20 research outputs found

    Membangun Green Supply Chain Management (GSCM) Scorecard

    Get PDF
    Green supply chain management (GSCM) merupakan konsep yang mengintegrasikan aspek-aspek lingkungan ke dalam manajemen rantai pasok, termasuk desain produk, pengadaan, pemilihan bahan baku, proses manufaktur, pengiriman produk akhir ke konsumen hingga pengaturan alur produk setelah digunakan oleh konsumen (Srivastava, 2007). Evaluasi praktik dan kinerja GSCM sudah banyak diteliti, tetapi belum ada publikasi mengenai matriks pengukuran yang jelas tentang tingkat implementasi GSCM pada perusahaan. Matriks pengukuran tingkat implementasi GSCM berfungsi untuk mengetahui sejauh mana implementasi GSCM melalui tingkatan level atau tingkat penerapannya. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk membangun matriks pengukuran tingkat implementasi GSCM atau Green Supply Chain (GSCM) Scorecard pada perusahaan. Metode yang digunakan yaitu literature review karena, serta memiliki output berupa level implementasi GSCM di perusahaan sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan acuan model SCOR diantaranya Plan, Source, Make, Deliver dan Return dalam penerapan GSCM. Dimana measurement items yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil dari kombinasi measurement items melalui penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil analisis diperoleh dimensi-dimensi yang digunakan dalam penyusunan GSCM Scorecard, di antaranya green design, green purchasing, green transformation/production, green logistics, reverse logistics dan internal environmental management

    Hubungan Konsep Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Paisen Skizofrenia

    Get PDF
    Background: Schizophrenia is a mental disorder that will cause deep suffering for individuals and a heavy burden on the family. Family support can function for a variety of intelligence, reason to improve health and family adaptation in life. Objective: to find out whether there is a relationship between family support and relapse in schizophrenia patients in Lampung Province Mental Hospital. Method: This research is a quantitative analytic that uses a cross-sectional research design. The sample in this study is all data of patients suffering from Schizophrenia mental disorders who were treated at the Mental Hospital of Lampung Province in January - May 2020. The sampling technique in this study used a total sampling technique. Data analysis uses univariate analysis to determine the frequency distribution and bivaraite analysis uses chi-squar and fisher's test. Results: It is known that the frequency distribution of emotional support in the majority of schizophrenia patients received 52.6% less emotional support, informational support in the majority of schizophrenia patients received good information support as much as 63.2%, real support in the majority of schizophrenia patients received significant good support as much as 68 , 4%, hope support in schizophrenia patients the majority get good hope support as much as 73.7%, there is a relationship of emotional support with recurrence in schizophrenia patients, there is a relationship of informational support with recurrence in schizophrenia patients, there is a relationship of real support with relapse in schizophrenia patients, there is a relationship between expectation support and recurrence in schizophrenic patients (p-value: 0.001; 0.020; 0.000; 0.004). Conclusion: there is a significant relationship between family support as seen from emotional support, information, real and expectations with relapse in patients with schizophrenia.Latar Belakang: Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan beban yang berat bagi keluarga. Dukungan keluarga mampu berfungsi untuk berbagai kepandaian, akal untuk meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga dalam kehidupan. Tujuan: untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung. Metode: Penelitian ini merupakan analitik kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Cross Secctional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data pasien yang mengalami gangguan jiwa Skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung pada bulan Januari - Mei tahun 2020. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menetukan distribusi frekuensi dan analisis bivarait menggunakan chi-squar dan fisher’s test. Hasil : Diketahui distribusi frekuensi dukungan emosional pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan emosi kurang baik sebanyak 52,6%, dukungan informasional pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan informasi baik sebanyak 63,2%, dukungan nyata pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan nyata baik sebanyak 68,4%, dukungan pengharapan pada pasien skizofrenia mayoritas mendapatkan dukungan pengharapan baik sebanyak 73,7%, terdapat hubungan dukungan emosional dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan informasional dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan nyata dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia, terdapat hubungan dukungan pengharapan dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia (p-value : 0,001 ; 0,020; 0,000 ; 0,004). Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dilihat dari dukungan emosional, informasi, nyata dan pengharapan dengan kekambuhan pada pasien skizofreni

    Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Pascamelahirkan

    Get PDF
    Postpartum depression in postpartum mothers usually begins with the postpartum blues or baby blues or maternity blues. This type of research is a quantitative descriptive using a demographic data questionnaire and the EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) questionnaire as primary data. The sample used a total sampling technique with a sample size of 40 respondents. Data analysis is used to determine the frequency distribution and see the relationship between characteristics. In this study, it was found that in 40 postpartum mothers, 7 respondents (17.5%) were detected as having postpartum blues, and 33 respondents (82.5%) were not affected by Postpartum blues. Whereas there is a relationship between the postpartum blues and the characteristics of respondents based on age and income and age of incomePostpartum depression pada ibu pascamelahirkan biasanya diawali dengan postpartum blues atau baby blues atau maternity blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuisioner data demografik dan kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale) sebagai data primer. Sampel meggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 responden. Data analisis digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan melihat hubungan antara karakteristik. Pada penelitian ini didapatkan pada 40 ibu pascamelahirkan terdapat 7 responden (17,5%) yang terdeteksi terkena postpartum blues, dan 33 responden (82,5%) tidak terkena Postpartum Blues. Bahwa terdapat hubungan antara kejadian postpartum blues dengan karakteristik reponden berdasarkan umur dan penghasilan dengan umur penghasila

    STRES PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN GANGGUAN SPEKTRUM AUTISME

    Get PDF
    STRESS EVALUATION IN PARENTS OF CHILDREN WITH AUTISME SPECTRUM DISORDERIntroduction: Autism spectrum disorder (ASD) is a developmental disorder with symptoms like abnormalities in social function, communication, language, and repetitive behavior. Children with ASD) have many difficulties and developmental problem which can lead to stress in parents.Purpose: The aim of this study wastodescribethe stres level ofparentsofchildren with autism spectrum disorder on disable school in Bandar Lampung.Method: This study is a quantitative research with observational survey design. The sample is 39 parents of children with ASD that goes to disable school in Bandar Lampung. Perceivd Stress Scale (PSS) is used to assess stress.Results: Result obtained form 39 parents, found that most of the parents have low level of stress (59%), followed with moderate level of stress (35,9%), and the least was high level of stress (5,1%).Conclusion: Although low level of stress found in this study, parents of children with ASD still need support from social environment to give good parenting for their children.Pendahuluan: Gangguan Spektrum Autisme (GSA) merupakan gangguan perkembangan dengan gejala antara lain abnormalitas pada fungsi sosial, komunikasi dan bahasa, serta perilaku repetitif. Anak penyandang GSA mengalami berbagai hambatan dan masalah dalam perkembangannya sehingga dapat menjadi sumber stres bagi orang tua.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres pada orang tua yang memiliki anak dengan gangguan spektrum autisme di SLB se-Bandar Lampung.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey observasional. Sampel penelitian berjumlah 39 orang tua dari anak penyandang GSA yang bersekolah di SLB di Bandar Lampung. Perceived Stress Scale (PSS) digunakan sebagai alat ukur untuk menilai stres.Hasil: Hasil yang didapatkan dari total responden sebanyak 39 orang tua, sebagian besar responden memiliki tingkat stres ringan (59%), diikuti dengan stres sedang (35,9%), dan paling sedikit mengalami stres berat (5,1%). Simpulan: Meskipun ditemukan bahwa stres yang dialami tergolong ringan, orang tua dari anak penyandang GSA tetap membutuhkan dukungan dari lingkungan untuk dapat memberikan pengasuhan yang baik bagi anaknya

    KARAKTERISASI KIMIA DAN UJI ORGANOLEPTIK BAKSO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus, Ruppell) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleiferea Lam) SEGAR DAN KUKUS

