209 research outputs found

    MODEL KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PRONA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SIDOARJO ( Studi Deskriptif Model Komunikasi dalam Sosialisasi Proyek Nasional Agraria(PRONA) Badan Pertanahan Nasional di Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)

    Get PDF
    The research was conducted by the authors to determine how understanding, barriers, and communication in the socialization models used by BPN. This study used a qualitative approach, the method of observation and in depth interviews to obtain data on the model of communication in the socialization of Proyek Nasional Agraria (PRONA) Badan Pertanahan Nasional in Tulangan Sidoarjo Regency program . As well as the use of group communication theory, interpersonal communication, socialization and Communication Flow Model Many Stage by Black and Whitney. Based on the analysis of three informants who socialized one informant lack of understanding and experience that one informant barriers and communication models used by the BPN model of two-phase flow of communication and communication flow model of many stages. Keywords: Socialization, BPN, Prona, Model Communication

    Pengaruh Literasi Ekonomi dan Modernitas terhadap Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XI IPS Sman 1 Segedong

    Get PDF
    This study reviews how much influence the economic literacy and modernity to the consumption behavior of class XI IPS SMAN 1 Segedong. The approach used in this study using a quantitative approach. This study was included in the associative research using survey method. The population in this study were all students of class XI IPS SMAN 1 Segedong totaling 96 students with a sample of 76 taken at random. Data collection techniques used indirect communication techniques and documentary studies. Data collection tool in this study a test and questionnaire. The results showed that (1) based on the partial test or t test, there are no significant influence on the Economic Literacy Students Consumption Behavior class XI IPS SMAN 1 Segedong with a significance level of 0.288> 0.05 (2) based on the partial test or t test, there significant influence of modernity on consumption Behavior Students in grade XI IPS SMAN 1 Segedong by 27% with a significance level of 0.021 <0.05 (3) based on the simultaneous test or F-test, a significant influence consumption Behavior Students in grade XI IPS SMAN 1 Segedong level signifikasnsi 0,023 <0.0

    PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN SUKABUMI

    Get PDF
    Dalam mencapai langkah pembelajaran geografi, dibutuhkan sumber belajar untuk memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan pada proses belajar mengajar. Sumber belajar memiliki beberapa jenis, salah satu yang dapat digunakan pada pembelajaran geografi yang mempelajari gejala dan peristiwa alam yang terjadi di muka bumi yaitu sumber belajar lingkungan. Sehingga, keberadaan Taman Wisata Alam Situ Gunung di Kabupaten Sukabumi yang didalamnya memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh guru geografi SMA sebagai sumber belajar geografi pada kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi SMA di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi potensi TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi, 2) Mengetahui pendapat dan penilaian guru terhadap pemanfaatan TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi, 3) Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi. Menggunakan metode deskriptif. Populasi seluruh guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi bagian utara, dan sampel menggunakan area sampling dengan faktor lokasi. Teknik analisis data menggunakan teknik persentase dan Skala likert. Hasil penelitian yang menunjukkan : 1) Potensi Taman Wisata Alam Situ Gunung meliputi kondisi fisik, tersedianya sarana dan prasarana, keanekaragaman flora dan fauna serta objek wisata dapat menunjang sebagai sumber belajar geografi. 2) Sebanyak 67% guru geografi memberikan pendapat dan penilaian kuat atau positif terhadap pemanfaatan TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar. Hal tersebut meliputi guru memahami sumber belajar, mengetahui TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar, guru cukup memanfaatkan TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi dan pendapat penilaiannya positif terhadap dukungan pemanfaatan lingkungan TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar. 3) Sebagian besar guru setuju faktor pendukung berupa potensi TWA Situ Gunung dapat mendukung kegiatan pembelajaran geografi. Serta diantara faktor penghambat, yaitu faktor sekolah memiliki pengaruh lebih dominan disamping faktor guru. Kata Kunci : Pembelajaran Geografi, Sumber Belajar, Taman Wisata Alam Situ Gunung In case to acquire steps of geography learning, learning source is needed to get information, knowledge, experiences, and skills at teaching and learning process. Learning source has some kinds, one that can be used at Geography learning which studying about indication and natural events that occur on earth is enviromental learning source. So that the existence of Taman Wisata Alam Situ Gunung in Sukabumi Regency has potential to be used by high school geography teacher as geography learning source in teaching and learning activity. Based on this background, this research examines the usage TWA Situ Gunung as the learning source for geography high schooler in Sukabumi Regency. The goals from this research are: 1) Identifying the potential of TWA Situ Gunung as the learning source, 2) Knowing the opinions and judgements from the geography teachers about using TWA Situ Gunung as the learning source, 3) Identifying the organizer factors and the obstacles TWA Situ Gunung as a source of geography learning. Using descriptive metode. The population of senior high school’s geography teachers in north Sukabumi Regency, and using area sampling or schools distance. Data were analyzed using percentage techniques and Likert scale. The yield of research indicating : 1) Physical conditon of TWA Situ Gunung, the availability of the tools and infrastructure, also the various of flora and fauna also tour object has potential to be used as geography’s learning source. 2) about 67% geography teacher gave opinion and good rating or positive for the usage of TWA Situ Gunung as learning source. This includes teachers understand the learning source, find out TWA Situ Gunung as learning source, the teachers using TWA Situ Gunung as geography learning source and their positive appraisal to support the usage of the TWA Situ Gunung environment as learning source. 3) More than half of them agreed that the organizer factors which are the potential of TWA Situ Gunung can support the geography learning activity. As well as among the obstacles, is school factor have bigger dominan than the teachers affect. Keywords: Geography learning, The Learning Source, Taman Wisata Alam Situ Gunun

