19 research outputs found
Aplikasi Model MapDAS untuk Simulasi Karakteristik Hidrologi DAS Mikro yang Didominasi Perkebunan Sawit: Application of MAPDAS Model for Micro-Watersheds Hydrological Characteristics Simulation Dominated by Oil Palm Plantation
Perubahan penggunaan lahan dalam ekspansi perkebunan berpotensi menyebabkan degradasi tanah, yang dapat menyebabkan kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan. Model hidrologi sangat penting untuk mensimulasikan fluktuasi debit dari dampak perubahan penggunaan lahan diperkebunan. Penelitian ini menggunakan Model MAPDAS untuk tujuan simulasinya. Model MAPDAS menggunakan 4 (empat) parameter input utama simulasi, meliputi: koefisien aliran permukaan (Kr), waktu jeda, kecepatan aliran jaringan hidrografi, dan kecepatan aliran lereng. Tujuan dari penelitian adalah untuk, 1) Menguji akurasi hasil hidrograf aliran permukaan pada Model MAPDAS pada metode penentuan hujan efektif; dan 2) melakukan kajian karakteristik hidrologi DAS mikro khususnya aliran permukaan dengan lahan yang didominasi tanaman kelapa sawit menggunakan Model MAPDAS pada 3 skenario penentuan hujan efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Model MAPDAS dengan input curah hujan berdasarkan metode koefisien runoff (Kr), indeks infiltrasi (F) dan SCS-CN didapat nilai Kr berkisar antara 12%-70%. Model MAPDAS mampu mensimulasikan karakteristik hidrologi dengan baik. Dilihat dari nilai hasil uji CE lebih besar dari 0.7, yang menyatakan bahwa model ini memiliki akurasi yang tinggi sampai sangat tinggi.Land use change in the plantation expansion can potentially cause soil degradation leading to drought in the dry season and flooding in the wet season. Hydrological model is important to simulate impact of land use change in the plantation on the discharge fluctuation. This study used MAPDAS Model for simulation purpose. MAPDAS Model uses 4 (four) main simulation input parameters, which are runoff coefficient (Kr), lag time, hydrographic network flow rate, and slope flow rate. The objective of the study are 1) to examine the accuracy of the model in 3 effective-rainfall determination method; 2) to study the hydrology characteristics of micro-watershed dominated by oil palm plantation using MAPDAS Model with 3 effective rainfall determination scenarios. The result showed that the use of MAPDAS Model with rainfall input based on Kr, infiltration index (F), and SCS-CN method gave value of runoff coefficient ranged from 12 to 70%. The MAPDAS Model is able to simulate hydrological characteristics with good result, shown by the CE value which is more than 0.7. catagorized as high to very high accuracy
SISTEM PEMERINTAHAN DALAM ISLAM (TELAAH TERBADAP KONSEP WILAYAH AL-FAQIH IRAN)
Pemerintahan Islam yang pertama kali dibangun dan didirikan oleh
Rasulullah Saw adalah tatkala beliau menetap di kota Yasrib, yang dikenal dengan
negara atau pemerintahan Madinah. Sistem pernerintahan yang telah dirintis oleh
Rasulullah Saw adalah berdasarkan al-Qur' an dan as-Sunnah. Akan tetapi baik alQur'
an maupun as-Sunnah tidak rnenetapkan suatu pol a tertentu yang dengannya
suatu negara atau pemerintahan Islam harus disesuaikan. Akibatnya, muncul
sistem-sistern politik pernerintahan dalam bentuk yang beragam. Pada saat ini
salah satu sistem pemerintahan yang rnencoba rnengikuti sistem pernerintahan
Nabi adalah sistem pemerintahan Islam Iran (Republik Islam Iran) yang
berdasarkan pada konsep wiliiyah al-faqlh, suatu konsep kepernimpinan Syi' ah
Tmiimiyah lsna Asyariyah.
Dari sini muncul dua pokok masalah, yaitu: Perlama, bagaimana konsep
wilayah al-faqih Iran? Yang dimaksud konsep disini adalah istilah yang
digunakan penyusun untuk menggambarkan fenomena yang diteliti, yaitu
mengenai asal usul dan perkembangan konsep wiliyah al-faqJh, fungsi dan
wewenang wiliiyah al-faqlh serta kedudukannya dalam pemerintahan Repubiik
Islam Iran. Hal ini bertujuan untuk membeti gambaran secara umum konsep
wiliiyah al-faqlh Iran.
Kedua, bagaimana sistem pemerintahan wilayah al-faqih Iran Yang
dimaksud sistem peme:rintahan wiliiyah al-faqlh iran adalah semua yang di
dalamnya keterkaitan dan keteraturan dengan wiliiyah al-faqlh, meliputj:
kuahfikasi pemimpm, susksesi pemimpm dan demokrasi dalam sistem
pemerintahan wiliiyah a-laqlh Iran dengan tujuan Mengetahui sistem
pemerintahan wiliiyah al-faqlh lran.
Dalam menjawab kedua pokok masalah di atas, penyusun metode metode
penelitian kualitatif yang bersifat deskriftik-anallitik. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan filosofis Fiqh Siyisah.
Dati penelitian tersebut dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa: Pertama,
konsep wiiiyah al-faqlh merupakan konsep kepemimpinan sebagai kelanjutan
dati doktrin Imamah Syi' ah Jmiimiyah lsna At.yariyah yang menyatakan bahwa
pemegang kekuasaan yang sah dalam sebuah pemerintahan Islam adalah seorang
faqlh. Dimana dalam kepercayaan Syl' ah faqJh dipercaya sebagai pelanjut fungsi
kenabian dan imamah yang mempunyai wewenang sama seperti halnya
wewenang Nabi dan Imam.
Kedua, sistem pemerintahan wiliiyah al-faqlh Iran merupakan salah satu
sistem pemerintahan dalam Islam yang menjadikan faqlh sebagai syarat untuk
menjadi pemimpin dalam pemerintahan. Dalam sistem pemerintahan ini
pemegang kekuasaan (pemimpin) tertinggi - dalam kontek ini pemerintahan Iran
- harus. dipegang oleh seorang faqlh yang memiliki kualifikasi atau syarat tertentu
artinya dalam sistem pemerintahan wiliiyah al-faqlh Iran Pemimpin Tertinggi
( wiliyat al-faqh waH faqih) diangkat berdasarkan kualifikasi a tau syarat bukan
berdasarkan pemilihan (langsung) oleh rakyat. Dalam aplikasinya sistem ini tidak
lepas dari kehendak rakyat, sehingga nilai-nilai demokrasi tetap ada