138 research outputs found

    Pengurangan Crosstalk Jaringan Multi-core Fiber Optik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengurangi intercore crosstalk jaringan Multi-core Fiber. Metode yang digunakan adalah core allocation, yaitu manajemen core dan manajenemn slot spectrum. Metode ini menggunakan paralelisasi dua algoritma. Pertama, algoritma core prioritization didasarkan struktur core MCF. Kedua, algoritma core classification didasarkan bandwidth koneksi yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini bekerja dengan baik dan efektif untuk mengurangi jumlah spektrum yang tumpang tindih sehingga menurunkan intercore crosstalk MCF sampai 18.75%. Disimpulkan bahwa metode yang diusulkan dapat mengurangi permasalahan crosstalk jaringan MCF

    Analyzing Node Density Impact on End-to-End Delay and Throughput in Mobile Ad hoc Network Video Conferencing Services

    Get PDF
    Video conferencing services have gained significant popularity in recent years, enabling real-time communication and collaboration among individuals and groups. However, the performance of video conferencing systems over MANETs poses challenges of topology fluctuations and node density. This research paper aims to present an analysis of end-to-end delay and throughput in video conferencing over MANETs. The main objective is to identify the impact of node density in MANETs on video conferencing user experience. To conduct the study, an experimental setup of Zoom cloud meeting service was designed, consisting of a simulated MANET environment and a video conferencing application. End-to-end delay and throughput were measured via Wireshark software based on interconnected node scenarios and different configurations at densities of 2 and 4 nodes. The collected data was analyzed using appropriate statistical techniques to identify trends, patterns. The end-to-end delay analysis results revealed the impact of fluctuating network density conditions, on the overall delay experienced during the video conferencing session increased by 27%. While throughput analysis revealed a 65% decrease in data transfer capacity caused by higher packet loss factor in MANET. The integrated analysis explores the relationship between end-to-end delay and throughput, providing insight into optimization strategies. These findings can guide the design and implementation of more efficient and reliable video conferencing systems in mobile ad-hoc environments, In the face of fluctuations in node density, these findings can encourage the development of QoS mechanisms specifically designed for MANETs. These mechanisms can prioritize video packets and allocate network resources effectively, ensuring better user experience and overcoming resource constraint

    Analisis Quality of Service Aplikasi Voice Over Internet Protocal Pada Jaringan Mobile Adhoc Network (Protocol Voice Over Application Quality of Service Analysis on Adhoc Network Mobile Network)

    Get PDF
    – Trend perkembangan jaringan komputer saat ini lebih cenderung kepada jaringan Wireless karena kepraktisannya jaringan Wireless dan performansinya hampir sama dengan jaringan kabel, salah satu pengaplikasian jaringan Wireless adalah pertukaran informasi suara dengan menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah sebagai bagian dari realisasi komunikasi jaringan masa depan (next generation network) di Indonesia yang berbasiskan IP yang memiliki urgensi pengembangan media komunikasi antara pengirim dan penerima informasi suara dengan meminimalis komponen jaringan kabel yaitu menggantinya dengan jaringan Mobile Adhoc Network (MANET) yakni model komunikasi ad-hoc berbasiskan wireless network. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian experimental yaitu penelitian laboratory-based-research dengan menggunakan metode Network Devolopment Life Cycle. Adapun faktor-faktor Quality of Service yang diuji adalah delay, jitter, throughput dan packet loss. Penelitian ini, megimplementasikan Teknologi VoIP dengan menggunakan jaringan MANET dimana media transmisi adalah wireless sehingga durasi adalah hal yang berpengaruh. Oleh sebab itu, durasi percobaan dalam penelitian ini 180 second. Pengambilan data pengujian menggunakan Software Wireshark. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi VoIP menggunakan jaringan MANET dengan standar durasi yang ditetapkan menghasilkan performansi yang tergolong baik untuk seluruh pengujian memenuhi standar yang ditetapkan sehingga layak untuk diimplementasikan pada jaringan MANET. Hasil pengujian secara keseluruhan pengujian menggunakan aliran data dan pengujian tanpa aliran data didapatkan hasil yang relatif sama dengan demikian dapat disimpulkan jaringan VoIP yang telah dibangun cukup memuaskan. Kata kunci: Ad-hoc, Manet, Voip, Qo

