20 research outputs found

    HUBUNGAN MEDIA PENYAMPAIAN MATERI PEMBELAJARAN DARING DENGAN KECEMASAN MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Latar belakang: Pandemi covid-19 telah merubah struktur sistem yang ada di Indonesia, salah satu yang terkena dampak adalah perubahan proses pembelajaran. Pembelajaran daring menyebabkan banyak mahasiswa yang mengalami kecemasan. Salah satu penyebab kecemasan pembelajaran daring adalah media penyampaian materi yang digunakan oleh dosen. Tujuan: Untuk mengetahui hubunga antara media penyampaian materi pembelajaran daring dengan kecemasan mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo di masa pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 3.240 mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo. Teknik sampling yang digunakan adalah proporsionate random sampling dengan sampel sebanyak 356 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan google form kuesioner E-learning media dan kuesioner DASS 42. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan mahasiswa dengan kategori media penyampaian materi pembelajaran daring kurang dengan kecemasan berat sebanyak 147 mahasiswa (82,6%), mahasiswa yang menganggap media cukup dengan kecemasan sedang sebanyak 50 mahasiswa (43,9%) dan mahasiswa yang menganggap media baik dengan kecemasan ringan sebanyak 41 mahasiswa (64,1%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value 0,000 < α 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara media penyampaian materi pembelajaran daring dengan kecemasan mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo di masa pandemi Covid-19. Saran: Diharapkan dosen dapat menggunakan media penyampaian materi yang menarik yang dapat mengurangi kecemasan selama pembelajaran daring sehingga mahasiswa dapat memahami materi yang diberikan dengan baik

    Pengembangan kemampuan afeksi sosial emosional melalui strategi saling tukar alat mainan Pada anak kelompok a. Tk aisyiyah Demangan sambi boyolali Tahun 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan afeksi sosial emosional pada anak kelompok A. TK Aisyiyah Demangan Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan strategi saling tukar alat mainan. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan II Siklus. Prosedur penelitian ini terdiri darie empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan anak didik kelompok A TK Aisyiyah Demangan Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 20 anak terdiri dari 11 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan komparatif. Sedangkan validitas data yang digunakan adalah triangulasi dan analisisnya dengan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan afeksi sosial emosional pada anak kelompok A TK Aisyiyah Demangan Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan strategi saling tukar alat mainan anak yang mampu mencapai indikator pencapaian berjumlah 8 anak atau 40% sedangkan yang belum mencapai indikator pencapaian berjumlah 12 anak atau 60%, setelah dilaksanakan tindakan dengan strategi saling tukar alat mainan diperoleh hasil kemampuan afeksi sosial emosional anak yaitu pada siklus I yang berhasil mencapai indikator pencapaian berjumlah 10 anak atau 50% sedangkan yang belum mencapai indikator pencapaian berjumlah 10 anak juga atau 50%, sedangkan pada siklus II diperoleh hasil kemampuan afeksi sosial emosional anak yang sudah mencapai indikator pencapaian sebesar 80% atau meningkat 30% dari siklus I. Dengan demikian, penggunaan strategi saling tukar alat mainan dapat meningkatkan kemampuan afeksi sosial emosional pada anak didik kelompok A TK Aisyiyah Demangan Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014

    HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DENGAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL PREEKLAMPSIA

    Get PDF
    Relationship Of Inter-pregnancy Interval With Blood Pressure Of Preeclampsia Pregnant Woman : inter-pregnancy interval is a risk factor for preeclampsia, and an increase in blood pressure is a sign of preeclampsia. The purpose of this study was to determine the relationship between inter-pregnancy interval and blood pressure. The study design was a cross sectional analytic survey research. The population was preeclampsia pregnant women in Banyumas District with cluster sampling technique. The results of the study were a relationship between inter-pregnancy interval with systolic blood pressure (p 0.017) and no relationship between inter-pregnancy interval with diastolic blood pressure (p 0.629). The conclusion of this study, there was a relationship between inter-pregnancy interval with systolic blood pressure in preeclampsia pregnant women

