25 research outputs found
The Effect of Chain Writing Method on Studentsā Writing Ability of Descriptive Text
Abstract: The objective of this research is to obtain the empirical evidence on the effect of chain writing method on students' writing ability of descriptive text. This research used a quantitative method with quasi-experimental design. The sample of this research is 70 students which is divided into experimental class control class that consist 35 students for each. The results of this research show that the post-test mean score of the experimental class is higher than the post-test mean score of the control class (74 > 56). According to the result of statistic calculation, it is obtained that the score of to = 8.45 > tt = 1.67 in degree of significance 5%. The score of to = 8.45 > tt = 2.39 in degree of significance 1%. It indicates that the value of tobservation is bigger than ttable. tobservation = 8.45 > ttable.= 1.67. tobservation = 8.45 > ttable.= 2.39, so Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, it proved that the chain writing method has good effect on the teaching writing of descriptive text and effective to improve students' writing ability of descriptive text
Klorofil pada Tumbuhan Famili Myrtaceae di Taman Buah Lubuk Pakam Sumatera Utara
Kadar klorofil tumbuhan Famili Myrtaceae penting dikaji untuk memberi gambaran dan informasi mengenai banyaknya klorofil serta manfaatnya. Pengukuran kadar klorofil pada tumbuhan Famili Myrtaceae di Taman Buah Lubuk belum pernah dilakukan sehingga perlu adanya tambahan referensi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rata-rata kadar klorofil tumbuhan famili Myrtaceae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spektrofotometri dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kandungan klorofil a, klorofil b, dan klorofil total pada daun Famili Myrtaceae yang tidak ternaung dan yang ternaung. Jumlah rata-rata kandungan klorofil a pada daun yang tidak ternaung tumbuhan famili myrtaceae di Taman Buah Lubuk Pakam yaitu 1,166 mg/l, sedangkan pada daun yang ternaung yaitu 1,474 mg/l. Jumlah rata-rata kandungan klorofil b pada daun yang tidak ternaung tumbuhan famili myrtaceae di Taman Buah Lubuk Pakam yaitu 1,886 mg/l, sedangkan pada daun yang ternaung yaitu 2,768 mg/l. Jumlah rata-rata kandungan klorofil total pada daun yang tidak ternaung tumbuhan famili myrtaceae di Taman Buah Lubuk Pakam yaitu 2,269 mg/l, sedangkan pada daun yang ternaung yaitu 2,457 mg/l
Strategi Komunikasi Branding Kuliner Bebek Songkem Khas Madura Di Kabupaten Bangkalan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi branding usaha Bebek Songkem di Kabupaten Bangkalan. Kajian ini fokus di Kabupaten Bangkalan, sebuah wilayah di Madura yang terkenal dengan wisata kuliner aneka olahan bebek. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan di dunia saat ini semakin maju menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat, hal itu membuat pengusaha lokal seperti usaha bebek di Madura turut bersaing dengan banyaknya kompetitor. Olahan bebek yang melimpah membuat Bebek Songkem memiliki ciri khas (iconic) Madura kalah dengan olahan bebek lainnya. Tidak seperti kebanyakan olahan bebek pada umumnya, Bebek Songkem ini berbeda dari bebek olahan lainnya, karena Bebek Songkem dimasak dengan cara dilumuri bumbu-bumbu alami selanjutnya dikukus dengan daun pisang sekitar 3-4 jam. Ā Metode dalam penelitianĀ ini adalah metode deskriptif kualitatif. Ā Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, danĀ dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi branding yang dilakukan kuliner Bebek Songkem menggunakan word of mounth sehingga pemasaran digital kurang berjalan dikarenakan sumber daya manusia yang masih kurang up to date mengenai penggunaan media sosialĀ ituĀ sendiri.Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi branding usaha Bebek Songkem di Kabupaten Bangkalan. Kajian ini fokus di Kabupaten Bangkalan, sebuah wilayah di Madura yang terkenal dengan wisata kuliner aneka olahan bebek. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan di dunia saat ini semakin maju menyebabkan persaingan menjadi semakin ketat, hal itu membuat pengusaha lokal seperti usaha bebek di Madura turut bersaing dengan banyaknya kompetitor. Melimpahnya olahan bebek membuat Bebek Songkem yang memiliki ciri khas (iconic) Madura kalah dengan olahan bebek lainnya. Tidak seperti kebanyakan olahan bebek pada umumnya, Bebek Songkem ini beda dari bebek olahan lainnya, karena Bebek Songkem dimasak dengan cara dilumuri bumbu-bumbu alami selanjutnya dikukus dengan daun pisang sekitar 3-4 jam. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data kualitatif dan Teknik keabsahan data triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpecahnya 2 area kuliner yaitu Ketengan dan Tangkel membuat kuliner Bebek Songkem tidak begitu diketahui oleh masyarakat, selain itu penjualan Bebek Songkem masih menggunakan word of mouth belum menggunakan pemasaran digital.
