86 research outputs found

    GOOGLE CLASSROOM AS THE LATEST LEARNING MEDIA IN THE COVID-19 PANDEMIC PERIOD

    Get PDF
    Abstrak: Masa pandemik COVID-19 mengharuskan pembelajaran daring. Masalahnya bencana yang datang tiba-tiba menyebabkan guru-guru SD Darul Ilmi Murni kurang memiliki persiapan untuk mengatasi pembelajaran daring. Untuk itu kegiatan PKM dilaksanakan berupa workshop mengenai aplikasi Google Classroom kepada guru-guru SD Swasta Darul Ilmi Murni yang bertujuan untuk membantu guru membuat pembelajaran daring efektif dimasa pandemik COVID-19. Banyak peserta yang mengikuti kegiatan PKM ini adalah 15 orang guru dari SD Swasta Darul Ilmi Murni. Dari hasil test evaluasi praktek penerapan aplikasi Google Classroom diperoleh 85% guru berhasil membuat pembelajaran daring efektif menggunakan aplikasi google classroom. Guru-guru memiliki keterampilan untuk mengelola pembelajaran daring menggunakan Google Classroom. Prestasi siswa meningkat setelah guru menerapkan Google Classroom pada pembelajaran daring. Respon siswa, orang tua dan guru sangat baik terhadap media pembelajaran daring Google Classroom.Abstract:  The period of the COVID-19 pandemic requires online learning. The problem is that the sudden disaster caused the teachers of primary school Darul Ilmi Murni to be less prepared to handle online learning. For this reason, PKM activities are carried out in the form of workshops on the Google Classroom application for teachers of Darul Ilmi Murni Primary School which aims to help teachers make online learning effective during the COVID-19 pandemic. The number of participants participating in this activity was 15 teachers. From the results of the test evaluation of the practice of implementing the Google Classroom application, it was found that 85% of teachers succeeded in making online learning effective using the google classroom application. Teachers have the skills to manage online learning using Google Classroom. Student achievement increased after the teacher implemented Google Classroom in online learning. Student, parent and teacher responses are very good to Google Classroom online learning media

    PERAN MALALA FUND DALAM MENCAPAI KESETARAAN HAK PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN PAKISTAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Malala Fund dalam mencapai kesetaraan hak pendidikan bagi perempuan di Pakistan. Pakistan merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor lima di dunia dengan 49,2% populasi perempuan, namun tingkat kesetaraan gendernya rendah dan angka putus sekolah 5,97 juta anak pada 2018 dengan angka buta huruf perempuan 60%. Untuk melihat peran Malala Fund, penelitian ini menggunakan konsep analisis peran dari David Lewis yang terdiri dari pelaksana, katalis, dan mitra, dengan jenis penelitian kualitatif dan analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa peran yang telah dilakukan Malala Fund untuk mencapai kesetaraan pendidikan perempuan Pakistan sesuai dengan analisis peran Lewis meskipun belum sepenuhnya tercapai. Malala Fund telah berperan sebagai pelaksana dengan memberi bantuan dana beserta alat tulis untuk pendidikan anak perempuan terdampak banjir Pakistan pada tahun 2017, lalu telah berperan sebagai katalis terlibat dalam melakukan advokasi meningkatkan anggaran pendidikan di Khyber Pakhtunkhwa menjadi 70% pada tahun 2021-2022, dan telah berperan sebagai mitra karena bekerja sama dengan perusahaan internasional seperti Apple dan lembaga internasional seperti Bill & Melinda Gates Foundation. Kata kunci: Malala Fund, NGO, kesetaraan gender, pendidikan, Pakista

    PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG MEDIASI DI PENGADILAN SECARA ELEKTRONIK DI PENGADILAN AGAMA BUKITTINGGI

