22 research outputs found

    PENGARUH PENGGUNAAN MODEL BENDA KONKRIT TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK (Studi Eksperimen Siswa di Kelas VIII SMP Negeri 1 Cidahu - Kuningan

    Get PDF
    Pipit Puspitasari. NIM 59451141. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL BENDA KONKRIT TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK (STUDI EKSPERIMEN SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 CIDAHU - KUNINGAN). Pemahaman matematika siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cidahu masih belum optimal. Hal ini berdasarkan temuan peneliti pada saat studi pendahuluan. Kondisi umumnya, siswa hanya diberikan pengetahuan mengenai suatu konsep matematika, karena proses pembelajarannya masih menggunakan metode konvensial yang lebih menekankan pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan penghafalan konsep, serta cenderung tidak memperhatikan aspek kemampuan pemahaman. Penyajian materi yang seperti itu kurang menarik perhatian siswa dan sedikit peluang siswa untuk aktif sehingga kurang memotivasi siswa untuk memahami materi yang disampaikan guru. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan adanya pengalaman yang nyata melalui pembelajaran menggunakan alat peraga model benda konkrit sehingga dapat meningkatkan pemahaman matematika siswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model benda konkrit; (2) Untuk mengetahui bagaimana pemahaman matematika siswa dengan menggunakan model benda konkrit dan (3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model benda konkrit terhadap pemahaman matematika siswa. Pembelajaran menggunakan model benda konkrit membuat siswa mampu mengekspresikan diri terlibat langsung secara aktif untuk memikirkan, menemukan dan menggabungkan konsep sehingga meningkatkan pemahaman siswa. Pemahaman matematika berarti kemampuan untuk lebih mengerti makna dan arti dari konsep matematika yang dipelajari. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Cidahu-Kuningan yang terdiri dari 9 kelas paralel yang berjumlah 350 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VIII B yang berjumlah 38 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket dan tes. Analisis data menggunakan uji normalitas residual, uji homogenitas, uji linieritas, analisis regresi, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model benda konkrit dalam pembelajaran mendapat respon yang baik yaitu dengan rata-rata skor angket 79.54. Rata-rata nilai tes pemahaman matematika siswa menggunakan model benda konkrit adalah 72.50 berkategori baik. Persamaan regresi yang dihasilkan yaitu Ŷ = 2.637 + 0.878X, menunjukkan bahwa setiap ada peningkatan penggunaan model benda konkrit, maka akan mempengaruhi pemahaman matematika siswa sebesar 0.878. Hasil analisis hipotesis menunjukkan nilai thitung = 5.737 dan ttabel = 2.030 sehingga thitung > ttabel maka Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan mengenai penggunaan model benda konkrit terhadap pemahaman matematika siswa pokok bahasan bangun ruang kubus dan balok yaitu sebesar 47.8% dan sisanya 52.2% dipengaruhi faktor lainnya

    Implementasi Algoritma Genetika Untuk Penjadwalan Sekolah (Studi Kasus : SMP Negeri 2 Wonosegoro)

    Get PDF
    Perkembangan teknologi yang semakin maju dapat membantu dalam pekerjaan, sehingga dapat dikerjakan dengan lebih cepat dan mudah. Salah satunya penjadwalan mata pelajaran dengan menggunakan algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan teknik untuk mencari solusi terbaik dari beberapa solusi sehingga mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan kriteria berhenti apabila telah melakukan 10 kali percobaan dan mencapai 100 generasi. Penelitian ini menggunakan data guru, data mata pelajaran, dan waktu. Hasil penelitian memberikan daftar jadwal yang optimal dengan nilai fitnes tertinggi yaitu sebesar 1, dimana guru tidak mempunyai jam mengajar di waktu yang sama. Sistem dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada, yaitu dapat mengolah data untuk melakukan proses penjadwalan

