16 research outputs found

    DESKRIPSI BAHASA TABU DALAM MASYARAKAT TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA

    Get PDF

    Parenting Remaja Menurut Perspektif Jane Brooks dan Abdullah Nashih Ulwan (Sebuah Kajian Perbandingan)

    Get PDF
    Riza Mutia, Parenting Remaja Menurut Perspektif Jane Brooks dan Abdullah Nashih Ulwan (Sebuah Kajian Perbandingan), di bawah bimbingan I Dr. H. Burhanuddin Abdullah, M.Ag dan II Dr. Hidayat Ma’ruf, M.Pd, pada Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin, 2015.\ud \ud Kata kunci: Parenting, Remaja, Perspektif, Jane Brooks, Abdullah Nashih Ulwan.\ud \ud Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipelajari untuk dapat mendidik anak sebaik-baiknya. Dari hal inilah penulis merasa begitu pentingnya mengkaji tentang parenting lebih mendalam. Penulis menemukan dua buah karya tulis yang khusus membicarakan parenting yang disajikan secara komprehensif namun berbeda perspektif, yaitu karya Jane Brooks yang berjudul The Process of Parenting dan kitab Tarbiyatul Aulad fil Islâm karya Abdullah Nashih Ulwan. Dari perbandingan ini muncul tiga rumusan masalah. Pertama, bagaimana parenting remaja menurut perspektif Jane Brooks? Kedua, bagaimana parenting remaja menurut perspektif Abdullah Nashih Ulwan? Dan ketiga, apa persamaan dan perbedaan antara parenting remaja menurut perspektif Jane Brooks dengan parenting remaja menurut Abdullah Nashih Ulwan? \ud Bentuk penelitian ini adalah kajian pustaka (library research) dan bersifat komparatif. Metode yang digunakan adalah metode content analysis. Buku The Process of Parenting dan kitab Tarbiyatul Aulad fil Islâm serta buku-buku atau bahan referensi lainnya yang berkaitan dengan tema parenting dikumpulkan untuk dipahami secara mendalam. Data yang telah ditetapkan sebagai sumber primer dicermati secara intensif dan diseleksi berdasarkan keperluan. Setelah diperoleh pemahaman yang utuh dan mendalam, dilanjutkan dengan melakukan analisis komparatif untuk mengetahui bagaimana parenting remaja menurut perspektif Jane Brooks dan menurut perspektif Abdullah Nashih Ulwan, serta letak persamaan dan perbedaan antara parenting remaja menurut perspektif Jane Brooks dan Abdullah Nashih Ulwan.\ud Hasil temuan tesis ini adalah pertama,tugas utama orang tua dalam parenting remaja yaitu memberikan pengawasan namun sekaligus menjadi pendamping dan memberikan kepercayaan dengan pilihannya dan mampu bertanggung jawab agar remaja dapat berkembang. Kedua, orang tua memiliki kewajiban memberikan pendidikan seksual serta tuntunan/adab berperilaku sesuai dengan hukum Islam pada remaja. Orang tua juga harus mengembangkan potensi yang dimiliki remaja guna menghadapi masa depannya. Ketiga, Jane Brooks dan Abdullah Nashih Ulwan sama-sama bertujuan memberikan metode parenting yang baik dan menjauhkan remaja dari hal-hal yang negatif dan destruktif. Perbedaan yang mendasar terdapat pada landasan perspektif, Brooks menggunakan perspektif psikologis, sedangkan Ulwan menggunakan perspektif yang berlandaskan Alquran dan sunnah.\ud Ilmu parenting sangat penting untuk dipelajari dan disosialisasikan kepada masyarakat luas dan siapa saja yang perduli dengan pendidikan anak, terutama untuk membentuk generasi muda yang hebat dan membanggakan bangsa, negara, dan agama