    HUBUNGAN TINGKAT TAJAM PENGLIHATAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DENGAN KELAINAN REFRAKSI BELUM DIKOREKSI DI POLI MATA RSUD MEURAXA BANDA ACEH

    Get PDF
    Kelainan refraksi merupakan masalah umum terbesar yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada penderita kelainan refraksi terjadi penurunan tajam penglihatan, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat tajam penglihatan dengan kualitas hidup pada penderita kelainan refraksi belum dikoreksi di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan metode cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2016. Sampel adalah pasien dengan kelainan refraksi yang sesuai dengan kriteria inklusi yang didapat dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan melihat pemeriksaan visus dan kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan penderita kelainan refraksi berjumlah57 orang dengan persebaran 26 orang (45,6%) untuk masing-masing tajam penglihatan ringan dan sedang dan 5 orang (8,8%) memiliki tajam penglihatan buruk, dimana 41 orang (71,9%) memiliki kualitas hidup baik dan 16 orang (28,15%) memiliki kualitas hidup buruk. Kesimpulan: adanya korelasi positif secara statistik antara tingkat tajam penglihatan dengan kualitas hidup pada pasien dengan kelainan refraksi belum dikoreksi di RSUD Meuraxa Banda Aceh, yang dibuktikan melalui uji korelasi Spearman (p < 0,001) dengan (r = 0,647).Kata kunci : Kelainan refraksi, tajam penglihata

    Klasifikasi Cerita Bahasa Indonesia menggunakan Metode Hybrid PSO-KNN (Modified Binary Particle Swarm Optimization dengan K-Nearest Neighbor)

    Get PDF
    Abstrak— Penentuan kategori suatu cerita merupakan hal yang penting agar cerita yang dibaca sesuai dengan keinginan pembaca. Selama ini proses penentuan kategori suatu cerita masih dilakukan secara manual sehingga perlu adanya pengklasifikasian kategori cerita secara otomatis. Metode klasifikasi atau kategorisasi teks merupakan proses yang secara otomatis meletakkan dokumen teks ke dalam suatu kategori berdasarkan isi dari teks tersebut. Pada penelitian ini peneliti mengusulkan sebuah metode hybrid PSO-KNN yaitu penggabungan metode Modified Binary Particle Swarm Optimization dengan K-Nearest Neighbor. Metode PSO-KNN akan mengatasi permasalahan pengklasifikasian teks sekaligus mengatasi kelemahan KNN yang menggunakan seluruh fitur saat proses pembentukan model (learning). PSO-KNN akan mengurangi dimensi dari dokumen dengan memilih token-token sebagai fitur yang paling baik namun isi yang dikandung dokumen tetap terjaga karena fitur yang dipilih sangat merepresentasikan dokumen tersebut. Penerapan metode PSO-KNN berhasil mengkategorikan 5 kategori cerita Bahasa Indonesia sebanyak 150 data dengan tingkat akurasi sebesar 53% dan total fitur optimal sebanyak 88 fitur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode PSO-KNN berhasil melakukan pengklasifikasi kategori cerita pendek serta mengurangi fitur saat proses pembentukan model dan meningkatkan nilai akurasi. Kata Kunci— Klasifikasi teks, cerita pendek, modified binary particle swarm optimization, k-nearest neighbor, looc

    DECISION SUPPORT SYSTEM STUDENT ACHIEVEMENT DURING THE COVID-19 PANDEMIC WITH METHOD FUZZYANALYTIC HIERARCHY PROCESS

    Get PDF
    Achievement is the result of a measurable and scheduled learning process within a certain time. Therefore, this achievement becomes a benchmark for the success of a learning process, especially for students who are used as reflections for improvement to get better. However, since the Covid-19 outbreak, all students have carried out online teaching and learning activities from home, this is certainly a problem for every student. So that face-to-face learning is hampered, the online method is not effective, it has an impact on the decline in student achievement at SDN Cisarua 01. The results of field observations found that the students' semester exam results were on average unsatisfactory and inversely proportional to the results of the assignments done. the students at home satisfactorily. The Fuzzy Analytical hierarchy process (FAHP) method is used in this second phase of research in order to reduce the ranking of the same value from phase one with the Analytical hierarchy process (AHP) method, so as to increase the accuracy of the weighting of the method used. The criteria used in the study to improve student achievement are the criteria for parental support, facilities, environment and school. The Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) method is able to provide a solution in reducing the ranking process which has the same value as the percentage obtained by 68% and the percentage of unequal ranking 32%. This research is able to help the school take a decision to overcome the decline in student achievement. So that it can have an impact on the school in determining ranking decisions to overcome the decline in student achievement

