77 research outputs found

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN PADA TEMA HIDUP RUKUN DALAM INDIKATOR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN DUKUH TUNGGAL LAMONGAN

    Get PDF
    Studi pendahuluan peneliti seperti yang terjadi pada tema Hidup rukun indikator bahasa Indonesia. Pada tema hidup rukun membahas tentang materi identifikasi unsur cerita rakyat. Materi seperti ini kurang dapat dipahami oleh siswa dikarenakan guru hanya menerangkan tanpa adanya suatu interaksi antara guru dan murid. Tidak adanya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses penyampaian materi sehingga visualisasi pada siswa menjadi kurang. Hal ini menjadikan siswa sulit untuk menentukan topik atau tema pada sebuah cerita. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam penyampaian materi identifikasi unsur cerita rakyat melalui media komik pembelajaran sebagai proses pembelajaran pada tema Hidup rukun pada indicator Bahasa Indonesia.                 Pengembangan ini menggunakan model pengembangan R&D oleh Sugiyono. Model pengembangan ini dipilih karena langkah-langkah pengembangan yang sistematis dan mudah dilaksanakan dalam penelitian. Model pengembangan ini memiliki sepuluh tahap pengembangan yang komplit sehingga berpotensi untuk menghasilkan produk/media yang baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Disesuaikan dengan kebutuhan, penelitian ini hanya menggunkaan enam tahapan yakni potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi, revisi desain dan ujicoba pemakaian. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket, dan wawancara. Data hasil pengembangan divalidasi yang terdiri dari penilaian ahli dan uji coba. Hasil analisis data dan pengembangan terhadap uji ahli materi I 90% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli materi II 100% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli media I 90% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli media II 95% yakni tergolong sangat baik, sedangkan uji coba perorangan peserta didik 90% yakni tergolong sangat baik dan hasil tesnya 86,5% yakni tergolong sangat baik, peserta didik kelompok kecil yakni 76% yang tergolong baik dan tesnya yakni 92% yang tergolong sangat baik, dan yang terakhir peserta didik kelompok besar yakni 92% yang tergolong sangat baik dan tesnya yakni 93,6% yang tergolong sangat baik. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa perlakuan dengan menggunakan komik pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami indikator Bahasa Indonesia materi mengindentifikasi cerita pada cerita rakyat. Kata kunci : pengembangan, komik pembelajaran, Bahasa Indonesia. Abstrac Preliminary study of the researcher like what happened in the theme of life back together in indonesian language indicators. On the theme of life back together also discusses about folklore elements identification material. This material is hard to be understood by the students because the teacher simply explains without the existence of any interaction between teachers and students. There is no media of learning used by the teacher to explain the material, hence this causes a lack of visualize of the students. Moreover, students also will be hard to define a topic or theme of a story. Thus this paper aims to develop the learning media of folklore’s element identification through comic learning media as a learning process on the theme of life back together in Indonesian language indicator. This development uses R&D model development by sugiyono. This model of development was chosen because of the systematically steps and easily carried out in research. This model of development has ten completed stages of development hence potentially to produce good and fit product / media in learning process. However in this study only uses six steps; potential and matter, collection of data, design a product, validation, revision of the design and trial of discharging. The collection of the data uses documentation, questionnaire, and  interview with questionnaire. The results of the data are validated and consists of the expert assessment and the trial.The results of the analysis and development for Media experts test I 90 percent of which is classified as very good, for Media experts test II 100 percent of which is classified as very good, for Media experts test I 90 percent of which is classified as very good, for Media experts test II 95 percent of which is classified as very good, whereas personal student test of 90 percent of which is classified as very good and for the result of the test 86,5 percent of which is classified as very good, the small group of students 76 percent of which is classified as very good and the test result 92 percent also classified as very good. The last one is for the big group of student 92 percent of which is as classified as very good and the test result 93 percent of which is also classified as very good.   To sum up, the using of media comic learning can help students in understanding folklore elements identification material in Indonesian language indicator. Key words:  development, comic learning, Indonesian language

    FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS (Analisis Faktor Power Otot Lengan, Power Otot Tungkai, Fleksibilitas, Koordinasi Mata Tangan, Kecepatan Reaksi dan Kelincahan pada Mahasiswa Putra Pembinaan Prestasi Bulutangkis Universitas Tunas Pembangunan di Kota Surakarta)

    Get PDF
    Permainan bulutangkis membutuhkan kondisi fisik agar mampu mendapatkan prestasi lebih tinggi disamping penguasaan teknik dan strategi. Komponen kondisi fisik antara lain : kekuatan, daya tahan, daya ledak otot, kecepatan, koordinasi, fleksibilitas, kelincahan, keseimbangan, ketepatan dan reaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor kondisi fisik antara lain : daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai, fleksibilitas, koordinasi mata tangan, kecepatan reaksi dan kelincahan, manakah yang dominan menentukan keterampilan bermain bulutangkis pada mahasiswa putra pembinaan prestasi bulutangkis. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan analisis faktor, yaitu analisis faktor konfimatori. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa putra pembinaan prestasi bulutangkis Universitas Tunas Pembangunan di Surakarta. Sampel sebanyak 16 mahasiswa diperoleh melalui teknik purpose random sampling. Data yang digunakan diambil melalui serangkaian tes terhadap variabel bebas dan terikat. Metode pengujian ini menggunakan penelitian ini melalui analisis faktor konfimatori dengan bantuan program SPSS 16 dan Amos 21. Hasil pengujian hipotesis penelitian terbukti bahwa keseluruhan faktor kondisi fisik mempunyai pengaruh dan hubungan yang signifikan terhadap keterampilan bermain bulutangkis. Faktor kondisi fisik tersebut antara lain : power otot lengan, power otot tungkai, fleksibilitas, koordinasi mata tangan, kecepatan reaksi dan kelincahan. Berdasarkan hasil penelitian ini diambil kesimpulan bahwa dari keenam faktor kondisi fisik yang diteliti yang mendukung keterampilan bermain bulutangkis mahasiswa berturut-turut adalah (1) kelincahan dengan nilai korelasi sebesar 0.390, (2) fleksibilitas dengan nilai korelasi sebesar 0.366, (3) daya ledak otot tungkai dengan nilai korelasi sebesar 0.238, (4) koordinasi mata tangan dengan nilai korelasi sebesar 0.237, (5) daya ledak otot lengan dengan nilai korelasi sebesar 0.151, dan (6) kecepatan dengan nilai korelasi sebesar 0.128. Kata Kunci: Prestasi Bermain Bulutangkis dan Analisis Faktor Kondisi Fisi

    Gaun Karya Desginer Dhony Prinando Dalam Fotografi Fashion

    Get PDF
    Gaun adalah busana yang memang di rancang dan digunakan oleh kaum wanita, dari abad ke-abad penggunaan busana sudah mengalami banyak perubahan namun satu hal yang masih pasti adalah memakai gaun dapat nempak jauh lebih berusia serta pula anggun tetapi nampak lumayan formal dengan waktu bersamaan. Salah satu designer gaun ini adalah Dhony Prinando yang berasal dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Tujuan penciptaan karya ini adalah mempekenalkan koleksi gaun serta memvisualisasikan “ Gaun Karya Disigner Dony Prinando dalam Fotografi Fashion”. Yang terdiri dari gaun Gaun Malam, Bell-Seelve, Long Seelve, Cheongsam, Gaun Gala backless, Mini Dress, Gaun Gala, Cocktail Dress . Proses penciptaan karya ini dilakukan  dengan beberapa tahapan yaitu persiapan, perancangan, perwujutdan dan penyajian karya. Keseluruhan gaun yang di apliaksikan kepada model professional dengan menggunakan teknik Three Point Lighting  dalam fotografi fashion. Hasil yang didapatkan memperlihatkan ciri khas dari gaun Dhony Prinando