    Pengaruh Partisipasi Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara partisipasi mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini terhitung dari pertengahan bulan Mei sampai dengan awal bulan Juli 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan di Fakultas Ekonomi periode 2012-2013, populasi terjangkau penelitian ini adalah pengurus BEM FE periode 2012-2013. Sampel yang digunakan sebanyak 58 mahasiswa dengan menggunakan teknik sampel acak sederhana. Data variabel Y (Prestasi belajar) merupakan data sekunder yang didapat dari nilai Indeks Prestasi pada semester 096. Sedangkan data variabel X (Partisipasi Mahasiswa) instrumen yang digunakan berbentuk kuesioner. Sebelum digunakan, dilakukan uji validitas konstruk (Construct Validity) melalui proses validasi yaitu perhitungan koefisien korelasi skor butir dengan skor total dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Hasil reliabilitas instrument variabel X (Partisipasi Mahasiswa) sebesar 0,960. Teknik analisis data dimulai dengan mencari uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan di dapat nilai X dan Y adalah 0,116 yang semuanya lebih dari signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji Linearitas dapat dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Hasil uji linearitas variabel X (PartisipasiMahasiswa) dengan variabel Y (Prestasi belajar) sebesar 0,000 yang kurang dari signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan variabel X (Partisipasi Mahasiswa) dengan variabel Y (Prestasi belajar) mempunyai pengaruh yang linear. Kemudian mencari uji keberartian regresi, model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Hasil yang didapat adalah nilai sebesar 17,66 yang berarti lebih dari 4,0, karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak terjadi heterokedastisitas, Persamaan regresi yang didapat adalah Ŷ = 1,11 + 0,025X. Lalu mencari uji koefisien korelasi untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh antara dua variabel yang diteliti dengan menggunakan koefisien Product Momen dari Pearson dan diperoleh nilai sebesar 0,477 yang berarti terdapat pengaruh yang positif antara variabel X (Partisipasi Mahasiswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar). Selanjutnya adalah perhitungan uji signifikasi menggunakan uji-t, diketahui ttabel sebesar 1,67 dan pada taraf signifikansi 0,05 thitung sebesar 4,06, dengan demikian maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X (Partisipasi Mahasiswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar). Kemudian uji koefisien determinasi diperoleh hasil 22,74%, variabel Y (PrestasiBelajar) ditentukan variabel X (Partisipasi Mahasiswa)

    Karakteristik Wanita Usia Subur Yang Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Cilongok

    Get PDF
    Latar belakang: Angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia masih tinggi. Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa jumlah IVA positif paling banyak tedapat di Puskesmas 1 Cilongok, untuk itu peneliti ingin mengetahui karakteristik Wanita Usia Subur yang melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas 1 Ciongok. Tujuan: Untuk mengetahui karakteristik Wanita Usia Subur yang melakukan pemeriksaan IVA di Wilayah Kerja Puskesmas 1 Cilongok. Metode: Menggunakan desain Cross-Sectional. Pengumpulan data dilakukan pada Oktober 2017–Agustus 2018 dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Analisis data menggunakan analisis Univariat. Hasil: Dari analisa data menunjukkan bahwa mayoritas WUS yang melakukan pemeriksaan IVA berusia 20-35 tahun (59,7%), berpendidikan rendah (83,9%), tidak bekerja (75,8%), semua telah menikah, berpengetahuan kurang (62,9%), sikap negatif (87,1%), ketejangkauan jarak dekat(62,9%), keterjangkauan biaya mampu (62,9%), dan dukungan suami baik(62,9%). Kesimpulan: WUS yang melakukan pemeriksaan IVA usia 20-35 tahun, bependidikan rendah, sebagai ibu rumah tangga, sudah menikah, memiliki pengetahuan yang kurang, bersikap negatif, jarak terdekat dari Puskemas 1 Cilongok, mampu membayar serta mempunyai dukungan suami yang baik

    LEMBAR PENGESAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUALTEACHINGAND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARANIPA MENGENAI BENDA DAN SIFATNYA DI KELAS III (TIGA) SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Tilil 2 Kecamatan Coblong Kota Bandung)

    Get PDF
    Ketidakmerataan sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan membuat kualitas pendidikan yang khususnya sekolah dasar kurang optimal. Akan tetapi, ketidaksamaan itu tidak membuat surut motivasi semangat pengabdian para guru untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam dunia pendidikan yang sekiranya dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermartabat. Pada kondisi yang seperti itu, guru selalu menciptakan kreasi-kreasi baru yang sekiranya relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Begitu juga dalam menafsirkan materi pelajaran, guru menciptakan alat peraga yang sesuai berdasarkan pengalaman siswa. Sama halnya dengan mata pelajaran IPA, khususnya dalam kompetensi dasar benda dan sifatnya, guru mengkorelasikan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswanya. Penelitian ini mengangkat masalah kondisi pembelajaran awal, dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar benda dan sifatnya sebelum menggunakan pendekatan kontekstual, aktivitas siswa dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual, dan hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan kontekstual serta harapan dari penelitian tindakan kelas ini dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran. Jenis yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, analisis, dan refleksi. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi partisipatif dan memberikan tes pada setiap siklus. Hasil penelitian tindakan kelas ini, menunjukkan pada peningkatan hasil pembelajaran yang memuaskan, baik dari partisipasi siswa maupun nilai tes pada siswa yang terus meningkat, hal ini dapat dikaji dari tes awal yang hanya mencapai nilai rata-rata 55,14. Pada siklus I nilai rata-rata mencapai 70,48, dan pada siklus II mencapai nilai rata-ratanya 89,72. Dengan adanya peningkatan pada tes hasil belajar yang cukup tinggi, menunjukkan kualitas proses pembelajaran yang mengacu pada skenario pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran serta perkembangan kognitif siswa yang dikatakan memenuhi target yang telah direncanakan

    HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MINUMAN BERENERGI YANG MENGANDUNG KOMBINASI TAURIN DAN KAFEIN DENGAN ANGKA KEJADIAN GAGAL GINJAL KRONIS