Kata kunci: Bangkalan; Bebek Songkem; Branding; Kuliner
Nutritional Status of Toddler Children in Cikoang Village, Mangarabombang District, Takalar District
Nutritional status is the end result of the balance between the food that enters the body (nutrient input) and the body's need (nutrient output) for those nutrients. In other words, the state of the body as a result of food consumption and the use of nutrients. Nutrient requirements are determined by many factors, including: basal metabolic rate, growth rate, physical activity, and relative factors, namely: ingestion, differences in absorption, utilization, and differences in excretion and destruction of nutrients in the body. A sample of 82 children aged between 2.5 and 5.0 years and 114 households representing adulthood was observed in two villages with Maudu' rituals, and 99 and 134 households in two villages without Maudu' rituals. The research was conducted in Cikoang Village, Takalar District. The results of this study indicate that the nutritional status of children under five in Cikoang Village is not good and needs attention from related parties in helping to improve child nutrition in Cikoang Village
Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing Berbantuan Media Wayang Kartun pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Dalam pelaksanaan pembelajaran, diperlukan suasana kelas yang mendukung peserta didik untuk mampu memahami materi pembahasan yang akan dipelajari. Untuk mendorong pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang diajarkan, maka diperlukan suasana kelas yang menarik, menyenangkan dan interaktif. Untuk membuat suasana kelas yang menarik, menyenangkan dan interaktif diperlukan pemilihan metode dan model pembelajaran yang tepat dan sesuai karakterisitik belajar peserta didik. Proses pembelajaran harus diiringi dengan stimulus yang tepat dari guru kepada peserta didik. Stimulus yang dimaksud merupakan stimulus yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai upaya dalam rangka memantik tanggapan atau respon sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Impelementasi visual dapat dikembangkan dalam berbagai macam media seperti salah satunya adalah media wayang kartun. Dalam upaya meningkatkan keterampilan menyimak peserta didik, inovasi pembelajaran menggunakan media wayang kartun ini dapat menjadi alternatif solutif. Guru dapat menggunakan Model Pembelajaran Roleplay dengan Berbantuan Media Wayang Kartun. Model pembelajaran roleplay dengan berbantuan media wayang kartun ini dapat diterapkan di berbagai mata pelajaran, namun tim penyusun memutuskan untuk memilih mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tema 4 mengenai Kewajiban dan Hakku kelas 3 Sekolah Dasar
ANALISIS FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PERMULAAN BELAJAR MEMBACA KELAS 3 DI SEKOLAH DASAR
Kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan yang dialami oleh anak atau remaja yang disebabkan adanya ketidakseimbangan antara ilmu pengetahuan dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak ataupun remaja yang seharunya bisa dicapai. Maka tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa di sekolah dasar (SD) dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Penelitian ini diambil pada saat peneliti mengikuti program Kampus Mengajar 4 di sekolah SD Ibnu Husain Surabaya yang terhitung dari bulan Agustus hingga Desember 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada kegiatan penelitian yaitu lembar observasi, catatan lapangan, serta wawancara siswa dan guru. Hambatan dan gangguan disebabkan oleh 2 faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal, peran guru dan orang tua sangat dibutuhkan, mereka merupakan kunci keberhasilan belajar anak. Karena peran mereka sangat penting dalam kehidupan keseharian anak dalam memberikan bimbingan, edukasi, serta memahami perkembangan potensi dan kecerdasan anakĆĀ Kata kunci: Kesulitan belajar, Membaca, Sekolah Dasa
Implementasi Model PJBL Bahasa Indonesia Melalui Media Interaktif pada Pembelajaran Kelas 1C SD PL Don Bosko
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan yang dialami oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang berdampak pada hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas belajar dan hasil belajar peserta didik serta mengembangkan model pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif melalui pemanfaatan media interaktif khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1C SD PL Don Bosko. Teknik pengumpulan data dalam peneliti meliputi wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media interaktif berbasis model Project Based Learning (PJBL) dapat meningkatkan kemampuan membaca serta keaktifan dan ketertarikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
Pemanfaatan Mobile Learning Supervisi Klinis Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur
The pandemic era has brought us to situations where social and physical restrictions are demanded. Therefore, like it or not, school principals and supervisors must change the supervision strategy carried out on their teachers and their target schools. Changing supervision strategy needs to be done because learning is no longer done face-to-face in the classroom but online and through clinical supervision activities. However, the problems found indicate that the implementation of clinical supervision has not been optimal because: (1) principals have not effectively carried out their duties as supervisors, such as monitoring, managing, and collaborating with teachers to improve learning. (2) teachers do not yet have adequate skills in managing classes and improving the learning process. (3) teachers and principals are not accustomed to using clinical supervision mobile learning to assist supervision activities in increasing their professionalism. The training activities include the introduction and use of clinical supervision mobile learning, practical sessions on using clinical supervision mobile learning, and mentoring. The training participants consisted of teachers, school principals, and supervisors. The methods used are socialization, training, and focus group discussions. After the training, participants gained new knowledge about mobile learning clinical supervision training. In addition, participants could practice the stages in utilizing clinical supervision mobile learning. Based on the evaluation results, participants argued that this application is essential and relevant for use during covid 19 pandemic conditions.Era pandemi membawa kita berada pada situasi dengan tuntutan pembatasan sosial dan fisik, sehingga mau tak mau kepala sekolah dan pengawas harus mengubah strategi supervisi yang dilakukan kepada gurunya serta sekolah binaannya. Hal ini perlu dilakukan karena pembelajaran tidak lagi dilakukan secara tatap muka di dalam kelas melainkan secara daring, begitu pula dengan kegiatan supervisi klinis. Permasalahan yang ditemukan menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan supervisi klinis selama ini kurang optimal; (1) kepala sekolah belum mampu melaksanakan tugasnya secara efektif sebagai supervisor seperti memantau, membina dan bekerjasama dengan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran (2) guru belum memiliki keterampilan yang efektif dalam mengelola kelas dan memperbaiki proses pembelajaran (3) guru dan kepala sekolah belum terbiasa menggunakan mobile learning supervisi klinis guna membantu kegiatan supervisi dalam rangka peningkatan profesionalismenya. Kegiatan pelatihan berupa pengenalan dan pemanfaatan mobile learning supervisi klinis, praktek menggunakan mobile learning supervisi klinis, serta pendampingan dan evaluasi. Peserta pelatihan terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan focus group discussion (FGD). Setelah pelatihan, peserta mendapatkan pengetahuan baru tentang pemanfaatan mobile learning supervisi klinis, peserta mampu mempraktekkan tahapan-tahapan dalam memanfaatkan mobile learning supervisi klinis, dan berdasarkan hasil evaluasi, peserta berpendapat bahwa aplikasi ini penting dan relevan untuk digunakan di tengah kondisi pandemi covid 19
PEMANFAATAN ANTIOKSIDAN (GLUTATHIONE) TERIPANG EMAS LAUT (GOLDEN STICHOUPUS VARIEGATUS) BERBASIS NANOTEKNOLOGI DALAM APOPTOSIS SEL SKUAMOSA KANKER MULUT
Kanker mulut adalah penyakit yang jarang diteliti dan kurangnya pendeteksian dini.. Antioksidan terbesar ada pada Teripang Emas Laut (Golden stichoupus variegatus) dengan bantuan Glutathione, memberikan elektron pada radikal bebas mampu menekan adanya kerusakan sel. Tujuan: untuk mengetahui dosis pemberian ekstrak Teripang Emas Laut (Golden stichoupus variegatus) yang paling efektif terhadap sel skuamosa kanker mulut. Metode: Tikus putih sebanyak 25 ekor: Tikus tanpa perlakuan, Tikus dengan induksi DMBA, Tikus dengan paparan DMBA (Dimethylbenz 7,12- Ā anthracene) 20mg/kg BB diinduksi ekstrak teripang emas laut dosis 0,33 g/kg BB, 0,66 g/kg BB, dan 0,99 g/kg BB dengan analisa data One Way Anova. Hasil: K1 adalah perlakuan paling efektif. Hasil anova menunjukkan perlakuan K1 tidak berbeda signifikan dengan perlakuan K2, dan K3, maka ketiga perlakuan ini yaitu perlakuan K1, K2, dan K3 adalah perlakuan sama efektif. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok perlakuan.
Ā
Kata kunci: Sel skuamosa, Kanker Mulut, Teripang Emas Laut, Antioksidan
Identification of Pesticide-Saturated Soil Using Near-Surface Geophysics Method
Harmful substances deposited in the soil can disrupt soil functions, leading to environmental pollution and harm. Pesticides are one example of these harmful substances. Absorption of pesticides into the soil can lead to infertility and negatively impact overall soil health. Therefore, a study was conducted to identify pesticide-saturated soil near the surface and map the soil health conditions around Situ Cisanti. The research utilized geoelectric methods and collected soil and water samples from the inlet (a) and outlet (b) areas of Situ Cisanti. After conducting measurements around Situ Cisanti, the data collected include soil resistivity, ranging from 0.483 to 2.04 Ī©m (a) and 658 to 2787 Ī©m (b). Soil pH levels were 8.9 - 9.0 (a) and 8.9 (b). Soil Electrical Conductivity (EC) and Total Dissolved Solids (TDS) measured 250 - 280 Ī¼s and 194 - 207 ppm (a), and 240 Ī¼s and 178 ppm (b). Water pH was 7.7 (a) and 8.7 - 9.1 (b). Water EC and TDS were 100 Ī¼s and 83 ppm (a), and 80 - 180 Ī¼s and 65 - 94 ppm (b). The results indicated higher pesticide contamination in the outlet compared to the inlet, signifying potential risks to soil health