    Gaun Karya Designer Dhony Prinando Dalam Fotografi Fashion

    Get PDF
    Gaun adalah busana yang memang di rancang dan digunakan oleh kaum wanita, dari abad ke-abad penggunaan busana sudah mengalami banyak perubahan namun satu hal yang masih pasti adalah memakai gaun dapat nempak jauh lebih berusia serta pula anggun tetapi nampak lumayan formal dengan waktu bersamaan. Salah satu designer gaun ini adalah Dhony Prinando yang berasal dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Tujuan penciptaan karya ini adalah mempekenalkan koleksi gaun serta memvisualisasikan “ Gaun Karya Disigner Dony Prinando dalam Fotografi Fashion”. Yang terdiri dari gaun Gaun Malam, Bell-Seelve, Long Seelve, Cheongsam, Gaun Gala backless, Mini Dress, Gaun Gala, Cocktail Dress . Proses penciptaan karya ini dilakukan  dengan beberapa tahapan yaitu persiapan, perancangan, perwujutdan dan penyajian karya. Keseluruhan gaun yang di apliaksikan kepada model professional dengan menggunakan teknik Three Point Lighting  dalam fotografi fashion. Hasil yang didapatkan memperlihatkan ciri khas dari gaun Dhony Prinando

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN PADA TEMA HIDUP RUKUN DALAM INDIKATOR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN DUKUH TUNGGAL LAMONGAN

    Get PDF
    Studi pendahuluan peneliti seperti yang terjadi pada tema Hidup rukun indikator bahasa Indonesia. Pada tema hidup rukun membahas tentang materi identifikasi unsur cerita rakyat. Materi seperti ini kurang dapat dipahami oleh siswa dikarenakan guru hanya menerangkan tanpa adanya suatu interaksi antara guru dan murid. Tidak adanya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses penyampaian materi sehingga visualisasi pada siswa menjadi kurang. Hal ini menjadikan siswa sulit untuk menentukan topik atau tema pada sebuah cerita. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran dalam penyampaian materi identifikasi unsur cerita rakyat melalui media komik pembelajaran sebagai proses pembelajaran pada tema Hidup rukun pada indicator Bahasa Indonesia.                 Pengembangan ini menggunakan model pengembangan R&D oleh Sugiyono. Model pengembangan ini dipilih karena langkah-langkah pengembangan yang sistematis dan mudah dilaksanakan dalam penelitian. Model pengembangan ini memiliki sepuluh tahap pengembangan yang komplit sehingga berpotensi untuk menghasilkan produk/media yang baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Disesuaikan dengan kebutuhan, penelitian ini hanya menggunkaan enam tahapan yakni potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi, revisi desain dan ujicoba pemakaian. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket, dan wawancara. Data hasil pengembangan divalidasi yang terdiri dari penilaian ahli dan uji coba. Hasil analisis data dan pengembangan terhadap uji ahli materi I 90% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli materi II 100% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli media I 90% yakni tergolong sangat baik, terhadap uji ahli media II 95% yakni tergolong sangat baik, sedangkan uji coba perorangan peserta didik 90% yakni tergolong sangat baik dan hasil tesnya 86,5% yakni tergolong sangat baik, peserta didik kelompok kecil yakni 76% yang tergolong baik dan tesnya yakni 92% yang tergolong sangat baik, dan yang terakhir peserta didik kelompok besar yakni 92% yang tergolong sangat baik dan tesnya yakni 93,6% yang tergolong sangat baik. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa perlakuan dengan menggunakan komik pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami indikator Bahasa Indonesia materi mengindentifikasi cerita pada cerita rakyat. Kata kunci : pengembangan, komik pembelajaran, Bahasa Indonesia. Abstrac Preliminary study of the researcher like what happened in the theme of life back together in indonesian language indicators. On the theme of life back together also discusses about folklore elements identification material. This material is hard to be understood by the students because the teacher simply explains without the existence of any interaction between teachers and students. There is no media of learning used by the teacher to explain the material, hence this causes a lack of visualize of the students. Moreover, students also will be hard to define a topic or theme of a story. Thus this paper aims to develop the learning media of folklore’s element identification through comic learning media as a learning process on the theme of life back together in Indonesian language indicator. This development uses R&D model development by sugiyono. This model of development was chosen because of the systematically steps and easily carried out in research. This model of development has ten completed stages of development hence potentially to produce good and fit product / media in learning process. However in this study only uses six steps; potential and matter, collection of data, design a product, validation, revision of the design and trial of discharging. The collection of the data uses documentation, questionnaire, and  interview with questionnaire. The results of the data are validated and consists of the expert assessment and the trial.The results of the analysis and development for Media experts test I 90 percent of which is classified as very good, for Media experts test II 100 percent of which is classified as very good, for Media experts test I 90 percent of which is classified as very good, for Media experts test II 95 percent of which is classified as very good, whereas personal student test of 90 percent of which is classified as very good and for the result of the test 86,5 percent of which is classified as very good, the small group of students 76 percent of which is classified as very good and the test result 92 percent also classified as very good. The last one is for the big group of student 92 percent of which is as classified as very good and the test result 93 percent of which is also classified as very good.   To sum up, the using of media comic learning can help students in understanding folklore elements identification material in Indonesian language indicator. Key words:  development, comic learning, Indonesian language

