38 research outputs found

    PROGRAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MASSAGE PADA ANAK TUNANETRA DI SLB NEGERI CITEUREUP

    Get PDF
    Pembelajaran keterampilan vokasional merupakan salah satu program pembelajaran yang dikembangkan di sekolah untuk mengembangkan diri siswa dalam bidang keterampilan hidup, dengan adanya program ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat dan menciptakan peluang kerja setelah lulus sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum mengenai program pembelajaran keterampilan vokasional massage pada anak tunanetra di SLB Negeri Citeureup dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi sampai tindak lanjut dari program pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dalam bentuk wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran keterampilan vokasional massage pada anak tunanetra di SLB Negeri Citeureup ini memiliki tujuan untuk memberikan bekal keterampilan hidup agar lulusan siswa tunanetra dapat mandiri di dalam masyarakat. Pada pembelajaran keterampilan vokasional massage ini menggunakan kurikulum 2103 yang telah disesuaikan. Siswa diberikan pembelajaran berupa teknik-teknik massage dan pembelajaran-pembelajaran keterampilan massage dasar, massage lanjutan (seperti shiatsu) dan massage terampil atau pengobatan (refleksi). Penelitian ini juga menghasilkan rekomendasi secara umum untuk proses tindak lanjut dari pembelajaran berupa bentuk kerjasama secara formal antara sekolah dan pihak lembaga atau perusahaan untuk penyaluran lulusan siswanya, sehingga lulusan siswa sekolah tersebut lebih terarah dalam mendapatkan peluang kerjanya. Kata kunci: pembelajaran, keterampilan vokasional, massage ABSTRACT VOCATIONAL MASSAGE SKILLS LEARNING PROGRAM IN CHILDREN WITH VISUAL IMPAIRMENT IN SLB NEGERI CITEUREUP By Rhima Yustika 1607810 Learning vocational skills is one of the learning programs developed in schools to develop students in the field of life skills, with this program it is expected to prepare students for social life and create job opportunities after graduating from school. This study aims to find an overview of the vocational massage skills learning program for children with visual impairment in SLB Negeri Citeureup, starting from planning, implementing, evaluating to the follow-up of the learning program. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation study. The results of this study indicate that learning vocational massage skills for children with visual impairment at SLB Negeri Citeureup aims to provide life skills so that children with visual impairment can be independent in society. In learning vocational massage skills, the 2103 curriculum has been adjusted. Students are given learning in the form of massage techniques and learning basic massage skills, advanced massage (such as shiatsu) and skilled massage or treatment (reflection). This study also produces general recommendations for the follow-up process of learning in the form of formal collaboration between schools and institutions or companies for the distribution of student graduates, so that the school's graduates are more focused in getting job opportunities. Keywords: learning, vocational skills, massag

    Covid-19 Information Seeking Strategies of Rural Dwellers in Delta North, Nigeria

    Get PDF
    The study assessed the COVID-19 information seeking strategies of rural dwellers in Delta North, Nigeria. This study adopted a survey research design. Fifty (50) respondents were randomly selected from each of the rural communities in Delta North used for the study, which amounted to 450 respondents used for the study. Out of the 450 copies of the questionnaire distributed to the respondents, the researcher was able to retrieve 418 copies of the questionnaire from the rural dwellers, thus there was 92% response rate. The method of data analysis adopted was descriptive statistics covering frequency count and percentage. The finding of the study revealed that the COVID-19 information needs as indicated by respondents were on general emerging news on COVID-19, COVID-19 prevention, ways of seeking medical help in the pandemic era, government policies on COVID-19, among others. It is evident from the finding that the preferred information sources on COVID-19 as indicated by the respondents are family members/ friends, mass media (Television, Radio, Newspapers, etc.), herbal doctors/ traditional healers, healthcare providers/ physicians, town criers, herb hawkers, pharmacist/ chemist, NGOs, books (print/ electronic), among others. The respondents indicated they use the COVID-19 information they seek to educate family members/ friends about current news on COVID-19, stop the spread of COVID-19 by observing precautionary measures, abide by government policies on COVID-19, understand how to seek medical help in the pandemic era, educate their kinsmen on preventive measures from the COVID-19 disease, among others. The challenges that militate against the accessibility and use of COVID-19 information as indicated by the respondents are too many fake news about COVID-19, too many contradicting information on COVID-19, non-availability of relevant information on COVID-19, communication/ Language barriers, government policies on COVID-19 are not adequately publicized, among others. It was recommended from the study that government accredited health agency platforms should publish COVID-19 information in both English and the local dialect of the rural people to ensure the information penetrate more in society. It was also recommended that researchers/ scholars and writers should desist from publishing fake and other irrelevant information on COVID-19

