67 research outputs found
UJI ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK BATANG PEPAYA (Carica Papaya Linn.) SECARA IN VITRO TERHADAP Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli merupakan mikroorganisme patogen penyebab penyakit diare, meningitis, dan infeksi lainnya. Kasus resitensi antibiotik mengakibatkan diperlukannya terapi alternatif untuk agen antibakteri yang berasal dari tumbuhan dengan potensi tinggi sebagai antibakteri, yaitu batang pepaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri gel ekstrak batang pepaya terhadap Escherichia coli. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Sampel penelitian adalah batang pepaya yang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak dibuat sediaan gel dengan konsentrasi 5%. Gel batang pepaya diuji antibakteri dengan kontrol positif yaitu eritromisin dan kontrol negatif yaitu gel tanpa ekstrak. Hasil uji aktivitas antibakteri gel batang pepaya menunjukkan bahwa gel batang pepaya mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Sediaan gel ekstrak batang pepaya dengan konsentrasi 5% mempunyai rata-rata diameter zona hambat sebesar 19,23±0,50 mm. Aktivitas antibakteri diperkirakan berasal dari senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang terkandung dalam fraksi batang pepaya
Kepastian Hukum Pembuktian Sederhana Utang Debitor Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
ABSTRACT
Economic devellopment in the business world result in problems that are resolved through bankruptcy and PKPU. Settlement through a PKPU application is more attractive to the public than a bankruptcy application. In PKPU application there is a simple proof that has multiple interpretations so that many PKPU applications are rejected due to unsimple proof. The research method used is normative research method through primary and secondary legal materials. Simple proof is evidence carried out in bankruptcy and PKPU cases, aimed at accelerating the case settlement process. Simple proof is regulated in Article 8 paragraph (4) of Law No. 37 of 2004 concerning Bankruptcy and PKPU, but the regulation has multiple interpretations. Debt in simple proof are debt that can be sourced from agreements and laws, one of which is the uppaid Value added Tax (PPN) bill. As a result of the legal uncertanty of simple proof, debt settlement, one of which is a PPN bill, cannot be carried out fully and even though the judge’s legal considerations are in accordance with the simple proof norm, there is still a lack of explanation regarding simple proof.
Keywords: Simple proof, Debt, PKPU.
ABSTRAK
Perkembangan ekonomi dalam dunia bisnis mengakibatkan permasalahan yang diselesaikan melalui kepailitan dan PKPU. Penyelesaian melalui permohonan PKPU lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan permohonan pailit. Di dalam permohonan PKPU terdapat pembuktian sederhana yang memiliki multitafsir sehingga banyak permohonan PKPU yang ditolak akibat pembuktian tidak sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif melalui bahan hukum primer dan sekunder. Pembuktian sederhana merupakan pembuktian yang dilaksanakan dalam perkara pailit dan PKPU yang bertujuan dalam mempercepat proses penyelesaian perkara. Pembuktian sederhana diatur dalam Pasal 8 ayat (4) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, namun pengaturan tersebut memiliki multitafsir. Utang dalam pembuktian sederhana merupakan utang yang dapat bersumber dari perjanjian dan undang-undang, salah satunya pada tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang belum terbayarkan. Akibat ketidakpastian hukum pembuktian sederhana penyelesaian utang yakni salah satunya tagihan PPN tidak dapat dilakukan secara sepenuhnya serta walaupun dalam pertimbangan hukum hakim sesuai dengan norma pembuktian sederhana namun masih minim penjelasan mengenai pembuktian sederhana.
