57 research outputs found
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Pasien Obsgyn Tentang Hak Untuk Mendapatkan Informasi Medis Di Bangsal Mawar I Rsud Dr. Moewardi Surakarta
Adanya faktor pengetahuan dan sikap pasien obsgyn yang kurang, maka pasien tidak akan mengetahui haknya sebagai pengguna pelayanan kesehatan dan merupakan suatu kebutuhan yang perlu diketahui oleh pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap pasien Obsgyn tentang hak untuk mendapatkan informasi medis di Bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 32 pasien pada Bangsal Mawar I RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap pasien obsgyn tentang hak untuk mendapatkan informasi medis pada (p=0,014 dan r=0,432). Pengetahuan dengan sikap pasien perlu ditingkatkan dengan lebih terbuka untuk mencari informasi mengenai kondisi kesehatan pasien
Hubungan Intensitas Menggunakan Facebook Dengan Kecenderungan Nomophobia Pada Remaja
Pada masa sekarang ini, perkembangan sosial media terutama facebook sangat pesat. Hal ini memicu remaja untuk menggunakan facebook semakin meningkat yang akan menyebabkan kecenderungan menjadi nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah mengenai ada tidaknya hubungan antara intensitas penggunaan facebook terhadap kecenderungan menjadi nomophobia pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 02 Bengkalis dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah purposive sampling sebanyak 171 siswa. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala yang diperoleh melalui aspek-aspek intensitas penggunaan facebook yang dikemukakan oleh Ellison dkk (2007), dan karakteristik nomophobia yang diuraikan oleh Bragazzi & Del Puente (2014). Hasil analisis data menunjukan korelasi intensitas penggunaan facebook dengannomophobiadengan korelasi sebesar R=0,272 dengan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan facebook dengan kecenderungan menjadi nomophobia pada remaja. Hal ini berarti tinggi rendahnya intensitas penggunaan facebook berhubungan dengan kecenderungan menjadi nomophobia. Selanjutnya nilai sumbangsih variabel intensitas penggunaan facebook terhadap variabel kecenderungan menjadi nomophobia adalah 7,4%, sisanya 92,6% di pengaruhi oleh variabel lain
STRATEGI RADIO SUSKA 107.9 FM DALAM PENYUSUNAN PROGRAM ACARA
Radio sebagai media elektronika yang bersifat auditif dapat dinikmati oleh
masyarakat, dimana media ini berperan dalam perkembangan komunikasi dan
informasi. Terlebih sarana prasarana dan pendanaan dalam Radio Suska 107,9 FM
juga kurang memadai. Dalam menghasilkan sebuah program siaran yang
berkualitas diperlukan adanya strategi pembuatan program. Sebuah program
siaran yang berkualitas dapat dilihat dari sisi bagaimana cara pengemasan pesan
yang akan disampaikan, pemilihan informasi yang sesuai dengan target audien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rumusan masalah yaitu untuk
mengetahui bagaimana perencanaan program, produksi program, eksekusi
program, pengawasan dan evaluasi program di di Radio Suska FM 107,9 FM.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Waktu penelitian dimulai bulan Oktober hingga
bulan November 2016. Teknik analisis data menggunakan analisis dengan
menggunakan teori Peter Pringle tentang aspek strategi program. Dari hasil
penelitian ini dapat dikemukakan strategi penyusunan program-program Radio
Suska 107.9 FM berjalan sesuai dengan teori Peter Pringle, (1) Perencanaan
program, strategi yang digunakan yaitu menyesuaikan segmentasi pada
mahasiswa/i untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi perkuliahan. (2)
Produksi program, strategi yang digunakan yaitu melakukan rapat bersama secara
berkala untuk menentukan sebuah jenis program baru dengan mengembangkan
gagasan atau ide yang kreatif. (3) Eksekusi program, strategi yang digunakan
yaitu dengan tetap menjaga dan menayangkan program dengan jadwal siaran yang
sudah ditetapkan, dan berusaha semaksimal mungkin tidak mengganti jam dan
durasi siaran. (4) Evaluasi program, strategi yang digunakan yaitu dengan
melaksanakan evaluasi 1 bulan sekali untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
sebuah program acara dan semua kru yang bekerja didalamnya dalam menyusun
program yaitu berdasarkan saran-saran yang didengar dari para audiens.