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT) SMK NEGERI 1 PENGASIH

    Get PDF
    Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) yang dilaksanakan bertujuan untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengankompetensi kepribadian, kompetensi social, kompetensi pedagogic dan kompetensi professional. Pelaksanaan PLT ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memasuki dunia kependidikan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan. Salah satu tempat yang menjadi lokasi PPL UNY 2016 adalah SMK Negeri 1 Pengasih yang beralamat di Jalan Kawijo No.11, Pengasih, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta. Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) dilaksanakan untuk melatih keterampilan kemampuan mahasiswa dalam mengajar.Kegiatan PLT dilaksanakan mulai tanggal 15 September sampai 15 November 2017. Sebelum melaksanakan kegiatan PLT mahasiswa melakukan observasi, hingga pelaksanaan PLT yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar dan evaluasi hasil belajar. Pelaksanaan mengajar dilakukan dengan terlebih dahulu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Praktikan melaksanakan kegiatan PLT pada Kompetensi Keahlian Tata Busana di kelas X TB dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving dan saintific learning. Kegiatan lain yang ada di sekolah adalah piket jabat tangan setiap pagi, piket presensi, piket jaga UKS, piket menjaga lobby dan lainnya. Dengan adanya pengalaman di sekolah, diharapkan praktikan memiliki bekal untuk menjadi guru. Hasil dari pelaksanaan PLT selama kurang lebih dua bulan di SMKN 1 Pengasih ini dapat dirasakan oleh praktikan yakni tentang ilmu pengetahuan dan praktik bidang busana maupun keguruan. Tentunya pelaksanaanPLT tidak terlepas dari hambatan-hambatan. Namun, hambatan-hambatan tersebut dapat terselesaikan karena adanya kerjasama dan semangat yang baik dari berbagai pihak

    PERAN GURU SMK PRAPANCA 2 SURABAYA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI SISWA

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peran guru SMK Prapanca 2 Surabaya dalam menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa serta kendala atau hambatan yang ditemui oleh sekolah dalam menjalankan peran guru tersebut. Penelitian ini menggunakan teori peran dari Biddle dan Thomas.Dalam teorinya dijelaskan terdapat empat peristilahan, yaitu istilah-istilah yang menyangkut tentang orang-orang yaitu ada actor dan target. Aktor (actor) yaitu orang sedang berperilaku menuruti suatu peran tertentu.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Informan penelitian berjumlah tiga orang, yaitu: kepala sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya, guru PPKn, dan guru BK, yang dipilih secara purposive sampling. Dalam penelitian ini ketiganya menjadi aktor dalam menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observarsi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik keabsahan data, digunakan trianggulasi sumber. Fokus penelitian ini adalah peran guru dalam menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa serta hambatan yang didapatkan oleh sekolah. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa peran guru dalam menumbuhkembangkan sikap toleransi siswa di SMK Prapanca 2 Surabaya adalah dengan menjadi inspirator penanaman budaya sekolah serta melalui pengelolaan pembelajaran di kelas. Kata Kunci: toleransi, peran, dan budaya sekolah &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Abstract The purpose of this research is to describe the role of teacher SMK Prapanca 2 Surabaya in developing students’tolerance attitude and the obstacles encountered by teacher of schools in carrying out these role. This study used the role theory from Biddle and Thomas. In his theory explained there are four terms, namely terms that concern about people that is there are actors and targets. Actors are people who behave according to a certain role . This research used a qualitative method with a descriptive approach, with three research informants, the principal of SMK 2 Prapanca Surabaya, PPKn teachers and BK teachers. Researchers used informant selection techniques with purposive sampling. In this study the three infroman that become actors in fostering students tolerance attitude. Data collection techniques used were participant observation of in-dept interviews and documentation. While for data validity techniques used triangulation of sources . focus this study is the role of tecaher’s school in fostering student’s at SMK Prapanca 2 Surabaya is to be an inspiration on planting school culture and managing learned in the classroom.. Keywords:tolerance,&nbsp;role,&nbsp;and culture of school. &nbsp

    Analisis Keselarasan Antar Komponen RPP pada Materi Teks Prosedur Kelas VII SMP

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keselarasan antar komponen RPP pada materi teks prosedur kelas VII SMP. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan kajian kepustakaan. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif sebagai pendekatan untuk menganalisis keselarasan antar komponen RPP pada materi teks prosedur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan pengumpulan data sekunder. Adapun data sekunder melalui RPP, telaah pustaka dari jurnal ilmiah internasional, nasional, artikel ilmiah, dan buku-buku terkait dengan topik karya ilmiah. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan membatasi suatu penyajian. Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Hasil penelitian ini yaitu terdapat keselarasan antar komponen RPP. Pertama, keselarasan antara SKL, KI, KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran. Kedua, Keselarasan KD-IPK dengan Materi Pembelajaran. Ketiga, keselarasan KD-IPK-Tujuan Pembelajaran dengan proses KBM. Keempat, keselarasan KD-IPK-Tujuan Pembelajaran dengan Penilaian
    • …
    corecore