    Get PDF
    ABSTRAK Peradilan modern berbasis teknologi informasi merupakan salah satu prasyarat terwujudnya penyelenggaraan peradilan yang sederhana, cepat, dan berbiaya ringan serta sebagai upaya untuk meningkatkan akses terhadap keadilan. Perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi serta informasi dan kondisi tertentu telah menimbulkan tantangan dalam pelaksanaan mediasi di pengadilan yang mendorong perlunya implementasi mediasi secara elektronik. Hal tersebut melatarbelakangi diterbitkannya Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Mediasi di Pengadilan secara Elektronik. Mediasi Elektronik sebagai salah satu upaya pembaharuan hukum peradilan modern berbasis teknologi informasi memberikan kemudahan bagi para pihak yang domisilinya jauh dari pengadilan melakukan proses mediasi dengan menggunakan sarana elektronik. Namun, terdapat hambatan serta tantangan tersendiri dalam melakukan Mediasi Elektronik baik itu dari keterbatasan akses jaringan internet, rendahnya pemahaman dan minat para pihak dalam teknologi sehingga pelaksanaan mediasi secara elektronik tidak efektif dilaksanakan. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Pelaksanaan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2022 tentang Mediasi di Pengadilan Secara Elektronik di Pengadilan Agama Bukittinggi. (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan mediasi secara elektronik di Pengadilan Agama Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris yang diambil dari data primer dengan melakukan wawancara dan data sekunder dengan mengolah bahan primer, bahan sekunder dan bahan tersier dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian Pengadilan Agama Bukittinggi telah melaksanakan Mediasi Secara Elektronik di Pengadilan sesuai dengan PERMA No.3 Tahun 2022 pada perkara kewarisan nomor 658/Pdt.G/2022/PA.Bkt yang mana terlaksana sebanyak 5 kali mediasi. Hambatan yang ditemui mediator setelah melakukan Mediasi Elektronik pada Perakara adalah jaringan internet para pihak yang tidak bagus sehingga pada saat proses mediasi berlangsung para pihak sering kali keluar masuk zoom meeting. Kata Kunci : E-court, E-Mediasi, Pengadilan Agam

    Praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua ditinjau dari fiqh muamalah

    Get PDF
    Dalam kehidupan manusia jual beli merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan sehingga manusia tidak dapat hidup tanpa adanya kegiatan jual beli. Jual beli juga merupakan sarana tolong menolong sesama manusia sehingga Islam menentukan kebolehannya. Seiring dengan perkembangan zaman, masalah jual beli ditemui dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya tentang praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda yang terjadi Di Desa Pudun Julu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data tentang fenomena-fenomena yang terjadi, dan yang dialami. Sumber data penelitian ini adalah data primer yaitu pembeli dan penjual, dan data sekunder berupa buku-buku. Teknik pengumpulan data menggunakan studi lapangan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda di Desa Pudun Julu tidak sesuai dengan syarat dan rukun jual beli. Yang mana dalam praktik tersebut banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada proses transaksi jual beli tersebut, dimana penjual menjual tanahnya sebanyak tiga kali dengan pembeli yang berbeda serta tidak menjelaskan yang sesungguhnya bahwa tanah tersebut bukan miliknya dan pembeli tidak mengetahuinya, sehingga dalam hal ini meimbulkan kekhawatiran dan ketidak relaan pembeli dalam transaksi tersebut. Berdasarkan tinjauan fiqh muamalah tentang praktik jual beli tanah dengan akta tanah ganda di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. Menurut mayoritas ulama jual beli dikatakan sah apabila jual beli tersebut memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan, bukan milik orang lain, dan dan tidak tergantung pada khiyar lagi. Maka praktik jual beli tersebut tidak sesuai dengan pelaksaan yang dilakukan oleh Penjual

    PENGARUH INTENSITAS MENGAKSES JEJARING SOSIAL TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UIN SUSKA RIAU

    Get PDF
    Internet sudah tidak asing lagi pada saat ini, dari orang dewasa hingga anak- anak kini sudah bisa mengakses internet, situs yang ada pada internet beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan manusia yang beragam pula. Dan situs yang sedang populer pada saat ini adalah facebook.com dan twitter.com. situs facebook.com dan twitter.com merupakan situs jejaring sosial yang menyedikan aplikasi yang sangat menarik. Aplikasi pada situs facebook.com dan twitter.com seperti chatting, foto, video, grup, games, dan aplikasi pihak ketiga yang tidak kalah menarik. Aplikasi tersebut menarik perhatian mahasiswa, sehingga menyita waktu belajar mahasiswa dan cara mahasiswa berkomunikasi dalam berinteraksi. Penelitian ini mempengaruhi komunikasi interpersonal mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN SUSKA Riau. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, pengumpulan data dengan menggunakan koesioner, dokumentasi, dan observasi. Untuk mengetahui pengaruh intensitas mengakses jejaring sosial terhadap komunikasi interpersonal mahasiswa jurusan ilmu komunikasi uin suska riau, menggunakan analisis regresi linear sederhana. Variabel X pada penelitian ini adalah intensitas mengakses jejaring sosial, sedangkan variabel Y adalah komunikasi interpersonal mahasiswa. Jumlah sempel dalam penelitian sebanyak 63 orang, teknik pengambilan sempelnya adalah random sampling. Pengolahan data uji coba kuesioner dilakukan dengan menggunakan Program Statistik Product and Service Solution (SPSS) Windows versi 17.0 Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh intensitas mengakses jejaring sosial terhadap komunikasi interpersonal mahasiswa jurusan ilmu komunikasi uin suska riau. Hal ini berdasarkan analisis data dengan menggunakan regresi liinear sederhana adalah Y= 27,384 + 0,464X dengan t hitung 5,293 lebih besar bila dibandingkan dengan t tabel 0,254 tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan dari α, yang diperoleh dari N = 63 dan α = 0,05. Oleh karena itu H0 ditolak Ha diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara intensitas mengakses jejaring sosial terhadap komunikasi interpersonal mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN SUSKA Riau

    HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL DISTRESS DENGAN PERILAKU MAKAN TIDAK SEHAT PADA REMAJA

    Get PDF
    Masa remaja merupakan tahap perkembangan kritis karena peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Dengan adanya perkembangan remaja seringkali menimbulkan masalah dan perubahan perilaku dalam kehidupan remaja tersebut. Salah satu bentuk perubahan perilaku pada masa remaja dapat dilihat dari perubahan perilaku makan yang dapat mengarah pada perilaku makan yang sehat atau kecenderungan perilaku makan yang tidak sehat. Adanya tekanan yang dirasakan oleh remaja serta Ketika dihadapkan pada fluktuasi emosi yang tidak menentu, remaja menjadi dominan dan tidak mampu mengendalikan emosinya sehingga memunculkan emotional distress atau disebut dengan respon negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang terjadi diantara emotional distress dengan perilaku makan tidak sehat pada remaja. Penelitian ini melibatkan sebanyak 100 responden dipilih berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan dan kesediaan menjadi responden, menggunakan teknik convenience sampling. Penelitian ini menggunakan instrument skala DBEQ yang diadaptasi dari  van strein et al, instrumen skala DASS yang diadaptasi oleh damanik. Data penelitian  ini dianalisis menggunakan teknik correlation statistik non-parametrik dari pearson. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan positif antara emotional distress dengan perilaku makan tidak sehat pada remaja. Semakin tinggi emotional distress maka semakin tinggi perilaku makan tidak sehat.  Saran untuk siswa agar bisa mengalihkan respon negatif  kepada hal-hal yang lebih positif

    Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Informasi Anti-Hoaks dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Selama Pandemik Covid-19

    Get PDF
    The Main Potential PKM-University Grant Team conducts Community Partnership Program (PKM) activities in the form of anti-hoax information-based teaching materials development training as part of improving teacher competency. This activity also provides information on how teachers respond to hoax information during the covid-19 pandemic. Participants in this PKM activity are teachers at SMK Namira Tech Nusantara which numbered 24 people. The outside target of Community Partnership Program activities is 1) improving the understanding and knowledge of teachers in making teaching materials by paying attention to the selection of appropriate information and not indicated hoax; 2) improving teachers' skills in designing teaching materials derived from reliable information; and 3) increased motivation of teachers in preparing teaching materials for online-based learning during the covid-19 pandemic. This method of PKM activity is carried out in four stages. The first stage is preliminary observation on the partner school. The second stage is the implementation of teaching materials manufacturing training through the search for hoax information. The third stage is the implementation of anti-hoax-based teaching materials that have been developed. The fourth stage is evaluation and reflection. The result is 1) teachers are able to understand hoax information; 2) teachers are able to develop anti-hoax information-based teaching materials and provide improved teacher competence during the covid-19 pandemic

    Development Of Student Worksheets (LKPD) Based On Science Literacy As Supporting Teaching Materials For Learning Of Colloidal Concepts