    The Effect of Social Capital and Collaborative Knowledge Creation on E-Business Proactiveness and Organizational Agility in Creating Business Sustainability

    Get PDF
    Social capital is significant for an organization while collaborative knowledge creation and e-business proactiveness support the organization in every business process. This research intends to identify social capital and collaborative knowledge creation in influencing e-business proactiveness and organizational agility in order to obtain business sustainability. This research was conducted in three months on 24 companies from the Financial Services Industry (FSI) sector in Greater Jakarta, Indonesia, involving 155 respondents. The data was analyzed using the SEM-PLS. The results confirm that social capital positively impacts e-business proactiveness and collaborative knowledge creation in the FSI sector. Besides, e-business proactiveness and collaborative knowledge creation demonstrate a positive influence on the FSI’s organizational agility. Then, organizational agility significantly impacts business sustainability, while e-business proactiveness has yet to be proven to increase business sustainability in the FSI sector. The managerial implications of this research can be applied by organizations in developing social capital through social networks such as business partners in order to improve other aspects in creating business sustainability

    Profile Of Physical Fitness Basketball Student Extracurricular

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the level of physical fitness of students participating in basketball extracurricular training. This research is descriptive quantitative with survey methods. TKJI test and measurement (Indonesian physical fitness test) to determine the level of physical fitness in students. The research sample consisted of 20 male students in extracurricular basketball at Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak. The data obtained in the field are the results of TKJI aged 13-15 years, the data analysis uses descriptive percentages, then the data calculation is assisted using the Microsoft Excel software application. The results of the study were 13 students in the medium category with a percentage of 65% and the less category with a percentage of 35% as many as 7 students. The conclusion is that the level of physical fitness is in the moderate category, the results of this study prove that basketball extracurricular physical fitness is still relatively low

    Pengaruh Empoyee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Pada Telkom Corporate University Center

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Employee Engagement, mengetahui kinerja karyawan, mengetahui pengaruh Employee Engagement terhadap kinerja karyawan pada Telkom Corporate University Center. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif-kausalitas. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Probability Sampling dengan jumlah responden 67 karyawan pada Telkom Corporate University Center. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara bersamaan, employee engagement berengaruh signifikan terhadap kinerja pada Telkom Corporate University Center. Hal ini dibuktikan dengan t-hitung (14.25) > t-tabel (1.668636) dengan signifikasinya 0,000 < 0,005. Berdasarkan koefisien determinasi didapat bahwa employee engagement memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Oleh karena itu, hasil uji dari penelitian ini menyatakan variabel bebas mendukung hipotesis yaitu Employee Engagement memberikan kontribusi pengaruh terhadap kinerja sebesar 75,8% dan sisanya sebesar 24,2% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti. Kesimpulan penelitian ini adalah employee engagement pada Telkom Corporate University Center sudah masuk kedalam kategori baik, namun ada beberapa item yang perlu diperbaiki seperti lingkungan kerja yang bisa membuat karyawan menjadi bersemangat dalam mengerjakan tugas dan pemimpin harus lebih jelas memberi arahan, menjalin komunikasi dengan baik dan mengerti kondisi karyawan agar tepat waktu dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Kata Kunci : Employee Engagement, Kinerja Karyawan, dan Telkom Corporate University Cente
    • …
    corecore