205 research outputs found
Analisis Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh secara parsial
antara relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit,
dan structural ties terhadap loyalitas pelanggan. 2) pengaruh secara simultan
antara relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit,
dan structural ties terhadap loyalitas pelanggan. 3) variabel yang memiliki
pengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen atau pelanggan
minimarket Alfamart. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan
teknik accident sampling dan purposive sampling. Dalam penelitian ini
respondennya adalah mereka yang berusia 17 tahun ke atas yang pernah membeli
produk minimarket Alfamart Tegalgondo Kabupaten Klaten minimal tiga kali.
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, data diuji dengan menggunakan uji
instrument data (validitas dan realibilitas). Teknik analisis data menggunakan
analisis regresi linier berganda, asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas,
uji heteroskedastisitas), uji statistik (uji t, uji F, dan koefisien determinasi).
Berdasarkan analisis data, dapat diperoleh persamaan regresi Y = -2,837
+ 0,246X1 + 0,328X2 + 0,511X3 , artinya bahwa variabel financial benefit, social
benefit, dan structural ties mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas
pelanggan. Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa secara parsial variabel
financial benefit, social benefit, dan structural ties berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas pelanggan. Dari uji F bahwa secara simultan variabel financial
benefit, social benefit, dan structural ties berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan dimana nilai F hitung > F tabel. Structural ties mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan. Analisis koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,464 yang artinya bahwa 46,4% variasi variabel
loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel financial benefit, social benefit,
dan structural ties sedangkan sisanya sebesar 53,6% dapat dijelaskan oleh
variabel yang lain
PENGARUH KEMAMPUAN BERSOSIALISASI, KEMANDIRIAN BELAJAR, DAN KEMAMPUAN BERADAPTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA INDUSTRI TERAPAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PENGASIH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemampuan Bersosialisasi, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Beradaptasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data untuk variabel kemampuan bersosialisasi, kemandirian belajar, dan kemampuan beradaptasi menggunakan metode angket sedangkan untuk variabel prestasi belajar dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan bersosialisasi termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 55,70, kemandirian belajar termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 50,13, dan kemampuan beradaptasi termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 49,33; (2) kemampuan bersosialisasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 26,6%; (3) kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 6,8%; (4) kemampuan beradaptasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 15,5%; (5) kemampuan bersosialisasi, kemandirian belajar, dan kemampuan beradaptasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi keseluruhannya sebesar 27,9%
Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Perilaku Keagamaan pada Siswa
This study aims to determine the relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence on religious behavior, as well as emotional intelligence and spiritual intelligence together on religious behavior in MTs students in Jumantono District, Karanganyar Regency for the 2020/2021 academic year. The research method used is the correlational method. The population in this study were all students of class VIII as many as 194 students. The sample is some of the Madrasah students in Jumantono District as many as 130 students. The results showed: 1) there was a positive and significant relationship between emotional intelligence and religious behavior because the results obtained a significance value of 0.002 < 0.05; and the value of rX1Y is 0.269 > r table = 0.1779. 2) there is a positive and significant relationship between spiritual intelligence and religious behavior because the results obtained a significance value of 0.002 < 0.05; and the value of rX2Y is 0.268 > r table = 0.1779. 3) there is a positive and significant relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence variables together with religious behavior with a significance level of 0.002 <0.05. The contribution of emotional intelligence and spiritual intelligence to religious behavior is 7.5%. The relationship between emotional intelligence and spiritual intelligence together with religious behavior is shown by the regression line equation = 64.266 + 0.183X1 + 0.170X2. In conclusion, there is a positive and significant relationship between each variable, namely emotional intelligence and spiritual intelligence on religious behavior and jointly emotional intelligence and spiritual intelligence are related to religious behavior.