    GAMBARAN HISTOLOGI SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TESTIS TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIPAPARKAN ASAP ROKOK SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PUTAT AIR (BARRINGTONIA RACEMOSE) HISTOLOGY OF SPERMATOGENIC CELLS IN THE TESTICULAR SEMINEFERUS TUBULUS OF WHITE RATS (RATTUS NORVEGICUS) EXPOSED TO CIGARETTE SMOKE AFTER ADMINISTRATION OF PUTAT SEED EXTRACT (BARRINGTONIA RACEMOSA)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran histologi sel-sel spermatogenik tubulus seminiferus testis tikus putih (Rattus norvegicus) yang dipaparkan asap rokok setelah pemberian ekstrak biji putat air (Barringtonia racemosa). Sebanyak 25 ekor tikus putih (Rattus novergicus) strain Wistar, berjenis kelamin jantan, usia 3-4 bulan dengan bobot 180-200 gram, dibagi secara acak menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing 5 ekor : kelompok kontrol negatif (KN): tikus normal tanpa dipaparkan asap rokok dan pemberian ekstrak putat air (Barringtonia racemosa), kelompok kontrol positif (KP): tikus yang dipaparkan asap rokok tanpa pemberian ekstrak putat air (Barringtonia racemosa), kelompok perlakuan 1 (P1): tikus putih yang dipaparkan asap rokok 2 jam/hari 4x30 menit perhari dalam sebulan dan diberi ekstrak putat air (Barringtonia racemosa) 50 mg/kgbb, kelompok perlakuan 2 (P2) tikus putih yang dipaparkan asap rokok 2 jam/hari 4x30 menit perhari dalam sebulan dan diberi ekstrak putat air (Barringtonia racemosa) 100 mg/kgbb dan kelompok perlakuan 3 (P3) tikus putih yang dipaparkan asap rokok 2 jam/hari 4x30 menit perhari dalam sebulan dan diberi ekstrak putat air (Barringtonia racemosa) 50 mg/kgbb. Pemberian ekstrak putat air dilakukan secara oral selama 30 hari. Pengamatan jumlah se-sel spermatogenik (sel spermatogonia, spermatosit, spermatid) dilakukan secara histologis dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) dan slide diperiksa dengan mikroskop cahaya. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova uji lanjutan dengan uji Duncan. Hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa pemberian ektrak putat air (Barringtonia racemose) dengan dosis pemberian yang berbeda tidak berpengaruh nyata (

    The Existence of the Yellow Book in the Digital Era: Study in Dayah Aceh

    Get PDF
    The existence of the yellow book is very important for Islamic boarding schools or dayahs in Aceh. Every religious lesson must use the yellow book as the main reference for teachers in teaching. The yellow book has been used for centuries in the study of dayah. However, the existence of internet media in the current digital era has an effect on learning patterns in the dayah environment. The yellow book as a learning resource in the dayah faces the challenges of the digital era media that is able to answer various people's problems quickly. In the digital era, the public and students can access information related to Islamic teachings via the internet quickly, cheaply and easily. The purpose of this study is to find out and describe the existence of the yellow book in the digital era (study in dayah aceh). This research is a field research with a qualitative descriptive method. The results show that the yellow book still exists in the current digital era and remains a mandatory reference in the dayah curriculum, but the progress of the digital era continues to color the pesantren curriculum treasures with the finding that Guree Dayah uses the Maktabah Syamilah feature as a supporting reference. Furthermore, in responding to advances in information technology, dayah utilizes the internet as a medium of da'wah and socialization of dayah as well as reviewing legal issues encountered by the public on the internet by referring to the yellow boo