Kata Kunci: Pembuktian Sederhana, Utang, PKPU
Prototype of implementation of hybrid visible light communication technology for tele controlling systems in archives warehouse
Paper is one type of archive that is stored in the Archives Building. Maintenance of paper type archives needs to be considered to avoid mold growth and discoloration due to cigarette smoke. Therefore, a telecontrolling device is needed that can maintain a stable air humidity at 30% - 55% and a temperature of 15 °C - 22 °C. However, devices with a frequency of 2.4 GHz should not be used simultaneously in the same area because it will cause interference that can reduce performance. In this study, a temperature tele controlling system and smoke detection in the archive warehouse were made using hybrid visible light communication technology to improve data transmission performance. The system consists of 1 transmitter node connected to DHT 22, MQ 2, LED laser and WiFi network, as well as 2 receiver nodes to control the fan and water pump. The data from the receiver will be passed through the photodiode and then processed by the microcontroller. If the temperature value reaches the threshold, the receiver node will send a command so that the fan will turn on automatically, then if the smoke value reaches the threshold, the water pump will turn on automatically. The temperature and smoke values ??can be monitored in real time through the android application. The test results show that the use of hybrid visible light communication technology in the tele controlling system makes the delivery performance better
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEMA 6 SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN 01 RINGINARUM
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Tematik dimana siswa masih banyak yang kebingungan dengan pengelompokan mata pembelajaran dalam satu tema. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran Inquiry Based Learning berbantu media audio visual efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Ringinarum. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Keefektifan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning Berbantu Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Tema 6 subtema 1. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan One Group Pretest-Posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IV SD N 01 Ringinarum yang berjumlah 28 siswa. Data dikumpulkan dengan analisis stastik, uji gain score, dan uji t. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan terdapat peningkatan dalam hasil belajar pada pelajaran Tematik dengan menggunakan model inquiry based learning berbantu media audio visual dengan hasil yang diperoleh sebesar thitung = 6468,755102 > t tabel = 2,050. Berdasarkan penelitian ini saran yang dapat saya sampaikan adalah supaya model pembelajaran inquiry based learning yang berbantu media audio visual dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru untuk mengajar
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEMA 6 SUBTEMA 1 PADA SISWA KELAS IV SDN 01 RINGINARUM
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Tematik dimana siswa masih banyak yang kebingungan dengan pengelompokan mata pembelajaran dalam satu tema. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran Inquiry Based Learning berbantu media audio visual efektif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 01 Ringinarum. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Keefektifan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning Berbantu Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Tema 6 subtema 1. Jenis penelitian adalah eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan One Group Pretest-Posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IV SD N 01 Ringinarum yang berjumlah 28 siswa. Data dikumpulkan dengan analisis stastik, uji gain score, dan uji t. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan terdapat peningkatan dalam hasil belajar pada pelajaran Tematik dengan menggunakan model inquiry based learning berbantu media audio visual dengan hasil yang diperoleh sebesar thitung = 6468,755102 > t tabel = 2,050. Berdasarkan penelitian ini saran yang dapat saya sampaikan adalah supaya model pembelajaran inquiry based learning yang berbantu media audio visual dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru untuk mengajar
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI BATANG PEPAYA (Carica Papaya Linn.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang penting di Indonesia. Penyakit infeksi dapat disebabkan dari mikroorganisme patogen seperti, bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Penyakit infeksi dapat diobati dengan pemberian antibiotik, akan tetapi antibiotik sekarang mengalami resistensi. Oleh karena itu, diperlukan alternatif lain seperti batang papaya yang dapat di manfaatkan sebagai antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923 dan mengetahui nilai KHM dalam fraksi teraktif fraksi batang papaya. Sampel batang papaya diekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan etanol 96% dilanjutkan fraksinasi menggunakan tiga pelarut yaitu aquadestilata, diklorometana dan n-heksan. Kontrol positif yang digunakan adalah klindamisin dan kontrol negatif adalah pelarut yang sesuai. Fraksi teraktif dilakukan pengujian untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan pengamatan secara visual dan spektrofotometer Uv-Vis. Analisa statistik dilakukan dengan Kruskal Wallis dan Mann Whitney. Hasil pengujian aktivitas antibakteri fraksi batang papaya menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap S.aureus ATCC 25923. Hasil zona hambat pada fraksi aquadestilata, diklorometana dan n-heksan berturut-turut adalah 20,63±0,28 mm, 17,86±0,18 mm dan 15,33±0,47 mm. Fraksi batang papaya yang memiliki zona hambat paling aktif adalah pada fraksi aquadestilata. Nilai Konsentasi Hambat Minimum fraksi aquadestilata adalah 0,312%
