MEDIA MATRASAIN (Journal)
Not a member yet
    349 research outputs found

    PEMETAAN GAS RUMAH KACA DI KOTA MANADO

    Get PDF
    Pemanasan global dan perubahan iklim disebabkan oleh gas-gas rumah kaca seperti CO2, CH4, dan NOx yang menyerap dan memancarkan radiasi inframerah, menyebabkan peningkatan suhu global. Aktivitas manusia seperti industri, pertanian, deforestasi, dan penggunaan energi fosil menyebabkan peningkatan emisi gas tersebut. Pencemaran udara menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Kota Manado, sebagai ibu kota Sulawesi Utara, memiliki peran penting dalam konteks perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Peningkatan aktivitas manusia, pertumbuhan populasi, dan perkembangan ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca di kota tersebut. Dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,31 persen dan kepadatan penduduk mencapai 2.934 penduduk/km2, aktivitas kegiatan yang memicu naiknya konsentrasi GRK juga meningkat. Pemahaman yang lebih baik tentang pola emisi gas rumah kaca di Manado menjadi kunci dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi lingkungan serta kesejahteraan masyarakat lokal. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan penting bagi pemerintah daerah, dan masyarakat untuk merancang kebijakan yang berkelanjutan serta berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim

    PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MANOKWARI (STUDI KASUS DISTRIK MANOKWAARI BARAT)

    Get PDF
    ABSTRAK Distrik Manokwari Barat merupakan salah satu distrik yang ada di Kabupaten Manokwari dengan jumlah penduduk paling tinggi, dimana sebagian besar wilayahnya berfungsi sebagai kawasan permukiman yang berdekatan dengan fasilitas perdagangan dan jasa. Hal ini tentu menghasilkan jumlah volume sampah yang besar.  Meskipun telah disiapkan berbagai fasilitas persampahan serta sistem yang telah diterapkan, nyatanya ruas – ruas jalan serta saluran drainase masih dipenuhi dengan sampah. Oleh karena itu diperlukan keterlibatan masyarakat dalam pengolahan sampah yang dapat dimulai dari rumah masing-masing dan tiap individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting sistem persampahan di Distrik Manokwari Barat serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode skoring dalam mengukur tingkat partisipasi masyarakat yang ditinjau dari aspek pengetahuan, kemauan dan sikap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting sistem persampahan di Distrik Manokwari Barat pada sistem pewadahan dan pemilahan memiliki nilai index 66%; sistem pengumpulan dan penampungan sampah memiliki nilai index 63%; sistem pengangkutan sampah memiliki nilai index 69%; sistem pengolahan sampah adalah 36%; dan Kegiatan Pemrosesan Akhir yang dilakukan di TPA menggunakan sistem timbun. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat berdasarkan aspek pengetahuan memiliki nilai indeks 86%; aspek kemauan sebesar 75%; dan sikap sebesar 50%. Dapat disimpulkan bahwa memiliki nilai 59% berada di interval netral. Sedangkan untuk tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah memiliki skor 353,5 yang berada pada tingkat kemitraan dengan derajat partisipasi pada kekuatan masyarakat. Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Partisipasi Masyarakat, Distrik Manokwari Barat ABSTRACT West Manokwari District has the highest number of population in Manokwari Regency, with most of the territory serves as settlement area adjacent to trade and service facilities. In this case It produces a great amount of waste volumes. Despite of the various facilities and systems that have been applied, the streets and drainage canel are still filled with waste. Hence the effort of waste management requires the involvement of the public that can start from home. The study aims are to find out the condition of the waste system in West Manokwari Distrik and to analyze the level of citizen participation. This research used Qualitative descriptive with scoring method to measure the level of participation reviewed from the aspect of knowledge, willingness and attitude. The result shows that the condition of waste system in receptacle has an index value of 66%, accumulation with index value of 63%, conveyance with index value of 69%, waste treatment with index value of 36%, and final processing in landfill using open dumping. Whereaas the participation rate in knowledge aspect has an index value of 86%, willingness of 75%, and attitude of 50%. In conclusion the condition of waste system in West Manokwari Distrik has a rating of 59% which is in the neutral interval. Whereas for the rate of citizen participation has a score of 353,5 which is at the level of partnership in the degree of citizen power. Keywords: Waste Mangement, Citizen Participation, West Papua Distric

