20 research outputs found

    IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PIKAT BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN DAN LKS PADA MATERI DIMENSI TIGA SISWA KELAS X

    Get PDF
    Penelitian ini memiliki tujuan melihat implementasi pembelajaran matematika materi dimensi tiga kelas X dengan strategi PIKAT berbantuan CD Pembelajaran dan LKS efektif. Instrumen yang akan digunakan berupa 1) Rencana Pembelajaran (RPP),?é?á ?é?á2) Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) Lembar Observasi. Implementasi lapangan difokuskan populasi SMA N 1 Toroh Kabupaten Grobogan yang memiliki 5 kelas dengan teknik claster sampling, terpilih XA sebagai kelas eksperimen dan XD sebagai kelas kontrol. Variabel independen penelitian kreativitas siswa dan variabel dependen hasil belajar. Data diperoleh melalui observasi dan tes dan diolah dengan uji banding t dan uji pengaruh regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan observasi pada tahap uji coba respon guru, respon siswa terhadap pembelajaran, dan keterlaksanaan diperoleh skor rataan 3,33 berkriteria baik,?é?á 2) Implementasi pembelajaran mencapai efektif yang ditandai oleh: a) Rataan kreativitas dan hasil belajar siswa secara individu melebihi KKM=65, dan secara klasikal lebih dari 85% siswa memperoleh nilai 65, pada uji kreativitas thitung =15,605 sedangkan ttabel =1,69, dan pada uji hasil belajar?é?á thitung =5,784 sedangkan ttabel =1,69, thitung > ttabel artinya kreativitas dan hasil belajar siswa mencapai tuntas. b) Pengaruh kreativitas terhadap hasil belajar dengan persamaan Y = -13,793+1,191X ?é?áartinya variable kreativitas (X) memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar (Y) juga dengan R Square 0,165 artinya variable kreativitas (X) memberikan kontribusi terhadap hasil belajar (Y) sebesar 16,5%, c) Rataan kelas eksperimen sebesar 79,24 dan kelas kontrol sebesar?é?á 70,61, maka kelas eksperimen memiliki rataan hasil belajar lebih baik secara signifikan dari pada rataan kelas kontrol. Berdasar ketiga hal tersebut diatas pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan strategi PIKAT berbantuan CD pembelajaran mencapai efektif. Kata kunci?é?á : Pengembangan, Perangkat pembelajaran, strategi PIKAT, kontekstual, CD pembelajara

    Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Prosedur Newman Ditinjau Dari Gaya Kognitif

    Get PDF
    Jenis penelitian adalah kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan kesalahan siswa menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman bergaya kognitif. Teknik penelitian menggunakan purposive sampling pada kelas VIII, dipilih 3 siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan 3 siswa yang memiliki gaya kognitif field independent. Instrumen penelitian berupa GEFT, tes soal cerita matematika dan pedoman wawancara. Penentuan subjek menggunakan uji GEFT untuk menentukan siswa bergaya kognitif field dependent dan field independent. Selanjutnya dilakukan tes soal cerita matematika unuk mengetahui kesalahan siswa pada prosedur newman, dan pedoman wawancara yang digunakan untuk melakukan kegiatan berupa tanya jawab untuk mencapai tujuan penelitian. Dari penelitian diperoleh bahwa semakin tinggi kategori pada prosedur newman semakin banyak kesalahan yang dilakukan subjek. Subjek dengan gaya kognitif field dependent melakukan kesalahan pada tahapan transformasi, tahpan ketrampilan proses, tahapan penulisan kesimpulan. Untuk tahapan ketrampilan proses melakukan kesalahan pada operasi matematika sehingga hal ini juga mempengaruhi kesalahan yang dilakukan pada tahapan selanjutnya yakni penulisan jawaban. Sedangkan subjek dengan gaya kognitif field independent cenderung melakukan  kesalahan tahapan transformasi, ketrampilan proses dan penulisan jawaban. Untuk tahapan penulisan jawaban kesalhan yang dilakukan yakni dengan tidak menuliskan kesimpulan dan jawaban yang tepat

    Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Kemampuan Matematika

    Get PDF
    Kemampuan pemahaman matematis dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, mampu mengklarifikasi objek-objek, mampu mengaitkan berbagai konsep matematika,mampu menerapkan konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman matematis siswa dalam penyelesaikan trigonometri berdasarkan kemampuan matematika siswa. Tahapan penyelesaian soal trigonometri sesuai dengan pemecahan masalah menurut Polya ada 4 tahap, yaitu : memahami soal, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan soal sesuai rencana, dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. Subjek penelitian adalah 23 siswa kelas XI MIA yang selanjutnya dipilih 3 siswa yaitu, 1 siswa rendah, 1 siswa sedang dan 1 siswa tinggi berdasarkan kemampuan matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan matematika, tes soal trigonometri, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) subjek dengan kemampuan matematika rendah memenuhi aspek kemampuan pemahaman matematis. 2) subjek dengan kemampuan matematika sedang mampu memenuhi aspek kemampuan pemahaman matematis 3) subjek dengan kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi aspek kemampuan pemahaman matemati

    Profil Kemampuan Representasi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar

    Get PDF
    This study aims to determaine the profile of the representation ability of juniorhigh school students in terms of learning styles. This type of research wasdescriptive qualitative research. The subjects taken were three junior highschool students of eight grade, each of whom had a visual learning style, andauditory learning style, and kinesthetic learning style. The data was collectedusing a learning style scale, written tests, interviews and documentation. Thedata analysis technique was carried out in 3 stages, reduction, datapresentation, and drawing conclucions or verification. The validity of the dataused time triangulation, comparaing the results of the representation abilitytest with the results of interviews in the first and second stages. The analysiswas developed based on indicators of representational ability by taking inroaccount student learning styles. Based on the results of the analysis, it isknown that subjects with visual, auditory and kinesthetic learning styles havelow verbal representation abilities.

    Profil Kemampuan Representasi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar

    Get PDF
    This study aims to determaine the profile of the representation ability of juniorhigh school students in terms of learning styles. This type of research wasdescriptive qualitative research. The subjects taken were three junior highschool students of eight grade, each of whom had a visual learning style, andauditory learning style, and kinesthetic learning style. The data was collectedusing a learning style scale, written tests, interviews and documentation. Thedata analysis technique was carried out in 3 stages, reduction, datapresentation, and drawing conclucions or verification. The validity of the dataused time triangulation, comparaing the results of the representation abilitytest with the results of interviews in the first and second stages. The analysiswas developed based on indicators of representational ability by taking inroaccount student learning styles. Based on the results of the analysis, it isknown that subjects with visual, auditory and kinesthetic learning styles havelow verbal representation abilities.

    Effectiveness of Learning Using Ethnomathematics Approach Assisted by Adobe Animate to Improve Understanding of Mathematical Concepts for Junior High School Students

    Get PDF
    This study aims to determine the effectiveness of learning with an ethnomathematical approach assisted by Adobe Animate to improve understanding of mathematics concepts for junior high school students. The ethnomathematical object used in this study is the Arjuna temple in Banjarnegara. This research is quasi-experimental (quasi-experimental). The population in this study was class IX  students of SMP Negeri 1 Wanadadi in the academic year 2022/2023, with the research sample being taken at random by two classes, namely class IX A as the experimental class and class IX C as the control class. The data was obtained through tests after being processed and tested with a one-sided test, a learning completeness test, and a simple linear regression test. The results of data analysis show that: (1) there are differences in concept understanding between students who use the ethnomathematical approach assisted by Adobe Animate and conventional learning; (2) the ability to understand concepts of students who use the ethnomathematical approach assisted by Adobe Animate achieves mastery learning; (3) there is an effect of activeness on the ability to understand mathematical concepts of students who use learning with an ethnomathematical approach assisted by Adobe Animate

    Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Menyelesaikan Word Problem Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII dalam menyelesaikan word problem ditinjau dari gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 25 siswa SMP selanjutnya dipilih berdasarkan tes gaya belajar yaitu 1 siswa gaya belajar visual, 1 siswa gaya belajar auditori, dan 1 siswa gaya belajar kinestetik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu kuisioner gaya belajar, tes word problem dan pedoman wawancara untuk memunculkan berpikir kreatif. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) siswa dengan gaya belajar visual mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), dan berpikir merinci (Elaboration). 2) Siswa dengan gaya belajar auditori mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), dan berpikir merinci (Elaboration). 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memunculkan berpikir lancar (Fluency), berpikir luwes (Flekxibility), berpikir merinci (Elaboration) dan berpikir orisinil (Originality)