Kata Kunci : Strategi, Radio, Progra
Faktor – Faktor Penghambat Penggunaan E- Commerce pada Usaha Mikro Kecil di Kota Makassar
Penelitian ini berjudul Faktor-faktor yang menghambat penggunaan e-commerce pada UMK (Usaha Mikro Kecil) di Kota Makassar. Adapun ttujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat penggunaan e-commerce di UMK (Usaha Mikro Kecil) di Kota Makassar dan faktor manakah yang paling dominan menghambat penggunaan e-commerce di UMK (Usaha Mikro Kecil) di Kota Makassar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha kategori mikro dan kecil, yang telah beroperasi minimal 1 tahun di Kota Makassar sebanyak 53 perusahaanTeknik analisis yang digunakan adalah uji instrument data yakni uji validitas dan realibilitas kemudian analisis faktor yakni merumuskan masalah, menyusun matriks korelasi, menentukan jumlah faktor dan rotasi faktor, pengelompokan faktor, penamaan faktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pertama adalah faktor perspektif perusahaan yang terdiri dari variabel risiko, karakteritik konsumen, kurangnya tenaga ahli dibidang IT dan kontribusi pemerintah. faktor kedua adalah faktor perspektif financial and regulations, yang terdiri dari variabel keuangan Perusahaan, besarnya biaya penggunaan teknologi dan banyaknya aturan. faktor ketiga adalah faktor perspektif eknis yang terdiri dari variabel keahlian IT, risiko konsumen durasi pengiriman barang ke konsumen, keamanan transaksi, akses internet dan kendala infrastruktur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor dominan penghambat penggunaan e-commerce pada UMK di Kota Makassar adalah perspektif perusahaan.
Kata Kunci: E-commerce, Usaha Mikro dan Kecil
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENGGUNAKAN FACEBOOK DENGAN KECENDERUNGAN MENJADI NOMOPHOBIA PADA REMAJA DI SMA NEGERI 02 BENGKALIS
Pada masa sekarang ini, perkembangan sosial media terutama facebooksangat pesat. Hal ini memicu remaja untuk menggunakan facebook semakin meningkat yang akan menyebabkan kecenderungan menjadi nomophobia.Penelitianini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah mengenai ada tidaknya hubungan antara intensitas penggunaan facebookterhadap kecenderungan menjadi nomophobiapada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 02 Bengkalis dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah adalah purposive sampling sebanyak 171 siswa. Data penelitian diperoleh dengan menggunakanskala yang diperoleh melaluiaspek-aspekintensitas penggunaan facebookyang dikemukakan oleh Ellison dkk (2007), dan karakteristik nomophobiayang diuraikan oleh Bragazzi & Del Puente (2014). Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis parametrik yaitu product moment dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil analisis data menunjukan korelasi intensitas penggunaan facebookdengannomophobiadengan korelasi sebesar R=0,272 dengan taraf signifikansi 0,000 (p < 0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan facebookdengankecenderungan menjadi nomophobiapada remaja. Hal ini berarti tinggi rendahnya intensitas penggunaan facebookberhubungan dengan kecenderungan menjadi nomophobia. Selanjutnya nilai sumbangsih variabel intensitas penggunaan facebookterhadap variabel kecenderungan menjadi nomophobiaadalah 7,4%, sisanya 92,6% di pengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci: Intensitas Penggunaan Facebook, Menjadi Nomophobia, Remaj
Kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas VII di SMPN 2 Nguling
INDONESIA:
Motivasi belajar siswa merupakan aspek yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik didalam menempuh pendidikan. Salah satu komponen yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran. Kreativitas guru dalam mengelola pembelajaran dalam penelitian ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menjelaskan faktor penghambat dan pendukung kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 2 Nguling. (2) Untuk menjelaskan bentuk-bentuk kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 2 Nguling. (3) Untuk menjelaskan respon siswa terhadap kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMPN 2 Nguling.