    STUDY OF THE HEALTH PROFESSIONAL CODE OF ETHICS BETWEEN EXPECTATIONS AND REALITY: CASE REVIEW ABSTRACT

    Get PDF
    The professional code of ethics is a comprehensive and integrated guideline about attitudes and behaviors that a person should have as health workers . Health workers should study, understand, and apply the ethics, morals, and values of the code of ethics so that in carrying out professionalism it does not cause conflict and cause negligence in carrying out medical actions that can cause legal dilemmas.The purpose of this study was to determine the code of ethics of the health profession between expectations and reality.This study used a descriptive research design with an analytical survey research method. The sampling technique used a random sampling technique.Research results show Midwives' knowledge of the code of ethics is above the average 51% and below the average is 49%. There are two ethical cases that occurred, namely the village midwife collecting fees during postpartum and infant visits (KN and KF) and performing infusions in all normal deliveries.It is recommended for midwives to add information about the code of ethics for midwives.it is associated with ethical cases tha

    Interprofessional Education: A Study of Curriculum Development and Implementation in Learning Process in Applied Bachelor Study Program in Health Polytechnic of Tanjungkarang

    Get PDF
    One of the global problems in the health system is health service fragmented and overlaps among the health profession. This phenomenon occurs due to a lack of communication and cooperation among health personnel so that the health service is not effective and efficient. The transformation of health service is needed through a comprehensive and collaborative health service, which focuses on the client. Intercollaboration capability cannot be formed spontaneously, but need training since they are on campus. So that interprofessional education (IPE) should be integrated into the curriculum and the learning process should give meaningful learning experiences that can make students from different professions interact and cooperate This study is a descriptive study that aims to describe curriculum development and the implementation of IPE in four applied bachelor study programs in Poltekkes Tanjungkarang. In curriculum development activity it was obtained the agreement of IPE learning was implemented through a theoretical lecture with one credit inserted in a related course, one credit of practicum, and three credits of clinical practicum in community. Curriculum development and IPE learning development in Poltekkes Tanjungkarang was implemented based on the commitment and cooperation of all parties. The implementation of IPE learning using Team-Based Learning (TBL) and evaluation with a website-based survey. Keywords: interprofessional education (IPE), curriculum developmen

    Pengaruh Adanya Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Guru SD Setara DII Terhadap Hasil Belajar Mengajar di SD di Kabupaten Banyumas

    Get PDF
    Masalah yang dipilih adalah masalah yang nyata yaitu mencari pengaruh adanya penyelenggaraan peningkatan kualitas guru SD setara DII terhadap hasil belajar mengajar di SD di Kabupaten Banyumas. dimana program penyetaraan DII Guru SD oleh pemerintahan sangat diharapkan untuk meningkatkan kualitas guru SD supaya dalam melaksanakan tugasnya akan berhasil lebih bail. hal ini dilaksanakan, karena guru sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan, perlu menyesuaikan kemampuan sesuai dengan tuntutan masyaraka

    Peningkatan Kualitas Hidup Anak Thalasemia Pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Thalassemia is a disorder of hemoglobin synthesis with clinical manifestations of severe anemia. With a total of 35 sufferers in North Lampung, thalassemia causes complex health problems, especially during the Covid-19 Pandemic, including 1. The limited blood supply for transfusions due to decreased donors; 2. The problem of malnutrition leading to reduced immunity; 3. Psychological and school problems; 4. Not all thalassemia children in North Lampung had Hb-analysis as a diagnostic procedure; and 5. Low consumption of iron chelation drugs to prevent hemosiderosis. The community service aims to improve the quality of life for thalassemia children in North Lampung during the Covid-19 Pandemic. The Community service activities used a process approach (preparation, implementation, evaluation) involving several professions and related stakeholders (interprofessional collaboration). The target of the activities was thalassemia children and families who are members of the Association of Parents with Thalassemia (POPTI) North Lampung, with a total of 35 people. Data were analyzed with proportional descriptive analysis. The community service activities were 1. Formation of a Thalassemia Care Community consisting of 75 permanent blood donor volunteers; 2. Health education about the nutritional needs of thalassemia children and provision of nutrition packages to 33 people (94.28%); 3. Counseling on psychosocial problems and learning disorders in schools; 4. Facilitating story books in the treatment room of HM Mayjend Ryacudu Hospital; 5. Laboratory examination of Hb analysis and ferritin levels and socialization of the management of iron chelation treatment to 23 people (65.71%) of thalassemia children and their families. All activities were carried out with health protocols during the Covid-19 Pandemic. Suggestion: It is necessary to develop a network and increase the membership of the Thalassemia Care Community to six permanent donors for one thalassemia child. The Originality/Value/ Implication of this community service activity is the formatting of the North Lampung Thalassemia Care Network and Community

    KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI UNTUK SKRINING ANTENATAL

    Get PDF
    Pengabdian Kepada Masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang adalah kegiatan civitas akademika dengan cara memanfaatkan potensi yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang sebagai kontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkeadilan. Bentuk pengabdian masyarakat yang diselenggarakan menyesuaikan dengan kegiatan civitas akademika sehari-hari. Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan adalah pelatihan Skrining Antenatal menggunakan instrument   bantu Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Tim Penggerak PKK dalam mendeteksi dini factor risiko pada ibu hamil. pelatihan memakai pendekatan partisipatif serta praktek lapangan. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah anggota dan pengurus tim penggerak PKK Kecamatan Baturraden.Pemahaman tentang alat skrining antenatal berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan upaya terpadu untuk  menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi obtetrik   pada saat persalinan diharapkan mereka dapat membantu melaksanakan pemantauan tersebut bekerja sama dengan tenaga  kesehatan, dan kader  posyandu. tim penggerak PKK Kecamatan Baturraden ini tidak merasa kesulitan untuk melakukan Tindaklanjut dari pelatihan adalah pendampingan kepada anggota / pengurus tim penggerak PKK Kecamatan dalam upaya menyebarluaskan hasil pelatihan</p

    OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN MEMANFAATKAN BUKU KIA DAN PENERAPAN METODE SDIDTK DI KECAMATAN ABUNG SELATAN LAMPUNG UTARA

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada seribu hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu penyebab terjadinya stunting di Provinsi Lampung adalah belum optimalnya asupan gizi seimbang dan rendahnya cakupan Stimulasi Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDDITK) pada Balita. Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari enam kabupaten lokus stunting di Provinsi Lampung. Tingginya angka stunting dan rendahnya cakupan SDIDTK di Kabupaten Lampung Utara disebabkan oleh rendahnya asupan gizi balita dan kurangnya pengetahuan kader dan ibu balita tentang SDIDTK. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat (kader kesehatan) dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita dengan memanfaatkan Buku KIA dan gizi esensial pada Masa Golden Age. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan pendekatan proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan secara interkolaboratif. Kegiatan yang dilakukan meliputi: upaya promotif dan preventif khusus untuk meningkatkan cakupan SDIDTK dan status gizi balita. Hasil dari kegiatan ini meningkatkan pemahaman kader Posyandu dalam memantau tumbuh kembang balita, adanya upaya kader Posyandu dalam melakukan langkah-langkah mengatasi masalah gizi pada balita dan pemanfaatan lahan pekarangan oleh keluarga dengan baik untuk menunjang ketahanan pangan.Stunting is a health problem due to insufficient nutritional intake during the first thousand days of life (HPK). One of the causes of stunting in Lampung Province is not optimal balanced nutritional intake and low coverage of Stimulation for Early Detection and Intervention of Growth and Development in Toddlers. North Lampung Regency is one of the six stunting locus districts in Lampung Province. The high stunting rate and low SDIDTK coverage in North Lampung Regency are caused by the low nutritional intake of toddlers and the lack of knowledge of cadres and mothers of toddlers about SDIDTK. This community service activity aims to empower the community (health cadres) to optimize the growth and development of toddlers by using the KIA Book and essential nutrition during the Golden Age Period. The community service activity method uses a process approach starting from planning, implementation, and evaluation which is carried out intercollaborative. Activities include specific promotive and preventive efforts to increase SDIDTK coverage and the nutritional status of children under five. The results of this activity increased the understanding of Posyandu cadres in monitoring the growth and development of toddlers, the existence of Posyandu cadres' efforts to overcome nutritional problems for toddlers, and good use of yard land by families to support food security
    corecore