    Get PDF
    Addition moringa leaves to meatball will increase the nutrition of meatballs. This study aimed to determine the best treatment of adding Moringa leaves on the chemical, physical and organoleptic giant sea catfish balls. This study used a completely randomized design with the following treatments; I0 = without addition Moringa Leaves, I1= the addition 10% fresh moringa leaves, I2= the addition 10% steamed moringa leaves, I3= the addition 5% fresh moringa leaves, and I4=addition 5% steamed moringa leaves. The parameters measured in this study were proximate, Mg, Ca, organoleptic, texture profile, values of L, a, and b of giant sea catfish balls. The best treatment was selected based on the de Garmo method of effectiveness test. The results showed that the addition of Moringa leaves to fishballs could increase ash, Mg and Ca. Fishballs with the addition of 10% Moringa leaves had higher Mg and Ca values (p<0.05) than fish balls with the addition of 5% Moringa leaves. Fish meatballs with the addition of fresh Moringa leaves had higher Mg and Ca values (p<0.05) than fish balls with the addition of steamed Moringa leaves. The addition of Moringa leaves can increase the hardness of the fish balls. Fish balls added with fresh Moringa leaves have a higher brightness value than those that are steamed first. The addition of 5% steamed moringa leaves resulted in the best overall organoleptic acceptance than other treatments. Based on the de Garmo method of effectiveness test, the best treatment was fish balls with 10% steamed Moringa leaves.Keywords: fish meatballs, giant sea catfish, moringa leavesABSTRAKPenambahan daun kelor pada bakso dapat meningkatkan nilai gizi bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan terbaik pada penambahan daun kelor terhadap sifat kimia, sifat fisik dan organoleptik bakso ikan manyung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan penelitian sebagai berikut; I0= tanpa penambahan daun kelor, I1= penambahan 10% daun kelor segar, I2= penambahan 10% daun kelor kukus, I3 = penambahan 5% daun kelor segar, dan I4 = penambahan 5% daun kelor kukus. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah proksimat, Mg, Ca, organoleptik, profil tekstur, nilai L, a dan b bakso manyung. Perlakukan terbaik dipilih berdasarkan uji efektivitas metode de Garmo. Hasil menunjukan bahwa penambahan daun kelor pada bakso dapat meningkatkan kadar abu, Mg dan Ca. Bakso ikan dengan penambahan daun kelor 10% memiliki nilai Mg dan Ca yang lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan bakso ikan dengan penambahan daun kelor 5%. Bakso ikan dengan penambahan daun kelor segar memiliki nilai Mg dan Ca lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan bakso ikan dengan penambahan daun kelor kukus. Penambahan daun kelor dapat meningkatkan hardness bakso ikan. Bakso ikan yang ditambah dengan daun kelor segar memiliki nilai kecerahan warna lebih tinggi dibandingkan yang dikukus terlebih dahulu. Penambahan 5% daun kelor kukus menghasilkan nilai keseluruhan organoleptik terbaik dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan uji efektivitas metode de Garmo perlakuan terbaik adalah bakso ikan dengan penambahan 10% daun kelor kukus.Kata kunci: bakso ikan, daun kelor, ikan manyun

    Hubungan Stres dengan Motivasi Belajar Mahasiswa disaat Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Introduction; The World Health Organization revealed on January 30, 2020 that the corona virus has become a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Aim; know the relationship between stress and learning motivation. Methodology; quantitative type with analytic design and crosssectional approach. The measurement instrument used was the DASS 42 questionnaire (Depression Anxiety Stress Scales 42), a learning motivation questionnaire. Result; shows that the distribution of the highest stress variable with moderate stress level (43.3%) and the highest learning motivation variable with moderate learning motivation level (48.3%) and for the correlation analysis results on learning motivation. variable with stress obtained P = 0.000 and the results of the correlation coefficient r = -0.511. Conclusion; that there is a relationship between stress and learning motivation.Pendahuluan; Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan pada 30 Januari 2020 bahwa virus corona menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Tujuan; mengetahui hubungan stres dengan motivasi belajar. Metodologi; jenis kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah angket DASS 42 (Depression Anxiety Stress Scales 42), angket motivasi belajar. Hasil; menunjukkan bahwa sebaran variabel stres tertinggi dengan tingkat stres sedang (43,3%) dan variabel motivasi belajar tertinggi dengan tingkat motivasi belajar sedang (48,3%) dan untuk Hasil analisis korelasi terhadap motivasi belajar. variabel dengan stres diperoleh P = 0,000 dan hasil koefisien korelasi r = -0,511. Kesimpulan; bahwa ada hubungan antara stres dengan motivasi belaja

    DISTRIBUSI FREKUENSI IBU PASCAMELAHIRKAN DENGAN KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

    Get PDF
    Pada wanita peristiwa hamil dan melahirkan sudah dianggap wajar terjadi di kehidupannya.Namun perubahan pada saat melahirkan tidak dapat dilalui oleh sebagian besar wanita sehingga wanita tidak bisa beradaptasi dengan kondisinya.Salah satu perubahan yang dirasakan setiap wanita pascamelahirkan adalah perubahan emosional. Gangguan emosional akan terjadi tidak menentu, setidaknya ibu merasakan dua emosi yaitu emosi positif (suka cita dan kepuasan) dan emosi negatif (ketakutan dan kecemasan) apabila ibu tidak beradaptasi dengan kondisinya, ibu bisa mengalami baby blues syndrome. Baby blues syndrome merupakan salah satu bentuk gangguan perasaan ibu karena tidak bisa beradaptasi dengan bayinya. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner EPDS (Edinburgh Postpartum Depression Scale).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data primer untuk mengetahui distribusi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome. Sampel penelitian ini sebanyak 77 ibu pascamelahirkan yang diambil dengan teknik total sampling yang bertempat di Praktik Mandiri Bidan Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung.Analisis data menggunakan uji statistika analisis univariat distribusi frekuensi SPSS 20.Hasil dari penelitian ini didapatkan sebanyak 54 ibu pascamelahirkan (70,1%) tidak mengalami kejadian baby blues syndrome dan sebanyak 23 ibu pascamelahirkan (29,9%) dengan kejadian baby blues syndrome.Didapatkan distribusi frekuensi ibu pascamelahirkan dengan kejadian baby blues syndrome di Praktik Mandiri Bidan Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung Tahun 2019