    RANCANGAN ALAT PENCUCI WORTEL ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE AXIOMATIC DESIGN

    Get PDF
    Wortel merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang diminati konsumen Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Di daerah Sumatera Barat, wortel pasca panen biasanya melewati beberapa tahapan yaitu proses pemotongan daun wortel, pembersihan/pencucian, pengeringan, dan pemasaran wortel. Diantara beberapa tahapan pasca panen tersebut, terdapat permasalahan dalam proses pencucian wortel. Wortel yang telah dipanen, harus segera dibersihkan dan selama proses pencucian, wortel harus terjaga bentukdan kondisinya agar sesuai dengan selera pasar Sumatera Barat, serta tidak boleh tergores permukaannya. Berdasarkan hasil pencarian internetdan wawancara terhadap petani wortel, saat ini di pasaran telah tersedia mesin pencuci worte, tetapimekanisme kerja mesin tersebut tidak menghasilkan wortel yang sesuai dengan selera konsumen Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan wortel hasil pencucian dari mesin tersebut dapat tergores dan dapat menyebabkan tangkai daun wortel patah.Oleh karena itu dilakukan pencucian secara manual menggunakan brusholeh petani wortel Sumatera Barat.Hasil dari pengumpulan data awal melalui wawancara dengan petani yaitu adanya keluhan sakit terhadap beberapa bagian tubuh dan pergelangan tangan yang bergerak bolak-balik terus menerus serta telapak tangan yang sering lecet karena terlalu lama terendam air selama proses pencucian. Hal ini diperkuat oleh kuesioner Nordic Body Map (NBM)yang berfungsi untuk mengetahui keluhan fisik petanidengan hasil18 segmen tubuh pekerja terasasakitsekalidari 28 segmen tubuh petani. Maka ditemukan permasalahan terkait posisi kerja dan alat bantu yang tidak ergonomisyangakan menimbulkan cedera dan menurunkan produktivitas kerja petani.Oleh karena itu diperlukansolusi yang dapat membantu petani untuk mencuci wortel dengan lebih mudahdan ergonomis, serta mampu mempertahankan bentuk wortel dengan tangkai daun utuh sesuai selera pasar Sumatera Barat yaitu melalui perancangan alat pencuci wortelyang ergonomismenggunakan metode pendekatan AxiomaticDesign. Perancangan alat pencuci wortel dilakukan dengan menganalisa rancangan struktural dan fungsional kerja alat berdasarkandata antropometri penduduk Indonesia. Perancanganalat dilakukan dengan membuat gambar desainalat dan video animasi kerja alat untuk melakukan pengujian hasil rancangandesain konseptual alat kepada pencuci wortel.Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa rancangan desain konseptual alat berpotensi dapat mengatasi masalah keluhan fisik yang dialami pencuci wortel dan layak untuk dilanjutkan pada penelitian selanjutnya yaitu membuat prototipe alat

    TINGKAT PEMAHAMAN GURU PJOK DI SMK NEGERI KABUPATEN SLEMAN TENTANG RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

    Get PDF
    Belum semua guru Penjasorkes khususnya ditingkat jenjang Pendidikan SMA/MA/SMK mampu memahami dan menyusun RPP secara tepat berdasarkan pengembangan kurikulum2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman guru PJOK di SMK Negeri Kabupaten Sleman terhadap RPP berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian adalah tunggal yaitu pemahaman guru PJOK SMK terhadap RPP berdasarkan kurikulum 2013. Populasi penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian sejumlah 20 guru PJOK yang berstatus PNS dan honorer yang aktif mengajar di SMK Negeri Kabupaten Sleman. Instrumen penelitian adalah soal sebanyak 36 butir dengan dua alternatif pilihan jawaban “Benar”, dan “Salah”. Hasil uji coba seluruh butir soal adalah valid, koefisien korelasi semua item/ butir dengan skor total diperoleh hasil keseluruhan di atas “0,3”; soal juga reliabel karena pengujian keefisien reliabilitas instrumen hasilnya di atas keefisien reliabilitas minimal (0,71 > 0,60). Teknik pengumpulan data dengan peneliti menyebar soal dengan cara mendatangi tiap SMK Negeri di Kabupaten Sleman. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman guru PJOK di SMK Negeri Kabupaten Sleman tentang RPP berdasarkan kurikulum 2013, untuk kategori “sangat baik” sebanyak 5 guru atau sebesar 25 %; kategori “baik” sebanyak 12 guru atau sebesar 60 %; kategori “sedang” sebanyak 3 guru atau sebesar 15 %; kategori “kurang” sebanyak 0 guru atau sebesar 0 %; dan kategori “kurang sekali” sebanyak 0 guru atau sebesar 0 %