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah : (1) Faktor penghambat kreativitas guru IPS diantaranya adalah kondisi kelas dan penyusunan waktu. Sedangkan faktor pendukung kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa diantaranya adalah keaktifan guru dan siswa, kesiapan guru, dan pengembangan kreativitas guru. (2) Bentuk kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Nguling adalah berupa Penyusunan Perangkat Pembelajaran, Kemudian penggunaan metode belajar yang bervariatif, metode belajar yang bervariatif ini berupa penggabungan antara penggunaan metode konvensional yaitu metode ceramah, dan metode lain seperti studi tour ke lokasi bersejarah, studi perpustakaan atau belajar di perpustakaan, diskusi kelompok, dan snowball throwing. (3) Respon siswa terhadap kreativitas guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilihat melalui berbagai metode yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran, pada metode ceramah sebagian siswa mengaku bahwa mereka merasakan senang akan tetapi masih ada juga yang merasa kurang senang dengan metode ini karena siswa merasa bosan dan jenuh. Mayoritas siswa memberikan respon yang baik terhadap penggunaan metode studi tour atau berkunjung ke situs bersejarah, presentasi dan diskusi kelompok, serta pada metode penugasan dengan membuat mind map atau peta konsep.
ENGLISH:
Student learning motivation is a very important aspect in determining the success of students in taking education. One of the components that can increase students' learning motivation is the creativity of teachers in managing learning. The creativity of teachers in managing learning in this study is related to the ability of teachers to create effective and efficient teaching and learning activities.
The aims of this study are (1) to explain the inhibiting and supporting factors of social studies teacher creativity in increasing the learning motivation of seventh grade students at SMPN 2 Nguling. (2) To explain the forms of creativity of social studies teachers in increasing the learning motivation of class VII students at SMPN 2 Nguling. (3) To explain students' responses to the creativity of social studies teachers in increasing the learning motivation of class VII students at SMPN 2 Nguling.
The research method used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is the Miles and Huberman analysis model, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results of this study are: (1) Among the factors supporting the creativity of social studies teachers in increasing student learning motivation such as teacher and student activity, teacher readiness, and teacher creativity development. While the inhibiting factors for the creativity of social studies teachers include class conditions and timing. (2) The form of the social studies teacher's creativity in increasing the learning motivation of class VII students at SMP Negeri 2 Nguling is in the form of Preparation of Learning Devices, then the use of varied learning methods, this varied learning method in the form of combining the use of conventional methods, namely the lecture method, and other methods such as study tours to historical locations, library studies or studying in the library, group discussions, and snowball throwing. (3) Students' responses to the social studies teacher's creativity in increasing students' learning motivation are seen through various methods used by teachers during the learning process, in the lecture method some students admit that they feel happy but there are also those who are not happy with this method because students feel bored and bored. The majority of students gave a good response to the use of the study tour method or visiting historical sites, presentations and group discussions, as well as to the assignment method by making mind maps or concept maps
Dukungan Budaya terhadap Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis di Kota Makassar
Penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia merupakan masalah utama kesehatan masyarakat, Risiko penularan setiap tahun (Annual Risk of Tuberkulosis Infection = ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3 % sehingga memudahkan untuk menjangkit ke orang lainnya dan dapat meningkatakan kejadian TB. Dukungan budaya disekitarnya menjadi teramat penting untuk penderita TB sebab dukungan budaya dapat mempengaruhi tingkah laku individu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara dukungan Budaya terhadap kualitas hidup penderita TB. \ud
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan "Cross Sectional Study", Sampel Penderita TB diambil di 36 Puskesmas di Kota Makassar dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel 290 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi Square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.\ud
