46 research outputs found
PENGARUH INTERPERSONAL TRUST, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN ETIKA TERHADAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR
Penelitian ini membahas Pengaruh Interpersonal Trust,kompetensi, Independensi dan Etika terhadap Skeptisme Profesional Auditor. Ruang lingkup penelitian ini adalah para akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surabaya. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Interpersonal Trust,kompetensi,Independensi dan Etika Terhadap Skeptisme Profesional Auditor.
Berdasarkan karakteristik permasalahan, penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Penelitian ini menggunakan hipotesis dan rancangan penelitian dalam bentuk survei, sampel yang digunakan adalah 8 KAP yang berada di Kota Surabaya dan data yang digunakan merupakan jenis kuesioner yang disebar di kantor akuntan publik. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda.
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) interpersonal trust berpengaruh signifikan terhadap skeptisme profesional auditor, hal ini mengindikasikan bahwa skeptisme profesional auditor dapat dicapai apabila auditor memiliki interpersonal trust yang baik. Semakin baik tingkat interpersonal trust yang dimiliki oleh seorang auditor maka skeptisme profesional auditor yang dihasilkan juga akan semakin baik. 2) kompetensi berpengaruh signifikan terhadap skeptisme profesional auditor, hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang auditor maka skeptisme profesional auditor yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. 3)independensiberpengaruh signifikan terhadap skeptisme profesional auditor, hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat independensi auditormaka skeptisme profesional auditor yang dihasilkan juga semakin meningkat. 4) etika berpengaruh signifikan terhadap skeptisme profesional auditor, hal ini mengindikasikan bahwa skeptisme profesional auditor dapat dicapai apabila auditor memiliki etikayang baik. Semakin baik etika yang dimiliki oleh seorang auditor maka skeptisme profesional auditor yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Kata-kata kunci: Interpersonal trust, Kompetensi, Independensi, Etika, Skeptisme Profesional Audito
Staphylococcus aureus in Traditional Coconut milk Drinks
oai:ojs2.medlabtechnojournal.com:article/1Coconut milk is a food ingredient that is used to increase the taste of food and drinks. Coconut milk has processed products in the form of traditional drinks such as ice dawet and cendol ice. According to the Indonesian National Standard in 2009 about Maximum Microbial Contamination in Food in liquid coconut milk must be in accordance with the requirements of TPC parameters, MPN Coliform, Salmonella sp., and Staphylococcus aureus. This study aims to determine the description of Staphylococcus aureus contamination in traditional coconut milk in the Banjarbaru region. This type of research is a descriptive survey. The samples in this study were traditional drinks (es dawet and es cendol) that used coconut milk by using Purposive sampling techniques as many as 6 sellers who made 2 times taking, namely taking 1 hour (testing I) after processing and 2 hours after the first take (testing II) . From the research that has been done, it is found that there are 4 samples of Staphylococcus aureus contamination in 4 samples, namely 3 samples fulfilling the requirements of the Indonesian National Standard and 1 sample that does not meet the requirements of the Indonesian National Standard. It is expected for the seller to always maintain personal hygiene, pay attention to the cleanliness of drinks sold either during processing or serving, noting the cleanliness of the appliance and storing the ingredients of the drinks sold
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DCMENGGUNAKAN PWM PADA PROTOTYPE ROBOT PEMBAWA BARANG KENDALI OTOMATIS
In prototype robot mover stuff reins otomatic needs controlling of motor dc speed using PWM (Pulse Witdh Modulation).Using this theory concept, speed of motor DC in this robot can increase speed control system of motor DC refer to decreasing speed of motor DC from full speed until stopped.Principle Reference that is using in decreasing of motor DC is between that robot dan barrier.In here, Measure tool for distance using ultrasonic signal , for this time, weitter used sharp GP as distance detector because sensitivity depend on other sensor. General Method that is used for motor DC speed control because endurance from disruption. Using PWM concept , controlling can be changed based on duty cycle. With change duty cycle 50% , 70% for example, we can combine with distance sensor dan line sensor. In here writter using photodioda sensor. When that sensor deteced black line it’s mean the value of resistance is high from photodioda. And when value of resistance is low, it’s mean that sensor read white value. Programmethat is used Arduino IDE and the board is Arduino Mega R2560
Growth Response of Soybean (Glycine max L Merrill) to NPK Fertilizer Dosage and Distance Planting in the Field
