21 research outputs found

    Makna Pesan Simbolik Non Verbal Tradisi Mappadendang di Kabupaten Pinrang

    Full text link
    Main purpose of this reseacrh was: to know and make the category about representation of essential message non verbal from moving and attributes that used in Mappadendang tradition.This reserach have executed at Pinrang District, South Sulawesi. The people who have been source of information was true peoples of Bugis ethnic that called have been qualified and inderstood about Mappadendang tradition clearly. Methology of this research have qualitative meaning by semiotika\u27s approach. Primary data conducted from observation and interwiew clearly that have relation on this reserach and secondary data conducted by reseacrh from lterature study, was collecting data that conducted from any source that hae relation with this reseracrh like books, opinions, data from litaraturs and etc. Result of the reserach showed that Mappadendang tradition still often did by true peoples of Bugis is villages. Mappadendang tradition was one of true heritage of Bugis tradition that invented to create the togetherness between the farmer and surrounded people. This traditional have a message as give thanks to Allah SWT caused by successful of rice harvest at one area. In Mappadendang tradition have any symbols of this reserch that showed how the peoples make communication to that symbols, then did interpretation became a message essential. As the supporting elements that contained in Mappadendang like lesung, alu and baju bodo that weared by Mappadendang players. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkategorisasi representasi makna pesan non verbal dari gerakan dan atribut yang digunakan dalam tradisi Mappadendang.Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Adapun yang menjadi informan adalah masyarakat asli suku bugis yang dianggap menguasai dan mengetahui tradisi Mappadendang secara mendalam. Metode penelitian ini bersifat kualitatif melalui pendekatan semiotika. Data primer dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terkait dengan penelitian dan data sekunder yang diperoleh penulis melalui kajian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai data yang berhubungan dengan penelitian berupa buku-buku, artikel, data dari kepustakaan dan literature lain yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Mappadendang masih sering dilakukan oleh masyarakat asli suku bugis di pedesaan atau pedesaan. tradisi Mappadendang adalah salah satu warisan asli kebudayaan bugis yang diadakan untuk menyatukan rasa kebersamaan antara petani dan masyarakat sekitar. Tradisi ini memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berhasilnya panen padi di suatu daerah. Dalam tradisi Mappadendang terdapat simbol-simbol dari penelitian ini yang memperlihatkan bagaimana masyarakat berinteraksi terhadap simbol-simbol tersebut, kemudian menginterpretasikan menjadi sebuah makna pesan. Adapaun unsur-unsur pendukung yang terkandung dalam Mappadendang seperti lesung, alu dan baju bodo yang dikenakan para pemain Mappadendang

    Earthquake Damage Level of Gorontalo Area Based on Seismicity and Peak Ground Acceleration

    Get PDF
    Gorontalo is located at the macro and micro plate boundary, therefore it is located in an active seismotectonic region. This study aims to analyze earthquake damage level in Gorontalo based on seismicity and peak ground acceleration. The data used is obtained from the USGS. Data is made into a database and plotted onto a geological map. Calculation of peak ground acceleration is obtained using the Kawashumi formula. The results of this study indicate that Gorontalo is included in the slight to moderate earthquake damage level because it is dominated by shallow to intermediate earthquake's depth, light to moderate earthquake magnitude, and have a peak ground acceleration 1,462 - 99,714 gal

    Sosialisasi Dan Simulasi Pemberian Bantuan Hidup Dasar pada Nelayan Tradisional di Desa Kawa Kabupaten Seram Bagian Barat

    Get PDF
    Maluku merupakan salah satu provinsi bahari di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai nelayan tradisional dan tinggal di Kawasan Pesisir. Sebaran masyarakat Desa Kawa adalah hidup di daerah pesisir yang berhadapan dengan lautan dimana bermata pencaharian utama adalah nelayan. Letak Desa Kawa dengan pelayanan kesehatan (Puskesmas) dibatasi dengan transportasi darat dan lautan dengan jarak tempuh ± 45 menit. Hal ini membuat masyarakat tidak terlalu peka dengan masalah kesehatan dan terbiasa hidup mandiri namun tidak tahu akan tndakan mandiri dalam menangani sebuah masalah kegawatdaruratan. Berdasarkan data yang diperoleh di Masyarakat Desa Kawa selama ini sering terjadi kecelakaan berupa tenggelam, sehingga masyarakat ingin tahu akan penanganan pertama pada kasus tenggelam. Hal ini didasari pada lokasi desa yang jauh dari tenaga penolong (paramedis dan medis) dan tempat pertolongan (Puskesmas), sehingga masyarakat berkeinginan kuat untuk bisa secara mandiri melakukan cara pertolongan (Bantuan Hidup Dasar) pada kasus kecelakaan yang terjadi di laut, salah satunya adalah tenggelam. Demi meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat awam di pesisir untuk memberikan pertolongan BHD yang tepat, maka berdasarkan analisis tim pengabdian di Desa Kawa untuk diberikan solusi yaitu melakukan sosialisasi dan simulasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk masyarakat awam dengan sasaran adalah masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dengan metode ceramah dan simulasi tindakan. Adapun hasil kegiatan yang dicapai dari kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan diketahui dari hasil post-test. Kenaikan nilai post-test sebesar 61,5% nelayan tradisional mempunyai pengetahuan bai