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian penderita TB (55,2%) memiliki kualitas hidup yang baik. Sebesar 35.2% penderita TB masih mencari pengobatan tradisional sebagai upaya penyembuhan dan 89,7% mengkombinasi obat tradisional dan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan di pelayanan kesehatan. Tanggapan TB merupakan penyakit keturunan sebesar 90,7% namun 97,2 % mereka yakin penyakitnya dapat disembuhkan. Hasil uji hubungan memperlihatkan ada hubungan yang segnifikan (p=0,002) antara dukungan budaya terhadap kualitas hidup penderita TB.\ud
Disarankan perlunya pemantauan obat-obat tradisional yang digunakan penderita TB agar nantinya tidak terjadi resistensi TB dan perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat dan tokok masyarakat dalam penanganan TB.\ud
\ud
Kata Kunci : Tuberkulosis, Kualitas hidup, Dukungan Budaya, Tradisional
Dominasi Eksistensi Drama Korea Dibanding Drama Lokal
Keberadaan budaya populer Korea di Indonesia memang tidak bisa diragukan lagi. Salah satu budaya populer Korea yang masih eksis di Indonesia adalah drama Korea. Sejak drama Korea pertama kali ditayangkan pada tahun 2002, drama Korea tetap menjadi program pilihan pertama bagi sebagian penonton Indonesia. Hal ini membuat drama Korea semakin eksis dan populer serta menjadi pesaing terberat bagi industri hiburan di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh penjuru dunia tidak menyurutkan eksistensi drama Korea, bahkan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 terjadi peningkatan yang signifikan peminat baru drama Korea. Jadi, meski hanya berdiam diri di rumah selama 24 jam setiap hari, tetap ada aktivitas yang bisa menghibur seperti menonton drama Korea. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis desktiptif dengan pendekatan penelitian kualitatif, untuk melihat respon masyarakat Palembang tentang eksistensi drama korea dibanding drama lokal
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dan Moral Dalam Film Ali Dan Ratu-Ratu Queens
The problem of this research is what are the values of character education and morals in the film Ali and the Queens of Queens. The purpose of this study is to describe the values of character and moral education in the film Ali dan Ratu-ratu Queens which specializes in character education religious values, nationalism values, integrity values, independent values and mutual aid values as well as moral values in the form of human relations with God, human relations with oneself, human relations with humans and human relations with nature. The research method used in this method is the qualitative descriptive method. The source of this data and the object of study is sourced to the films Ali dan Ratu-ratu Queens. The data analysis technique used is a documentation technique. The results of the analysis obtained are in the form of character and moral education values. The values of character education consist of 5, namely (1) religious values (2) nationalist values (3) independent values (4) mutual aid values and (5) integrity values. Moral values are divided into 4 parts, namely (1) moral values contained in man's relationship with God, (2) moral values contained in the relationship between humans and fellow humans, (3) moral values contained in the relationship between humans and fellow humans, and (4) moral values contained in man's relationship with the universe
Penatalaksaan Fisioterapi pada Pasien Kusta dengan Lesi Nerve Ulnaris di RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah
PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT IN PATIENT LEPRAE
OF LOSS WITH LESI NERVE ULNARIS IN RSUD KELET
PROVINCE OF CENTRAL JAVA
(Ria Puji Untari, 2018)
Background: Leprae disease is also called moorbus hansen disease is a
contagious and chronic disease caused by leprosy (Mycobacterium Leprae).
Leprosy attacks the peripheral nervous system and if it concerns the ulnar nerve it
will cause a disability called the claw hand. Claw hand is a muscle imbalance
resulting from ulnar nerve paralysis and its characteristics are kiting fingers due to
hyperextension in the Meta Carpo Phalangeal (MCP) joints and flexion in the
Proximal Inter-Phalangeal (PIP) joints
Objectives: to determine the effect of exercise therapy on muscle strength,
increased ROM and improvement of nerve thickening.
Results: After doing therapy as much as 3 times, the obtained results of
evaluation on the strength from first therapy until the third therapy has not shown
any changes. On the examination of ROM the evaluation results obtained have
not increased. And on nerve examination, the results show that the ulnar nerve is
still thickening.
Conclusions: Giving the modality of exercise therapy to leprosy patients with
ulnar nerve lesions has not shown change
- …