In The effort to increase soybean production, various treatments can be applied, one of which is cultivation in which spacing between the plants is adjusted to obtain ideal production. Spacing is determined depending on seed growth, soil fertility, season, and the variety of plants. Apart from spacing, the use of compound fertilizer is also very important in the growth and production of soybean plants. One way to reduce production costs and improve the soil and crop yield quality is applying a compound fertilizer such as NPK Mutiara (16:16:16). NPK (16:16:16) fertilizer has a balanced composition of nutrients and dissolves slowly until the end of the growth process. The purpose of this study is to discover the effect of plant spacing and dosage of NPK Mutiara (16:16:16) fertilizer, and the best interaction between spacing and NPK Mutiara (16:16:16) fertilizer dosage, on the growth and yield of soybean plants (Glycine max (L) Merrill). The research was conducted in a farmer’s experimental garden, in Jalan Eka Suka 11, Pangkalan Mansur Village, Medan Johor District, at a height of ± 15 meters above sea level. The method used is a factorial randomized block design (RBD) with the first factor being plant spacing, and the second -factor being NPK fertilizer dosage. The results of the research show that NPK fertilizer dosage and plant spacing both have a significant effect on plant height and the number of branches. The highest plant height, 75.50 cm, was obtained using the treatment J3 (40 cm x 40 cm spacing), compared with the other two treatments. The lowest plant height, 61.08 cm, was obtained using the treatment J1 (30 cm x 30 cm spacing). The highest number of branches was seen in the treatment K3, with 7.00 stalks, while the lowest number of branches was found in the treatment K0, with 6.03 stalks
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMA NEGERI 16 SURABAYA
The current implementation of hybrid learning is a new experience that has occurred at state 16 senior high school of Surabaya. In the implementation of hybrid learning is not an easy thing to do in a lesson, so that in its implementation it can bring up problems that occur in learning actors, namely teachers and students. This study aims to determine the problems faced by students and teachers of Civics in the implementation of hybrid learning at state 16 senior high school of Surabaya. The research method used is a combination research method (mixed method) with the type of Sequential Exploratory Design. The respondents in this study were 3 teachers of Civics and 90 students from class grade ten of math and science 2, grade eleven of math and science 7, and grade twelve of math and science 4 at state 16 senior high school of Surabaya with data collection techniques through observation, structured interviews with 3 Pancasila and civic education teachers and distributed questionnaires to 90 students. The results obtained, there are problems experienced by teachers and students in the implementation of hybrid learning on Civics subjects at state 16 senior high school of Surabaya, namely there are technical obstacles, such as (1) Lack of understanding of teachers in the field of technology, (2) Quality of Ms. Teams is not good, and (3) Constrained by internet network. This causes psychological problems for teachers and students to have difficulty in focusing on learning, so that it can lead to a lack of interaction between teachers and students.
Keywords: Problematics, Hybrid Learning, Pancasila and Citizenship Education.Adanya pelaksanaan pembelajaran hybrid learning saat ini merupakan pengalaman baru yang terjadi di SMA Negeri 16 Surabaya. Dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning bukanlah sebuah hal yang mudah dilaksanakan dalam sebuah pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memunculkan problematika yang terjadi pada aktor pembelajar, yaitu guru dan peserta didik. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh peserta didik dan guru pengampu mata pelajaran PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning di SMA Negeri 16 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi (mixed method) dengan tipe Sequential Exploratory Design. Reposnden dalam penelitian ini adalah 3 guru pengampu mata pelajaran PPKn dan 90 Peserta didik dari kelas X MIPA 2, XI MIPA 7, dan XII MIPA 4 SMA Negeri 16 Surabaya dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur pada 3 guru PPKn dan kuesioner yang dibagikan kepada 90 peserta didik. Hasil penelitian yang diperoleh, terdapat problematika yang dialami oleh guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 16 Surabaya yaitu terdapat kendala teknis, seperti (1) Kurangnya pemahaman guru dalam bidang teknologi, (2) Kualitas Ms. Teams kurang baik, dan (3) Terkendala jaringan internet. Hal ini menyebabkan kendala psikologis pada guru dan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam fokus pembelajaran, sehingga dapat menyebabkan kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik.