Key words: emotional intelligence, spiritual intelligence, religious behavio
Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Di Laboratorium Pengembangan Dan Penerapan Teknologi Informasi Teknik Informatika, UPN ”Veteran” Jatim Menggunakan Zachman Framework
Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang
terkelola dengan baik juga merupakaan dambaan banyak organisasi. Dalam
konteks ini, diperlukan satu arsitektur skala enterprise yang diterapkan secara
spesifik pada ruang lingkup pengelolaan data. Zachman Framework digambarkan
dalam bentuk matriks yang memperlihatkan hubungan antar perspektif dan
abstraksi. Tiap-tiap baris mewakili tingkat perspektif, yaitu perencana, pemilik,
pengembang, subkontraktor, dan functioning enterprise, sedangkan tiap-tiap kolom
menggambarkan abstraksi/aspek tertentu dari proses, yaitu data, fungsi, jaringan,
orang, waktu dan motivasi.
Perancangan arsitektur teknologi informasi ini diharapkan sebagai roadmap
untuk menentukan langkah yang diambil dan dilaksanakan untuk mencapai visi dan
misi, serta sebagai dasar / pegangan untuk melakukan kegiatan atau aktifitas dalam
laboratorium sehingga dapat menciptakan sistem yang terintegrasi.
Dalam mendukung aktivitas bisnis di butuhkan banyak hal yang perlu
dikembangkan dari laboratorium PPTI, misalnya pembangunan sistem informasi
berbasis website yang akan memudahkan penilaian dan pendataan mahasiswa
praktikum, dan membantu dalam me-manage pelatihan yang dilaksanakan pada
laboratorium PPTI. Supaya bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan praktikum dan
pelatihan maka lebih baik bila dibuatkan sebuah jaringan internet tersendiri.
Perlunya banyak perubahan untuk laboratorium PPTI seperti penambahan server
untuk database dan website. Karena dengan adanya server ini diharapkan mampu
menunjang kegiatan praktikum ataupun pelatihan itu sendiri
The Princeton Leader, April 26, 1951
Abstract: Curriculum, Teaching and Learning (PBM), Educator and Education Personnel, Academic Culture, Prodi D-III Acupuncture. Professional health workers produced by the Health Education institutions qualified personnel. Quality of learning experience can be good when it managed to change attitudes, behaviors and skills of students in accordance with the purpose of education. Weakness in improving the quality of education in Indonesia for this is that these programs apart is done partially and not comply with the quality system is easily understood by all program managers in education. Methods This study used a qualitative approach to the type of case studies. Informants are citizens and academics Prodi D-III Acupuncture Acupuncture Department of Health Polytechnic Surakarta which is determined by the proportion of samples. Data were collected through orientation, observation, interviews, and documentation. Interactive data analysis and data validity based on triangulation from various data sources. The results of this study found that aspects of the curriculum has been adapted to the progress of science and technology, and erupakan competency-based curriculum and national standards on Health Manpower Education.
Link OJS 3 artikel IDIKATOR KINERJA PENDIDIKAN AKUPUNKTUR PADA PRODI D-III AKUPUNKTUR JURUSAN AKUPUNKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKART
DEVELOPING STUDENT’S INTEREST IN MATHEMATICS LEARNING THROUGH COLLABORATIVE PROBLEM BASED LEARNING MODEL
There are something principal to push pupils to learn. One of these is interest. The teacher must be agent to develop the student’s interest to learn in mathematics. Collaborative problem based learning model can be optioned to improve the student’s interest. Collaborative problem based learning is the combine of problem based learning approach which is done collaboratively. Starting point with a problem in real world, Collaborative problem based learning can do with structure: ((1) given problem to solve/formulate individually; (2) students share their answer to their group; (3) students listen carefully their partners answer in group, they can discuss their answer by note similarities and differences in discuss paper; (4) after discussing, they solve the problem individually by creating a new answer that incorporates the best idea and students have a chance to presents their answer in front of class. The main purpose of this paper is to investigate about student’s interest and how to develop it through a collaborative problem based learning model.