    Get PDF
    Science literacy is the ability to understand the scientific process and obtain important information that can be used in everyday life. Science literacy is an important and necessary skill in today's global era. This study aims to produce decent and practical of student worksheets (LKPD) based on science literacy products, as well as to know the teacher's acceptability to the LKPD developed. This research applies a type of research and development (R&D) using 3D models through define, design, and develop phases. This research was conducted at the SMAN 1 Kutapajang. The research instruments used are validity test questionnaires and practicality test questionnaires. The object of the study is a student worksheets (LKPD) based on science literacy on learning colloid concepts. The resulting LKPD has been tested valid with a percentage of 86.12% (very valid) and tested practically with a percentage of 91.66% (very practical). Based on the results of the study, it can be concluded that student worksheets (LKPD) based on science literacy can be used as supporting teaching material for learning colloidal concepts at SMAN 1 Kutapanjang

    Ethnomathematics approach integrated flipped classroom model: Culturally contextualized meaningful learning and flexibility

    Get PDF
    The student-centered learning model has yet to adapt to the environment around students, including cultural contexts and traditions, and is less applicable and less effective for improving students' mathematical abilities. The meaningfulness obtained from mathematics learning based on activity has yet to provide optimal results, and there are still contradictions between learning theories and the application results. Therefore, this study aims to provide recommendations for developing new models and theories to optimize flexible and meaningful learning implementation using qualitative research methods with an integrative literature review approach. The results show that student-centered learning needs attention to personal factors and behaviors. Furthermore, learning with a cultural approach through an ethnomathematics context and flexibility in learning are also needed. The implication of this research is to recommend developing a model that integrates the flipped classroom model and the ethnomathematics approach. Meanwhile, a new theory was also proposed due to the development of the Cognitive-Social-Cultural Constructivist Theory of Learning (CSCCTL). Further studies on developing theories from the ethno-flipped classroom model should be conducted

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Abstrak: Pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penerapan kurikulum merdeka saat ini. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memfasilitasi kebutuhan belajar siswa sesuai dengan level kemampuan yang mereka miliki dan membantu pencapaian visi pendidikan nasional, yakni pelajar yang memiliki profil pancasila. Oleh sebab itu, penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila sangat penting untuk dimaksimalkan oleh para guru, sehingga implementasi kurikulum merdeka dapat tercapai sesuai dengan tujuan dari kurikulum merdeka. Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) ini bertujuan untuk (1) memberikan pelatihan dan pendampingan terkait penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila untuk meningkatkan pemahaman mitra; dan (2) meningkatkan keterampilan mengajar mitra dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan 3 cara, yakni workshop, demonstrasi dan pendampingan. Peserta kegiatan PBM berjumlah 20 orang guru yang terdiri dari 17 guru perempuan, dan 3 orang guru laki-laki. Evaluasi kegiatan PBM dilakukan melalui pemberian angket/kuisioner terkait pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila. Hasil angket/kuisioner dianalisis secara kuantitatif deskriptif. Analisis hasil angket/kuisioner menemukan bahwa: (1) terdapat peningkatan pemahaman guru sekolah menengah terkait pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila sebesar 87,37% (kategori sangat baik); dan (2) terdapat peningkatan keterampilan mengajar guru mitra dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis profil pelajar pancasila sebesar 77,97% (kategori baik).Abstract: Differentiated learning based on the Pancasila learner profile is a learning approach used in the implementation of the current independent curriculum. Teachers are expected to apply differentiated learning to facilitate students' learning needs according to their ability levels and to help achieve the vision of national education, namely students who have a Pancasila profile. Therefore, the application of differentiated learning based on the Pancasila learner profile is very important to be maximized by teachers so that the implementation of the Independent Curriculum can be achieved in accordance with the objectives of the Independent Curriculum. This Community-Based Empowerment Program (PBM) aims to (1) provide training and mentoring related to the application of differentiated learning based on the Pancasila Student Profile to enhance partners' understanding; and (2) improve partners' teaching skills in implementing differentiated learning based on the Pancasila Student Profile.The method of implementing activities is carried out in 3 ways, namely workshops, demonstrations, and mentoring. The total number of participants in PBM activities is 20 teachers, consisting of 17 female teachers and 3 male teachers. The evaluation of PBM activities is carried out through the provision of questionnaires related to the understanding and skills of teachers in implementing differentiated learning based on the Pancasila student profile. The results of the questionnaire were analyzed quantitatively and descriptively. The analysis of the questionnaire results revealed that: (1) there is an increase in secondary school teachers' understanding of differentiated learning based on the Pancasila learner profile of 87.37% (very good category); and (2) there is an increase in junior high school teachers' teaching skills in implementing differentiated learning based on the Pancasila learner profile of 77.97% (good category)
    corecore