265 research outputs found
MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2008
Joko Purwanto, S 880907006 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES
TOURNAMENT ( TGT ) DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CEPOGO
BOYOLALI
TAHUN 2008. Tesis, Surakarta: Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2009.
Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament mampu meningkatkan
minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS geografi pada standar
kompetensi memahami unsur fisik wilayah Indonesia. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas
VIIIA SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali dengan jumlah siswa 40 yang terdiri dari
18 laki-laki dan 22 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus
hingga Sepetember pada semester ganjil tahun ajaran 2008/2009. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, teknik angket, dan
teknik tes.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan
model Teams Games Tournament mendapat respon yang cukup baik oleh siswa
sehingga mampu menumbuhkan minat belajar terhadap mata pelajaran IPS
Geografi. Hal ini dapat terlihat dari hasil perolehan nilai hasil belajar pada siklus 1
maupun siklus 2. Pada siklus 1 dari jumlah siswa kelas VIIIA sebanyak 40 siswa
mendapat nilai kurang dari 6,5 sebanyak 27 anak (67,5%), sedangkan yang
mendapat nilai 6,5 keatas berjumlah 13 siswa (32,5%), sehingga bila di rata-rata
5,75 nilai hasil belajar siswa pada siklus 1. Sedangkan pada siklus 1 yang juga
diikuti 40 siswa yang mendapat nilai kurang dari 6,5 ada 2 siswa (5%) dan yang
mendapat 6,5 keatas sebanyak 38 siswa (95%).
Dalam penelitian ini terjadi peningkatan pada prosentase ketuntasan
belajar. Pada siklus 1 mencapai prosentase kelasikal 32,5 dan pada siklus 2
diperoleh prosentase ketuntasan klasikal 95%. Dari hasil tersebut maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament mampu
meningkatkan nilai hasil belajar siswa yang terlihat dari meningkatnya prosentase
ketuntasan belajar yang meningkat 62,5%
PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (BOOM CYLINDER)
JOKO PURWANTO
PERANCANGAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK
MINIATUR LENGAN ESKAVATOR (BOOM CYLINDER)
ABSTRAK
Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah membuat sistem hidrolik berupa
Miniatur Lengan Eskavator pada bagian boom. Pembuatan Miniatur Lengan
Eskavator ini berfungsi sebagai alat praktikum sistem hidrolik untuk mengetahui
prinsip kerja lengan eskavator yang sebenarnya.
Pembuatan boom dimulai dengan tahap perancangan yaitu membuat
desain dan ukuran. Tahap selanjutnya adalah pembuatan yang meliputi proses
permesinan, pengelasan, sampai proses finishing. Tahap terakhir adalah perakitan
dengan semua komponen Miniatur Lengan Eskavator dan pengujian untuk
melakukan perhitungan terhadap silinder boom.
Berdasarkan hasil perhitungan, boom mempunyai berat 7 kg. Silinder
boom mempunyai gaya pada saat in stroke sebesar 14130 N dan saat out stroke
sebesar 18.840 N. Silinder boom dapat mengangkat beban maksimal sebesar
1902.48 Kg saat out stroke. Silinder dengan out stroke 100 mm menghasilkan
sudut gerak boom sebesar 45 Ëš.
Kata kunci : hidrolik, miniatur, eskavator
ABSTRACT
The purpose of this final Project is making the hydraulic system in the
form of a miniature excavator arm on the boom. Manufacture of miniature
excavator arm is functioned as a teaching tool hydraulic systems to know the
working principles of excavator arm in the truth.
The making of boom begin with the stage of design and sizing. The next
step is creation of machining processes, which include welding, until the finishing
process. The last stage is assembly with all components of the miniature
excavator arm and testing to do a calculation of boom cylinder.
Based on the results of the calculation, the boom has a weight of 7 kg. The
boom cylinder had 14130 N of in stroke strength and 18.840 N of out stroke
strenght. Boom cylinder can lift 1902.48 Kg of maximum load when its out stroke.
Cylinder with 100 mm out stroke produce 45 ˚ of boom angle’s motion.
Key words : hydraulic, miniature, excavato
Aplikasi Model Dinamik Pada Bursa Efek
Dalam makalah ini dibahas: (1) sifat estimator dari parameter model linier , (2)sifat estimator dari parameter model dinamik , dan (3) aplikasi model dinamik . Untuk menentukan estimator dan menguji sifat estimator dengan pendekatan Generalized least square (GLS) yang dibawa ke bentuk Ordinary least square (OLS) dan meminimalkan OLS dengan pendekatan Sum Squares Error (SSE)., kemudian diberikan aplikasi untuk pemodelan data volume saham Hasil analisis diperoleh: (1) Estimator pada model linier bersitat tak bias (2) Pada model dinamik estimator merupakan estimator yang bersifat konsisten, sedangkan untuk estimator merupakan estimator yang bersifat BLUE. (3) Hasil pemodelan diperoleh model panel dinamik yang paling baik berbentuk: VOLUME_MANDIRI = -818883806.5 - 189223016.9 - 0.2851306365*VOLUME_1_MANDIRI + 978463.5272*OPEN_
Kata Kunci : Model dinamik,GLS,OLS,BLUE
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (Studi Etnografi di SMA Negeri 1 Kartasura Sukoharjo)
Tujuan penelitian ini adalah; (1) bagaimanakah ciri-ciri pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga kesehatan?; (2) bagaimanakah ciri-ciri pengorganisasian
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan?; (3) bagaimanakah ciri-ciri
pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan?
