12 research outputs found

    Resolusi Konflik pada Perkawinan Komuter-Dual Earner

    Get PDF
    Perkawinan komuter-dual earner rawan mengalami hambatan resolusi konflik, namun kehadiran konflik dan perkawinan komuter dual earner juga berpeluang memiliki dampak positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola resolusi konflik dan faktor-faktor yang berperan dalam proses resolusi konflik pasangan perkawinan komuter dual earner. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan penelitian adalah 3 pasang suami ā€“ istri (N=6), keduanya bekerja, menjalani perkawinan komuter sejak awal perkawinan, memiliki anak, dengan usia perkawinan rata-rata 2.3 tahun. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan angket MODES untuk mengenali gaya resolusi konflik pasangan. Hasil penelitian menunjukkan sumber konflik terkait dengan tahapan perkawinan, konflik kerja-keluarga. Gaya resolusi konflik menunjukkan pola asimetri, sehingga menjadi tidak efektif. Kendala berasal dari faktor personal seperti sikap negatif terhadap proses negosiasi, keterampilan komunikasi dan regulasi emosi. Faktor kontekstual seperti konsep perkawinan tradisional, dan masalah berbasis jender juga berpengaruh

    Kinerja Soil Stabilizer Polymer Termoset Terhadap Sifat Fisik dan Sifat Mekanis Tanah Pasir sebagai Material Jalan

    Get PDF
    Soil stabilizer polymer hasil campuran lateks polyester tak jenuh Yukalac 157 BQTN-EX dengan lateks pekat karet alam (LPKA),  disebut soil stabilizer termoset (SSTS). Campuran ini homogen pada perbandingan 90/10 dan stabil hingga hari ke 28 penyimpanan, dapat digunakan sebagai perekat tanah pasir untuk meningkatkan sifat kekuatannya. Melalui berinteraksi gugus polar pada polester dengan partikel tanah pasir diprediksi dapat membentuk komposit yang memiliki sifat mekanis yang tangguh sebagai material jalan. Hasil uji mekanis komposit tanah yang distabilkan dengan SSTS  meningkat hingga penambahan SSTS 35%. Kuat tekan meningkat hingga penambahan  SSTS 25% dan menurun pada penambahan  lebih tinggi . Daya serap air menurun dengan peningkatan jumlah SSTS. Hasil uji termal terdapat pergeseran puncak dari  polyester, SSTS dan komposit campuran SSTS dengan tanah pasir

    Kinerja Soil Stabilizer Polymer Termoset Terhadap Sifat Fisik dan Sifat Mekanis Tanah Pasir Sebagai Material Jalan

    Get PDF
    Soil stabilizer polymer hasil campuran lateks polyester tak jenuh Yukalac 157 BQTN-EX dengan lateks pekat karet alam (LPKA), Ā disebut soil stabilizer termoset (SSTS). Campuran ini homogen pada perbandingan 90/10 dan stabil hingga hari ke 28 penyimpanan,dapat digunakan sebagai perekat tanah pasir untuk meningkatkan sifat kekuatannya. Melalui berinteraksi gugus polar pada polester dengan partikel tanah pasir diprediksi dapat membentuk komposit yang memiliki sifat mekanis yang tangguh sebagai material jalan. Hasil uji mekanis komposit tanah yang distabilkan dengan SSTSĀ  meningkat hingga penambahan SSTS 35%. Kuat tekan meningkat hingga penambahanĀ  SSTS 25% dan menurun pada penambahanĀ  lebih tinggi . Daya serap air menurun dengan peningkatan jumlah SSTS. Hasil uji termal terdapat pergeseran puncak dariĀ  polyester, SSTS dan komposit campuran SSTS dengan tanah pasir

    PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DENGAN VONIS PIDANA PENJARA DI BAWAH SATU TAHUN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A YOGYAKARTA