    Supply Chain Management Berbasis Layanan: Desain Dan Implementasi Prototipe Sistem

    Full text link
    Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah konsep pengaturan aliran proses perdagangan yang menghubungkan antara produsen, supplier, dan konsumen secara langsung. Dengan berevolusinya konsep perangkat lunak dan sistem informasi menuju era berbasis layanan, pengembangan SCM berbasis layanan menjadi sangat relevan. Studi kasus kebutuhan akan SCM berbasis layanan pada pengelola pusat perbelanjaan di Jakarta menjadi fokus pembahasan. Pada makalah ini dibahas sebuah model pengembangan sistem SCM berbasis layanan yang menghubungkan tiga stakeholder yang berperan dalam proses perdagangan pada pusat perbelanjaan modern

    Comparative Study of Erp Implementation Methodology Case Study: Accelerated Sap Vs Dantes & Hasibuan Methodology

    Full text link
    Enterprise Resource Planning (ERP) system is a concept of enterprise system that describe the integration of the whole process in the organization. Study in this field mostly about external development paradigm on information system development. So, issue in ERP is all about how to adopt it in the organization, not about the application development. This paper reviews two methodology on ERP system implementation, one is vendor perspective methodology and new generic perspective methodology. Comparation of both methodology is done in this study by using Roger Sessions' metric. Result is the vendor perspective slightly superior than the new generic perspective methodology

    The geographically variegated connections of the Jakarta metropolitan area as produced by manufacturing firms

    Get PDF
    Connectivity in urban networks is often deemed to be an important feature of economically vibrant cities. Under conditions of contemporary globalization, the importance and geographies of these connections are increasingly variegated. Accordingly, various attempts have been made to analyse the external relations of cities and metropolitan regions, often through the lens of multilocational firms. Our purpose in this paper is to address the to‐date limited empirical knowledge about whether firms originating from different regions (i.e., firms with different headquarter [HQ] locations) create different patterns of inter‐urban relations. Drawing on the interlocking network model and using the Jakarta metropolitan area (JMA) as a case study, this paper explores how manufacturing firms with HQs either inside (further differentiating between the JMA and other cities) or outside (further differentiating between East Asian and non‐East Asian countries) Indonesia produce different patterns of external relations. Our findings indicate that each category of firms generates unique configurations of interurban relations for the JMA at the global and national scales. We argue that these variegated networks patterns not only reflect different locational strategies of firms, but also Indonesia's evolving policy orientations which have complex relations with evolving patterns of economic globalization

    PENGARUH VARIASI KONSENTRASI BAHAN BAKU PEREKAT DAN TEKANAN KEMPA TERHADAP SIFAT FISIKA � KIMIA BRIKET ARANG DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG (Zea mays L.)

    No full text
    Fossil energy sources still dominate the world's energy needs. The energy crisis becomes a threat to humans because limited amount of fossil as energy resources. Development of renewable energy sources to reduce dependence on fossil energy sources are required. This study aims to utilize and process corn cob waste (Zea mays L.) became one of renewable energy resource such as charcoal briquettes. This study try to evaluate the effect of variations in the adhesive concentration and press load and also to know the optimum adhesive concentration and press load in corn cob (Zea mays L.) charcoal briquettes. Corn cob waste was charred using electric retort with carbonization temperature 400 °C for 3 hours. This study used completely randomized design with 2 factors, i.e. adhesive concentrations (4%, 6%, and 8%) and press loads (2,000 ps

    GAMBARAN KONSUMSI IKAN DAN LAUK LAINNYA DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR PADA DAERAH PESISIR DAN PEGUNUNGAN DI KABUPATEN KEBUMEN