    DISEMINASI TEKNOLOGI SMART BENCH BERBASIS SOLAR CELL SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI LISTRIK UNTUK FASILITAS TAMAN RUANG TERBUKA HIJAU

    Get PDF
    Abstrak: Taman Tiga Generasi di Kota Balikpapan memiliki potensi dijadikan tempat wisata. Namun sumber energi untuk area dan beberapa fasilitas taman sepenuhnya masih disuplai oleh PLN, sehingga menyebabkan boros biaya dan masalah berkelanjutan yakni krisis energi listrik. Tujuan pengabdian ini membentuk taman ruang terbuka hijau yang mandiri energi dengan menerapkan teknologi Smart Bench berbasis listrik solar cell. Mitra UPT Pertamanan Kota Balikpapan yang diwakili 2 orang pengelolah terlibat dalam pengabdian ini. Metode pelaksanaan pengabdian ini yaitu penerapan alat produk Smart Bench untuk suplai energi listrik fasilitas taman, pelatihan kepada mitra mengenai pengoperasian produk, penyuluhan tentang konservasi energi listrik bagi mitra. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya 1 (satu) produk bangku taman multifungsi sebagai tempat duduk, sebagai charger station handphone serta sumber penerangan area taman. Smart Bench berkapasitas 60 WP/h, mampu mengurangi operasional listrik di mitra dengan efisiensinya sekitar 13-17%. Selain itu, setelah penyuluhan ada peningkatan 56% pengetahuan mitra dalam menggunakan panel surya sebagai alternatif sumber listrik untuk fasilitas umum. Abstract: Three Generations Park in Balikpapan City has the potential to be used as a tourist spot. However, the energy source and some park facilities are still fully supplied by PLN, causing wasteful costs and ongoing problems, namely the electricity crisis. This service aims to form an energy-independent green open space park by applying Smart Bench technology based on solar cell electricity. The partners of the Balikpapan City Parks UPT, which two managers represented, were involved in this service. The method of implementing this service is applying an intelligent bench product tool for the supply of electrical energy for park facilities, training for partners regarding product operation, counselling on electrical energy conservation for partners. The result of this activity is the availability of 1 (one) multifunctional park bench product as a seat, as a cell phone charger station and as a source of lighting for the garden area. An innovative bench with a capacity of 60 WP/h can reduce electricity operations at partners with an efficiency of around 13-17%. In addition, after the extension, there was a 56% increase in partner knowledge in using solar panels as an alternative source of electricity for public facilities.

    Design and Implementation of Smart Bench Integrated Solar Cell for Public Space Electricity Saving

    Get PDF
    The purpose of this research is to design a multifunctional garden bench integrated with solar panels. The bench product is created by utilizing sunlight as a source of electrical energy for the object features of the bench product. The implementation method for producing innovative bench products uses a research and development approach, including concept, design, collection of materials, assembly, and testing. The bench was tested to supply electricity to the LED lights and USB ports. Furthermore, analyzing statistical data the average value of; current, voltage, and power generated by the intelligent bench object. The study results present the primary resources needed for the design and implementation of intelligent bench products. Experiments show that a load of LED lights and USB station chargers depends on the percentage of battery batteries supplied from solar cells. The innovative bench is designed from hollow steel to support product construction efficiency and electronic effectiveness. In this way, we achieved our goal of designing and implementing a portable garden bench that could function in all open areas

    Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah Berbasis Internet of Things

