research

Dukungan Budaya terhadap Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis di Kota Makassar

Abstract

Penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia merupakan masalah utama kesehatan masyarakat, Risiko penularan setiap tahun (Annual Risk of Tuberkulosis Infection = ARTI) di Indonesia dianggap cukup tinggi dan bervariasi antara 1-3 % sehingga memudahkan untuk menjangkit ke orang lainnya dan dapat meningkatakan kejadian TB. Dukungan budaya disekitarnya menjadi teramat penting untuk penderita TB sebab dukungan budaya dapat mempengaruhi tingkah laku individu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara dukungan Budaya terhadap kualitas hidup penderita TB. \ud Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan "Cross Sectional Study", Sampel Penderita TB diambil di 36 Puskesmas di Kota Makassar dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel 290 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic Chi Square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian penderita TB (55,2%) memiliki kualitas hidup yang baik. Sebesar 35.2% penderita TB masih mencari pengobatan tradisional sebagai upaya penyembuhan dan 89,7% mengkombinasi obat tradisional dan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan di pelayanan kesehatan. Tanggapan TB merupakan penyakit keturunan sebesar 90,7% namun 97,2 % mereka yakin penyakitnya dapat disembuhkan. Hasil uji hubungan memperlihatkan ada hubungan yang segnifikan (p=0,002) antara dukungan budaya terhadap kualitas hidup penderita TB.\ud Disarankan perlunya pemantauan obat-obat tradisional yang digunakan penderita TB agar nantinya tidak terjadi resistensi TB dan perlunya peningkatan pengetahuan masyarakat dan tokok masyarakat dalam penanganan TB.\ud \ud Kata Kunci : Tuberkulosis, Kualitas hidup, Dukungan Budaya, Tradisional

    Similar works