346 research outputs found

    KAJIAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELISASI FILM SANG PENCERAH SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI PEMODELAN TEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

    Get PDF
    Novelisasi film merupakan bentuk transformasi dari film ke dalam novel. Pentransformasian tersebut seringkali mengalami perubahan. Pada kurikulum 2013, khusus mata pelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks (multimodal) yang memungkinkan film dan karya sastra dapat dijadikan sebagai pemodelan teks. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengangkat judul ”Kajian Nilai Pendidikan dalam Novelisasi Film Sang Pencerah serta Pemanfaatannya sebagai Pemodelan Teks pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum 2013”. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) bagaimana nilai pendidikan yang ditampilkan dalam struktur film dan novel Sang Pencerah? 2) bagaimana nilai pendidikan yang ditampilkan dalam struktur novel Sang Pencerah? 3) bagaimana perbandingan antara nilai pendidikan yang ditampilkan dalam struktur film dan novel Sang Pencerah? 4) bagaimanakah rancangan model pembelajaran teks yang efektif di sekolah menengah atas dengan menggunakan film Sang Pencerah? Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan nilai pendidikan yang terdapat pada struktur pembangun cerita pada film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo, 2) mendeskripsikan nilai pendidikan yang terkandung pada pada novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral, 3) mendeskripsikan perbandingan nilai pendidikan yang terdapat pada struktur pembangun cerita dalam dua karya yang berbeda, yaitu nilai pendidikan dalam struktur film dan novelSang Pencerah 4) mendeskripsikan pemanfaatan teks film dan novel sebagai pemodelan teks yang efektif di sekolah menengah atas dalam bentuk modul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik komparatif, yakni sebuah metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis perbandingan dua buah objek penelitian, yaitu film dan novel melalui studi sastra bandingan, kemudian dideskripsikan dengan menggunakan bahasa si peneliti. Adapun hasil penelitian ini disimpulkan bahwa 1) nilai pendidikan pada film merujuk pada konsep lima sikap dasar, yakni jujur, terbuka, berani mengambil risiko dan bertanggungjawab, memenuhi komitmen, dan mampu berbagi, dan semua itu terdapat pada penokohan tokoh utama; 2) nilai pendidikan pada novel merujuk pada lima sikap dasar dan sebagian dari nilai-nilai universal yang ditemukan juga pada film; 3) ditinjau dari proses novelisasi yang terjadi di dalam film Sang Pencerah bahwa novel Sang Pencerah melakukan banyak penambahan dan perubahan variasi namun tidak melakukan penciutan, nilai pendidikan dari kedua karya tersebut mengusung lima sikap dasar, adapun cara penyajiannya memiliki perbedaan sesuai dengan karakteristik masing-masing karya, 4) hasil dari kajian novelisasi, peneliti menemukan bagian film dan novel untuk dimanfaatkan sebagai pemodelan teks negosiasi dan merancangnya dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran dan modul. Movie novelisation is a form of transformation of film into a novel. That transformation often causes changes. Curriculum 2013 using the text-based approach (multimodal) allowing all resources can be used as a text, including film and literature. Based on that problem, this study take the title "Study of Educational Value in Novelisation Movie Sang Pencerah as well as its Utilization as Modeling of Text in Indonesian Leaning Based on Curriculum 2013". The problem formulation of this study are 1) how the educational value is shown in film structure of Sang Pencerah? 2) how the educational value is shown in novel structure of Sang Pencerah? 3) how is comparison between the educational value is shown in film and novel structure of Sang Pencerah? 4) how to design of an effective text learning model at senior high school using the movie Sang Pencerah? Then, the purpose of this study are 1) to describe the educational value contained in the structure of story building of movie Sang Pencerah by Hanung Bramantyo, 2) t odescribe the educational value contained in the Nasery Basral Akmal’s work Sang Pencerah novel, 3) to describe the comparison of the educational value contained in the structure of story building in two different works, those are the educational value in the film and novel structure Sang Pencerah, 4) to describe the use of movie and novel text as effective text modeling at senior high school in module form. The method used in this study is a comparative analytical descriptive method, which is a research method used to analyze the comparison of two objects of research, those are movies and novels through the study of comparative literature, and then they are described using the researcher language. The results of this study can be concluded that 1) the educational value in the film refers to the concept of the five basic attitudes, i.e. honest, open, willing to take risks and responsible, commit, and share, and all of them are on main characters; 2) the educational value in the novel refers to the universal values that refer to a basic attitude that is found in the film too; 3) in terms of novelisation process that occured in the film Sang Pencerah that the novel Sang Pencerah did a lot of additions and variations but did not shrinking, and the educational value refers to the basic attitudes and universal values, 4) the results of the novelisation study, researcher has designed learning activities by using of the film and novel as a negotiating text modeling