    Get PDF
    Perkembangan teknologi yang semakin pesat salah satunya yaitu pada keamanan rumah. Namun karena semakin maraknya aksi pencurian pada rumah yang ditinggalkan pemiliknya dibutuhkan suatu sistem alat keamanan rumah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tidak mengganggu aktivitas pemilik rumah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi penting monitoring dan kontrol keamanan rumah dari jarak jauh. Sistem alat ini dapat menyala secara otomatis pada jam 23.00-05.30 dan dapat dinyalakan atau dimatikan secara manual melalui fitur yang tersedia pada Telegram bot. Dalam alat ini menggunakan sensor PIR, sensor LDR yang terhubung dengan ESP32 sebagai mikrokontroler yang memproses data dari sensor, ESP32 CAM sebagai kamera untuk memfoto dan dilengkapi emergency door lock. Hasil dari pengujian keseluruhan alat yang didapatkan dari sensor PIR dan LDR menunjukan sensor PIR mampu mendeteksi hingga jarak 6-meter, sensor LDR dapat mendeteksi ketika sinar terputus dan dapat mengirimkan notifikasi beserta foto ke Telegram. Dalam percobaan pengujian, rata-rata delay yang didapatkan untuk menerima notifikasi yaitu 1-3 detik, dan delay untuk menerima foto yaitu yaitu 2-3 detik. Hal itu menunjukan bahwa ESP32 dan ESP32 Cam memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dan pengiriman data yang cukup cepat. Dalam penerapannya diharapkan sistem ini dapat berguna untuk mencegah terjadinya aksi pencurian yang terjadi pada ruma

    Analysis of End-to-End Delay Video Conferencing Services on a Mobile Ad Hoc Network

    Get PDF
    The purpose of this study is to conduct a series of tests on each increase in the number of node-clients on the Mobile Ad hoc Network, while each node performs real-time video conferencing services from the internet cloud which can have a significant impact on the Quality of Service. The quality of service of the Mobile Ad hoc Network that supports video conferencing in real-time is evaluated based on End-to-End Delay. The model offered is in the form of the implementation of an ad hoc network on the zoom cloud meeting service. We assessed the transmission scenario of wireless video conferencing services while changing the number of user nodes. It carried the measurement out 5 times and calculated the average value obtained to be compared against the number of different nodes in this case the data obtained using Wireshark software. The results showed that the end-to-end delay value on the Mobile Ad hoc Network increased by 27% when the scalability of the Mobile Ad hoc network was increased from 2 nodes to 4 nodes. Our proposed model can be helpful in making decisions about aspects of the number of nodes in the Mobile Ad hoc network in real-time communicatio

    ANALISIS INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP WIRELESS LAN IEEE 802.11b PADA FREKUENSI 2,4 GHz

