63 research outputs found

    PENERAPAN MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL TERHADAP KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan untuk membangun kerjasama, disiplin, dan sikap sportif melalui permainan dan olahraga dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya siswa cenderung individual ketika pembelajaran PJOK disebabkan kurangnya variasi materi dan model pembelajaran yang menarik. Salah satu permainan yang memiliki nilai kerjasama yaitu permainan softball, tetapi untuk mendapatkan lapangan dan peralatan yang sesuai standar merupakan hal yang sulit, rumitnya aturan permainan juga menjadi kendala untuk itu perlu dilakukan modifikasi. Melalui permainan softball yang dimodifikasi diharapkan dapat meningkatkan nilai kerjasama siswa dalam pembelajaran PJOK. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh modifikasi permainan softball terhadap kerjasama siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya. 2) Mengetahui besarnya pengaruh penerapan modifikasi permainan softball terhadap kerjasama siswa pada pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 20 Surabaya dengan jumlah 34 siswa. Disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pada penerapan modifikasi permainan softball terhadap kerjasama siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya, hal ini dibuktikan dari hasil analisis statistik bahwa nilai thitung  -0,364  ≤  ttabel 1,697 dengan Sig = 0,718 ≥ α = 0,05 yang berarti menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak. Kata Kunci: Modifikasi, Softball, Kerjasama Siswa  Abstract Physical Education, Sport and Health aims to build cooperation, discipline, and sportmanship through games and sports in learning. In reality, however, students tend to be individual when learning Physical Education due to the lack of interesting material and learning models. One game that has the value of cooperation is softball game, but to get the field and equipment that fit the standards is difficult, the complicated rules of the game is also a constraint. So, it needs to be modified. Modified softball game is expected to increase the value of student cooperation in Physical Education learning. The purpose of this study are 1) find out the effect of a modification softball game on the students cooperation in physical education, sports and health teaching and learning the second grade students of Junior High School 20 Surabaya. 2) determine how in big is the influence of the modified implementation of softball game on the students cooperation in teaching and learning physical education, sports and health in the second grade students of Junior High School 20 Surabaya. The sample of this research is students of class VIII D SMP Negeri 20 Surabaya with the number of 34 students. It is concluded that there is no effect on the application of modified softball game on the students cooperation in physical education, sports, and health on students of class VIII SMP Negeri 20 Surabaya, it is proved from the statistical analysis that the value of tcount -0.364 ≤ ttable 1.697 with Sig = 0.718 ≥ α = 0.05 which means that H0 is accepted and Ha is rejected. Keywords: Modification, Softball, Student Cooperatio

    TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA SAAT KONFLIK BERSENJATA

    Get PDF
    Perlindungan cagar budaya (cultural property) dalam Hukum Internasional telah ada sejak masa Romawi dan Yunani. Cagar budaya dianggap sebagai bagian dari peradaban kehidupan manusia. Pada masa modern, merusakkan cagar budaya masuk dalam kategori melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Dengan perkembangan yang ada, perlindungan akan cagar budaya mulai dibuat dalam konvensi-konvensi internasional. Ini dibuktikkan dengan hadirnya Konvensi den Haag 1954 yang merupakan konvensi pencetus dari konvensi perlindungan cagar budaya lainnya. Akan tetapi, kehadiran Konvensi den Haag 1954 sebagai salah satu konvensi yang melindungi cagar budaya, tidak bisa menjamin perlindungan yang efektif. Dalam konflik bersenjata internasional antara Rusia dan Ukraina terdapat lebih dari 300 situs cagar budaya yang rusak akibat konflik yang terjadi. Situs ini meliputi tempat ibadah, museum, bangunan bersejarah, monumen bersejarah, perpustakaan dan tempat pengarsipan. Konflik yang terjadi di tempat lainnya juga menghasilkan hal yang sama. Mekanisme yang disediakan telah mencakup keseluruhan proses, baik pada masa damai, saat konflik bersenjata dan sesudah konflik bersenjata. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah negara mengambil langkah preventif pada masa damai untuk mencegah perusakan terjadi di cagar budaya. Selain itu, peran masyarakat dan pihak-pihak terkait juga sangat penting untuk membantu menjaga cagar budaya yang ada.   Kata Kunci: Cagar Budaya, Perlindungan, Hukum Internasional, Konflik Bersenjata

    Perancangan Sistem Informasi Administrasi Jasa Keamanan Berbasis Web Studi Kasus: PT Pasopati Guardian Security Services