    IMPLEMENTASI RENCANA PEMBANGUNAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN GRESIK

    Get PDF
    ABSTRAK Rencana pemerintah dalam peraturan daerah rencana tata ruang dan wilayah (rtrw) mengenai program rencana pembangunan perguruan tinggi sesuai dengan sektor unggulan yang ada dikawasan tersebut. Rencana ini juga di dukung dengan adanya Renja Dinas Perikanan yang membutuhkan calon – calon SDM profesional di bidang kelautan dan perikanan. Penelitian ini mengenalisa rencana program perguruan tinggi yang tepat untuk dibangunan di Kab. Gresik dengan memfokuskan bidang studi kelautan dan perikanan. Metode pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan sebagai pelengkapan data penelitian ini. Kabupaten Gresik terkenal dengan sektor unggulan industri salah satunya di bidang perikanan dan lokasinya yang strategis maka dari itu didapat bahwa perguruan tinggi politeknik kelautan dan perikanan menjadi implementasi yang tepat berdasarkan isu tersebut.   Kata Kunci: Politeknik, Kelautan, Perikanan, Gresik   ABSTRACT The government plan in the regional regulation of the spatial and regional plan regarding the college development plan program is in accordance with the leading sector in the area. This plan is also supported by the Renja of the Fisheries Service which requires prospective professional human resources in the field of marine and fisheries. This research recognizes the right college program plan to be built in Gresik Regency by focusing on the field of marine and fisheries studies. Primary and secondary data collection methods are used to complete this research data. Gresik Regency is famous for its superior industrial sector, one of which is in the field of fisheries and its strategic location, therefore it is found that the marine and fisheries polytechnic college is the right implementation based on these issues.   Keywords: Polytechnic, Marine, Fisheries, Gresik, Indonesi

    PUSAT PELATIHAN dan PEMENTASAN PADUAN SUARA Di KOTA MANADO - HARMONIZATION IN ARCHITECTURE

    Get PDF
    ABSTRAK Paduan suara adalah sebuah seni musik yang membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antar individu untuk menciptakan harmoni yang indah dalam nyanyian. Kota Manado adalah salah satu kota dengan jumlah peminat paduan suara yang tinggi. Kurangnya fasilitas dan wadah untuk berlatih dan menampilkan paduan suara di Manado membuat para pelaku paduan suara tidak efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam paduan suara. Pusat Pelatihan dan Pementasan Paduan Suara di Manado dirancang untuk menjadi wadah bagi masyarakat yang ada sebagai fasilitas pendukung berkembangnya paduan suara yang ada di Manado dan sekitarnya. Pusat Pelatihan dan Pementasan Paduan Suara ini diharapkan dapat bermanfaat untuk lebih berkembangnya paduan suara yang ada di Manado dan sekitarnya baik dalam segi kualitas maupun kuantitas. Harmonization in Architecture sebagai tema perancangan merupakan sebuah upaya untuk menciptakan harmoni antara arsitektur dan musik. Arsitektur dan musik memiliki peran yang saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Sebagaimana harmonisasi dalam musik dibutuhkan untuk menyeimbangkan hati dan suara maka harmonisasi dalam arsitektur yang mencakup elemen-elemen seperti bentuk, warna, tekstur, dan suara dicocokkan dan diterapkan secara harmonis untuk menciptakan suasana dan estetika objek arsitektur yang baik.   Kata Kunci: Pusat Pelatihan, Pusat Pementasan, Paduan Suara, Hamonization in Architecture   ABSTRACT Choir is an art of music that requires cooperation and collaboration between individuals to create beautiful harmony in singing. Manado City is one of the cities with a high number of choir enthusiasts. The lack of facilities and containers to practice and perform choirs in Manado makes choir performers ineffective in improving skills in choirs. The Choir Training and Performance Center in Manado is designed to be a forum for the existing community as a supporting facility for the development of choirs in Manado and its surroundings. This Choir Training and Performance Center is expected to be useful for the further development of choirs in Manado and its surroundings both in terms of quality and quantity. Harmonization in Architecture as a design theme is an effort to create harmony between architecture and music. Architecture and music have roles that complement and reinforce each other. Just as harmonization in music is needed to balance heart and sound, harmonization in architecture that includes elements such as shape, color, texture, and sound is matched and applied harmoniously to create a good atmosphere and aesthetics of architectural objects   Keywords: Training Center, Performance Center, Choir, Hamonization in Architectur

    KAJIAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    ABSTRAK Kabupaten Sidoarjo memiliki peningkatan jumlah penduduk, yang berdampak pada jumlah timbulan sampah yang diproduksi. Upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mengatasi hal tersebut dengan fasilitas pengelolaan sampah, salah satunya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST yang telah terbangun dan tersebar masih belum berjalan secara optimal. Hal ini disebabkana oleh beberapa faktor, salah satunya mengenai persyaratan terbangunnya TPST dan juga sarana dan prasarana yang masih kurang optimal dan memadahi. Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengkaji terhadap kesesuaian TPST yang tersebar berdasarkan persyaratan TPST pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 03/PRT/M/2013. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskripif. Data diperoleh dari observasi, lapangan, dan wawancara, serta studi literatur dan dinas terkait. Hasil kajian tersebut menjelaskan bahwa TPST di Kabupaten Sidoarjo masih perlu adanya pemerhatian peningkatan kegiatan operasional baik meliputi sarana prasarana dan pengolahan pemeliharaan pengolahan sampah agar TPST dapat berjalan secara optimal dan bersifat keberlanjutan.   Kata Kunci: TPST, Sarana Prasarana, Persyaratan Teknis, Fasilitas     ABSTRACT Sidoarjo Regency has an increase in population, which has an impact on the amount of waste generation produced. The efforts of the Sidoarjo Regency Government in overcoming this problem with waste management facilities, one of which is the Integrated Waste Treatment Plant (TPST). TPST that has been built and spread is still not running optimally. This is caused by several factors, one of which is regarding the requirements for the construction of TPST and also facilities and infrastructure that are still not optimal and crowded. The purpose of this study is to examine the suitability of TPST spread based on TPST requirements in the Minister of Public Works Regulation No. 03 / PRT / M / 2013. The research method used is descriptive. Data were obtained from observation, field, and interviews, as well as literature studies and related agencies. The results of the study explained that TPST in Sidoarjo Regency still needs attention to improve operational activities, both including infrastructure facilities and processing, maintenance, waste management so that TPST can run optimally and be sustainable.   Keywords: TPST, Infrastructure, Technical Requirements, Facilities &nbsp

    ANALISIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PARIWISATA DI KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Organisasi Pariwisata Dunia atau WTO mengatakan bahwa pariwisata akan menjadi industri terbesar di dunia, karena merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan tercepat dibandingkan industri lain di dunia. Infrastruktur pariwisata adalah dasar pembangunan dari suatu lokasi wisata. Dengan adanya infrastruktur pariwisata yang baik berdampak bagi pertumbuhan sektor pariwisata daerah. Di Kecamatan Likupang Timur memiliki desa wisata berkembang yang terdapat di Pantai Pulisan Desa Pulisan, Pantai Kinunang Desa Kinunang dan Pantai Paal Desa Marinsow. Memiliki infrastruktur pariwisata yang baik menjadi potensi dan daya tarik pariwisata tersebut. Akan tetapi nyatanya infrastruktur pariwisata juga dapat menjadi suatu kelemahan bagi suatu pariwisata tersebut jika didapati permasalahan didalamnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis data menggunakan Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada objek wisata agar diketahui faktor kekuatan-peluang serta kelemahan-ancaman dari pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Likupang Timur, khususnya di Pantai Pulisan, Pantai Kinunang dan Pantai Paal memiliki kesamaan serta kekurangan terkait infrastruktur pariwisatanya, dimana sebagian besar telah tersedia, namun masih perlu adanya perbaikan sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku serta perlunya pembangunan untuk beberapa infrastruktur pendukung yang masih belum tersedia

    PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR ETNIK PADA PASAR DESA ADAT KEDONGANAN DI KABUPATEN BADUNG

    Get PDF
    Pasar Desa Adat Kedonganan merupakan salah satu pasar yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Pasar Desa Adat Kedonganan memiliki potensi karena terletak di pinggir pantai dan memiliki fungsi penunjang berupa wisata kuliner hasil laut. Akan tetapi, Pasar Desa Adat Kedonganan mengalami penurunan pengunjung dan pedagang serta Pasar Desa Adat Kedonganan masih belum memenuhi Kriteria Peraturan Daerah Provinsi Bali (Perda Bali) Nomor 5 Tahun 2005, Sehingga pasar layak untuk di Redesain. Redesain Pasar akan menerapkan Konsep Arsitektur Etnik berupa Konsep Arsitektur Tri Hita Karana dan Konsep Arsitektur Tri Angga. Hal ini bertujuan untuk selain memenuhi Peraturan Daerah juga untuk mengenalkan dan menyebar luaskan Konsep Arsitektur Tradisional Bali kepada masyarakat awam

    STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KOTA GRESIK

    Get PDF
    Di tengah maraknya era 4.0, potensi industri kreatif sangatlah pesat, banyak menjadikan dari kalangan manapun di haruskan dapat terjun langsung di bidang industri kreatif. Sebagai contoh di kabupaten Gresik. Baik berasal dari kalangan tingkat kecil, menengah maupun hingga perusahaan tingkat tinggi bahkan sudah masuk di rana dunia industri kreatif dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat kota Gresik.. Riset ini bertujuan  untuk melakukan kajian pengembangan industri kreatif yang  dapat meningkatkan sumber daya di era digitalisasi 4.0 dengan  cara memberikan pelatihan maupun  Fasilitas Sarana Prasarana yang mendukung. .Metode pengumpulan data dilakukan melalui survey dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif melalui metode pengembangan Industri Kreatif terhadap variabel antara lain Pengetahuan di bidang industri kreatif yakni melalui pembinaan, pendidikan, workshop, serta event yang memperkenalkan industri kepada khalayak; Pendidikan, baik itu pendidikan formal, pendidikan informal serta pendidikan non formal, analisis Pelaku usaha di bidang industri kreatif. Melalui penataan fasilitas Pengembangan usaha industri kreatif, bantuan modal usaha dan strategi marketing Industri kreatif. Diharapkan melalui strategi pengembangan Industri kreatif terhadap Pelaku Usaha, akan memberi dampak bagi peningkatan ekonomi Kota Gresik khususnya Sumber Daya Manusia di bidang Industri Kreatif

    PENERAPAN ARSITEKTUR REGIONALISME PADA FASILITAS PELATIHAN UMKM DI KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Fasilitas pelatihan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan suatu fasilitas yang digunakan sebagai tempat menampung seluruh aktivitas pelatihan UMKM. Fasilitas pelatihan ini terdiri dari beberapa bangunan yang mendukung fasilitas tersebut. Pengangkatan topik penelitian ini didasarkan dari besarnya minat masyarakat Kota Samarinda yang menekuni di bidang UMKM namun hal tersebut tidak ditunjang dengan fasilitas untuk melakukan pelatihan serta pengembangan di bidang UMKM sehingga berpotensi pertumbuhannya menjadi tidak terkendali. Lokasi penelitian ini berada di Kota Samarinda. Alasan pemilihan lokasi tersebut dikarenakan Kota Samarinda merupakan sekian banyaknya wilayah di Indonesia yang masih sangat terikat dengan budaya daerahnya. Oleh karena itu, hampir seluruh aspek yang ada disana memiliki nuansa budaya Dayak Kenyah (budaya Kalimantan Timur), tak terkecuali dengan bangunannya. Konsep bangunan ini menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme. Tujuan pemilihan penerapan Arsitektur Regionalisme ialah untuk mengangkat serta memperkenalkan unsur kelokalan kebudayaan masyarakat Dayak agar lebih dikenal khalayak ramai, dengan cara menerapkan unsur lokalitas pada bangunan fasilitas pelatihan UMKM yang akan di bangun. Bertujuan untuk memperkenalkan budaya setempat Samarinda. Pengimplementasian arsitektur regionalisme terlihat pada desain bangunan bertujuan  mengedukasi dan menambah pengetahuan untuk khalayak umum tentang budaya Samarinda, yang ditampilkan dalam desain bangunan yang memiliki ciri kekhasan tersendiri, seperti bentuk atap, material bangunan, desain rumah panggung, dan ukiran yang terdapat pada dinding.&nbsp

    REDISAIN GEDUNG DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN GRESIK DI ERA MODERN DENGAN PENDEKATAN KONSEP METAFORA

    Get PDF
    Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik memiliki tugas pokok yaitu membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan urusan di bidang perpustakaan dan kearsipan. Dalam pelaksanaan tugasnya masih terdapat permasalahan dan kekurangan baik eksternal maupun internal seperti, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurang nya fasilitas yang nyaman untuk pemustaka, fasilitas yang ada belum berstandar nasional perpustakaan RI. Dalam perkembangannya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik tidak luput dari ancaman terhadap eksistensi dan fungsinya. Diantaranya, asumsi masyarakat terhadap perpustakaan saat ini yang masih terperangkap kedalam asumsi klasik yaitu  pemahaman sempit terhadap perpustakaan,  bahwa perpustakaan adalah suatu tempat yang menjenuhkan, yang dikelilingi buku buku berdebu dan merupakan tempat yang tidak menyenangkan apabila di gunakan sebagai tempat mencari informasi sekaligus tempat refreshing, Penelitian ini bertujuan mengkaji dari sudut pandang perancang dalam mendesain fasilitas perpustakaan yang representatif dan modern sebagai tempat mencari data dan informasi yang menyenangkan, efektif, efisien sesuai dengan perkembangan beradaban duni

    316

    full texts

    349

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    MEDIA MATRASAIN (Journal)
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