    FONOLOGI BAHASA ACEH PADA ANAK YANG BERLATAR BELAKANG BAHASA INDONESIA DI SD NEGERI 1 BAKTIYA KABUPATEN ACEH UTARA

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Fonologi Bahasa Aceh pada Anak yang Berlatar Belakang Bahasa Indonesia di SD Negeri 1 Baktiya Kabupaten Aceh Utara” bertujuan mendeskripsikan tentang pelafalan terhadap bunyi (fonem) dalam bahasa Aceh yang dilakukan siswa SD Negeri 1 Baktiya dengan latar belakang bahasa Indonesia. Dari tujuan tersebut dapat diperoleh manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi tentang fenomena kebahasaan anak dalam menggunakan bahasa Aceh. Sedangkan, secara praktisnya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam menentukan kebijakan terhadap kurikulum oleh sekolah dan pemberintah serta menjadi sumber belajar bagi kalangan pelajar. Untuk memperoleh hasil penelitian, penitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini bersumber dari 5 siswa SD Negeri 1 Baktya dengan kriteria siswa yang memiliki latar belakang bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Data penelitian ini dapat berupa bunyi atau pelafan (fonem) bahasa Aceh. Untuk mendapatkan data tersebut, penulis menggunakan teknik rekam dan wawancara. Dari hasil analisis data dan penarikan kesimpulan dapat disimpulkan bahwa siswa yang bersuku Aceh dengan latar belakang bahasa Indonesia belum semua dapat melafalkan bunyi (fonologi) bahasa Aceh secara sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat menyaran kepada semua pihak terkhusus sekolah untuk menjadikan bahasa Aceh sebagai muatan lokal dalam kurikulum yang diterapkan. Selain itu, harapan yang mendalam terkhusus kepada kedua orang siswa agar terus membudayakan tuturan bahasa Aceh dalam lingkungan keluarga.

    Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Calcaneus Spur Dekstra Di RSUD Dr. Soetomo Surabaya

    Get PDF
    Background: Calcaneus spur preceded by repeated injury to the plantar aponeurosis adhesions where the calcaneus. Calcaneus spur are bony protrusion on the bottom surface of the calcaneus due to calcium deposits that cause pain when walking. Objective: To determine whether ultrasound and exercise therapy can reduce tenderness and movement on the right heel, Gastroke muscle spasm, and increase the strength of the flexor muscles of the dorsal and plantar flexors. Results: After doing therapy at 6 times the results obtained, painful silence while the T6 T1 = 2 = 1, tenderness T1 = 6 while the T6 = 3, painful motion T1 = 3 while the T6 = 1. Results dorsal flexor muscle strength T1 = 4 - while the T6 = 4+, plantar flexors T1 = 4- whereas T6 = 5, Inversor T1 = 4- whereas T6 = 4+, eversor T1 = 4- whereas T6 = 5. Results M. Gastroke spasm on T1-T3 = spasm still there, T4-T6 = spasm is reduced. Results of functional ability to stand from a sitting position, pain and T6 T1 = 3 = 2, difficulty T1 = 2 and T6 = 1, the dependence T1 = 1 and T6 = 1, weeks to walk 15 meters, pain and T6 T1 = 2 = 1, difficulty T1 = 2 and T6 = 1, the dependence T1 = 1 and T2 = 1, and go up the stairs three traps, pain and T6 T1 = 2 = 1, the difficulty of T1 = 1 and T6 = 1, the dependence T1 = 1 and T6 = 1. Conclusion: Ultrasound and Therapeutic Exercise can reduce the pain still, motion and pressure, decrease muscle spasm gastroke, increase muscle strength dorsi flexion and plantar flexion and improved functional ability

    Pengaruh Hasil Tangkap Nelayan Kuala Langsa Terhadap Daya Jual (Studi Kasus Tempat Pendaratan Ikan Kuala Langsa, Kota Langsa)