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah teknologi WLAN (Wirelss Local Area Network) IEEE 802.11.b atau yang biasa disebut dengan WiFi. WiFi adalah sistem DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) yang didesain untuk mencakup area sampai dengan diameter 100 meter, dan menghubungkan ratusan komputer. Sistem WiFi beroperasi pada empat bit rate yang berbeda yaitu 1; 2; 5,5; dan 11 Mbps. Bluetooth adalah sistem FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) yang disesain untuk mencakup sampai jarak 10 meter. Aplikasi utama bluetooth adalah komunikasi jarak dekat, antara lain komunikasi antara notebook, unit-unit palm, handphone, dan sebagainya dalam sebuah ”piconet”. Bluetooth sendiri beroperasi pada pita frekuensi 2,4 Ghz yang sama dengan IEEE 802.11b atau WiFi. Kondisi dimana jika teknologi WiFi dan bluetooth digunakan secara bersamaan ini riskan terjadinya interferensi karena kedua teknologi tersebut sama-sama beroperasi pada pita frekuensi yang sama yaitu 2,4 GHz.Pada tugas akhir ini dilakukan pengukuran untuk melihat adanya pengaruh interferensi bluetooth pada system kinerja WLAN IEEE 802.11b (WiFi). Parameter yang digunakan adalah waktu transmisi dan throughput. Berdasarkan parameter tersebut didapatkan pengaruh interferensi yang dapat berakibat pada kelayakan service suatu jaringan WiFi.Dari hasil implementasi yang dilakukan pada penelitian ini didapatkan bahwa pada percobaan pengiriman file JPEG saat Bluetooth ON (jarak BT 1 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi sebesar 7,53 %, throughput sebesar 5,52 %, saat Bluetooth ON (jarak BT 0,5 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi yaitu sebesar 10,37 %, throughput sebesar 8,04 %. Pada saat pengiriman file MP3 saat Bluetooth ON (jarak BT 1 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi yaitu sebesar 12,35 %, throughput sebesar 9,98 %, saat Bluetooth ON (jarak BT 0,5 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi sebesar 18,07 %, throughput sebesar 13,32 %. Pada saat pengiriman file AVI saat Bluetooth ON (jarak BT 1 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi yaitu sebesar 21,32 %, throughput sebesar 16,01 %, saat Bluetooth ON (jarak BT 0,5 meter) telah terjadi penurunan kualitas waktu tranmisi yaitu sebesar 26,43 %, throughput sebesar 19,25 %.Kata Kunci : Interferensi, IEEE 802.11b, Bluetooth, Waktu Transmisis, ThroughputABSTRACT: Information and communication technology is growing rapidly. One of them is called WLAN technology (Wirelss Local Area Network) IEEE 802.11.b or commonly known as WiFi. WiFi is a system of DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) that is designed to cover an area up to 100 meters diameter, and connects hundreds of computers. WiFi system operates at four different bit rates, namely 1, 2; 5.5, and 11 Mbps. Bluetooth is an FHSS system (Frequency Hopping Spread Spectrum) that designed to cover up to 10 meters. The main application of Bluetooth is the short range communication, including communication between the notebook, palm units, mobile phones, and so on in a "piconet". Bluetooth itself operates at 2.4 GHz frequency band with IEEE 802.11b or WiFi.This condition, where the WiFi and bluetooth technology used simultaneously is risky because interference of these technologies both operate on the same frequency band is 2.4 GHz.In this thesis, measurements were taken to see the effect of Bluetooth interference on system performance of WLAN IEEE 802.11b (WiFi). The parameters used are the transmission time and throughput. Based on these parameters, interference effects will be obtained which can result in a network of WiFi service eligibility.Results of the implementation that is done in this study found that when sending JPEG file while Bluetooth is ON (BT 1 meter distance) declined the quality of the transmission by 7,53 %, throughput by 5,52 %, On the other hand while Bluetooth si ON (BT range 0,5 meters) declined the quality of transmission time up to 10,37 %, the throughput of 8,04 %. At the time of MP3 file delivery when Bluetooth is ON (BT 1 meter distance) declined in the quality of transmission time up to 13,35 %, throughput by 9,98 %, while when Bluetooth is ON (BT distance of 0.5 meters) declined in the quality of time transmission of 18,07 %, throughput by13,32 %. At the time of delivery of AVI file when Bluetooth is ON (BT 1 meter distance) declined the quality of transmission time up to 21,32%, throughput by 16,01%, while Bluetooth is ON (BT distance of 0.5 meters) declined the quality of time transmission that is equal to 26,43%, throughput by 19,25%.Keyword: Interfeence, IEEE 802.11b, Bluetooth, transfer time, throughput

    Implementation Of Solar Cell Based Smart Chair As A Green Open Space Electric Energy Source

    Get PDF
    This research aims to propose new solutions for alternative sources of electrical energy in open spaces. We validated this solution by implementing a solar cell in a park bench object. Furthermore, analyzing the statistical data by taking the average value of; current, voltage, and power generated by the smart bench object. The experimental results show that the proposed solution has the same performance as conventional lighting. Electric park benches can operate longer using a solar cell with an output power of 26.76 Watt-peak hours. With the large potential of solar power, solar cells' application in an open environment is very suitable. With this electric bench, it is still energy efficient and green energ
    • …
    corecore