    Pengaruh Stres dengan Perilaku Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Selama Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Introduction; The current Covid-19 pandemic is one of the major health crises for individuals in all countries, continents, RAS, and socio-economic groups. Objectives; know the effect of stress on exercise behavior during the Covid-19 pandemic. Method; quantitative research with analytic design and cross-sectional approach. The measuring instruments used were the DASS42 questionnaire (Depression Anxiety Stress Scales 42) and the exercise intensity questionnaire. Result; Of the 60 samples studied, it was found that the largest age frequency distribution in this study was 30 people (50%), the highest gender frequency was 32 women (53.3%), the level of stress that was most often found. namely moderate stress as many as 21 people (35%), the frequency of sports behavior that was mostly found with low intensity was 25 people (41.7%). Conclusion: There is no effect of stress on exercise behavior on students when they enter the covid-19 medical facultyPendahuluan; pandemi Covid-19 saat ini merupakan salah satu krisis kesehatan utama bagi setiap individu di semua negara, benua, RAS, dan kelompok sosial ekonomi. Tujuan; mengetahui pengaruh stres terhadap perilaku olahraga selama pandemi Covid-19. Metode; penelitian kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan adalah angket DASS42 (Depression Anxiety Stress Scales 42) dan angket intensitas latihan. Hasil; Dari 60 sampel yang diteliti, didapatkan distribusi frekuensi usia terbanyak dalam penelitian ini adalah 30 orang (50%), frekuensi jenis kelamin tertinggi adalah 32 perempuan (53,3%), tingkat stres yang paling sering ditemukan. yaitu stres sedang sebanyak 21 orang (35%), frekuensi perilaku olahraga yang paling banyak dijumpai dengan intensitas rendah sebanyak 25 orang (41,7%). Kesimpulan: Tidak ada pengaruh stres dengan perilaku olahraga pada mahasiswa pada saat masuk fakultas kedokteran covid-19

    Chemical composition and amino acid profile of manyung fish (Arius thalassinus) from Subang, Indonesia

    Get PDF
    Manyung fish (Arius thalassinus) is one type of giant catfish in tropical areas, including Indonesia. Generally, the A. thalassinus was processed as a salted or smoked fish in Indonesia. There was no report for the proximate, specific mineral, and amino acid composition of A. thalassinus from the Subang region in West Java. This study aimed to analyze the chemical composition of A. thalassinus meat from Subang, West Java, which includes proximate minerals and amino acid composition. The sampling of A. thalassinus was conducted in triplicates by purposive sampling based on the length and weight of the fish. Furthermore, the fish were analyzed for moisture, ash, protein, fat, calcium, iron, zinc, and total amino acids (after acid hydrolysis). The proximate composition of the fish meat consisted of moisture (76.27±0.31% wb), ash (1.32±0.09% wb), protein (21.01±0.22% wb), and fat (0.34±0.03% wb). In this meat, minerals of calcium (12.11±0.14 mg/100g), iron (0.67±0.01 mg/100g), and zinc (0.67±0.01 mg/100 g) were not potential as micronutrient sources. The amino acid composition of A. thalassinus consisted of isoleucine (57.24±0.44 mg/g), leucine (194.03±1.97 mg/g), threonine (118.01±0.75 mg/g), valine (0.55±0.12 mg/g), serine (68.75±0.03 mg/g), alanine (52.50±0.20 mg/g), aspartate (142.43±0.16 mg/g), cysteine (2.72±0.12 mg/g), glutamate (192.20±0.28 mg/g), glycine (7.45±0.39 mg/g), and proline (0.13±0.04 mg/g). The main chemical composition of manyung fish meat was a protein with leucine, threonine, aspartate, and glutamate as the main amino acids. The protein content, especially leucine and aspartate, and the calcium content in A. thalassinus meat, can potentially support children's growth
    corecore