893 research outputs found

    ANALISIS JENIS PERMAINAN ENGKLEK SEBAGAI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBUATAN SOAL BANGUN DATAR BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi dari sebaigan kebiasan guru sekolah dasar yang mengambil soal berasal dari kumpulan soal berupa LKS dan buku materi pelajaran yang kurang sesuai dengan tingkat pemahaman, konteks pengetahuan siswa dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam kelas. Penggunaan soal evaluasi harus berdasarkan tingkat perkembangan siswa dan konten isi dari soal harus merujuk kepada tujuan pembelajaran dan kebermaknaan dari suatu konsep pembelajaran. Soal bukan hanya untuk mengukur kemampuan siswa namun dapat dijadikan sebuah bahan ajar untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu bahan ajar soal yang selain dapat mengukur tingkat pengetahuan siswa tapi juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu bahan ajar soal. Konteks permainan engklek yang dianalalisis dalam penelitian ini adalah bentuk pola bangun datar yang ditinjau dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berguna untuk pembuatan bahan soal yang berguna sebagai bahan latihan soal, terutama soal bangun datar. Soal bangun datar dalam penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap bidang bangun datar secara kontekstual. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai cara pendekatan dalam meneliti fenomena sosial dengan analisis konsep sebagai metode penelitian yang digunakan. Analisis konsep adalah metode dengan menelaah suatu konsep dengan pemahaman peneliti terhadap suatu masalah sosial. Hasil dari penelitian ini berupa bentukan bangun datar dalam permainan engklek, kesesuaian materi bangun datar permaianan engklek dengan materi bangun datar yang akan dijadikan bahan pembuatan soal bangun datar, dan soal bangun datar yang dijadikan bahan kontektual dalam materi bangun datar. Bahan soal yang sesuai dengan konteks kebermaknaan dalam permaianan akan mudah diserap sebagai cara meningkatkan pemahaman anak dalam suatu permasalahan matematik

    PENERAPAN TERAPI AUGMENTATIVE AND ALTERNATIVE COMMUNICATION (AAC) PADA PASIEN STROKE AFASIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HAMBATAN KOMUNIKASI VERBAL DI RUMKITAL DR. RAMELAN RUANG STROKE UNIT SURABAYA

    Get PDF
    Stroke merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan neurologis yang terjadi akibat gangguan aliran darah pada otak. Pada 2007 stroke di menempati urutan ke-3 penyakit terbanya di Indonesia sedangkan pada 2011 stroke naik keperingkat pertama sebagai penyakit terbanyak di Indonesia. Data dari Rumkital Dr. Ramelan Surabaya pada bulan Mei-Juni 2016 terdapat 47 pasien stroke, 59,5% menderita CVA Infark, 40,5% menderita CVA Bleeding dari kasus tersebut sebanyak 46,8% mengalami afasia. Pada pasien afasia sering terjadi masalah Hambatan Komunikasi Verbal yang tidak ditangani secara efektif. Adapun terapi yang bisa digunakan dalam mengatasi Hambatan Komunikasi Verbal adalah AAC menggunakan kata-kata sederhana. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan AAC (kata-kata sederhana) pada pasien stroke dengan Masalah Keperawatan Hamabatan Komunikasi Verbal di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus, subjek penelitian ini adalah satu orang pasien CVA infark dengan masalah keperawatan hambatan komunikasi verbal. Pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan dengan cara observasi. Hasil dari penerapan terapi Augmentative and Alternative Communications dilakukan selama 5 hari pasien dapat melakukan interaki dengan lingkungan sekitarnya. Simpulan dari studi kasus ini adalah terapi Augmentative and Alternative Communications (Kata sederhana) mempunyai dampak positif bagi pasien stroke yang mengalami hambatan komunikasi verbal

    HUBUNGAN SENAM OSTEOPOROSIS DENGAN KEJADIAN OSTEOPOROSIS PADA PESERTA SENAM DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

    Get PDF
    Senam osteoporosis penting untuk kesehatan, orang yang tidak mengikuti senam, menderita nyeri persendian, muda lelah, kram dimalam hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan senam osteoporosis dengan kejadian osteoporosis di Rumah Sakit Islam Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah peserta senam osteoporosis di Rumah Sakit Islam Surabaya sebesar 55 orang. Sampel sebesar 48 responden diambil dengan simple random sampling. Variabel independen senam osteoporosis, variabel dependen osteoporosis, pengumpulan data menggunakan kuesioner, alat ukur kepadatan tulang (DMT), data primer di analisis menggunakan uji statistk Rank Spearman dengan Ī± = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan dari 48 responden senam osteoporosis, hampir seluruhnya (79,2%) mengikuti senam sesuai kaidah, sebagian besar (68,8%) responden menderita osteopenia. Hasil uji Statistik Rank Spearman di dapatkan Ļ = 0.001 < Ī± = 0.05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara senam osteoporosis dengan kejadian osteoporosis pada peserta senam osteoporosis di Rumah Sakit Islam Surabaya. Simpulan penelitian adalah senam osteoporosis yang sesuai 1 kali dalam seminggu minimal 40 menit sekali senam, dapat memperlambat penurunan massa tulang akibat usia serta meningkatkan kesehatan secara umum, sehingga mengurangi resiko kejadian osteoporosis