    PENGARUH IMPLEMENTASI METODE E-VOTING SEBAGAI MEDIA PARTISIPASI POLITIK PADA PEMILIHAN KETUA OSIS DI SMA N 1 MANONJAYA TERHADAP PENINGKATAN CIVIC RESPONSIBILITY

    Get PDF
    Indonesia is a country that upholds democracy, as evidenced by the granting of freedom to every citizen to freely express opinions and oversee the running of the government, as stated in Article 28 of the 1945 Constitution. Democracy is a form of government that all citizens have equal opportunity or equal rights in making a decision in order to determine the future life. In fact the level of participation voters in every single show declining democratic party. Because, basically responsible citizen (civic responsibility) will indirectly participate actively in the democratic party every single show. In a democratic country the people's sovereignty, of course, the people should be involved in political life so that people can participate to determine who becomes their leader, which will make the content and determine the general policy for all citizens. With the purpose of the use of e-voting methods as a medium of political participation in the selection of the Chairman of the council can be more effective and efficient than conventional methods. The problems examined in this study are: (1) How is the implementation of e-voting methods as a medium of political participation?, (2) How does the implementation of e-voting methods as a medium of political participation to increased civic responsibility voters?. Grand theory in this study is the level of political participation by Rush and Althoff that political participation is the involvement of individuals through the various levels in the political system. This study uses the approach mixed method (qualitative and quantitative) with descriptive methods. By taking location in SMAN 1 Manonjaya. Data collection methods used were observation, interviews, questionnaires, documentation and literature studies. These results indicate that (1) Implementation of e-voting methods as a medium of political participation in SMA 1 Manonjaya the class president election researcher can conclude goes well, look at the level of political participation of the students in choosing higher than the selection by using the conventional method. Because the essentially use of e-voting method has many advantages over conventional methods in terms of both time and cost. (2) Based on the data using statistical calculations, researchers can conclude that there is a fairly strong correlation between the methods of e-voting as a means of political participation to civic responsibility. Keywords: democracy, e-voting, political participation, civic responsibility. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi. terbukti dengan diberikannya kebebasan kepada setiap warga negara untuk bebas menyatakan pendapat dan mengawasi jalannya pemerintahan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28. Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki kesempatan yang sama atau hak yang sama di dalam mengambil suatu keputusan guna menentukan masa depan kehidupannya. Pada kenyataannya tingkat partispasi pemilih dalam setiap pagelaran pesta demokrasi semakin menurun. Karena, pada dasarnya warga negara yang bertanggung jawab (civic responsibility) secara tidak langsung akan berpartisipasi aktif dalam setiap pagelaran pesta demokrasi. Dalam negara demokratis yakni berkedaulatan rakyat, sudah tentu rakyat harus diikutsertakan dalam kehidupan politik agar rakyat dapat turut serta untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin mereka, yang nantinya akan membuat dan menentukan isi kebijakan umum bagi seluruh rakyat. Dengan tujuan penggunaan metode e-voting sebagai media partisipasi politik dalam pemilihan Ketua OSIS bisa lebih efektif dan efisien dibandingkan metode konvensional. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik?, (2) Bagaimanakah pengaruh implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik terhadap peningkatan civic responsibility?. Grand theory dalam penelitian ini adalah tingkatan partisipasi politik menurut Rush dan Althoff bahwa partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada macam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixd method (kulitatif dan kuantitatif) dengan metode deskriptif. Dengan mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Manonjaya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Implementasi metode e-voting sebagai media partisipasi politik di SMA Negeri 1 Manonjaya pada pemilihan Ketua OSIS dapat Peneliti simpulkan berjalan dengan baik, melihat dari tingkat partisipasi politik siswa dalam memilih lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan dengan menggunakan metode konvensional. Karena pada dasarnya penggunaan metode e-voting memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode konvensional baik dari segi waktu maupun biaya. (2) Berdasarkan perhitungan data dengan menggunakan statistik, dapat Peneliti simpulkan bahwa terdapat korelasi yang cukup kuat antara metode e-voting sebagai media partisipasi politik terhadap civic responsibility. Kata kunci: demokrasi, e-voting, partisipasi politik, civic responsibility