Keyword: Interest, collaborative problem based learnin
Pengaruh Penambahan Bubuk Batu Bara Sebagai Filler pada Campuran Aspal AC WC
Batubara merupakan salah satu sumber energi alam yang dibutuhkan dalamikehidupan dan salah satu sumber energi di dunia, berwarna coklat sampai hitam, yang mengalami proses fisika dan kimia serta kaya kandungan karbon. Aspal beton adalah suatu jenis perkerasan konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal dan agregat, baik dengan bahan tambah maupun atau tanpa bahan tambah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bubuk batubara sebagai bahan tambah filler pada campuran aspal AC WC dengan variasi campuran 0%, 1%, 2%, 3%. Dari hasil penelitian campuran aspal AC WC yang digunakan sudah sesuai standar Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Dinas PU Bina Marga yaitu pada kondisi kadar aspal 5,7%, dengan nilai density 2,246 gr/cc, nilai VMA 16,92%, nilai VFB 73,14%, nilai VIM 4,54%, nilai stabilitas 1169 kg, nilai flow 3,7 mm dan nilai marshall quotient 324,7 kg/mm. Dari pengujian setelah penambahan variasi filler 0%, 1%, 2%, 3%., didapat hasil nilai VMA maksimal sebesar 75,1% pada variasi 3%, nilai VIM maksimal sebesar 5,48% pada variasi 0%, nilai VFB maksimal sebesar 16,26% pada variasi 2%, nilai stabilitas maksimal sebesar 1828 kg pada variasi 3%, nilai flow maksimal sebesar 3,53 mm pada variasi 0%, dan nilai marshall quotient maksimal sebesar 600 kg/mm pada campuran 3%. Dan semua penambahan bubuk batubara sebagai filler dengan variasa 1%, 2% dan 3% sebagai campuran aspal AC WC memenuhi syarat spesifikasi umum revisi 2 tahun 2018 revisi 2 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marg
Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kesiapan Karyawan untuk Berubah Di PT. Saraswanti Utama
Riset ini bertujuan untuk mengenali aspek yang dapat mempengaruhi kesiapan karyawan untuk berubah, dimanaaspek tersebut merupakan motivasi kerja serta budaya organisasi. Riset ini memakai tata cara pendekatankuantitatif dengan keseluruhan populasi karyawan PT. Saraswanti Utama sebanyak 220 orang karyawan. Dalampengambilan ilustrasi memakai metode tabel Krejcie dan Morgan sehingga didapatkan sampel sebanyak 140karyawan. Riset ini memakai analisis regresi berganda dengan dukungan dari Aplikasi SPSS. Hasil risetmenampilkan bahwa Motivasi Kerja serta Budaya Organisasi mempunyai pengaruh signifikan secara simultanterhadap Kesiapan Karyawan Untuk Berubah dengan R=0. 454 dan R2=0. 206. Motivasi Kerja mempunyai nilaithitung sebesar 5, 486 dengan signifikasi 0.000 serta budaya organisasi mempunyai nilai thitung sebesar 2, 743dengan signifikasi 0. 007. Kedua variabel sudah penuhi kaidah signifikasi 0.050 sehingga bisa disimpulkan kalauH0 ditolak serta Ha diterima yang berarti Motivasi Kerja serta Budaya Organisasi memiliki pengaruh signifikansecara parsial terhadap Kesiapan Karyawan Buat Berganti
Pengaruh Kemampuan Bersosialisasi, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Beradaptasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih
Pengaruh Kemampuan Bersosialisasi, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Beradaptasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih
Oleh
Tri Purwanto
NIM. 08518241009
ABSTRAK
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemampuan Bersosialisasi, Kemandirian Belajar, dan Kemampuan Beradaptasi Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Elektronika Industri Terapan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Yogyakarta. Responden penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data untuk variabel kemampuan bersosialisasi, kemandirian belajar, dan kemampuan beradaptasi menggunakan metode angket sedangkan untuk variabel prestasi belajar dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan bersosialisasi termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 55,70, kemandirian belajar termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 50,13, dan kemampuan beradaptasi termasuk dalam kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 49,33; (2) kemampuan bersosialisasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 26,6%; (3) kemandirian belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 6,8%; (4) kemampuan beradaptasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi sebesar 15,5%; (5) kemampuan bersosialisasi, kemandirian belajar, dan kemampuan beradaptasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Elektronika Industri Terapan dengan konstribusi keseluruhannya sebesar 27,9%.
Kata kunci : bersosialisasi, kemandirian, beradaptasi, prestasi belaja
- …