    Get PDF
    The legal writing aims to know the treatment to the prisoners of imprisonment under one year in the Correctional Facility Class II A of Yogyakarta. The research method used in the writing of this law is the method of normative law research. This normative legal research requires secondary data consisting of legistation, books, internet, and interviews with resource persons. The results of the study indicate that the treatment in Correctional Facility the Class II A Yogyakarta do not know the treatment based on his criminal past. Based on the treatment is known that there are no special method carried out by the Correctional Facility Class II A of Yogyakarta againts the inmates with the verdict of imprisonment under one year, so it is feared as well as communication with the whole convicts can the prisoning because of the inmate by the verdict of imprisonment under a year studying the crime of inmates with the verdict of imprisonment higher. With the treatment relatively short is considered not in accordance with the goal of the punishmen

    PENGARUH JENIS TERBANG TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PESAWAT KING AIR B200

    Get PDF
    Saat ini, pemanfaatan pesawat udara dalam moda transportasi semakin meluas, tidak hanya mengambil peran sebagai media untuk transportasi penumpang, tetapi juga digunakan sebagai media untuk melakukan uji kalibrasi terhadap navigasi pendukung keselamatan penerbangan. Uji Kalibrasi di lakukan dengan membawa alat uji di dalam pesawat yang digunakan dan melakukan prosedur untuk mengkalibrasi navigasi penerbangan termasuk manuver yang dibutuhkan. Pemanfaatan pesawat yang biasanya di gunakan untuk melakukan ferry dengan fungsi kembali ke base untuk melakukan perawatan pesawat atau membawa penumpang dari satu daerah ke daerah lain. Pesawat dengan tipe dan interval waktu penggunaan yang sama akan memiliki perbedaan konsumsi bahan bakar apabila digunakan dalam jenis pemanfaatan terbang yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan melakukan uji ANOVA dan t-test menggunakan SPSS. Saat dilakukan uji dengan SPSS didapatkan hasil uji t-test menunjukkan nilai Signifikan atau Sig. sebesar 0,002 sehingga hipotesa adanya perbedaan konsumsi bahan bakar saat melakukan ferry dan kalibrasi dapat di terima. Sehingga perlu di lakukan penjadwalan terbang yang baik agar setiap pesawat dapat memasuki masa perawatan rutin yang sesuai dengan waktu yang ditentukan. &nbsp

    SISTEM PENYELEKSI BENDA PADA KONVEYOR BERDASARKAN PANJANG DAN BERAT BERBASIS MIKROKONTROLER

    No full text
    Seiring dengan perkembangan zaman, terutama ilmu pengetahuan dan teknologi peran ketepatan sistem pengukuran dalam dunia perindustrian dan kehidupan manusia dewasa ini semakin penting terutama untuk pengukuran panjang dan berat suatu benda. Misalnya pada proses akhir pemilah barang dan sistem pemotong besi di pabrik yang perhitungan panjang dan berat kemasan harus sama supaya layak dipasarkan. Pengukuran panjang dan berat benda bergerak pada suatu industri umumnya hanya menggunakan satu konveyor untuk satu kali perhitungan yang berbeda, hal ini sangat tidak efisien dan membutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena itu, penulis merancang sistem penyeleksi benda pada konveyor berdasarkan panjang dan berat berbasis mikrokontroler. Sistem ini dapat menghitung panjang dengan (LDR) dan berat dengan (flexiforce 1lb) dalam satu konveyor saja dan dapat mengelompokkan hasil perhitungan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan panjang dan berat benda berdasarkan posisi belt konveyor yang berlubang pada bagian atas dan bawah, posisi yang paling terbaik dalam melakukan perhitungan pada jarak 12 cm pada bagian bawah belt konveyor dengan persentase keberhasilan panjang sebesar 98,89% dan berat sebesar 95,22%. Terjadinya kesalahan dalam pengukuran disebabkan faktor kecepatan motor tidak konstan dan sering terjadi slip kecil, pengaruh belt konveyor terhadap gaya berat benda, ketidaktepatan alat ukur yang dibuat dan keterlambatan pembacaan dan pengiriman data