    Spectrum Sensing of OFDM Signals using GLRT Detector with Bootstrap Approach

    Get PDF
    The frequency spectrum is a limited resource in a wireless communication system. This limitation can be an obstacle in implementing the new wireless technology. On the other hand the use of frequencies available and owned by the primary user is not optimal. In this case the presence of cognitive radio is a solution in order to optimize the use of frequencies that exist and facilitate the implementation of the new wireless technology. Wimax, LTE, WiFi, WRAN, all this technology use OFDM at their transmitter. Among some of its duties, the cognitive radio\u27s main role is to do spectrum sensing in the surrounding radio environment. In order to do mapping and can determine the frequency of use vacant frequencies which can be optimized for the use of cognitive radio communication. Even to the worst conditions in which the detector system has no knowledge of the signal and noise. There are several techniques that can be used to perform spectrum sensing the condition has no knowledge of the signal, among these techniques are simpler implementation of energy detection techniques. This technique has a weakness at noise conditions are unknown and uncertainty. In this condition, a technique that can be used and better than energy detection is GLRT detector. However, this detector requires choose threshold with empirically. This process has a problem when we move from one location to another, it is necessary to conduct empirical calculations again. And would face difficulties if we do detect a signal that is already active in a new place. so it is necessary to know the exact time the signal was not active. In this condition the bootstrap approach can help determine the threshold detector directly from the active signal is received. So the detector can gain threshold which is always updated with any condition, anytime and anywhere. The simulation result show that GLRT detector with bootstrap approach has a toughness in the face of uncertainty noise. Even able to exceed the performance of which is owned by the energy detector and GLRT. At condition SNR -5 dB and uncertainty noise 1 dB, GLRT with bootstrap approach improve probability of miss detection almost 0.030 than ordinary GLRT and 0.094 than energy detector

    Effective implementation of emission control area towards cleaner shipping operations : focusing on sulphur oxides (SOx) emission reducation

    Get PDF

    KAJIAN PENETAPAN DOMESTIC MARKET OBLIGATION BATUBARA PROVINSI BENGKULU UNTUK KEBERLANJUTAN PLTU PULAU BAAI

    Get PDF
    Indonesia memiliki sumber daya batubara yang sangat besar dengan jumlah 125,28 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang sebesar 32,36 miliar ton. Saat ini di Provinsi Bengkulu sedang berlangsung pembangunan PLTU Pulau Baai berkapasitas 2x100 MW dengan kebutuhan batubara sebesar 1.196.791,2 ton per tahun dengan nilai kalori yang dibutuhkan adalah 4.300-4.700 Kcal/Kg. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri, pemerintah menerbitkan aturan mengenai domestic market obligation (DMO) batubara sebesar 25% untuk menjamin pemenuhan kebutuhan PLTU. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah potensi cadangan batubara Provinsi Bengkulu dan sebaran IUP nya serta mengetahui proyeksi produksi batubara Provinsi Bengkulu selama 10 tahun (2020 s.d 2029), yang data awalnya menggunakan data produksi batubara tahun 2009 s.d 2018. Metode penelitian menggunakan metode peramalan Moving Average. Hasil penelitian didapatkan cadangan batubara Provinsi Bengkulu tahun 2019 sebesar 210.687.261,39 ton dengan sebaran IUP di 4 (empat) Kabupaten, yaitu Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Seluma dan Lebong. Data peramalan digunakan untuk menganalisa apakah proyeksi produksi batubara tahun 2020 s.d 2029 dapat memenuhi kebutuhan PLTU melalui kebijakan DMO 25%. Berdasarkan analisis data proyeksi, produksi batubara Provinsi Bengkulu tidak mencukupi kebutuhan PLTU jika diberlakukan DMO 25%. Kebutuhan akan terpenuhi apabila DMO diberlakukan minimal 56% untuk mendukung keberlanjutan PLTU Pulau Baai