Analisis Faktor Resiliensi Rumah Tangga Petani Dalam Menghadapi Variabilitas Iklim
Resilience Factor Analysis of Farmers Household Dealing with Climate VariabilityClimate variability potentially giving shocks to farmers household. This research aims to identify farmers household vulnerability, identify factors affecting resilience, and identify the adaptation mechanism of farmers household in facing rainfall variability. The analytical methods are descriptive analysis, Livelihood Vulnerability Index, and multiple regression. Results shows that Sidamulya is more vulnerable than Wanasari. Households has low resilience. Factors that affecting resilience are education, earning level, number of years in farming, and dummy other job. Adaptive mechanisms are shifting the planting time, replace and decrease fertilizer, replace seed, and move to another job
Landscape Ecological Changes and Farm Household Livelihoods Resilience Around Forest in East Kalimantan
Ekspansi perkebunan kelapa sawit menghasilkan lanskap Perubahan ekologi, deforestasi, hilangnya daerahtanaman dan hilangnya keanekaragaman hayati. Ini memberikan dampak pada sistem mata pencaharian rumahtangga di wilayah tersebut. Selain itu, pertanian keluarga yang hidup di sekitar hutan yang tergantung pada lahandan hutan. Ini berarti bahwa perkebunan kelapa sawit rentan terhadap kaus kaki pada sistem kehidupan rumahtangga pertanian. Rumahtangga pertanian mencoba untuk mengurangi kerentanan oleh beberapa strategi yangmenggunakan lima modal (keuangan, fisik, sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sosial). Jika rumahtangga pertanian dapat mengurangi rentan sehingga rumah tangga pertanian membangun ketahanan penghidupanberhasil. Pertanyaan penelitian adalah (1) Bagaimana Perubahan ekologi lanskap mempengaruhi ketahananrumah tangga pertanian? (2) Bagaimana dampak Perubahan ekologi lanskap pada struktur kehidupan rumahtangga pertanian ?. Penelitian dilakukan di Desa Merapun, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, KalimantanTimur. Metode ini menggunakan metode survei. 30 responden seleksi melalui random sampling. Hasil daripenelitian ini adalah faktor-faktor ketahanan rumah tangga pertanian adalah jenis kelamin kepala rumah tangga,jumlah anggota rumah tangga, tingkat modal, pendapatan rumah tangga dan tingkat kepercayaan pada jaringan
Sosialisasi Potensi Bisnis Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Nagrak, Kabupaten Cisaat, Sukabumi
Tilapia cultivation in Nagrak Village has been practiced for a long time as one of the community's sources of income. The aquaculture business is still carried out traditionally such as the use of ground ponds, feeding management that relies on natural feed, packaging that is not in accordance with standards, and fish marketing that only uses the direct selling technique (word of mouth). The obstacles faced by partners are limited knowledge on utilizing the potential of tilapia cultivation and processing, as well as the lack of planning and strategies of product marketing. This community service activity aims to provide insight into the potential for tilapia business development, introduce processed small tilapia fish called crispy baby fish as a healthy snack with economic value, and explain the description of business analysis, good packaging techniques, and online marketing. This activity was carried out with a socialization method or presentation of material to the Family Welfare Empowerment (PKK) group of 35 people. The material presented were introduction to tilapia farming, the business potential of crispy tilapia snacks, an overview of business analysis, and online marketing strategies. The conclusion obtained from community service activities in Nagrak Village is needed for training activities to increase community knowledge and skills on developing the potential of the tilapia business.Tilapia cultivation in Nagrak Village has been practiced for a long time as one of the community's sources of income. The aquaculture business is still carried out traditionally such as the use of ground ponds, feeding management that relies on natural feed, packaging that is not in accordance with standards, and fish marketing that only uses the direct selling technique (word of mouth). The obstacles faced by partners are limited knowledge on utilizing the potential of tilapia cultivation and processing, as well as the lack of planning and strategies of product marketing. This community service activity aims to provide insight into the potential for tilapia business development, introduce processed small tilapia fish called crispy baby fish as a healthy snack with economic value, and explain the description of business analysis, good packaging techniques, and online marketing. This activity was carried out with a socialization method or presentation of material to the Family Welfare Empowerment (PKK) group of 35 people. The material presented were introduction to tilapia farming, the business potential of crispy tilapia snacks, an overview of business analysis, and online marketing strategies. The conclusion obtained from community service activities in Nagrak Village is needed for training activities to increase community knowledge and skills on developing the potential of the tilapia business
- …