    No full text
    Latar Belakang : Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan menentukan kualitas masa depan negara. Kekurangan gizi pada usia anak sekolah akan menghambat perkembangan motorik, sensorik, kognitif, sosial, dan emosional. Di Kabupaten Kebumen sendiri anak sekolah sangat kurus (IMT/U) mempunyai presentase sebesar 2,95% dan kurus sebesar 5,49%. Tujuan Penelitian : Mengetahui gambaran konsumsi ikan dan lauk lainnya dengan status gizi anak sekolah dasar pada daerah pesisir dan pegunungan di Kabupaten Kebumen. Ranacangan Penelitian : Penelitian ini termasuk penelitian bidang gizi masyarakat dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah anak sekolah kelas IV, V, dan VI di SDN 2 Tanggulangin dan SDN 1 Pandansari berjumlah 40 partisipan. Pengambilan konsumsi ikan dan lauk lainnya menggunakan metode food frequency. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil : Sebagian besar siswa pesisir dan pegunungan memiliki status gizi normal yaitu 75,0% siswa daerah pesisir dan 60,0% siswa daerah pegunungan. Siswa daerah pesisir yang sering mengonsumsi ikan sebesar 50,0%, sedangkan siswa daerah pegunungan hanya sebesar 15,0%. Tempe mejadi lauk yang paling sering dikonsumsi siswa daerah pesisir dan pegunungan yaitu sebesar 75,0% siswa daerah pesisir dan 80,0% siswa daerah pegunungan. Siswa yang sering maupun tidak sering mengonsumsi ikan dan lauk lainnya sebagian besar memiliki status gizi normal. Kesimpulan : Menggambarkan adanya hubungan konsumsi ikan dengan daerah pesisir dan pegunungan, namun tidak menggambarkan adanya hubungan konsumsi lauk lainnya dengan daerah pesisir dan pegunungan, serta tidak menggambarkan adanya hubungan tingkat konsumsi ikan dan lauk lainnya dengan status gizi ana

    Rancangan Konten Pembelajaran Geografi Pariwisata Berbasis Wisata Pantai Botutonuo Berintegrasikan Photography Essay

    Get PDF
    Konten Pembelajaran telah menjadi bagian penting dalam pembelajaran di masa pandemi saat ini. Pembelajaran yang memanfaatkan jejaring sangat mudah diakses. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang rancangan konten pembelajaran geografi pariwisata berbasis wisata pantai botutonuo berintegrasikan photography essay. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Deskriptif eksplorasi yang akan mendeskripsikan fenomena secara konprehenship. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Desain penelitian dilakukan dengan analisis kebutuhan, yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran semester, capaian pembelajaran dan karakteristik materi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1). Hasil analisis kebutuhan materi geografi pariwisata berdasarkan capaian pembelajaran menunjukan sumber belajar dari Wisata pantai botutonuo antara lain Sumber daya wisata pantai Botutonuo, Pendukung wisata pantai Botutonuo, Wisatawan Pantai Botutonuo, Kawasan Wisata Pantai Botutonuo dengan 11 sub bagian yang memiliki Materi Pembelajaran yang sesuai yaitu Daya Tarik Wisata, Daya Tarik wisata dari Unsur alami, Daya tarik wisata dari unsur non alami, Jenis sarana pendukung wisata, Jenis prasarana pendukung wisata, Kebutuhan dasar wisatawan, Karakteristik wisatawan, Toponimi wisatawan, Komponen dasar Wisata, Atraksi wisata, Amenitas, Aksesibilitas. 2) Komponen wisata yang menjadi sumber belajar antara lain atraksi wisata (pesisir pantai botutonuo, Vegetasi, dan Spot dermaga), amenitas (penginapan, gasebo, menara pandang botutonuo, market, warung makan, tempat ibadah, toilet, area parkir, penerangan) dan akessibilitas (bandara, pelabuhan, terminal, akses jalan). Sebagai kesimpulan Wisata Pantai Botutonuo yang berintegrasikan photography essay memiliki karakteristik yang bersesuaian dengan materi geografi pariwisata, capaian pembelajaran dan karakteristik materi yang terfokus pada komponen wisata. Sehingga dapat menjadi rekomendasi yang efektif kepada pihak terkait, bahwa Wisata pantai Botutonuo yang berintegrasikan photography essay dapat dijadikan sebagai konten pembelajaran pada materi geografi pariwisata
    corecore