    Get PDF
    Kuala langsa merupakan sebuah kampung atau desa, dalam bahasa aceh disebut gampong yang berada di Kota Langsa, Aceh. Wilayahnya adalah pesisir dan di dalamnya terdapat pelabuhan yang bernama Pelabuhan Kuala Langsa, Mayoritas penduduk Kuala Langsa ber profesi sebagai nelayan yang mencari ikan di sekitar Pulau Pusong dan Pulau Teulaga Tujoh. Mayoritas penduduk kuala langsa berprofesi sebagai nelayan. Belakangan ini harga jual hasil tangkapan para nelayan di daerah kuala langsa ini menurun yaitu banyak faktor yang mempengaruhi harga jual hasil tangkapan nelayan ini turun, salah satu faktornnya adalah toke bangku atau pengepul ikan yang berada di TPI Kuala Langsa membeli hasil tangkapan nelayan dengan harga yang sangat rendah dan juga hasil tangkapan nelayan perbulannya. Sehingga nelayan kuala langsa banyak yang mengeluh dengan harga jual yang rendah yang mengakibatkan perekonomian mereka sederhana atau juga bisa di bilang hanya berkecukupan. Penelitian kali ini memiliki tujuan untukmengetahui bagaimana tingkat perkembangan harga jual hasil tangkapan nelayan yang ada di Kuala Langsa. Yaitu, dengan menggunakan metode survey dan observasi langsung ke lapangan. Hasil yang di dapat dalam wawancara tersebut adalah banyaknya permainan para pengepul-pengepul ikan atau yang disebut dengan toke bangku untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi

    HUBUNGAN FAKTOR PARAMETER BIOLOGI DAN FISIKA PERAIRAN TERHADAP PERTUMBUHAN TIRAM OYSTER DI PERAIRAN KOTA LANGSA, ACEH

    Get PDF
    Tiram oyster adalah biota laut kelas bivalvia berprotein tinggi yang menjadi salah satu tangkapan atau buruan minoritas nelayan Kuala Langsa, Kota Langsa, khususnya bagi para istri nelayan. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui faktor hubungan biologis perairan terhadap pertumbuhan tiram oyster pada perairan ujung perling yang tinggi akan kuantitasnya dengan mengukur kepadatan dan jenis fitoplankton yang dominan hidup di periaran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi dengan jenis metode survei langsung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melihat langsung ke lokasi penelitian. Pengukuran kerapatan fitoplankton dilakukan dengan pengambilan contoh air yakni dengan menggunakan Plankton net no. 20 dengan mesh size 76 µm. Hasil dari penelitian ini ditemukan jenis fitoplankton pada ketiga stasiun terdiri dari dua kelas yaitu Bacillariophyceae, Dinophyceae. Sedangkan bagi parameter fisika perairan, diperoleh bahwa secara keseluruhan kondisi perairan (suhu, DO, salinitas, kekeruhan, pH dan kecepatan arus) berada pada kondisi yang optimum bagi pertumbuhan tiram oyster

    Phytochemistry and Pharmacology of Medicinal Plants Used by the Tenggerese Society in Java Island of Indonesia

    Get PDF
    The archipelagic country of Indonesia is inhabited by 300 ethnic groups, including the indigenous people of Tengger. Based on the reported list of medicinal plants used by the Tengger community, we have reviewed each of them for their phytochemical constituents and pharmacological activities. Out of a total of 41 medicinal plants used by the Tengerrese people, 33 species were studied for their phytochemical and pharmacological properties. More than 554 phytochemicals with diverse molecular structures belonging to different chemical classes including flavonoids, terpenoids, saponins and volatiles were identified from these studied 34 medicinal plants. Many of these medicinal plants and their compounds have been tested for various pharmacological activities including anti-inflammatory, antimicrobial, wound healing, headache, antimalarial and hypertension. Five popularly used medicinal plants by the healers were Garcinia mangostana, Apium graveolens, Cayratia clematidea, Drymocallis arguta and Elaeocarpus longifolius. Only A. graviolens were previously studied, with the outcomes supporting the pharmacological claims to treat hypertension. Few unexplored medicinal plants are Physalis lagascae, Piper amplum, Rosa tomentosa and Tagetes tenuifolia, and they present great potential for biodiscovery and drug lead identification
    corecore