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN SISWA

    Get PDF
    Pembelajar bahasa Jerman mengalami kesulitan dalam memahami teks bahasa Jerman. Hal tersebut disebabkan siswa tidak hanya dituntut untuk dapat membaca teks dengan benar dan mencari informasi saja, melainkan harus memahami dan mendalami isi di dalam teks secara keseluruhan. Berdasarkan permasalahan di atas, dalam suatu pembelajaran diperlukan penerapan model pembelajaran yang tepat dan membuat siswa tertarik serta membuat pembelajaran lebih efektif. Salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. (2) keterampilan siswa dalam membaca teks bahasa Jerman setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray. (3) apakah model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray berhasil diterapkan dalam pembelajaran membaca teks bahasa Jerman siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Usaha Perjalanan Wisata (UPW) SMK Negeri 3 Bandung dan sampel penelitian ini adalah kelas XI Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 2 tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 25 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara hasil pretest dan posttest, dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji t. Dari hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata pretest 58,8 dan nilai rata-rata posttest 73,92. Dalam penelitian ini diperoleh thitung sebesar 8,59 dan ttabel sebesar 1,73. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima dan membuktikan bahwa model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman siswa. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pengajar agar menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca teks bahasa Jerman, salah satunya model pembelajaran cooperative learning tipe two stay two stray

    Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada perusahaan kerajinan perak “yani’s gallery” di kota gede yogyakarta

    Get PDF
    Memasuki era pasar bebas persaingan dunia usaha sangatlah ketat, apabila suatu perusahaan tidak kompetitif kemungkinan terjadinya kepailitan dapat terjadi. Untuk itu perusahaan harus dapat menetapkan manajemen yang baik, yang mana salah satu faktor penting dalam memenangkan persaingan tersebut adalah tercapainya produktivitas sesuai yang diharapkan dan bahkan lebih. Produktivitas sering didefinisikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang/jasa), dengan masuknya yang sebenarnya. Sedangkan produktivitas tenaga kerja itu sendiri merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi dan paling dominan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada CV “Yani’s Gallery” sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam mengatasi dan meningkatkan produktivitas, dimana dengan meningkatnya produktivitas akan membantu CV “Yani’s Gallery” dalam memenangkan persaingan. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis melakukan analisis data di CV “Yani’s Gallery” Kota Gede Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, uji t, Uji F, koefisien determinasi dan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji asumsi heterokedastisitas, uji asumsi normalitas serta uji asumsi autokorelasi. Dimana pengujian dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS For Windows Version 11.0 dengan acuan “Buku Latihan SPSS Parametrik” Karya Singgih Santoso, Elex Media Komputindo. Dari analisis diketahui hasil uji-t menunujukkan bahwa variabel tingkat pendidikan (X1) dan umur pekerja (X3) tidak ada pengaruh signifikan positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Sedangkan variabel tingkat upah (X2), pengalaman kerja (X4), dan lingkungan kerja (X5) ada pengaruh signifikan positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Sedangkan pada uji F menunjukan nilai F hitung 7,959 lebih besar dari F tabel 4,043 yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa ke lima variabel bebas tersebut secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat (produktivitas tenaga kerja). Kemudian berdasarkan Koefisien Determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,475 atau 47,5 % yang berarti bahwa sebesar 47,5 % variasi total produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh variasi kelima variabel bebas tersebut, sedangkan 52,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model atau tidak terobservasi. Dalam pengujian asumsi klasik dapat diketahui bahwa uji regresi linear ini bebas multiko atau tidak terdapat problem multikolinierites, tidak terjadi hetrokedastisitas sehingga layak dipakai untuk menguji kelima variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat, dan pengujian ini juga memenuhi asumsi normalitas serta tidak ada masalah autokorelasi. Sedangkan diantara ke lima variabel bebas tersebut variabel yang paling dominant mempengaruhi produktivitas adalah variabel lingkungan kerja (X5) dimana nilainya paling besar (0,01567)

    PENINGKATAN KECERDASAN EKOLOGIS SISWA MENGENAI PELESTARIAN AIR MELALUI PEMBELAJARAN IPS BERBASIS NILAI – NILAI KEARIFAN LOKAL SITU SANGIANG

