51 research outputs found

    IDENTIFIKASI SESAR AKTIF PIDIE JAYA BERDASARKAN RELOKASI DATA GEMPA BUMI SUSULAN PIDIE JAYA DAN MEKANISME FOKAL

    Get PDF
    Banda Ace

    The Halal Paradox: Strategies for Resilient Indonesian Food MSMEs

    Get PDF
    Despite the mandatory halal certification for Indonesian businesses, the anticipated benefits, such as increased product value or market share expansion, have not materialized for all enterprises. This study investigates the marketing challenges faced by halal-certified Micro, Small and Medium-sized Enterprises (MSMEs) in the Bangkalan Regency, Indonesia, focusing on the food sector. Employing a qualitative research design with a phenomenological interpretive approach, the study utilizes data collected through interviews and document analysis from 10 MSME informants. The findings reveal three primary factors hindering their marketing efforts. Firstly, the absence of a centralized platform or marketplace specifically for halal products restricts their reach and visibility. Secondly, the COVID-19 pandemic has disrupted consumer behavior and market dynamics, posing a common challenge for all MSMEs, including those in the halal food sector. Lastly, limited public awareness and understanding of halal certification results in reduced demand for halal products. These findings highlight the need for multi-pronged interventions to support halal-certified MSMEs. This includes establishing dedicated halal product marketplaces, providing pandemic relief measures tailored to MSMEs, and implementing awareness campaigns to educate the public about the significance of halal certification. This study offers valuable insights into the marketing challenges faced by halal-certified MSMEs in a specific Indonesian context. The proposed solutions can inform policy interventions and marketing strategies to empower halal-certified businesses and promote the halal food industry.==============================================================================================================ABSTRAK – Paradoks Halal: Strategi untuk Daya Tahan UMKM Makanan Indonesia. Meskipun sertifikasi halal menjadi kewajiban bagi pelaku usaha di Indonesia, manfaat yang diharapkan, seperti peningkatan nilai produk atau ekspansi pangsa pasar, belum dirasakan oleh semua perusahaan. Penelitian ini mengkaji tantangan pemasaran yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah tersertifikasi halal di Kabupaten Bangkalan, Indonesia, khususnya sektor makanan. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan analisis dokumen dari 10 informan UMKM dan dianalisis dengan pendekatan interpretatif fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor utama yang menghambat upaya pemasaran mereka. Pertama, ketiadaan platform khusus yang dapat menampung dan memasarkan produk-produk halal. Kedua, efek negatif pandemi COVID-19 yang mengganggu perilaku konsumen dan dinamika pasar, termasuk yang berada di sektor makanan halal. Terakhir, rendahnya kesadaran masyarakat akan sertifikasi halal yang mempengaruhi permintaan akan produk halal. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya kerjasama berbagai pihak dalam mendukung UMKM bersertifikasi halal, yang mencakup pembentukan pasar khusus produk halal, penyediaan bantuan pandemi yang terukur untuk UMKM, dan pelaksanaan diseminasi tentang sertifikasi halal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sertifikasi halal. Kajian ini memberikan input yang sangat berharga tentang tantangan pemasaran yang dihadapi oleh UMKM yang tersertifikasi halal dalam konteks Indonesia. Hal ini dapat digunakan untuk intervensi kebijakan dan strategi pemasaran bagi pemberdayaan usaha yang tersertifikasi halal sekaligus mempromosikan industri makanan halal

    Fulfilling Child Rights Post-Divorce in Religious Courts Based on People's Economic Factors after Pandemic

    Get PDF
    This writing aims to understand and analyze the Implementation and Obstacles of the Letter of the Directorate General of the Religious Courts Number 1669/DJA/HK.00/5/2021 Concerning the Enforcement of Guarantees to Protect the Rights of Women and Children Post-Divorce, bearing in mind that the community's economy after the pandemic will impact post-divorce children's rights at the Tulang Bawang Tengah Religious Court. This writing uses normative qualitative research methods with rule and case study approaches. The results of the first study found that the Implementation of the Letter of the Director General of the Religious Courts Number 1669/Dja/Hk.00/5/2021 concerning Guarantees for the Fulfillment of Children's Rights Post-divorce at the Tulang Bawang Tengah Religious Court after the pandemic has fulfilled the spirit of fulfilling children's rights after divorce on a few notes. The results of the second study found inhibiting factors such as the Petitum for divorce cases not entirely containing demands for fulfilling children's rights after divorce because the Petitum for divorce cases did not include the fulfilment of the rights of women and children after divorce, Determining the value of living for wives and children due to divorce which still varies, Aspects of implementing the decision (execution) if one of the parties is not present, and the Judge's understanding of the Ultra Petitum Partium Principle. Tujuan penulisan ini adalah memahami dan menganalisis Implementasi dan penghambat dari Surat Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 1669/DJA/HK.00/5/2021 Tentang Pemberlakuan Jaminan Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dan Anak Pasca Perceraian, mengingat ekonomi masyarakat setelah pandemi akan berdampak dengan hak anak pasca perceraian di Pengadilan Agama Tulang Bawang Tengah. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif normatif dengan pendekatan aturan dan studi kasus. Hasil penelitian pertama menemukan Implementasi Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor 1669/Dja/Hk.00/5/2021 tentang Jaminan Pemenuhan Hak-Hak Anak Pasca perceraian di Pengadilan Agama Tulang Bawang Tengah pasca pandemi adalah telah memenuhi semangat pemenuhan hak-hak anak pasca perceraian dengan beberapa catatan. Hasil penelitian kedua menemukan faktor penghambat seperti Petitum gugatan perkara Cerai belum seluruhnya berisi tuntutan pemenuhan hak anak pasca perceraian, karena Petitum perkara perceraian belum mencantumkan tentang pemenuhan hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian, Penentuan nilai nafkah bagi isteri dan anak akibat perceraian yang masih bervariasi, Aspek pelaksanaan putusan (eksekusi) bila tidak dihadiri salah satu pihak, dan pemahaman Hakim Terhadap Asas Ultra Petitum Partiu