    Get PDF
    Abstrak Latarbelakang, Minuman berenergi banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Terutama kandungan kafein dan taurin yang berada di dalamnya. Seiring dengan banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi minuman berenergi, angka kejadian gagal ginjal juga semakin meningkat. Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengetahui ada tidaknya hubungan konsumsi minuman berenergi dengan angka kejadian gagal ginjal kronis. Metode, Penelitian ini studi korelasi dengan pendekatan retrospektif. variabel dependen yaitu konsumsi minuman berenergi yang mengandung kombinasi kafein dan taurin. dan variabel independennya adalah angka kejadian gagal ginjal kronis.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa sebanyak 27 orang dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan checklist dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi, tabulasi silang dan grafik untuk mengetahui adanya hubungan antara konsumsi minuman berenergi yang mengandung kombinasi kafein dan tauri dengan angka kejadian gagal ginjal kronis.Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden yaitu 20 responden atau 74% mempunyai riwayat konsumsi minuman berenergi dan sebagian kecil 7 orang responden (26%) yang tidak mempunyai riwayat konsumsi minuman berenergi. sebagian besar responden yaitu 15 responden (55%) masuk dalam kategori GGK stadium 4, dan tidak satupun responden yang masuk dalam kategori stadium 1. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan konsumsi minuman berenergi dengan angka kejadian gagal ginjal kronis. dibuktikan dari data tabel silang/cross tabulation didapatkan hasil 8 orang responden (53%) menderita GGK stadium 4, masuk dalam kategori selalu dalam riwayatnya mengkonsumsi minuman berenergi, Kesimpulan, diusahakan masyarakat tidak mengkonsumsi minuman berenergi dan perbanyak konsumsi air putih serta tetap menjaga pola hidup sehat sebagai upaya untuk menekan angka kejadian gagal ginjal kronis. Kata Kunci: konsumsi minuman berenergi, kafein, taurin, gagal ginjal kronis. Abstract Introduction, energy drinks consumed by many people . Particularly containing caffeine and taurine that is in it. Along with the many people who consume energy drinks , the incidence of renal failure have also increased. This study was made in order to know whether there is any correlation with consumption of energy drinks incidence of chronic renal failure. Methode, research desain used correlation study with retrospektif approach. In this study dependen variabel is consumteg energy drinks and independen variabel is incident of renal failure.The population of all them patien in haemodialisa room dr Soepraoen Hospital Malang. Sampling used total sampling and number of sampel is 27 respondent. Collecting data with documnetation study and cecklist. Data analisis with distribution frequency, croostab dan correlation cahrt. Result in this research shown half the respondents, 20 respondents or 74 % have a history of consumption of energy drinks and a small portion 7 of the respondents ( 26 % ) who did not have a history of consumption of energy drinks . the majority of respondents, 15 respondents ( 55% ) fall into the category CRF stage 4 , and none of the respondents who fall into the category of stage 1. From the results of this research is that there is a connection with the consumption of energy drinks incidence of chronic renal failure . evidenced from the data tables cross / cross tabulation showed 8 respondents ( 53 %) had stage 4 CRF, in the category always in his memoirs consuming energy drinks. Conclusion, cultivated people do not consume energy drinks and multiply the consumption of water and maintain a healthy lifestyle as an effort to suppress the incidence of chronic renal failure. Keywords: energy drink consumpted, caffein, taurin, renal failure penyakit ginjalnya merupakan akibat sering men

    PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA IKIP SILIWANGI BANDUNG

    Get PDF
    This study aims to know the effect of the use of learning media on the motivation of students learning IKIP Siliwangi. The research method used is descriptive qualitative, the sample of this study is a student of IKIP Siliwangi covered from several faculties and majors, including faculty of language with Indonesian and English majors, science faculty with majoring in mathematics education, faculty of science majoring in primary school teacher education, counseling guidance, paud teacher education, and out-of-school education. By limiting 30 students of IKIP Siliwangi, the instrument used is a questionnaire created through from google. The results method of this study indicates that there is a significant influence due to the fluse of learning media on the students motivation of IKIP Siliwangi

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENYELESAIAN TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL PEMERIKSAAN BPK RI PADA PEMERINTAH DAERAH DI PULAU JAWA DAN BALI

    No full text
    This research aims to analyze the factors that influence follow-up of audit recommendation. The independent variables that tested in this study are auditor's professional skills, the type of local government, the number of accounting entities, tenure regional head, the age of local government, the dependance level and legislative oversight. This study uses secondary data derived from a detailed list of BPK’s follow-up Audit on the District and City government in Java and Bali for the period up to 2015. The research sample of 122 district and city in the province of West Java, Central Java, East Java, Banten, Special Region of Yogyakarta and Bali. The analytical method used is multiple linear regression analysis. The results show that auditor's professional skills have positive affect to follow-up of audit recommendation. Meanwhile the type of local government, the number of accounting entities, tenure regional head, the age of local government, the dependance level, legislative oversight do not affect the follow-up of audit recommendation
    corecore