    KEMAMPUAN SPASIAL PERCEPTION DALAM MENYELESAIKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA

    Get PDF
    Difficulties in learning geometry relate to spatial abilities. Students with good spatial skills will be able to solve geometric problems. In helping students overcome difficulties in learning geometry, they used the Van Hiele's learning theory. This qualitative descriptive study aimed to describe the spatial perception ability in solving geometric problems based on Van Hiele's theory in terms of mathematical ability. The subjects in this study were three junior high school students with high, medium, and low math abilities. Subjects were given a spatial ability test and an interview twice. The triangulation time and subject was carried out to test the credibility of data. Based on the results of data analysis, students with high, medium, and low math abilities were able to observe objects from different perspectives. Subjects with medium math abilities were able to observe the object from different perspectives. However, subjects with high and low math abilities have some difficulties in observing objects from different perspectives

    MULTIPLE REPRESENTASI CALON GURU DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI BERFIKIR KREATIF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui multiple representasi mahasiswa calon guru dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari berfikir kreatif. Subjek penelitian adalah 2 mahasiswa kategori berfikir kreatif dan tidak befikir kreatif. Teknik pengumpulan data; tes, observasi, wawancara. Teknik analisis data; reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian; 1) Mahasiswa yang berfikir kreatif dalam menyelesaikan masalah masih belum menggunakan multiple representasi, mereka hanya menggunakan representasi simbolik, visual, kongkret, masih belum maksimal dalam representasi verbal, namun sudah menerapkan langkah memecahkan masalah. Sedangkan, mahasiswa yang tidak berfikir kreatif dalam memecahkan masalah hanya menggunakan representasi simbolik saja, dan kurang mempu merepresentasikan jawaban secara visual dan verbal. 2) Faktor yang mempengaruhi kemampuan multiple representasi dalam memecahkan masalah pada mahasiswa yang berfikir kreatif dan yang tidak berfikir kreatif; kesadaran dalam belajar, kemampuan mengaitkan masalah, keberanian bertanya, dan ketidaksiapan dalam belajar

    PROFIL KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

    Get PDF
    NCTM (2000) menetapkan 5 keterampilan proses yang perlu dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika yaitu: (1) pemecahan masalah (problem solving); (2) Penalaran dan pembuktian (reasoning and proof); (3) Komunikasi (communication); (4) Koneksi (connection); dan (5) Representasi (representation). Berdasarkan 5 keterampilan proses di atas, penalaran merupakan salah satu keterampilan yang memegang peranan penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil profil kemampuan penalaran matematis dalam pemecahan masalah pada mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena  mendeskripsikan bagaimana profil kemampuan penalaran dalam pemecahan masalah pada mahasiswa calon guru matematika melalui jawaban yang diberikan siswa terhadap tes tertulis serta wawancara. Subjek yang akan dijadikan penelitian ini adalah mahasiswa calon guru matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universtias PGRI Semarang. Pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes tertulis dan wawancara. Analisis data dilakukan berdasarkan data hasil tes tertulis dan data hasil wawancara. Kemudian dilakukan triangulasi metode untuk menghasilkan data dari subjek penelitian yang valid. Hasil dari penelitian ini adalah Subjek dengan gender laki-laki memiliki kemampuan penalaran matematis sebagai berikut: menyajikan pernyataan secara lisan, tertulis, tanpa menggunakan gambar, mampu membuat dugaan bahwa untuk mengetahui waktu yang diperlukan kedua mobil berpapasan adalah dengan menjumlahkan kecepatan kedua mobil, mampu menjelaskan dengan menggunakan model, tetapi subyek tidak melakukan  koreksi terhadap jawabannya. Subjek dengan gender perempuan memiliki kemampuan penalaran matematis sebagai berikut: mengidentifikasi fakta dan masalah yang diketahui dalam soal tersebut dengan jelas dan logis, subjek juga mengilustrasikan permasalahan menggunakan gambar, subyek mampu memilih konsep dan aturan yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah secara tepat, Subjek melaksanakan rencana yaitu dengan mengalikan kecepatan mobil A dengan waktu (t) tertentu dijumlahkan dengan kecepatan mobil B dengan waktu (t) tertentu., dan subyek tidak melakukan  koreksi terhadap jawabannya, karena telah yakin dengan jawaban tersebut.
    corecore