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan tingkat kualitas hidup manusia sejalan dengan penurunannya volume dan kualitas air bersih yang ada di muka bumi. Pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan yang semakin mengalami kerusakan akibat ulah manusia yang tidak mempedulikan keberlangsungan sistem ekologis di masa yang akan datang. Salah satu kajian IPS adalah materi ekologis yang berhubungan dengan permasalahan sosial baik itu kerusakan alam dan krisis sumber daya alam berupa sumber daya air, tanah dan udara. Kecerdasan ekologis perlu ditanamkan sejak dini agar siswa dapat menghargai dan memperlakukan air dengan baik yang ada di alam lingkungan sekitarnya terutama sejak anak berada di bangku Sekolah Dasar. Namun nyatanya, penerapan kecerdasan ekologis dalam IPS SD masih sebatas pengetahuan, sedangkan kesadaran dan aplikasi siswa kurang dihayati dan diwujudkan dalam bentuk nyata dalam pelestarian air. Bentuk peningkatan kecerdasan ekologis pun belum mampu diwujudkan sepenuhnya karena proses pembelajaran yang disajikan belum menarik minat dan perhatian siswa. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan ekologis siswa pada aspek pelestarian air melalui penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajran IPS. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Sukaperna I Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka dengan jumlah 21 siswa. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil penelitian meunjukan bahwa penerapan nilai-nilai kearifan lokal pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan kecerdasan ekologis aspek pelestarian air. Hal ini terlihat dari persentase komponen pembentukan karakter kecerdasan ekologis aspek pelestarian air berupa pengetahuan, kesadaran, dan aplikasi yang terus meningkat pada tiap pertemuan dalam siklusnya. Dengan demikian, hipotesis yang telah disusun terbukti bahwa penerapan nilai-nilai kearifan lokal dapat meningkatkan kecerdasan ekologis siswa pada aspek pelestarian air dalam pembelajaran IPS.;--- This research is motivated by a decrease in the level of quality of life alignedwiththe decrease in volume and quality of water on earth. The importance of maintaining and preserving the environment are getting damaged due to human activity that does not concern the sustainability of ecological systems in the future. One study of social studies is an ecological material related to social problems both natural damage and crisis of natural resources such as water resources, soil and air. Ecological intelligence needs to be fostered so that students can appreciate and treat the water with both in natural surrounding environment, especially since children are in elementary school. But in fact, the application of ecological intelligence in social studiesat elementary schoolare still limitedof knowledge, awareness and application while students are less understood and manifested ina real form in water conservation. Ecological intelligence improved form had not been able to be fully realized because the learning process is presented not attract the interest and attention of students. Generally, this study aims to determine students' improvement of ecological intelligence on aspects of water conservation through the application of the values local wisdom insocial studies learning. Subjects in this study are students in grade fourthof SDNSukaperna I districTalaga at Majalengka with the number of 21 students. The research method usedis Class Action Research with Kemmis and Taggart model. Data collection techniques use of observation, testing, documentation and field notes. The results showed that the application of the values of local wisdom in learning social study can increase the intelligence of the ecological aspects of water conservation. It is seen from the percentage component of intelligence character formation of ecological aspects water conservation in the form of knowledge, awareness, and applications continue to increase at every meeting in the cycle.Thereby, the hypothesis has been made proven that the application of the values of local wisdom can increase the intelligence of the students on the ecological aspects of water conservation in social studies learning

    Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Pekerja Konveksi di CV Iswara Bandung

    Full text link
    Job stress is an imbalance between the personality characteristics of employees with characteristic aspects of the job and can occur in all working conditions. There are many causes of stress With the complaints of the workers are working hours, erratic career complaints, and complaints income less, indicating a symptoms of stress present in the convection workers, which resulted in fall in the level of labor discipline and productivity decline may impact on the organization own. The purpose of this study was to analyze factors related to work stres workers on CV.Iswara Convection in Bandung. The research was conducted by a cross sectional survey. The population in this study were employees of convection CV Iswara Bandung totaling 32 people, while the total population sample. The results showed that there is a correlation between factors intrinsic to the job with work stress pvalue of 0.610. Then the interval level categoryre "strong". There was no relationship between climatic factors and the organization of work stress pvalue of 0.434, the results of research using the Pearson product moment correlation between the factors of career development with a pvalue of 0.451 and interval level categorized as "moderate"
    corecore