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Desain penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Kartasura Sukoharjo. Subjek data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru,
dan orang tua siswa di SMA Negeri 1 Kartasura, Sukoharjo. Pengumpulan data
dalam penelitian ini terdiri dari menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi. Pada penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis
data kualitatif. Proses analisis data penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan, verifikasi.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) kegiatan merancang, membuat,
kesepakatan dan memutuskan secara kolektif dalam MGMP; Ketua MGMP
Penjasorkes adalah guru Penjasorkes; mengerjakan pembuatan matrikulasi materi
penjasorkes selama satu tahun pelajaran; pembagian jadwal, dan tempat pelaksanaan
pembelajaran penjasorkes, dan pembuatan silabus dan RPP; terdapat matrikulasi
untuk menentukan proporsi priorita s olahraga; persiapkan guru dengan standar isi,
standar kompetensi dan mempelajari silabus untuk penyesuaian kaldik; sumber untuk
menyusun persiapan mata Mapel Penjasorkes. (2) penentuan kompetensi dalam
silabus dikembangkan dari kemampuan yang dimiliki oleh guru-guru Penjasorkes
sendiri; pada program tahunan, pengorganisasiannya dilaksanakan berdasarkan
kurikulum yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam kurikulum di SMA; promes
Penjasorkes di sini juga mengacu pada kurikulum; pengorganisasian rencana
pembela jaran. (3) Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan,
meliputi: guru yang memiliki tugas dan kewenangan pembelajaran yang sama ada 3
orang; seorang guru berhadapan dengan siswa sejumlah 100 orang; jam pelajaran
Penjasorkes dilaksanakan secara inklusif dalam pembelajaran biasa; waktu
pembelajaran 2 x 45 menit; pengelompokkan siswa dilakukan dengan pola satuan
terpisah, yaitu berdasarkan kelas Pelajaran Penjasorkes dimulai pukul 07.00; siswa
yang sakit dan tidak bisa mengikuti kegiatan olahraga, cukup dengan melapor ke guru
Penjasorkes dan kemudian diperbolehkan tinggal di pinggir lapangan.
(4) pengawasan pembelajaran melalui kunjungan kelas; Kepala SMA dalam salah
satu kesempatan ambil bagian dalam kegiatan Penjasorkes; Pihak yang terlibat dalam
pengawasan pembelajaran Penjasorkes adalah kepala sekolah, guru piket, juga
Pengawas dari Dinas Pendidikan; teknik pengawasan pembelajaran Penjasorkes
kepala sekolah didelegasikan kepada wakil kepala sekolah, humas, maupun guru
piket; kepala sekolah membuat daftar hasil evaluasi berupa catatan-catatan tentang
kegiatan belajar; teknik pengawasan oleh kepala sekolah bersifat individual
Analisa Pengaruh Pengelasan dan Pengelingan yang Dilanjutkan Proses Quench-Aging dan Anil Aluminium (Al-Fe) terhadap Sifat Fisis dan Mekanis
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase unsur komposisi kimia material, fasa penyusun struktur mikro, harga kekerasan dan harga kekuatan tarik pada material Al-Fe untuk spesimen pengelasan dan pengelingan yang dilanjutkan perlakuan panas quench, anil dan quench aging. Material yang digunakan adalah plat aluminium dengan tebal 1 mm. Dilakukan proses pengelasan gas mulia (TIG) dan proses pengelingan. Pengujian yang dilakukan : komposisi kimia, struktur mikro, kekerasan, tarik. Pengujian yang dilakukan : uji komposisi kimia (alat uji Spectrometer-ASTM E 716), uji struktur mikro (alat uji Olympus Metallurgical Microscope dan Olympus Photomicrographic System-ASTM E 7), uji kekerasan (alat uji Macrohardness Vickers Tester-ASTM E 92) dan uji tarik (alat uji Universal servohydraulic-servopulser-ASTM B0557-02A.Dari hasil pengujian komposisi kimia pelat aluminium didapatkan prosentase unsur utama, yaitu : aluminium (Al) sebesar 97,76 %, besi (Fe) sebesar 0,621 % dan silikon (Si) sebesar 0,369 %. Dari hasil pengamatan struktur mikro secara umum didapatkan fasa, yaitu : matriks Al (area berwarna terang), Fe Al3 (bintik warna hitam) dan Si (butiran warna abu-abu). Pada variasi spesimen pengelasan dan spesimen keling untuk : raw material didapatkan butiran Si dan Fe Al3 lebih kecil dan merata dibandingkan spesimen annealing. Sedangkan untuk quench aging didapatkan butiran Si dan Fe Al3 lebih besar dan tidak merata (meregang) dibandingkan spesimen quench.