    Interpretasi Citra Digital Penginderaan Jauh Untuk Pembuatan Peta Lahan Sawah Dan Estimasi Hasil Panen Padi

    Get PDF
    Indonesia merupakan Negara  agraris  yang  sebagian  wilayahnya adalah pertanian dan perkebunan, dan diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi agraris tersebut lewat lahan-lahan sawah dan pertanian yang lebih luas lagi. Sawah merupakan media atau sarana untuk memproduksi padi. Sawah yang subur akan menghasilkan padi  yang  baik. Lokasi penelitian ini merupakan slah satu kecamatan di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki lahan sawah yang cukup luas. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Sungai Raya yang berada di Kabuaten Hulu Sungai Selatan. Kecamatan Sungai Raya memiliki  luas  wilayah 80,96  km2   dan  memiliki lahan  sawah  menjadi sektor  pertanian yang memiliki nilai panen tinggi pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan dan estimasi panen padi, serta pembuatan peta lahan sawah hasil interpretasi citra satelit Worldview2 perekaman tahun 2015. Perhitungan luas area lahan sawah hasil interpretasi citra dihitung dengan menggunakan calculate geometry. Perhitungan luas estimasi panen padi dilakukan dengan acuan dari luas lahan hasil interpretasi dan produktivitas perhektar yang didapat dari Dinas Pertanian. Uji ketelitian interpretasi dilakukan dengan cek lapangan untuk pengambilan data secara sampling (Ground Truth). Hasil dari uji ketelitiandari hasil interpretasi ini adalah 90%, Dari hasil interpretasi lahan sawah dibuat menjadi peta lahan sawah dengan skala 1 : 60.000. Hasil dari perhitungan luas dengan menggunakan calculate geometry, luas lahan sawah di kecamatan Sungai Raya adalah 2474,802 Ha. Dari acuan luas lahan sawah   eksisting yang di dapat dari perhitungan calculate geometry dan dari dari data hasil panen perhektar maka diperoleh hasil estimasi panen padi dengan metode ubinan adalah 17.1969 Ton

    KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP HASIL QUICK COUNT PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN LEGISLATIF TAHUN 2019

    Get PDF
    AbstrakPenelitian betujuan untuk mengetahui kepercayaan masyarakat terhadap hasil quick count pada pemilihan Presiden dan pemilihan legislatif di Desa Baturetno. Penelitian ini dilakukan karena untuk mengetahui dan menganalisis opini atau presepsi masyarakat dalam menanggapi hasil quick count pada pemilihan umum tahun lalu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dianggap sesuai untuk mengungkapkan peristiwa yang terjadi. Peneliti menjadi instrumen pertama penelitian guna memperoleh validasi penelitian, peneliti mengumpulkan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data yang lengkap dan terperinci. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan dibuktikan beberapa faktor, masyarakat di Desa Baturetno pada umumnya sudah dapat dikatakan baik untuk tingkat kepercayaan terhadap hasil quick count yang diselenggarakan pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 lalu.Kata Kunci: Quick Count, Pemilihan Presiden dan Legislatif.AbsractThe Purpose of this research is to recite about public trust for the quick count result on president election and legislative elections in Baturetno village. The research is held to knowing about the public perception respond in result of quick count election last year.This research using a method of descriptive qualitative because considered suitable to retell about the occasion. The researcher is a main instrument to gain the validation of his resecarch, the researcher collects all data and documentations to gain a colective and detailed data.The results of this study conclude that with several factors proven, the community in Baturetno in general can be said to be good for the level of confidence in the results of the quick count held in the Presidential and legislative elections on 2019.Key words: Quick Count, election President and Legislative election

    Pembangunan inklusif kelompok Difabel melalui program pemberdayaan CSR PT PJB UP Muara Tawar