    Get PDF
    Companies need integrated information technology capable of supporting the company's performance. Information Technology continues to grow rapidly, fills every field of the company with the system. One area or field that did not miss from Information Technology is field of Administration. PT Pasopati Guardian Security Services need an administration information system that help them to improve the company's performance and reduce the loss for the company. There were 4 goals of this research: 1) Improving the employee performance in doing his job. 2) Reducing unnecessary losses due to irregular available data. 3) Reducing the use of paper in the recording of data security force members, clients, financial expenses and income. 4) Saves time in searching existing data when needed. The methodology used in this research is SDLC (System Development Life Cycle) method which consists of five phases there are: (1) Requirement Analysis, (2) System Design, (3) Coding, (4) Testing and (5) Implementation. From the research that has been done, the authors conclude that: (1) The system that was built is able to improve the performance of employees in doing his job, (2) The system that was built is able to store and display data of financial expenses and income in accordance with the actual data so the data of old and new can be analyzed properly, (3) The system that was built is able to integrate data between members of the security force and client so we can know the number of members in the client's location, and (4) The system that was built is able to help users to make the invoice before the due date of payment by the client and reduce losses that may occur.Perusahaan membutuhkan teknologi informasi yang terintegrasi yang mampu menunjang kinerja perusahaan. Teknologi informasi terus berkembang pesat, mengisi tiap bidang dalam perusahaan dengan sistem. Salah satu bidang yang tidak luput oleh sentuhan teknologi informasi adalah bidang Administrasi. PT Pasopati Guardian Security Services membutuhkan sebuah sistem informasi administrasi untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi kerugian bagi perusahaan. Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini ada 4 yaitu 1) Meningkatkan kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya. 2) Mengurangi kerugian yang tidak diperlukan karena tidak teraturnya data-data yang ada. 3) Mengurangi penggunaan kertas dalam pencatatan data anggota satuan pengaman, klien, pengeluaran keuangan dan pemasukan. 4) Menghemat waktu dalam pencarian data-data yang ada ketika diperlukan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari lima tahap antara lain, (1) Analisa Kebutuhan, (2) Desain Sistem, (3) Coding, (4) Pengujian dan (5) Implementasi. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa, (1) Sistem yang dibangun dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya, (2) Sistem yang dibangun dapat menyimpan dan menampilkan data pengeluaran keuangan dan pemasukan sesuai dengan data yang sebenarnya sehingga data lama dan baru dapat di analisa dengan baik, (3) Sistem yang dibangun dapat mengintegrasikan data antara anggota satuan pengaman dengan klien dengan benar sehingga dapat diketahui jumlah anggota yang ada di lokasi klien, dan (4) Sistem yang dibangun dapat membantu pengguna untuk membuat faktur sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran oleh klien dan mengurangi kerugian yang dapat terjadi

    APLIKASI PENGOLAHAN DATA PANEN BUAH KELAPA SAWIT PADA PT PERKEBUNAN MITRA OGAN BERBASIS WEBSITE

    Get PDF
    Tujuan penulisan Laporan Akhir ini adalah untuk membuat sebuah Aplikasi Pengolahan Data Panen Buah Kelapa Sawit Pada PT Perkebunan Mitra Ogan Berbasis Website. Tepatnya pada bagian Tanaman PT Perkebunan Mitra Ogan. Aplikasi ini akan mempermudah bagian Tanaman dalam mengelola data panen buah kelapa sawit, menginput data kebun, menginput data panen, mengedit data kebun, mengedit data panen, menghapus data kebun, menghapus data panen, dan menampilkan laporan akhir panen. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Aplikasi ini dibangun menggunakan Visual Studi Code, XAMPP, MySQL, Microsoft Word, serta Microsoft Office Visio 2019

    Tinjauan Yuridis Pembayaran Royalti Terhadap Pencipta Karya Musik dan Lagu Ditinjau dari UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta jo PP No. 56 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik

    Get PDF
    Royalti adalah suatu bentuk imbalan atas pemanfaatan hak ekonomi suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait yang diterima oleh Pencipta atau pemilik Hak Terkait. Sedangkan Pencipta adalah seorang beberapa orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi. Selama ini di Indonesia penegakkan hukum hak cipta cenderung lemah yang mengakibatkan maraknya kasus-kasus pelanggaran hak cipta sehingga mengakibatkan kerugian bagi pencipta. Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu jenis penelitian yuridis normatif, yang berarti mengaitkan pokok permasalahan yang diangkat dengan peraturan yang berlaku serta menggunakan metode studi kepustakaan melalui buku-buku dan jurnal yang memiliki relevansi dengan pokok permasalahan. Pembayaran royalti merupakan sebuah kewajiban bagi pengguna untuk menggunakan karya cipta lagu dan/atau musik secara komersial. Jika ingin membayar royalti harus memperoleh lisensi dari pencipta. Namun, dengan kehadiran LMKN dan LMK diharapkan mampu untuk membantu mengatasi maraknya kasus-kasus pelanggaran hak cipta / Royalty is a form of reward for the use of economic rights of a Work or Related Rights product received by the Author or the owner of the Related Rights. While the Creator is a number of people who individually or together produce a creation that is unique and personal. So far, in Indonesia, enforcement of copyright law tends to be weak which has resulted in rampant cases of copyright infringement resulting in losses for creators. The research methodology used by the author is normative juridical research, which means linking the issues raised with applicable regulations and using literature study methods through books and journals that are relevant to the subject matter. Payment of royalties is an obligation for users to use copyrighted songs and/or music commercially. If you want to pay royalties, you must obtain a license from the creator. However, the presence of LMKN and LMK is expected to be able to help overcome the rampant cases of copyright infringement