    Uji Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius Linn) Untuk Pengobatan Luka Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)

    No full text
    Saga leaf (abrus precatorius Linn) contained flavonoids, tannins, triterpenoids are able to provide an antibacterial effect. The purpose of the study was to made a balm extract from saga leaf (abrus precatorius Linn)and test the effectiveness of ointments against the treatment of wounds on rabbit skin. Proces of balm extract from saga leaf has qualified the standard and tested on rabbit with 5 treatment groups, is injuries without negative control, positive control, saga leaf ointment 10%, 20% and 30%. All the rabbit were sliced 1,5 cm long and given 0,2 mL of saga leaf extract ointment. The wounds were applied with ointment three times daily. Observations was conducted everyday for 8 days. The result shows differences that the saga leaf formulation meets the ointment test requirement according to farmakope Indonesia edition III, wounds were narrowed, scabs were formed and then wounds were closed.Daun saga (abrus precatorius Linn) memiliki kandungan flavonoid, tanin, triterpenoid yang mampu memberikan efek antibakteri.Penelitian ini bertujuan untuk membuat salep dari ekstrak daun saga (abrus precatorius Linn) dan uji efektivitas sediaan salep terhadap pengobatan luka pada kulit kelinci. Pembuatan salep ekstrak daun saga yang telah memenuhi syarat dan diujikan pada hewan uji kelinci sebanyak 5 ekor dengan perlakuan, dasar salep berlemak (kontrol negatif), gentamicin salep (kontrol positif), ekstrak daun saga 10%, 20% dan 30%. Semua kelinci disayat sepanjang 1,5cm dan diberikan sediaan salep ekstrak daun saga sebanyak 0,2 mL. Luka diolesi tiga kali sehari dengan salep yang diuji.Pengamatan luka dilakukan setiap hari selama 8 hari.Hasil penelitian menunjukkan formulasi salep ekstrak daun saga memenuhi persyaratan uji salep menurut Farmakope Indonesia edisi III.Luka sayat yang dioleskan salep ekstrak daun saga mengalami penyempitan luka, membentuk keropeng dan menutup luka mulai hari ke 3

    A Relationship Between Contraception Service Sources And Modern Contraception Methods Used By Couple Of Bearing Age In Indonesia

    No full text
    Population growth is a big problem for a country. The number of couples of childbearing age who using contraception should be increased in order to deal with this problem. Based on the results of the 2017 Indonesian Health Demographic Survey (SDKI), the number of couples of childbearing age using contraceptives was 57%. To increase the use of contraception, it is necessary for health facilities to play a role not only as providers of contraception, but also as providers of promotive and preventive services, so that couples of childbearing age can rationally choose the contraception to be used as needed. This research aimed to discover the relationship between contraceptive service sources and the modern contraceptive method used by couples of childbearing age. This research used the secondary data from the 2018 Program Performance and Accountability Survey of Population, Family Planning, and Family Development (abbreviated SKAP-KKBPK in Indonesia), using the cross-sectional research design and the Chi-square bivariate analysis. The population used in this research was all couples of childbearing age in Indonesia who becomes responden in SKAP-KKBPK, which were 60.599 couples, and the samples were all couples of childbearing age who used modern contraception, which were 26,776 couples. The research known that as much as 76,9 % couple of childbearing chose to use short-term contraceptive methods and 76,51 % choose visit to a source of private service contraceptive to get those contraceptives. Couples of childbearing age who use short-term contraceptive visit to private service contraceptive (85.9 %) and couples of childbearing age who use long term contraceptive visit to government service contraceptive (52.6 %). The conclusion of this research is the relationship between source service contraception with modern contraception method used. The source service contraceptive must to offer the quality service to encourage.So that couples of childbearing age can rationally choose the contraception to be used as needed
    corecore