    Get PDF
    Inclusive Development become one of development mainstream that been promoted by many actors whether government, private sector and CSO. It emerges from a problem that there still many vulnerable groups excuded from development including difable. In order to support inclusive development, CSR PT PJB UP Muara Tawar implemented pemberdayaan Inklusi Tangguh dan Mandiri (Mentari) Bekasi program. The target of the program is Anggrek Karya Cacat Berkreasi group. The research used qualitative descriptive method. Concept used are inclusive development and CSR empowerment concept. In supporting inclusive development through difable empowerment, CSR PT PJB UP Muara Tawar raising awareness of potential difable, increasing capacity thoroughly in personal, intitutional and value system aspect and empowerment to ensure the sustainability and self reliance as a result of the program. Keywords : Inclusive Development, CSR Empowerment, DifablePembangunan Inklusif menjadi salah satu mainstream pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh banyak pihak baik itu sektor pemerintah, swasta maupun CSO. Hal ini berangkat dari masih banyaknya kelompok yang tersisihkan dari pembangunan salah satunya adalah difabel. Dalam rangka mendukung pembangunan inklusif ini CSR PT PJB UP Muara Tawar melakukan program pemberdayaan Inklusi Tangguh dan Mandiri (Mentari) Bekasi. Kelompok yang dibina adalah kelompok Anggrek Karya Cacat Berkreasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Konsep yang digunakan adalah konsep pembangunan inklusif dan pemberdayaan CSR. Dalam mewujudkan pembangunan inklusif melalui pemberdayaan difabel, CSR PT PJB UP Muara Tawar melakukan upaya penyadaran akan kondisi difabel yang memiliki potensi, peningkatan kapasitas secara menyeluruh baik secara personal, kelembagaan maupun sistem nilai yang ada serta pendayaan untuk menjamin keberlanjutan dan kemandirian dapat terwujud sebagai hasil akhir dari program. Kata Kunci : Pembangunan Inklusif, Pemberdayaan CSR, Difabe

    Hubungan Daya Tarik Iklan Animasi dan Sikap Merek dengan Minat Beli Produk Molto Ultra

    Get PDF
    Persaingan pasar pelembut dan pewangi pakaian yang semakin ketat disikapi produsen dengan menciptakan iklan untuk berpromosi. Diperlukan kreatifitas untuk menerobos kerumunan iklan, salah satunya adalah daya tarik animasi. Dengan iklan yang efektif, khalayak akan membelikan penilaian yang positif terhadap produk tersebut dan pada akhirnya akan memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh daya tarik iklan animasi dan sikap merek terhadap minat beli produk Molto Ultra. Teori yang digunakan sebagai pijakan penjelasan adalah Learning Hierarchy Theory dengan tipe explanatory research. Dengan menggunakan rumus Korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,735 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,001, maka hipotesis diterima. Ditarik kesimpulan bahwa hubungan daya tarik animasi dan sikap merek terhadap minat beli produk Molto Ultra di Kelurahan Pedurungan Kidul sangat signifikan, korelasinya kuat. Daya tarik animasi yang menarik dan sikap merek yang dinilai positif akan memunculkan minat beli produk. Disarankan sebaiknya produsen dan pembuat iklan untuk menciptakan iklan dengan konsep yang lain yang lebih menarik

    Awareness of the Concept of Makerspace: The Scenario of University Libraries in Nigeria

    Get PDF
    The study assessed the awareness of the concept of makerspace by librarians in university libraries in South-South, Nigeria. This study adopted the descriptive survey research design. The population of this study is 237 (Two hundred and thirty-Seven) librarians working in State, Federal, and Private university libraries in South-South, Nigeria. A total of 237 copies of the questionnaire were distributed to the respondents and 218(92%) copies were returned and found usable for the study. The data obtained from the questionnaire were analysed using descriptive statistics (frequency count and percentage). The findings revealed that the librarians in university libraries in South-South, Nigeria are aware of the concept of Makerspace to a Very High Extent. This finding also revealed that the librarians in university libraries from the South-South, Region of Nigeria are aware of the benefits of Makerspace deployment in university libraries. It is clear from the finding that no university library in South-South, Nigeria had adopted Makerspace, the finding also shows that no university library is in the process of establishing a Makerspace (Initiation Stage). The findings indicated that the challenges affecting the deployment of Makerspace in the university libraries in South-South, Nigeria are unavailability of space for Makerspace, inadequate library funding, high Cost of Makerspace facilities, inadequate qualified staff to operate the makerspace, among others. It was recommended from the study that library management should try to initiate plans to adopt and implement Makerspace in their university libraries because of its enormous benefits to users, adequate space should be allocated to site Makerspace in university libraries due to the wide range of equipment/ facilities that will be housed on the site and sufficient funding should be allocated to university libraries to cater for the cost of equipment/ facilities as well as other training-related cost for users and librarians
    corecore