    TEACHING ENGLISH THROUGH POEM

    Get PDF
    This is a conceptional article which the writer proposes a concept of teaching English trhough Poem. The integrated of literature in language teaching is very important. The most widely used language in the world is English, there are many people need to learn English for communication. There are several ways of teaching English, one of them is through literature that is a part of a language, the use of literature in English language teaching can be as authentic material. There are many literary works that can be used for teaching English, one of them is the poem.Hypothetically, the use of poem in English language teaching can help the teacher improve the studentsā€™ English language skills and knowledge about the culture of the nation of English. In a class, a teacher should be creative and give the opportunity for students to use English actively and understanding the poem content

    PENGARUH ROTASI DAN KOMPETENSI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN NON DOSEN SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    Get PDF
    AbstractĀ This research aimed to obtain empirical evidence about the influence of rotation and competency to motivation non Lecturer in the School of Electrical Engineering and Informatics Bandung Institute of Technology. The research results are expected to contribute in the development of management, especially human resource management. The research was conducted at the School of Electrical Engineering and Informatics Bandung Institute of Technology in Bandung, West Java. All the employees are sampled in this research. This research approach is quantitative, whereas the type of research in the form descriptive explanatory and verificative and also uses questioner as premier data to get the describing in conditions. The analysis tool in this research used path analysis. The test results of this research show and found a positive and significant effect between rotation and competency to motivation either partially or simultaneously. The implications of these findings is the realization of one attempt and have a good rotation appropriate to competency so as to improve employee motivation.Ā Keywords :Ā  Rotation, Competency and Motivatio

    Kontrol Diri dan Konformitas terhadap Intensitas Bermain Game Online Mobile pada Remaja Akhir di Samarinda

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik ada atau tidaknya pengaruh kontrol diri, dan konformitas terhadap intensitas bermain game online mobile pada remaja akhir di Samarinda. Subjek penelitian ini adalah 100 orang remaja akhir di Samarinda dipilih menggunakan teknikpurposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala kontrol diri, konformitas dan intensitas bermain game online mobile. Teknik analisa data menggunakan uji statistik regresi model berganda. Hasil penelitian model penuh menunjukkan terdapat pengaruh antara kontrol diri dan konformitas terhadap intensitas bermain game online mobile yaitu dengan nilai F hitung > Ftabel (4.818 > 2.70), R square =0.090, dan p =0.010. Pada hasil penelitian model bertahap didapatkan adanyapengaruhyang signifikan antara kontrol diri dengan intensitas bermain game online mobile dengan nilai beta = -0.257, t hitung = -2.315 > t tabel = 1.984, dan p = 0.023. Kemudian pada konformitas dengan intensitas bermain game online mobile menunjukkan tidak terdapat pengaruh dengan nilai beta = 0.074, t hitung = 0.668 < t tabel = 1.984, dan p = 0.506

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN ETOS KERJA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan visioner dengan ETOS KERJA pada karyawan. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kepempimpinan visioner dengan komitmen organisasi. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Lippo Bank Cabang Yogyakarta yang berjumlah 68 orang dengan ciri-ciri : 1) karyawan tetap, 2) bekerja minimal dua tahun, 3) tingkat pendidikan minimal SMU. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive non random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala persepsi terhadap kepemimpinan visioner dan skala komitmen organisasi. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,521; p = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kepemimpinan visioner dengan komitmen organisasi. Sumbangan efektif persepsi terhadap kepemimpinan visioner terhadap ETOS KERJA sebesar 27,1% .Berdasarkan hasil analisis stepwise model akhir diketahui bahwa aspek persepsi terhadap kepemimpinan visioner yang memberi sumbangan efektif terhadap ETOS KERJA adalah aspek pengetahuan sebesar 27,979%. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel persepsi terhadap kepemimpinan visioner mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 123,000 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 105 yang berarti persepsi terhadap kepemimpinan visioner pada subjek tergolong tinggi. Variabel ETOS KERJA diketahui rerata empirik (RE) sebesar 98,926 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 100 yang berarti ETOS KERJA pada subjek penelitian tergolong sedang

    Tanggung Jawab Perum Pegadaian Syariah Dalam Pelelangan Barang Jaminan Gadai (Studi Penelitian Di Perum Pegadaian Syariah Kota Subulussalam)