Dari pengujian kekerasan tersebut didapatkan harga kekerasan rata-rata pada spesiemen las : raw material (daerah las = 67,6 VHN, HAZ = 37,8 VHN, logam induk = 55,94
VHN), spesimen quench (daerah las = 58 VHN, HAZ = 37,1 VHN, logam induk = 38,27 VHN), spesimen quench aging (daerah las = 73,77 VHN, HAZ = 43,64 VHN, logam induk = 38,87 VHN) dan spesimen annealing (daerah las = 70,94 VHN, HAZ = 45,47 VHN, logam induk = 52,77 VHN). Sedangkan spesimen keling : raw material (daerah keling = 71,9 VHN, daerah batas = 59,77 VHN), quench (daerah keling =
38,30 VHN, daerah batas = 46,84 VHN), quench aging (daerah keling = 51,94 VHN, daerah batas = 42,87 VHN) dan annealing (daerah keling = 58 VHN, daerah batas =
47,54 VHN). Dari hasil pengujian menunjukkan pada spesimen las dan keling adanya penambahan proses treatment mengakibatkan penurunan kekerasan. Dari hasil pengujian tarik spesimen las didapatkan harga kekuatan tarik rata-rata terendah pada spesimen las raw material = 9,3 kg/mm2. Untuk spesimen las + quench = 9,93 kg/mm2 dan spesimen las + annealing = 9,36 kg/mm2. Harga tertinggi pada spesimen las + quench aging = 10,26 kg/mm2
Efforts to Improve Local Wisdom Culture and History Learning Outcomes with Problem Based Learning Methods in Senior High School
The purpose of this study was to describe the culture local wisdom of the value of the history learning education using the Problem Based learning method in students. The research method use: observastion, documentation, and interviews. Data analisys techniciques used data reduction, data analisys, and drowing conclusions using the expected research results in this study describe the culture local wisdom the main of X IPA 4 students in this history learning using the Problem Based Learning method with the following results. Before cycle was an increase 72,8%. Cycle I at the first meeting and the second meeting there was an increase 90,8%. Cycle II at the first meeting and second meeting there was an increase 106,4%. Cycle III at the first meeting and second meeting was an increase 108,4%. Completeness studies before cycle there was an 13,33%, Cycle I there was an 53,33%, Cycle II there was an increase 73,33%. Cycle III there was an increase 96,66%. The conclusion in this study that Problem Based Learning method can increase culture local wisdom of the class X IPA 4 SMAN 6 Metro students
Peningkatan Pencapaian Belajar Matematika Menggunakan Strategi Tandur
This research aims at revealing learning achievement using Tandur Strategy. The research made use of descriptive and inferential analyses using ANAKOVA. The results of the research showed that: (1) students who were taught using Tandur strategy on the topic of Linier Program have finished classical comprehension, while students who were taught conventionally have not finished classical comprehension; (2) on the base of Inferential Statistic Analyses using ANAKOVA, the students who were taught using Tandur Strategy was different significantly from the students who were taught using conventional learning model. These analyses revealed that the result of study of the students who followed Linier Program Learning using Tandur Strategy were better than those who joined Linier Program Learning using conventional model in Mathematics
Hukum Newton Tentang Gerak Dalam Ruang Fase Tak Komutatif
In this paper, the Newton's law of motions in a noncomutative phase space has been investigated. Its show that correction to the Newton's first and second law appear if we assume that the phase space has symplectic structure consistent with the rules of comutation of the noncomutative quantum mechanics. In the free particle and harmonic oscillator case the equations of motion are derived on basis of the modified Newton's second law in a noncomutative phase space
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN GAYA BELAJAR MAHASISWA PRODI PJKR-POR FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
The learning style is the consistent way of acquiring stimuli and information, the way to remember, to think, and to solve problems. People have different learning styles. There should be research on students’ learning style to improve the effectiveness of teaching and learning processes. This research study is aimed at identifying and mapping the learning styles of the students of Physical Health and Recreation Education Study Program, Faculty of Sport Science, Yogyakarta State University. This research used descriptive analysis with the survey technique. The subjects of this research study were 235 students of Physical Health and Recreation Education Study Program, faculty of Sport Science, Yogyakarta State University. The research instrument used in this study was in the form of opinier or behavior scales to identify the learning styles developed by DePorter. The data were analyzed using frequency analysis; the variance of the statistical analysis was in the form of frequency distribution and percentage. The results of this study show that more than a half of the students (56.84%) possessed the visual learning style, 12.63% of the students possessed the auditory learning style, and 30.53% of the students possessed the kinetic learning style. A few students tended to have not only one modality; they had combined learning styles consisted of 12 students were visual-auditory, 25 students were visual – kinetic, 7 students were auditory – kinetics, and 1 student was visual – auditory – kinetics
- …