    PENCABUTAN HAK KEKEBALAN TERHADAP PEJABAT DIPLOMATIK MENURUT PASAL 32 KONVENSI WINA 1961

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaturan hak kekebalan dan hak keistimewaan pejabat diplomatik menurut Konvensi Wina 1961 dan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan sanksi dan penyelesaian perkara terhadap para pejabat diplomatik yang menyalahgunakan hak kekebalan. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, kesimpulan yang didapat sebagai berikut: 1. Menurut Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik seorang perwakilan diplomatik diberikan Hak Kekebalan dan Keistimewaan, hal ini dibenarkan oleh hukum internasional dan sudah menjadi Hukum kebiasaan Internasional sejak berabad- abad yang lalu, serta diatur dalam Hak kekebalan yang melekat pada seorang pejabat diplomatik menurut Konvensi Wina 1961 adalah, kekebalan pribadi, kekebalan terhadap yurisdiksi pidana, perdata, dan administrasi negara penerima, dan keistimewaan (privileges) berupa pembebasan dari pajak,iuran, bea cukai negara penerima (sending state), pebebasan dari pemeriksaan barang, terdapat juga pembebasan dari jaminan sosial, pelayanan sosial, dan wajib militer. 2. Hak Kekebalan Yurisdiksi terhadap tindak pidana yang diatur dalam Konvensi Wina 1961 dalam hal ini seringkali melepaskan pejabat diplomatik yang melakukan tindak pidana di negara penerima bebas dari sanksi hukum yang seharusnya diterima dan sulit untuk diadili, sehingga dalam hal ini sebagai negara pengirim sudah seharusnya juga turut bertanggung jawab atas tindakan pejabat diplomatnya tersebut dalam hal ini untuk saling menjaga hubungan baik antar negara.   Kata Kunci : Konvensi Wina, Kekebalan Diplomati

    Produksi Video Dokumenter

    Get PDF
    ABSTRAK. Indonesia memiliki sangat banyak sejarah dalam masa perkembangannya. Sejarah-sejarah yang telah terjadi itu juga yang membuat Indonesia semakin kuat. Sejarah ini tentunya akan mudah untuk dilupakan jika tidak terus diceritakan ke generasi bangsa selanjutnya, oleh karena itu didirikanlah museum yang berguna untuk menyimpan bentuk-bentuk sejarah dan merawatnya. Museum Bung Karno ini merupakan sebuah museum sejarah yang menyimpan tentang Ir. Soekarno atau yang dikenal masyarakat Bung Karno. Museum yang terletak di Kota Blitar, Jawa Timur ini memiliki sejarah pembangunan yang masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Oleh sebab itu, penulis ingin membantu UPT Perpustakaan Bung Karno untuk membuat sebuah video dokumenter yang merepresentasikan mengenai bagaimana kisah sejarah dibangunnya Museum Bung Karno. Video ini akan dikemas secara menarik dan informatif sehingga nantinya masyarakat yang menonton video dokumenter Jejak Sang Proklamator ini merasa puas dan tentunya mendapatkan informasi yang lebih mengenai Museum Bung Karno. Kata Kunci: Sejarah, Museum Bung Karno, Komunikasi, Film DokumenterABSTRACT. Indonesia has a lot of history in its development period. These past histories have also made Indonesia stronger. This history will certainly be easily forgotten if it is not continuously told to the next generation of nations, therefore a museum is established which is useful for storing the history of forms and caring for them. The Bung Karno Museum is a historical museum that houses Ir. Soekarno or known by the people of Bung Karno. The museum, which is located in Blitar City, East Java, has a history of development that is still not widely known by the public. Therefore, the author wants to help the UPT Bung Karno Library to make a documentary video that represents the history of the construction of the Bung Karno Museum. This video will be packaged in an interesting and informative way so that later people who watch the documentary video Traces of the Proclaimer will feel satisfied and of course get more information about the Bung Karno Museum. Keywords: History, Bung Karno Museum, Communication, Documentary Film

    Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Di Desa Sarawandori, Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua

    Full text link
    Program Pemberdayaan Masyarakat pesisir di desa Sarawandori dapat membantu meningkatkan pendapatan nelayan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir di desa Sarawandori Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen Papua. Metode penelitian bersifat deskriptif dimana pengambilan sampel dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan jenis kegiatan. Data dikumpulkan dengan cara observasi lapangan, wawancara terhadap 50 masyarakat nelayan dari 18 KK yang menerima bantuan dan mengikuti program pemberdayaan masyarakat pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 5 kegiatan program pemberdayaan masyarakat pesisir di desa Sarawandori yaitu: Pengembangan kapasitas aparat kampung, Pelatihan budidaya rumput laut dan ikan (Keramba), Metode Penangkapan ikan, Pemasaran hasil perikanan, Metode bantuan sarana budidaya ikan yang sudah berjalan dari tahun 2007 sampai sekarang. Pelaksanaan program yang prioritas di desa Sarawandori yaitu pemanfaatan sumber laut untuk meningkatkan kehidupan masyarakat nelayan. Prosedur atau mekanisme penyaluran bantuan berjalan sesuai dengan ketentuan. Community Empowerment Program at the coastal village of Sarawandori can help to increase the income of fishermen. The purpose of this study were to identify and to evaluate the implementation of the program in the coastal village of Sarawandori Kosiwo Yapen Islands District of Papua. The research method is descriptive in which sampling was done purposively based on the consideration of the type of activity. Data were collected by field observations, interviews to the 50 fishers communities from 18 family leaders who receive aid and get the empowerment program. The research showed that there are 5 activities of the program in the Sarawandori villages namely: Capacity building of the officials village, training on culture of seaweed and fish (Cage), Fishing Methods, Fishery marketing and aids for aquaculture facilities. The program has been running from 2007 to the present. Implementation of the priority programs at Sarawandori village is marine resources utilization to improve the life of fishers communities. Procedure and mechanism of aid delivery is running well in accordance to the regulation

    DENTIFIKASI REGIONAL HERITAGE SEBAGAI POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SEJARAH DI KECAMATAN AIRMADIDI KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Abstrak   Kabupaten Minahasa Utara memilik potensi alam yang luas serta kekayan sejarah dan budaya daerah yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga kabupaten Minahasa Utara menjadi salah satu daerah tujuan wisata Indonesia di provinsi Sulawesi Utara. Menurut RTRW Kabupaten Minahasa Utara, kawasan wisata budaya berada di kecamatan Airmadidi yang memiliki berbagai peninggalan budaya yang seharusnya dilinduni dan dikembangkan untuk menjadi tujuan wisata berbasis budaya dan sejarah. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi peninggalan budaya di kecamatan Airmadidi, dan menganalisis karakteristik peninggalan sejarah di kecamatan Airmadidi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada. Berdasarkan hasil analisis, di kecamatan Airmadidi terdapat 19 objek peninggalan sejarah. Menurut UU No. 10 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya, 10 dari 19 objek peninggalan sejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya, sedangkan 9 lainnya belum ditetapkan sebagai cagar budaya. Beberapa objek peninggalan sejarah yang ada di kawasan budaya di kecamatan Airmadidi dalam kondisi kurang baik dan tidak terpelihara, padahal memiliki karakteristik yang unik dan nilai historial yang tinggi, sehingga sangat layak untuk dikembangkan sebagai potensi Kawasan Wisata Sejarah.   Kata Kunci: Kawasan Wisata, Sejarah dan Budaya, Kabupaten Minahasa Utara Abstract   North Minahasa Regency has vast natural potential and rich regional history and culture which is the main attraction so that North Minahasa Regency becomes one of Indonesia's tourist destinations in North Sulawesi province. According to RTRW North Minahasa Regency, the cultural tourism area is in Airmadidi sub-district which has various cultural relics that should be protected and developed to become cultural and history-based tourist destinations. Based on the description above, this study aims to examine the potential of cultural relics in Airmadidi sub-district, and analyze the characteristics of historical relics in Airmadidi sub-district. This research uses qualitative descriptive methods to answer existing problem formulations. Based on the results of the analysis, in Airmadidi sub-district there are 19 historical heritage objects. According to Law No. 10 of 2011 concerning Cultural Heritage, 10 of the 19 historical heritage objects have been designated as cultural heritage, while the other 9 have not been designated as cultural heritage. Some historical heritage objects in the cultural area in Airmadidi sub-district are in poor condition and not maintained, even though they have unique characteristics and high historical value, so they are very worthy to be developed as potential Historical Tourism Areas.   Keywords: Tourism, History and Culture Area, North Minahasa Regenc
    • …
    corecore