Kata Kunci: Problematika, Hybrid Learning, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PERAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP KONSTITUEN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur dalam pendidikan politik terhadap konstituen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah lima anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini adalah pandangan anggota dewan tentang pendidikan politik yaitu pendidikan politik merupakan salah satu tanggung jawab anggota dewan dalam mengimplementasikan fungsi partai politik, pendidikan politik diberikan untuk menciptakan citra politik yang baik, memberikan pemahaman secara konkret tentang politik, memberikan pemahaman kepada konstituen dalam menyelesaikan permasalahan demi terwujudnya kebaikan bersama, dan untuk memberikan pemahaman kepada konstituen tentang fungsi dan tugas DPRD. Aktivitas yang dilakukan oleh anggota dewan dalam memberikan pendidikan politik terhadap konstituen di daerah pemilihan adalah hearing dengan konstituen, pengkajian, workshop sosialisasi Peraturan Daerah, seminar, dan pelatihan kegiatan politik. Materi pendidikan politik yang diberikan anggota dewan kepada konstituen adalah sosialisasi pemilihan Gubernur Jawa Timur, fungsi partai politik, esensi politik, empat konsensus kebangsaan, nasionalisme, upaya mewujudkan kebaikan bersama, pentingnya aspirasi politik, dan tugas pokok dan fungsi DPRD. Metode yang digunakan oleh anggota dewan dalam memberikan pendidikan politik kepada konstituen adalah metode pembelajaran kelompok. Teknik yang digunakan dalam memberikan pendidikan politik terhadap konstituen adalah ceramah, tanya jawab, dan berdiskusi. Kendala dalam memberikan pendidikan politik adalah pemahaman tentang politik masing-masing konstituen berbeda, tidak semua konstituen aktif dalam melaksanakan diskusi, dan dalam memberikan pendidikan politik pernah terjadi penolakan. Kata Kunci : Peran, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Pendidikan Politik, Konstitue
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK MELAKUKAN WHISTLEBLOWING: STUDI EMPIRIS PADA RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU
Penelitian ini sangat membantu berbagai pihak, salah satunya memotivasi pegawai agar berani dalam pelaporan tindak kecurangan, dalam mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk melakukan whistleblowing. Penelitian ini dilakukan pada RSUD Arifin Achmad, dimana lokasi penelitian merupakan lokasi dimana terjadinya kasus kecurangan tersebut. tujuan jangka panjang nya adalah sebagai evaluasi dan masukan kedepannya untuk pihak RSUD Arifin Achmad. Penelitian ini dalam pengumpulan data menggunakan kuisioner yang di sebar kepada staff/karyawan RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru yang sudah memenuhi kriteria sampel dan dengan jumlah sampel yang didapat sebanyak 135 orang. Analisis ini dilakukan dibantu dengan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)Ver. 21 for Windows.Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa Lingkungan Etika, Pemberian Reward dan Sifat Machiavellian berpengaruh terhadap niat untuk melakukan Whistleblowing di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Arifin Achmad Kota Pekanbaru.
The Accountability of Regional Financial Management A mid Covid-19 Pandemics (Study at Riau Province Government)
This research aims to identify the factors that influence the accountability of regional financial management amid pandemics. Specifically, this research is focused on the influence of internal control systems, and financial report accessibility towards the accountability of regional financial management amid the pandemics of Covid-19. 87 government’s employees of Riau Province are involved as samples, who are directly elaborated in regional financial report management, namely Head of Department/Agency, Head of Sub-Division in Financial, Head of Sub-Division in Program, Planning, and Report. Primary data, in the form of research respondent’s perceptions (subject) through survey, are required for research data. Data collection employs a direct survey with a questionnaire as the selected instrument. The quantitative method is utilized as the research method. For data analysis, Statistical Product and Service Solutions (SPSS) Version 25 is used. Based on the result of the research, it is revealed that the internal control system and financial reports accessibility, partially have a positive and significant influence on the accountability of regional financial management
Pandangan Pemilih Perempuan tentang Partai Politik di Kabupaten Banyuwangi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan, perasaan, dan pengalaman pemilih perempuan tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui angket tertutup yang kemudian diperoleh sebanyak 49% responden memiliki pandangan positif, 44% responden memiliki pandangan netral dan 7% responden memiliki pandangan negatif tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi dari keseluruhan sampel yang berjumlah 100 orang dari jumlah populasi 14.207 pemilih perempuan serta di analisis dengan skala Linkert. Responden pemilih perempuan tersebut harus berdasarkan klasifikasi berusia 25-34 tahun, mempunyai pendidikan S1 dan berstatus bekerja namun bukan pegawai negeri sipil. Hasil penelitian jika ditinjau dari indikator pengetahuan tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 34,78 dari pandangan pemilih perempuan tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi yang tergolong netral. Ditinjau dari indikator perasaan tergolong pada kategori positif dengan skor rata-rata 37,19 dari pandangan pemilih perempuan tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi yang tergolong netral. Ditinjau dari indikator pengalaman tergolong pada kategori netral dengan skor rata-rata 31,57 dari pandangan pemilih perempuan tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi yang tergolong netral. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa pandangan pemilih perempuan tentang partai politik di Kabupaten Banyuwangi tergolong netral dengan skor rata-rata 103,07. Kata Kunci: Pandangan, Pemilih Perempuan dan Partai Politi