3 and 9.8µg/mL for the leaves and 58.6 and 47.8 µg/mL for the stems, respectively. The extracts showed moderate antioxidant activity in both DPPH and ABTS assays with IC50 ranging from 117 – 313µg/mL. The presence of phenolic content in the samples may contribute to the antioxidant potency of the samples. The presence of non-phenolic compounds, such as alkaloids may be responsible for the cholinesterase inhibitory properties of the extracts
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MEMBATIK
motoric merupakan suatu kemampuan dengan mengkoordinasikan gerakan-gerakan fisik baik dengan mengkoordinasikan bagian-bagian tubuh tertentu yang dapat dilakukan oleh otot besar dan otot kecil. motoric halus ini merupakan suatu gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil dengan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Salah satu kegiatan yang dapat menstimulasi atau dapat diterapkan dalam meningkatkan kemampuan motoric halus anak adalah dengan kegiatan membatik. Kegiatan membatik dalam kajian ini adalah membatik atau memberikan warna pada kertas yang telah diberikan pola gambar batik. Cara yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah membatik dengan mewarnai kertas yang teah digamar pola batik Tanjung Bumi. Metode yang dilakukan dalam penelitan ini dengan pendekatan studi literatur (library research). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kegiatan membatik dapat meningkatkan kemampuan motoric halus anak