    Get PDF
    Studi ini bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab Perum pegadaian Syariah dalam pelelangan barang jaminan gadai dan untuk mengetahui upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh para pihak dalam pelelangan barang jaminan gadai. Perum Pegadaian Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman atas dasar hukum gadai yang berlandaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 283 dengan cara yang mudah, cepat dan aman. Ketika nasabah wanprestasi dan tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka pihak Pegadaian akan melakukan pelelangan terhadap benda jaminan gadai tersebutTerjadinya kerusakan pada barang jaminan gadai milik nasabah berupa gelang emas yang terputus akibat kelalaian oleh pihak petugas Perum Pegadaian Syariah Kota Subulussalam yang menyebabkan kerugian bagi nasabah yang bersangkutan, padahal menurut hukum islam pihak yang menerima barang jaminan harus menjaga jaminan tersebut seperti sedia kala. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan empiris/yuridis sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian adalah Pertanggung jawaban yang diberikan oleh Pegadaian Syariah Kota Subulussalam sudah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/PJOK.05/2016 tentang Usaha Pegadaian pada Pasal 25 ayat 2 yaitu pegadaian wajib mengembalikan/mengganti barang jaminan yang rusak/hilang dengan uang atau barang yang sama atau nilainya setara dengan harga barang jaminan tersebut. Dalam upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan para pihak dalam pelelangan barang jaminan gadaiĀ  yaitu : (a) ketika nasabah sudah jatuh tempo maka upaya yang dilakukan pertama kali dengan cara kekeluargaan atau musyawarah, (b) kemudian jika tidak bisa diselesaikan maka akan diperingati secara tertulis maupun melalui telepon, (c) upaya terakhir pihak Pegadaian terpaksa melelang barang jaminan gadai tersebut

    KONTRAK PENEBANGAN HUTAN JATI DI TUBAN 1865 -1942

    Get PDF
    Abstrak Kontrak penebangan baru pertama kali diterapkan pemerintah tahun 1865. Kontrak penebangan hutan berlaku untuk seluruh wilayah hutan di Jawa, termasuk wilayah Tuban. Penerapan kontrak penebangan ternyata menimbulkan permasalahan. Masyarakat mendapatkan imbas dari pelaksanaan kontrak penebangan hutan jati. Eksploitasi tenaga kerja oleh pengusaha swasta muncul seiring berjalannya kontrak penebangan hutan. Kontrak penebangan diberikan dengan cara pelelangan umum. Peserta pelelangan tidak hanya berasal dari pengusaha swasta perorangan, tetapi juga perusahaan. Pengusaha swasta yang mendapatkan kontrak penebangan hutan didominasi oleh pengusaha swasta Cina dan Eropa (Belanda). Pemerintah memberikan perlakuan berbeda terhadap pengusaha swasta Cina dan Belanda. Pengusaha Belanda lebih mudah mendapatkan kontrak dan perpanjangan kontrak dibandingkan dengan pengusaha Cina. Penerapan kontrak penebangan hutan mengubah ekonomi subsisten penduduk desa hutan. Kata Kunci: Kontrak Penebangan, Hutan Jati, Hindia Beland

    Exploring the implementation of teacher's corrective feedback on students' pronunciation: A case study in the 11th grade students of Science at SMA Plus Al-Hasan Banjarsari Ciamis

    Get PDF
    The study aims to investigate teachersā€™ corrective feedback techniques used to correct studentsā€™ pronunciation in teaching learning process. It also aims to identify teachersā€™ preference toward the use of corrective feedback on studentsā€™ pronunciation, and studentsā€™ responses toward teachersā€™ corrective feedback on studentsā€™ pronunciation. This qualitative case study involved one English teacher and thirty students of the eleventh grade science at SMA Plus Al-Hasan Banjarsari. The data were obtained from observation, interview, and questionnaire. The results showed that, the first, it revealed the teachersā€™ corrective feedback techniques implemented on studentsā€™ pronunciation error. There were five corrective feedback used by the teacher in teaching learning process. Those were explicit, recast, clarification request, metalinguistic feedback, and elicitation. Based on the observation, interview, and questionnaire, it was found that the most frequent correction used by the teacher were explicit and recast in teaching learning process. The second, it discovered the teachersā€™ preference toward the use of corrective feedback on studentsā€™ pronunciation. It was obtained from the findings, the teacher preferred choosing explicit techniques as her choice of corrector. Besides, in the timing of giving correction, the teacher tended to choose both immediate and delayed correction based on the studentsā€™ activities in teaching learning process because she did not want to interrupt their students even though she recognized pronunciation errors. The third, it explored the studentsā€™ responses toward the use of corrective feedback on studentsā€™ pronunciation. This response was divided into three classification, namely; studentsā€™ opinion about the content of teaching, studentsā€™ opinion about error correction generally, and studentsā€™ opinion about different corrective feedback techniques. The results of the study showed that the students gave positive responses to the English activities especially the lesson taught by their teachers in teaching learning process. Besides, the students had positive attitude towards the implementation of corrective feedback. Then, the study reported that the most of students did not like clarification request, metalinguistic feedback, and also elicitation implemented by the teacher in teaching learning process. Therefore, it is suggested that it is important for the teachers to consider the corrective feedback techniques which would be implemented in a classroom
    • ā€¦
    corecore