    Kinetics and Characterization of Microalgae Biofuel by Microwave-assisted Pyrolysis Using Activated Carbon

    Get PDF
    The reaction kinetics and the effect of power on microwave-assisted pyrolysis (MAP) in converting microalgae to biofuel were investigated to determine the decomposition mechanism and then characterize the best product. The resulting product consisted of three phases, namely liquid phase (bio-oil), solid residue (char), and uncondensable gas products. The results showed that the optimal increase in microwave power obtained was 20.57% with a 600-watt microwave power condition, a reaction time of 20 minutes, a microwave absorber to microalgae ratio of 1:6, and a heating rate of 25.96 K/min (600 watts). The reaction kinetics evaluated in the best condition showed a second-order reaction with activition energy (Ea) and pre-exponential factor (A) at 35.5971 kJ/moles and 2,606.75/minute, respectively. The characteristics of the biofuel product obtained were 1.01 gr/mL density, viscosity 10.97 cP, and pH 9.30. In addition, based on GC-MS analysis, the bio-oil contained aliphatic, aromatic, phenol, FAME, and polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) organic compounds. These results indicate that MAP has the potential to be developed as an alternative production process for biofuels

    Kinetics and Characterization of Microalgae Biofuel by Microwave-assisted Pyrolysis Using Activated Carbon

    Get PDF
    The reaction kinetics and the effect of power on microwave-assisted pyrolysis (MAP) in converting microalgae to biofuel were investigated to determine the decomposition mechanism and then characterize the best product. The resulting product consisted of three phases, namely liquid phase (bio-oil), solid residue (char), and uncondensable gas products. The results showed that the optimal increase in microwave power obtained was 20.57% with a 600-watt microwave power condition, a reaction time of 20 minutes, a microwave absorber to microalgae ratio of 1:6, and a heating rate of 25.96 K/min (600 watts). The reaction kinetics evaluated in the best condition showed a second-order reaction with activition energy (Ea) and pre-exponential factor (A) at 35.5971 kJ/moles and 2,606.75/minute, respectively. The characteristics of the biofuel product obtained were 1.01 gr/mL density, viscosity 10.97 cP, and pH 9.30. In addition, based on GC-MS analysis, the bio-oil contained aliphatic, aromatic, phenol, FAME, and polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) organic compounds. These results indicate that MAP has the potential to be developed as an alternative production process for biofuels

    PERAN PESANTREN DALAM MELESTARIKAN BHESA ALOSBHESA MADHUREH (STUDI PESANTREN DI KABUPATEN SUMENEP)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas sosial yang memiliki asumsi bahwa pesantren hanyalah tempat untuk belajar pendidikan agama Islam dan minim akan peran yang lain. Pendidikan agama yang diajarkan sejatinya erat dengan moral dan nilai nilai kesopanan yang tidak hanya terekspresikan dari tingkah laku tetapi juga komunikasi verbal atau bahasa. Untuk mengungkap dan mendeskripsikan fokus penelitian tentang peran pesantren dalam melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh dan metode yang dipergunakan pesantren dalam “menjaga” penggunaan bahasa kromo madura tersebut dilakukan pengamatan menggunakan pendekatan kualitatif . Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pesantren  (yang dalam hal ini hanya dibatasi pada pondok salaf) memiliki peranan yang luar biasa dalam melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh. Peranan ini dapat dilihat dari “pewajiban” pondok pesantren terhadap penghuninya untuk berkomunikasi dengan menggunakanBhesa AlosBhesa Madhureh,bahkan untuk semakin menguatkan penguasaan santri atas Bhesa AlosBhesa Madhureh ini pondok pesantren menggunakan bahasa tersebut dalam proses belajar mengajarnya sehingga lulusan pondok pesantren salaf ini dapat dipastikan mampu berkomunikasi dengan Bhesa AlosBhesa Madhureh. Pesantren ini merupakan satu satunya lembaga yang punya komitmen kuat untuk melestarikan Bhesa AlosBhesa Madhureh Bhesa AlosBhesa Madhureh

    Manajemen Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny”N”Akseptor Suntikan Depo Progestin dengan Efek Samping di Puskesmas Plus Bara-Baraya Tanggal 16 Agustus 2012

    Get PDF
    Setelah mempelajari teori, konsep dan prinsip-prinsip asuhan pada akseptor suntikan dan pengalaman langsung di lahan praktek studi kasus Ny.”N” akseptor suntikan Depo Progestin dengan Efek Samping maka dapat ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan 1. Pada Ny”N” didapatkan bahwa sejak menggunakan suntikan depo progestin mengalami keluhan Amenorhea 2. Diagnosa pada Ny”N” ditegakkan berdasarkan adanya keluhan tidak haid selama 3 bulan. 3. Pada Ny”N” tidak ada data yang menunjang untuk terjadinya masalah potensial. 4. Pada Ny”N” tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera atau kolaborasi. 5. Tindakan yang dilakukan pada Ny”N” bertujuan untuk tetap mempertahankan menjadi akseptor suntikan depo progestin dan ingin melakukan suntikan ulang sesuai jadwal yang telah ditentukan. 6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang dilakukan tercapai dengan adanya kerja sama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan klien. 7. Evaluasi yang dilakukan bertujuan agar klien mengerti semua penjelasan yang diberikan dan tetap menjadi akseptor dan bersedia datang pada waktu yang telah ditentukan untuk mendaptkan suntikan ulang
    • …
    corecore